Anda di halaman 1dari 11

INTERVENSI TINNITUS

1. Terapi untuk menangani tinnitus


a. Terapi suara: Tujuan terapi suara adalah mengisi keheningan dengan suara netral
untuk mengalihkan perhatian pasien dari tinitus. Ini bisa sesederhana seperti
membuka jendela dan membiarkan TV untuk menyala.
b. Terapi perilaku kognitif (CBT): Seringkali digunakan untuk kecemasan atau
depresi, jenis terapi ini berfungsi untuk melatih kembali pikiran Anda, yang
diyakini dapat mengubah cara Anda berperilaku. Tujuannya untuk melatih
kembali isi pikiran agar dapat mengurangi stres dan kecemasan tentang tinitus.

c. Terapi pelatihan ulang tinnitus (TRT): Ini adalah jenis terapi khusus yang
membantu melatih otak dalam cara merespons tinnitus, sehingga Anda dapat lebih
baik dalam menghilangkan suara.
d. Terapi musik: Terapi musik, terutama klasik, dapat menenangkan dan meredakan
reaksi pasien terhadap tinitus.

e. Terapi akustik: Enam jenis utama terapi akustik adalah: generator suara,


instrumen tinnitus, alat bantu dengar, generator suara meja atau portabel, penutup
rumah, dan terapi musik.
f. Biofeedback dan neurofeedback: Teknik ini menghubungkan pasien ke
elektroda yang mengirimkan sinyal ke komputer yang menampilkan sinyal visual
atau pendengaran yang menunjukkan stres, tekanan darah, detak jantung, dan
gelombang otak. Pasien kemudian didorong untuk mengatur tubuhnya
berdasarkan sinyal-sinyal ini untuk mengurangi stres dan faktor-faktor lain.
Seiring waktu, hal ini mengajarkan pasien untuk mengontrol fungsi tubuhnya.

2. Latihan khusus untuk meredakan gejala tinnitus


a. Latihan 1: Duduk tegak dan turunkan dagu ke dada. Jalin jari-jari Anda dan
letakkan kedua tangan Anda di belakang kepala, lalu tarik kepala Anda ke
belakang sambil membiarkan jari-jari Anda mencegah gerakan. Jangan terlalu
memaksakan diri dan ulangi latihan ini tiga sampai lima kali sehari untuk
membantu mengendurkan sumsum tulang belakang Anda.

b. Latihan 2: Buka rahang Anda selebar mungkin, dan saat berada dalam posisi ini,
sentuh atap mulut Anda dengan ujung lidah Anda. Gerakkan ujung lidah Anda ke
belakang menuju amandel dan tahan selama beberapa detik, lalu julurkan lidah
Anda sejauh yang Anda bisa dan tahan. Ulangi latihan ini empat atau lima kali.
c. Latihan 3: Duduk tegak dan gerakkan dagu ke atas dan ke bawah 20 kali dengan
gerakan mengangguk. Kemudian gerakkan dagu Anda dari sisi ke sisi 20 kali
seolah-olah menggelengkan kepala Anda. Ulangi latihan ini tiga kali dan
perhatikan bahwa Anda tidak membuat leher Anda tegang.
d. Latihan 4: Berdirilah di depan cermin dan pegang dagu Anda dengan kedua
tangan. Buka mulut Anda lebar-lebar dan sentuhkan ujung lidah Anda ke atas
mulut Anda dan perlahan-lahan gerakkan rahang Anda ke atas dan ke bawah.
Tambahkan sedikit perlawanan pada rahang Anda menggunakan tangan Anda dan
ulangi gerakan ini selama satu menit berturut-turut. Latihan ini dapat diulangi tiga
kali sehari.
e. Latihan 5: Duduk tegak dan buka rahang lebar-lebar, tapi jaga agar tetap rileks.
Dengan mulut terbuka, miringkan kepala ke belakang sampai Anda melihat ke
langit-langit, tarik napas dalam-dalam, lalu buang napas perlahan sebelum
kembali ke posisi awal.
3. Latihan rahang untuk tinnitus
a. Pembukaan maksimal: Buka mulut Anda selebar mungkin. Dengan
menggunakan tangan Anda, tarik dagu ke bawah untuk membuka mulut lebih
lebar. Tahan posisi ini selama 30 detik. Disarankan untuk tidak melakukan latihan
ini saat merasakan nyeri tinitus akut. Saat Anda merasa nyaman, ulangi latihan ini
empat kali dalam empat sesi harian.
b. Gerakan lateral: Dengan mulut rileks dan sedikit terbuka, gerakkan sedikit
rahang dari sisi ke sisi sejauh yang Anda bisa. Selanjutnya, gunakan tinju tertutup
pada rahang Anda untuk menggerakkannya lebih jauh ke kanan atau kiri. Saat
menerapkan tekanan tambahan ini, tahan setiap opsi selama 30 detik. Ulangi
empat kali dalam empat sesi harian.
c. Latihan garis tengah : Sambil duduk di depan cermin, kencangkan gigi Anda,
perhatikan posisi kedua gigi garis tengah rahang bawah Anda. Sekarang, buka
mulut Anda secara perlahan sambil berusaha menjaga agar kedua gigi tetap berada
di tengah tanpa menggerakkan rahang ke kiri atau ke kanan. Ulangi latihan ini
sekitar 10 kali sehari.
4. Latihan yoga untuk tinnitus
Yoga membantu meningkatkan sirkulasi darah ke seluruh tubuh, mengurangi stres
dan ketegangan. Pose yoga berikut dirancang untuk membantu mengendurkan otot-
otot kepala dan tubuh. Setiap pose bisa dilakukan selama satu hingga lima menit. Jika
pose tertentu terlalu sulit, tidak apa-apa untuk tetap menggunakan pose favorit Anda
dan memasukkannya ke dalam rutinitas malam Anda. Pose yang dapat Anda pilih
meliputi:
a. Jan Sirsasana (pose dari kepala hingga lutut)
 Duduk di lantai atau tempat tidur dengan kaki lurus di depan Anda dan lutut
ditekuk jika perlu agar tulang belakang tidak membulat.
 Tekuk lutut kanan dan buka pinggul (buat "nomor empat" dengan kaki Anda)
dengan membawa telapak kaki kanan ke paha bagian dalam kiri. Cobalah
untuk menjaga lutut kanan tetap di bawah
 Tarik napas dan panjangkan tulang belakang.
 Buang napas saat Anda membungkuk ke depan dari pinggul ke atas kaki kiri,
jaga agar tulang belakang dan leher tetap panjang, dan letakkan tangan di
kedua sisi kaki kiri saat Anda melihat ke arah kaki kiri dan tarik napas secara
perlahan.
 Ulangi di sisi lain.
b. Baddha Konasana (pose sudut terikat)
 Duduk di lantai atau tempat tidur tanpa membungkuk atau membungkuk ke
depan dan satukan kedua telapak kaki di depan Anda. Pegang kaki atau
pergelangan kaki Anda dengan tangan.
 Jika cukup nyaman, dekatkan kaki Anda sedekat mungkin ke pangkal paha
tanpa membulatkan punggung bawah.
 Tarik napas dan panjangkan tulang belakang.
 Buang napas dan tekuk ke depan dari pinggul, pertahankan garis tulang
belakang. Tarik dan keluarkan napas saat Anda merasakan otot-otot Anda
rileks.
c. Twline twist
 Berbaring telentang dan bawa lutut ke dada.
 Rentangkan lengan kiri ke samping setinggi bahu, telapak tangan menghadap
ke atas.
 Jaga agar lutut tetap tinggi, perlahan angkat ke kanan hingga mencapai lantai
atau tempat tidur.
 Letakkan tangan kanan di atas lutut kanan, Anda bisa menggunakan pijatan
tangan kanan di bagian luar kaki kiri dan pinggul.
 Tatap lurus ke langit-langit atau sedikit ke kiri.
 Ulangi di sisi lain.
5. Latihan leher untuk tinnitus
Melakukan senam leher dapat membantu penderita tinitus, terutama mereka yang
memiliki masalah leher / ketegangan otot yang berkontribusi pada gejala tinitus.
Cukup ikuti manuver latihan berikut.
 Berbaring di lantai dengan punggung dan kepala di lantai.
 Menenangkan menjadi "mengangguk" dengan kepala Anda. Kepala Anda tidak
perlu mencapai dada Anda. Lakukan ini sebanyak yang Anda bisa.
 Sekarang ulangi manuver ini ke samping dengan menggerakkan kepala Anda dari
sisi ke sisi sebanyak yang Anda inginkan.
Dianjurkan untuk memulai dengan lambat saat pertama kali memulai latihan ini.
Regangkan leher sebelum memulai latihan apa pun untuk memastikan Anda tidak
terlalu membebani diri sendiri.
6. Pengobatan yang mungkin dapat mengatasi tinnitus.
a. Menyesuaikan pengobatan penyakit
Orang dengan tinnitus karena adanya efek samping dari pengobatan sebelumnya
biasanya akan menyesuaikan mengenai konsumsi obat dengan berhenti atau
mengurangi dosis.
b. Membersihkan kotoran telinga
Untuk mengurangi kondisi tinnitus dapat membersihkan kotoran telinga dengan
mengobati kondisi telinganya. Namun, jika telinganya terus berdering karena
disebabkan oleh penyakit biasanya kondisi tersebut akan tetap ada meskipun telah
diobati.
c. Terapi suara
Terapi suara pada tinnitus merupakan suatu metode yang menggunakan dengan
suara dari luar untuk dapat mengubah persepsi atau reaksi terhadap munculnya
suara yang berdenging. Terapi ini tidak menyembuhkan kondisi telinga berdenging
sebelah kiri atau kanan secara khusus. Terapi suara dilakukan dalam empat cara,
yaitu:
 Masking: Dalam metode ini berperan dalam
memberikan pasien mengenai Suara bising yang terjadi karena volume yang
cukup keras dari sebagian atau seluruh dan guna untuk menutupi suara
dengungan di telinga.
 Menggunakan gangguan: Dalam hal ini dapat
menggunakan suara yang bersifat dari luar untuk mengalihkan perhatian dari
bunyi tinnitus.
 Habituasi: Metode yang satu ini akan membuat otak
pasien untuk mengetahui mana suara yang terjadi karena tinnitus dan suara yang
harus diabaikan dan suara yang harus didengar.
 Neuromodulasi: Metode ini menggunakan suara khusus
untuk meminimalkan saraf yang aktif secara berlebihan, pasalnya hal ini
dianggap sebagai penyebab tinnitus.
7. Pengobatan di rumah
a. Mengulum permen
Memakan permen bukan hanya untuk menghilangkan rasa mabuk dalam
perjalanan, menghina permen ternyata bisa membantu untuk mengatasi suara
berdenging pada telinga saat berkendara. Ini Google akan berlaku pada menelan,
menguap mengunyah.
b. Mengatur pernapasan
Mencoba untuk melatih Tarik nafas yang dalam kemudian hembuskan perlahan
melalui mulut sambil memencet atau menutup hidung (valvasa manuver). Dengan
metode ini tidak ada udara yang ditiup keluar tetapi akan adanya mendorong udara
dengan lembut ke dalam tabung eustachian. Jika melakukan ini akan merasakan
telinga berbunyi seperti " Pop" adanya tanda dibawah udara didorong masuk ke
dalam bagian telinga tengah. Hal ini dapat dilakukan untuk mengatasi suara
dengung pada telinga

c. Menguap
Untuk mengurangi rasa berdengung bisa juga menggunakan cara menguap karena
menguap memiliki manfaat yang sama seperti menelan dan mengunyah. Oleh
karena itu, cara ini dapat membantu untuk mengatasi telinga yang berdengung saat
berkendara.

d. Menggunakan alat bantu dengar


Alat bantu dengar khusus bisa membantu untuk meringankan suara yang
berdengung pada telinga dan dapat tinnitus. Alat yang digunakan adalah dikenal
sebagai masking hearing aid.

e. Hindari suara yang sangat keras


Mencoba untuk menghindari paparan suara yang terlalu keras karena akan
menyebabkan kehilangan pendengaran atau tuli dan masalah telinga yang lain.
Suara yang keras seperti mesin berat atau alat kontruksi kecelakaan mobil, suara
tembakan, atau konser yang keras yang akan memicu untuk terjadinya tinnitus
akut. Mengatur volume pada saat mendengarkan musik atau menelfon, hindari
volume yang terlalu keras atau terlalu lama dan hindari juga untuk menggunakan
earphone atau headphone terlalu lama.

f. Jangan pakai cotton bud untuk membersihkan telinga


Salah satu untuk menghindari tinnitus adalah penggunaan cotton bud. Penggunaan
cotton banyak justru akan menyebabkan Resiko yang tinggi terjadinya sumbatan
pada telinga, kerusakan telinga, dan infeksi telinga. Hindari untuk memasukkan
apapun kepada lubang telinga untuk mencegah adanya iritasi atau bahaya pada
telinga bagian dalam. Jika penggunaan cutton Bud tidak dapat mengatasi telinga
berdenging lebih baik langsung diperiksa pada dokter dan segera dibersihkan oleh
dokter.
g. Hindari penggunaan obat-obatan atau alkohol
Ada penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh tinnitus beberapa obat karena
bisa membuat gejala tinnitus semakin bertambah parah. Misalnya seperti obat
untuk pereda nyeri selain itu, mengkonsumsi minuman beralkohol dan merokok
dapat memperparah tinnitus.

h. Kurangi peradangan dan stres kronis


Untuk mengurangi tunnitus pada telinga dapat mengurangi peradangan dan stres
karena peradangan di dalam tubuh. Karena akan meningkatkan suatu resiko
permasalahan pada telinga seperti hilang pendengaran, infeksi telinga dan vertigo.
Gaya hidup yang kurang baik, pola makan tidak sehat, dapat menurunkan
kekebalan dalam tubuh yang dapat mempengaruhi pada kerusakan saraf, alergi,
dan masalah pada telinga. Sebaiknya Salah satu cara yang terbaik untuk mengatasi
telinga yang berdengung terus-menerus karena tinnitus adalah menjalankan pola
hidup sehat, dengan menjaga kesehatan, rutin berolahraga, mengontrol stres,
mengkonsumsi makanan yang bernutrisi, dan istirahat yang cukup.
Sumber
Agustina, D. P. (2016). Mengenali Gejala Tinitus dan Penatalaksanaannya. 6(1), 34–40.
Https://id.health-consultation.com/7484388-tinnitus-exercise-and-therapies-to-manage-
ringing-in-the-ears
Publishing, H. (2020). Tinnitus – Harvard Health. Retrieved 13 October 2020,
from https://www.health.harvard.edu/a_to_z/tinnitus-a-to-z
Symptoms. (2015). Retrieved 13 October 2020, from https://www.ata.org/understanding-
facts/symptoms
Tinnitus – ENT Health. (2020). Retrieved 13 October 2020,
from https://www.enthealth.org/conditions/tinnitus/
Tinnitus – Symptoms and causes. (2020). Retrieved 13 October 2020,
from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/tinnitus/symptoms-causes/syc-
20350156
Tinnitus . (2017). Retrieved 13 October 2020,
from https://www.nhs.uk/conditions/tinnitus/Ear care and cleaning. (n.d.). Cleveland
Clinic. https://my.clevelandclinic.org/health/articles/13076-ear-care-tips

Anda mungkin juga menyukai