Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)


STIMULASI PERSEPSI SENSORI (HALUSINASI)

Disusun Oleh :
Kelompok 1

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI
2021
A. Topik
Terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi sensori halusinasi sesi I
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Klien mampu mengenal halusinasi
2. Tujuan khusus
a. Klien dapat mengenal halusinasi
b. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara menghardik.
c. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum obat.
d. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan
orang lain.
e. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas
terjadwal.
3. Tujuan hari ini
a. Klien dapat mengenal halusinasi.
b. Klien mengenal waktu terjadinya halusinasi.
c. Klien mengenal terjadinya halusinasi.
d. Klien mengenl perasaannya pada saat terjadinya halusinasi.
C. Landasan Teori
Terapi aktivitas kelompok adalah terapi modalitas yang dilakukan perawat
kepada sekelompok klien yang mempunyai masalah keperawatan yang sama.
Aktivitas yang digunakan sebagai terapi, dan kelompok digunakan sebagai target
asuhan. Di dalam kelompok terjadi dinamika interaksi yang saling bergantung,
saling membutuhkan dan menjadi laboratorium tempat klien berlatih prilaku baru
yang adaptif untuk memperbaiki prilaku lama yang maladaptif, serta untuk
meningkatkan hubungan interpersonal. Stuart dan sundeen (2006) menambahkan
bahwa TAK dilakukan untuk meningkatkan kematangan emosional dan
psikologis pada pasien yang mengidap gangguan jiwa pada waktu yang lama.
Terapi aktifitas kelompok dapat menstimulus interaksi diantara anggota yang
berfokus pada tujuan kelompok. Terapi aktivitas kelompok sosialisasi juga
membantu klien berinteraksi atau berorientasi dengan orang lain.
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang
menggunakan aktivitas yang menggunakan aktivitas mempersepsikan berbagai
stimulasi yang terkait dengan pengalaman dengan kehidupan untuk didiskusikan
dalam kelompok. Hasil diskusi kelompok dapat berupa kesepakatan persepsi atau
alternatif penyelesaian masalah.
Dalam terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi halusinasi dibagi dalam 4 sesi,
yaitu:
1. Sesi I : Klien mengenal halusinasi dan mengontrol halusinasi dengan
cara menghardik
2. Sesi II : Mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum obat
3. Sesi III : Mengontrol halusinasi dengan cara bercakap -cakap dengan
orang lain
4. Sesi IV : Mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas
Terjadwal

D. Klien
1. Kriteria klien
a.Klien gangguan orientasi realita yang mulai terkontrol
b. Klien yang mengalami perubahan persepsi.
2. Proses seleksi
a.Mengobservasi klien yang masuk kriteria.
b. Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.
c.Mengumpulkan klien yang masuk kriteria.
d. Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi:
menjelaskan tujuan TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok dan
aturan main dalam kelompok
E. Pengorganisasian     
1. Waktu
a. Tanggal : 30 Maret 2021
b. Hari : Selasa
c. Jam : 10.00 WIB
d. Lama tiap langkah kegiatan : 25 menit
2. Tim terapis
a. Leader : Angga Mohamad Ganeswara
1) Memimpin jalannya terapi aktivitas kelompok
2) Merencanakan, mengatur, mengontrol dan mengembangkan
jalannya terapi aktivitas kelompok
3) Membuka acara terapi aktivitas kelompok
4) Menjelaskan tujuan aktivitas kelompok
5) Memberikan informasi
6) Dapat mengambil keputusan dengan tepat dan dapat
menyimpulkan hasil TAK pada kelompok terapi tersebut
b. Menutup acara Co.leader : Apriani Asri
1) Mendampingi leader
2) Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader tentang
aktiviatas pasien
3) Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang dari perencanaan
yang telah dibuat
4) Mengambil alih posisi leader jika leader mengalami blocking
dalam proses terapi
5) Tugasnya adalah membantu pemimpin dalam mengorganisir
anggota kelompok
c. Fasilitator : Willy Kencana, Wega Damayanti, Anggi Rahmayunita,
M. Fauzan Ali, Abeer Sultana D, Yukeu Nopiyanti, Neng Intan
1) Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok
2) Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan
3) Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan
kegiatan
4) Membimbing kelompok selama permainan diskusi
5) Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
6) Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah
d. Observer : Siti Maryani
1) Mengobservasi persiapan pelaksanaan terapi aktivitas kelompok
2) Mengamati serta mencatat prilaku verbal dan non-verbal pasien
selama kegiatan berlangsung (dicatat pada format yang tersedia)
3) Mengawasi jalanya aktivitas kelompok dari mulai persiapan,
proses, hingga penutupan (Eko prabowo, 2014).
3. Setting tempat :
a. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
b. Tempat tenang dan nyaman.
Gambar Setting Tempat

L CL
K K

p
p

K K
p

O
Keterangan :

= Leader
L

= Co Leader
CL

= Klien
K

= Perawat
p

= Observer
O

4. Metode dan Media


a. Metode yang digunakan
1) Dinamika kelompok
2) Bermain peran/stimulasi
b. Media
1) Tipe recorder
2) Bola kecil
3) Kaset

F. Proses Pelaksanaan
1. Persiapan
a. Memilih klien sesuai dengan indikasi yaitu klien dengan halusinasi.
b. Membuat kontrak denga klien.
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
d. Mengingatkan kontrak dengan anggota kelompok.
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
1) Salam dari leader kepada klien
2) Perkenalkan nama dan panggilan leader (pakai papan nama)
3) Menanyakan nama klien dan panggilan semua klien (beri papan
nama).
b. Evaluasi/validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini.
c. Kontrak
1) Menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan yakni mengenal
suara- suara yang didengar.
2) Menjelaskan aturan main :
a) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok harus
meminta izin kepada leader.
b) Lama kegiatan 25 menit.
c) Setiap klien harus mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.
3. Tahap Kerja
a. Hidupkan kaset pada tipe recorder dan edarkan bola searah jarum jam.
Pada saat. Leader menjelaskan kegiatan yang akan di lakukan, yaitu
mengenal suara- suara yang di dengar tentang isinya, waktu terjadinya,
situasi terjadinya dan perasaan klien pada saat terjadi.
b. Leader meminta klien untuk menceritakan isi halusinasi, kapan terjadinya,
situasi yang mambuat terjadi, dan perasaan klien saat terjadi halusinasi.
Mulai dari klien yang sebelah kanan secara berurutan sampai semua klien
mendapat giliran. Hasilnya di tulis di whiteboard.
c. Beri pujian pada klien yang melakukan dengan baik.
d. Simpulkan isi, waktu terjadi, situasi terjadi dan perasaan klien dari suara
yang biasa di dengar.
4. Terminasi
a. Evaluasi
1) Leader menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
2) Leader memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b. Rencana tindak lanjut
Leader meminta klien untuk melaporkan isi, waktu, situasi, dan
perasaannya jika terjadi halusinasi.
c. Kontrak yang akan datang.
1) Menyepakati TAK yang akan datang, yaitu cara mengontrol
halusinasi.
2) Menyepakati waktu dan tempat.
Sesi 1 : TAK
Stimulasi persepsi : Halusinasi
Kemampuan mengenal halusinasi
Menyebut waktu Menyebut
NO Menyebut isi Menyebut situasi
Nama Klien terjadinya perasaan saat
. halusinasi terjadi halusinasi
halusinasi halusinasi.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. Untuk klien, beri penilaian kemampuan mengenal halusinasi : isi, waktu, situasi dan
perasaan. Beri tanda ( v ). Jika klien mampu dan tanda ( x ) jika klien tidak mampu.

G. Tata tertib dan antisipasi masalah


1. Tata tertib pelaksanaan
a. Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAK.
b. Peserta wajib hadir lima menit sebelum acara dimulai.
c. Peserta berpakaian rapi, bersiha dan sudah mandi.
d. Tidak diperkenankan makan, minum, merokok selama kegiatan TAK.
e. Jika ingin mengajukan atau menjaab pertanyaan, pserta mengangkat tangan
kanan dan berbicara setelang dipersilahkan oleh pembimbing.
f. Peserta dilarang keluar sebelum acara TAK selesai.
g. Apabila waktu TAK sesuai kesepakatan telah habis, namun TAK belum
selesai, maka pemimpin akan meminta persetujuan anggota untuk
memperpanjang waktu TAK.
h. Peserta dipersilahkan untuk pergi ke WC sebelum aacara dimulai
i. Peserta yang mengacukan acara akan dikeluarkan
j. Bila ada pertanyaan klien mengacungkan tangan terlebih dahulu
2. Antisipasi kejadian yang tidak diinginkan pada prose TAK
a. Apabila ada klien yang sudah bersedia mengikuti TAK, namun pada saat
pelaksanaan TAK tidak bersedia, maka langkah yang di ambil adalah:
mempersiapkan klien cadangan yang telah diseleksi sesuai dengan criteria
dan telah disepakati oleh anggota kelompok lainnya
b. Apabila ada anggota kelompok yang melakukan kekerasan, leader
memberitahukan kepada anggota TAK bahwa perilaku kekerasan tidak
boleh dilakukan
c. Apabila dalam pelaksaan dalam anggota kelompok ada yang tidak mentaati
tata tertib yang telah disepakati, maka berdasarkan kesepakatan ditegur
terlebih dahulu, dan bila masih tidak kooperatif maka dikeluarkan dari
kegiatan.

Anda mungkin juga menyukai