DISUSUN OLEH :
STUDI KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN
AKTIVITAS DAN LATIHAN PADA Ny. S DENGAN
ANTEPARTUM HEMORAGIK ATAS INDIKASI
PLASENTA PREVIA DI BANGSAL
BOUGENVIL RSUD
SUKOHARJO
Karya Tulis Ilmiah
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Dalam Menyelesaikan Program Diploma III Keperawatan
DISUSUN OLEH :
NIM
: 09107
Program Studi
: DIII Keperawatan
KEPERAWATAN
KEBUTUHAN AKTIVITAS
PADA
Ny.
DENGAN
PEMENUHAN
DAN
LATIHAN
ANTEPARTUM
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini
benar-benar hasil karya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau
pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah
hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut sesuai
dengan ketentuan akademik yang berlaku.
Surakarta,
April 2012
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
NIM
: 09107
DAN
ANTEPARTUM
LATIHAN
PADA
HEMORAGIK
Ny. S DENGAN
ATAS
INDIKASI
Telah disetujui untuk diujikan dihadapan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah
Prodi DIII Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta
Ditetapkan di
: Surakarta
Tanggal
: 28 April 2012
iii
(.....................................)
HALAMAN PENGESAHAN
Karya tulis ilmiah ini diajukan oleh :
Nama
NIM
: 09107
DAN
ANTEPARTUM
LATIHAN
HEMORAGIK
PADA
Ny. S DENGAN
ATAS
INDIKASI
Telah diujikan dan dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah
Prodi DIII Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta
Ditetapkan di
: Surakarta
Tanggal
: 1 Mei 2012
DEWAN PENGUJI
Penguji I
: NoorFitriyani, S.Kep.,Ns
NIK.201187085
(.....................................)
(.....................................)
(.....................................)
Mengetahui
Ketua Program Studi DIII Keperawatan
STIKES Kusuma Husada Surakarta
Setiyawan, S.Kep.,Ns
NIK.201084050
iv
KATA PENGANTAR
Penulis
vi
DAFTAR ISI
ii
iii
iv
vii
ix
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.....................................................................
LAPORAN KASUS
A. Identitas Klien .....................................................................
B. Pengkajian ...........................................................................
10
F. Evaluasi Keperawatan..........................................................
12
vii
BAB III
14
B. Simpulan .............................................................................
21
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Antenatal care dilakukan untuk memeriksa keadaan ibu dan janin
secara berkala, yang diikuti dengan upaya koreksi terhadap penyimpangan
yang ditemukan, diantaranya komplikasi terkait kehamilan, salah satunya
plasenta previa (Manuaba, 2003).
Plasenta merupakan organ yang berfungsi untuk memberi nutrisi untuk
perkembangan janin dalam rahim (Manuaba,2007). Plasenta previa merupakan
salah satu komplikasi kehamilan, dimana plasenta berada pada bagian
terendah dari rahim (uterus) dan menutupi seluruh atau sebagian jalan menuju
serviks (leher rahim).Plasenta previa biasanya terjadi pada trimester kedua dan
ketiga kehamilan, disertai dengan terjadinya perdarahan per vaginam (melalui
vagina), yang merupakan penyebab morbiditas dan mortalitas pada ibu dan
janin (Benson, 2008).
Angka kematian plasenta previa dinegara maju berkisar antara 0.26% 2.00% dari seluruh jumlah kehamilan, sedangkan di Indonesia dilaporkan oleh
beberapa peneliti berkisar antara 2.4% 3.56% dari seluruh kehamilan. Angka
kejadian plasenta previa relative tetap tinggi, yaitu rata-rata 0.36% 0.37%,
tetapi pada dekade selanjutnya angka kejadian meningkat menjadi 0.48%
(Wardana, 2007).
Tanda dan gejala yang terjadi pada ibu hamil dengan plasenta previa,
yaitu perdarahan tanpa nyeri dengan awitan mendadak, yang dapat
berhubungan dengan iritabilitas uterus. Manajemen kaperawatan yang
diberikan pada ibu hamil dengan plasenta previa, salah satunya yaitu dorong
tirah baring secara ketat atau batasi aktivitas untuk meminimalkan resiko pada
janin (Barbara R,2005).
Kebutuhan fisiologi Menurut Abraham Maslow merupakan kebutuhan
yang sangat primer dan mutlak harus dipenuhi untuk memelihara homeostatis
biologis dan kelangsungan kehidupan bagi tiap manusia. Kebutuhan ini
merupakan syarat dasar, apabila kebutuhan ini tidak terpenuhi maka dapat
mempengaruhi kebutuhan yang lain. Sebagai contoh seseorang yang tidak
mampu untuk memenuhi kebutuhan yang lain, misalnya makan atau
beraktivitas (Asmadi, 2008).
Hasil studi kasus pada Ny.S dengan antepartum hemoragik atas
indikasi plasenta previa di Rumah Sakit adalah dengan bedrest total posisi
terlentang tidak diperbolehkan miring kanan dan kiri untuk meminimalkan
terjadinya perdarahan lebih banyak. Menurut Pillitteri (2002), klien dianjurkan
tirah baring pada posisi miring untuk meminimalkan resiko kematian pada ibu
dan janin.
Berdasarkan fenomena diatas, maka penulis tertarik untuk mengangkat
studi kasus asuhan keperawatan pemenuhan kebutuhan aktivitas
pada
B. Tujuan Penulis
1. Tujuan Umum
Melaporkan kasus pemenuhan kebutuhan aktivitas pada Ny.S
dengan antepartum hemoragik atas indikasi plasenta previa di Rumah
Sakit Umum Daerah Sukoharjo.
2. Tujuan Khusus
a. Penulis mampu melakukan pengkajian pemenuhan kebutuhan aktivitas
pada pasien dengan antepartum hemoragik atas indikasi plasenta
previa.
b. Penulis mampu merumuskan diagnose keperawatan pemenuhan
kebutuhanaktivitas pada pasien dengan antepartum hemoragik atas
indikasi plasenta previa.
c. Penulis mampu menyusun rencana asuhan keperawatanpemenuhan
kebutuhanaktivitas pada pasien dengan antepartum hemoragik atas
indikasi plasenta previa.
d. Penulis
mampu
melakukam
implementasi
pemenuhan
C. Manfaat Penulisan
1. Bagi institusi pendidikan
Sebagai bahan bacaan dan menambah wawasan bagi Mahasiswa
Ilmu Keperawatan,dalam hal pemahaman pemberian asuhan keperawatan
khususnya pada ibu hamil yangdisertai komplikasi, sehingga nantinya
diharapkan dapat meningkatkan perkembangan bagi ilmu dan praktek
keperawatan maternitas.
2. Bagi penulis
Untuk menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman dalam
memberikan asuhan keperawatan pada ibu hamil yang beresiko atau
disertai komplikasi.
BAB II
LAPORAN KASUS
A. Identitas Klien
Klien bernama Ny.S, umur 30 tahun, jenis kelamin perempuan, agama
Islam, suku bangsa Jawa, pendidikan SD, pekerjaan ibu rumah tangga, status
perkawinan sudah kawin, alamat Kusumodilagan 2/10 Joyosuran Pasar
Kliwon Surakarta, Ny.S masuk rumah sakit tanggal 31-03-2012, jam
16:02:34, dengan diagnosa medik antepartum hemoragik atas indikasi plasenta
previa.
B. Pengkajian
Pengkajian dilakukan pada tanggal 3 April 2012, jam 15.00 WIB.
Metode pengkajian dengan caraauto dan allo anamnesa.
Pada riwayat kesehatan sekarang : Klien mengatakan pada tanggal 3103-2012, jam 08.00 WIB, mengeluarkan darah dari vagina, dan nyeri di perut
yang timbul saat perut kenceng-kenceng.Setelah itu jam 14.00 WIB, klien
Rambut
hitam,
bergelombang,
tidak
berketombe,
sedikit
menonjol, palpasi: tidak ada benjolan pada payudara, tidak ada pembesaran
kelenjar
limfe.
Hasil
hasil:inspeksi:pengembangan
pemeriksaan
dada
kanan
sama
paru
dengan
didapatkan
kiri,
tidak
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan pengkajian pada pasien pada tanggal 3 April 2012, jam
15.00 WIB didapatkan, data fokus sebagai berikut: Data Subyektif: Ny.S
mengatakan mengeluarkan darah dari vaginanya, mengganti pembalut besar
sehari 4 kali, klien mengatakan semua aktivitas dan latihan dibantu oleh suami
termasuk makan dan ambulasi ditempat tidur. Data Obyektif: dari hasil
pemeriksaan genetalia, klien tampak mengeluarkan darah dari vaginanya,
kehilangan darah merah kurang lebih 400 cc/hari (dari mengganti pembalut
besar sehari 4 kali), hasil laboratorium didapat hemoglobin: 9.5 gr/dl,
hematokrit: 27,5 %, hasil pemeriksaan fisik: konjungtiva anemis, pucat,
keadaan umum
D. Intervensi
10
11
dengan dokter pemberian obat anti koagulan dengan rasionl untuk mengurangi
perdarahan.
E. Implementasi
Implementasi yang sudah dilakukan tanggal 3 April 2012, sebagai
berikut: jam 16.10 WIB, Memonitor tanda-tanda vital dengan respon subjektif:
Ny.S mengatakan iya, respon objektif: pasien tampak lemah dan pucat,
konjungtiva anemis, tanda-tanda vital: tekanan darah: 120/90 mmHg, nadi : 88
kali per menit, respirasi: 18 kali per menit. Jam 17.00 WIB menganjurkan
istirahat selama perdarahan aktif subjektif: Ny.S mengatakan iya, respon
obyektif: Ny.S tampak bedrest.
Implementasi yang sudah dilakukan tanggal 4April 2012, sebagai
berikut: jam 08.00 WIB menganjurkanpasien atau keluarga untuk melaporkan
segera apabila ada tanda-tanda perdarahan, respon subjektif: Ny.S mengatakan
darah masih keluar banyak seperti buang air kecil, sehari mengganti pembalut
4 kali. Respon objektif: Ny.S tampak pucat, lemah, dan tampak bedrest. Jam
09.00 WIB berkolaborasi dengan dokter pemberian anti koagulan (Asam
traneksamat 500 mg/12 jam) dengan respon subjektif: Ny.S mengatakan mau
diinjeksi dan respon objektif: Ny.S tampak lemah dan bedrest.
Pada tanggal 4 April 2012, jam 16.00 WIB klien dibawa ke ICU,
karena keadaan umum lemah dan didapatkan hasil hemoglobin 6,0 gr/dl,
hematokrit: 23%, di ICU klien mendapatkan transfusi darah satu kolf, setelah
12
itu tanggal 5 April 2012, jam 13.00 WIB klien dipindah ke Bangsal Bougenvil
lagi.
Implementasi yang sudah dilakukan tanggal 5 April 2012, sebagai
berikut: jam 15.00 WIB memonitor perdarahan baik jumlah atau frekuensi
respon subjektif: Ny.S mengatakan darah masih keluar banyak, sehari ganti
pembalut besar 4 kali dan respon objektif: darah keluar kurang lebih 400 cc
per hari (dari mengganti pembalut besar sehari 4 kali). Jam 17.00 WIB
memonitorhemoglobin atau hematokrit respon subjektif: Ny.S mengatakan
mau diambil darahnya dan respon objektif: Ny.S tampak pucat, lemah,
konjungtiva anemis dan tampak bedrest, hemoglobin: 6.4 gr/dl, hematokrit:
23.4%. Jam 20.00 WIB memberikan obat sesuai advis (Asam Traneksamat
500 ml/12 jam) respon subjektif Ny.S mengatakan mau diinjeksi dan respon
objektif: Ny,S tampak lemah.
F. Evaluasi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan tanggal 3 April 2012, jam
20.00 WIB hasil evaluasi dengan menggunakan metode SOAP sebagai
berikut: Subjektif: Ny.S mengatakan masih mengeluarkan darah, aktivitas dan
latihan dibantu oleh suami termasuk makan dan ambulasi di tempat tidur,
sehari mengganti pembalut besar 4 kali. Objektif:konjungtiva anemis, tampak
pucat dan klien tampak bedrestserta dalam pemenuhan kebutuhan aktivitas
dan latihan tampak dibantu oleh suami dengan skor penilaian 2, kehilangan
darah 400 cc/hari (dari mengganti pembalut sehari 4 kali)hemoglobin: 9.5
gr/dl, hematokrit: 27.5%. Annalisis: masalah belum teratasi. Planing:
13
14
BAB III
PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN
A. Pembahasan
Plasentamerupakan organ yang berfungsi untuk memberi nutrisi untuk
perkembangan janin dalam rahim (Manuaba, 2007).Plasenta previa merupakan
salah satu komplikasi kehamilan, dimana plasenta berada pada bagian
terendah dari rahim (uterus) dan menutupi seluruh atau sebagian jalan menuju
serviks (leher rahim).Plasenta previa biasanya terjadi pada trimester kedua dan
ketiga kehamilan, disertai dengan terjadinya perdarahan per vaginam (melalui
vagina) (Benson. 2008).
15
16
17
takikardi juga terjadi pada respon terhadap rangsangan simpatis dan dapat
berlanjut
sebagai
kompensasi
bila
curah
jantung
turun
(Doenges,
18
19
vital, pasien baru saja tidur. Penulis tidak menganjurkan istirahat selama
perdarahan aktif karena setelah dievaluasi pasien sudah mengerti. Evaluasi
hasil setelah dilakukan tindakan keperawatan, masih mengeluarkan darah,
hemoglobin atau hematokrit tidak normal.
Pada tanggal 4 April 2012, jam 16.00 WIB klien dibawa ke ICU,
karena keadaan umum lemah dan didapatkan hasil hemoglobin 6,0 gr/dl,
hematokrit: 23%, di ICU klien mendapatkan transfusi darah satu kolf, penulis
tidak mengikuti ke ICU dikarenakan jadwal jaga, setelah itu tanggal 5 April
2012, jam 13.00 WIB klien dipindah ke Bangsal Bougenvil lagi.
Pada tanggal 5 April 2012, jam15.00 WIBdilakukan implementasi
memonitor perdarahan baik jumlah atau frekuensi, jam 17.00 WIBdilakukan
implementasimemonitorhemoglobindan hematokrit, jam 20.00 WIBdilakukan
implementasi memberikan obat sesuai advis. Setelah dilakukan tindakan
keperawatan, masalah resiko perdarahan belum dapat teratasi yaitu pasien
mengatakan mengeluarkan darah bercampur lendir, nilai hemoglobin: 6.4
gr/dl, hematokrit: 23. 4%.
Evaluasi pada hari Selasa tanggal 3 April 2012, masalah nyeri belum
dapat teratasi ditunjukkan dengan data subjektif pasienmengatakan masih
mengeluarkan darah, aktivitas dan latihan dibantu oleh suami termasuk makan
dan ambulasi di tempat tidur, sehari mengganti pembalut besar 4 kali. dari
hasil observasi pasien terlihat konjungtiva anemis, tampak pucat dan klien
tampakbedrest serta dalam pemenuhan kebutuhan aktivitas dan latihan tampak
dibantu oleh suami dengan skor penilaian 2, kehilangan darah 400 cc/hari
20
21
22
2. Saran
a. Bagi Rumah Sakit
Pemberian asuhan keperawatan pada klien dengan risiko perdarahan,
penting dilakukaan pembatasan aktivitas untuk mencegah terjadinya
perdarahan berlanjut.
b. Bagi Institusi Pendidikan
Memberikan kemudahan dalam pemakaian sarana dan prasarana yang
merupakan fasilitas bagi mahasiswa untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan dan ketrampilannya dalam melalui praktek klinik dan
pembuatan laporan
c. Bagi penulis selanjutnya
Selain menajemen keperawatan pembatasan aktivitas dengan risiko
perdarahan,
mungkin
dapat
ditambah
manajemen
keperawatan
DAFTAR PUSTAKA
24
Lampiran
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
Nama
: Perempuan
Alamat Rumah
Riwayat Pendidikan
: 1. TK Aisyah
2. SDN 01Alastuwo
3. SMPN 03 Kebakkramat
4. SMAN 01 Mojogedang
Riwayat Pekerjaan
:-
Riwayat Organisasi