Anda di halaman 1dari 45

STUDI KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHANKEBUTUHAN


AKTIVITASDAN LATIHANPADANy. S DENGAN
ANTEPARTUM HEMORAGIK ATAS INDIKASI
PLASENTA PREVIADI BANGSAL
BOUGENVILRSUD
SUKOHARJO

DISUSUN OLEH :

TRI NUR HASTUTI


NIM 09107

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2012
i

STUDI KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN
AKTIVITAS DAN LATIHAN PADA Ny. S DENGAN
ANTEPARTUM HEMORAGIK ATAS INDIKASI
PLASENTA PREVIA DI BANGSAL
BOUGENVIL RSUD
SUKOHARJO
Karya Tulis Ilmiah
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Dalam Menyelesaikan Program Diploma III Keperawatan

DISUSUN OLEH :

TRI NUR HASTUTI


NIM 09107

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2012
i

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN


Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama

: Tri Nur Hastuti

NIM

: 09107

Program Studi

: DIII Keperawatan

Judul Karya Tulis Ilmiah : ASUHAN

KEPERAWATAN

KEBUTUHAN AKTIVITAS
PADA

Ny.

DENGAN

PEMENUHAN
DAN

LATIHAN

ANTEPARTUM

HEMORAGIK ATAS INDIKASI PLASENTA


PREVIA DI BANGSAL BOUGENVIL RSUD
SUKOHARJO

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini
benar-benar hasil karya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau
pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah
hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut sesuai
dengan ketentuan akademik yang berlaku.

Surakarta,

April 2012

Tri Nur Hastuti


NIM. 09107

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

Karya tulis ilmiah ini diajukan oleh :


Nama

: Tri Nur Hastuti

NIM

: 09107

Program Studi : DIII Keperawatan


Judul

: ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN


AKTIVITAS

DAN

ANTEPARTUM

LATIHAN

PADA

HEMORAGIK

Ny. S DENGAN

ATAS

INDIKASI

PLASENTA PREVIA DI BANGSAL BOUGENVIL RSUD


SUKOHARJO

Telah disetujui untuk diujikan dihadapan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah
Prodi DIII Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Ditetapkan di

: Surakarta

Tanggal

: 28 April 2012

Pembimbing : Noor Fitriyani, S.Kp.,Ns


NIK.201187085

iii

(.....................................)

HALAMAN PENGESAHAN
Karya tulis ilmiah ini diajukan oleh :
Nama

: Tri Nur Hastuti

NIM

: 09107

Program Studi : DIII Keperawatan


Judul

: ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN


AKTIVITAS

DAN

ANTEPARTUM

LATIHAN
HEMORAGIK

PADA

Ny. S DENGAN

ATAS

INDIKASI

PLASENTA PREVIA DI BANGSAL BOUGENVIL RSUD


SUKOHARJO

Telah diujikan dan dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah
Prodi DIII Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Ditetapkan di

: Surakarta

Tanggal

: 1 Mei 2012

DEWAN PENGUJI
Penguji I

: NoorFitriyani, S.Kep.,Ns
NIK.201187085

(.....................................)

Penguji II : Diyah Ekarini, S.Kep.,Ns


NIK. 200179001

(.....................................)

Penguji III : Anissa Cindy N.A,S.Kep.,Ns


NIK.201187086

(.....................................)

Mengetahui
Ketua Program Studi DIII Keperawatan
STIKES Kusuma Husada Surakarta

Setiyawan, S.Kep.,Ns
NIK.201084050

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penguji panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah dengan judul ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN
KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN PADA Ny. S DENGAN
ANTEPARTUM HEMORAGIK ATAS INDIKASI PLASENTA PREVIA DI
BANGSAL BOUGENVIL RSUD SUKOHARJO.
Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mendapat
bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ii
penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya
kepada yang terhormat:
1. Setiyawan, S.Kep.,Ns, selaku Ketua Program Studi DIII Keperawatan yang
telah memberikan kesempatan untuk dapat menimba ilmu di Stikes Kusuma
Husada Surakarta.
2. Erlina Windyastuti, S.Kep.,Ns, selaku Sekretaris Ketua Program Studi DIII
Keperawatan yang telah memberikan kesempatan untuk dapat menimba ilmu
di Stikes Kusuma Husada Surakarta.
3. Noor Fitriyani, S.Kep.,Ns, selaku dosen pembimbing dan penguji I yang telah
membimbing dengan cermat, memberikan masukan-masukan, inspirasi,
perasaan nyaman dalam bimbingan serta memfasilitasi demi sempurnanya
studi kasus ini.

4. Diyah Ekarini, S.Kep.,Ns, selaku dosen penguji II yang telah membimbing


dengan cermat, memberikan masukan-masukan, inspirasi, perasaan nyaman
dalam bimbingan serta memfasilitasi demi sempurnanya studi kasus ini.
5. Anissa Cindy N.A, S.Kep.,Ns,selaku dosen penguji III yang telah
membimbing dengan cermat, memberikan masukan-masukan, inspirasi,
perasaan nyaman dalam bimbingan serta memfasilitasi demi sempurnanya
studi kasus ini.
6. Semua dosen Program Studi DIII Keperawatan Stikes Kusuma Husada
Surakarta yang telah memberikan bimbingan dengan sabar dan wawasannya
serta ilmu yang bermanfaat.
7. Kedua orang tuaku, yang selalu menjadi inspirasi dan memberikan semangat
untuk menyelesaikan pendidikan.
8. Teman-teman Mahasiswa Program Studi DIII Keperawatan Stikes Kusuma
Husada Surakarta dan berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satupersatu, yang telah memberikan dukungan moril dan spiritual.
Penulis menyadari laporan ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis
membuka saran demi penelitian selanjutnya.Semoga Laporan Studi Kasus ini
bermanfaat untuk perkembangan ilmu keperawatan dan kesehatan.Amin.

Surakarta, April 2012

Penulis

vi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ...................................................

ii

HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................

iii

HALAMAN PENGESAHAN .....................................................................

iv

KATA PENGANTAR ................................................................................

DAFTAR ISI ..............................................................................................

vii

DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................

ix

BAB I

BAB II

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.....................................................................

B. Tujuan Penulisan .................................................................

C. Manfaat Penulisan ...............................................................

LAPORAN KASUS
A. Identitas Klien .....................................................................

B. Pengkajian ...........................................................................

C. Perumusan Masalah Keperawatan ........................................

D. Perencanaan Keperawatan ...................................................

E. Implementasi Keperawatan ..................................................

10

F. Evaluasi Keperawatan..........................................................

12

vii

BAB III

PEMBAHASAN DAN SIMPULAN


A. Pembahasan .........................................................................

14

B. Simpulan .............................................................................

21

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Keterangan Selesai Pengambilan Data


Lampiran 2 Log Book
Lampiran 3 Format Pendelegasian Pasien
Lampiran 4 Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah
Lampiran 5 Asuhan Keperawatan

ix

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Antenatal care dilakukan untuk memeriksa keadaan ibu dan janin
secara berkala, yang diikuti dengan upaya koreksi terhadap penyimpangan
yang ditemukan, diantaranya komplikasi terkait kehamilan, salah satunya
plasenta previa (Manuaba, 2003).
Plasenta merupakan organ yang berfungsi untuk memberi nutrisi untuk
perkembangan janin dalam rahim (Manuaba,2007). Plasenta previa merupakan
salah satu komplikasi kehamilan, dimana plasenta berada pada bagian
terendah dari rahim (uterus) dan menutupi seluruh atau sebagian jalan menuju
serviks (leher rahim).Plasenta previa biasanya terjadi pada trimester kedua dan
ketiga kehamilan, disertai dengan terjadinya perdarahan per vaginam (melalui
vagina), yang merupakan penyebab morbiditas dan mortalitas pada ibu dan
janin (Benson, 2008).
Angka kematian plasenta previa dinegara maju berkisar antara 0.26% 2.00% dari seluruh jumlah kehamilan, sedangkan di Indonesia dilaporkan oleh
beberapa peneliti berkisar antara 2.4% 3.56% dari seluruh kehamilan. Angka
kejadian plasenta previa relative tetap tinggi, yaitu rata-rata 0.36% 0.37%,
tetapi pada dekade selanjutnya angka kejadian meningkat menjadi 0.48%
(Wardana, 2007).

Tanda dan gejala yang terjadi pada ibu hamil dengan plasenta previa,
yaitu perdarahan tanpa nyeri dengan awitan mendadak, yang dapat
berhubungan dengan iritabilitas uterus. Manajemen kaperawatan yang
diberikan pada ibu hamil dengan plasenta previa, salah satunya yaitu dorong
tirah baring secara ketat atau batasi aktivitas untuk meminimalkan resiko pada
janin (Barbara R,2005).
Kebutuhan fisiologi Menurut Abraham Maslow merupakan kebutuhan
yang sangat primer dan mutlak harus dipenuhi untuk memelihara homeostatis
biologis dan kelangsungan kehidupan bagi tiap manusia. Kebutuhan ini
merupakan syarat dasar, apabila kebutuhan ini tidak terpenuhi maka dapat
mempengaruhi kebutuhan yang lain. Sebagai contoh seseorang yang tidak
mampu untuk memenuhi kebutuhan yang lain, misalnya makan atau
beraktivitas (Asmadi, 2008).
Hasil studi kasus pada Ny.S dengan antepartum hemoragik atas
indikasi plasenta previa di Rumah Sakit adalah dengan bedrest total posisi
terlentang tidak diperbolehkan miring kanan dan kiri untuk meminimalkan
terjadinya perdarahan lebih banyak. Menurut Pillitteri (2002), klien dianjurkan
tirah baring pada posisi miring untuk meminimalkan resiko kematian pada ibu
dan janin.
Berdasarkan fenomena diatas, maka penulis tertarik untuk mengangkat
studi kasus asuhan keperawatan pemenuhan kebutuhan aktivitas

pada

Ny.Sdengan antepartum hemoragik atas indikasi plasenta previa di Rumah


Sakit Umum Daerah Sukoharjo.

B. Tujuan Penulis
1. Tujuan Umum
Melaporkan kasus pemenuhan kebutuhan aktivitas pada Ny.S
dengan antepartum hemoragik atas indikasi plasenta previa di Rumah
Sakit Umum Daerah Sukoharjo.
2. Tujuan Khusus
a. Penulis mampu melakukan pengkajian pemenuhan kebutuhan aktivitas
pada pasien dengan antepartum hemoragik atas indikasi plasenta
previa.
b. Penulis mampu merumuskan diagnose keperawatan pemenuhan
kebutuhanaktivitas pada pasien dengan antepartum hemoragik atas
indikasi plasenta previa.
c. Penulis mampu menyusun rencana asuhan keperawatanpemenuhan
kebutuhanaktivitas pada pasien dengan antepartum hemoragik atas
indikasi plasenta previa.
d. Penulis

mampu

melakukam

implementasi

pemenuhan

kebutuhanaktivitas pada pasien dengan antepartum hemoragik atas


indikasi plasenta previa.
e. Penulis mampu melakukan evaluasi pemenuhan kebutuhanaktivitas
pada pasien dengan antepartum hemoragik atas indikasi plasenta
previa.

f. Penulis mampu menganalisa kondisi pemenuhan kebutuhanaktivitas


pada pasien dengan antepartum hemoragik atas indikasi plasenta
previa.

C. Manfaat Penulisan
1. Bagi institusi pendidikan
Sebagai bahan bacaan dan menambah wawasan bagi Mahasiswa
Ilmu Keperawatan,dalam hal pemahaman pemberian asuhan keperawatan
khususnya pada ibu hamil yangdisertai komplikasi, sehingga nantinya
diharapkan dapat meningkatkan perkembangan bagi ilmu dan praktek
keperawatan maternitas.
2. Bagi penulis
Untuk menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman dalam
memberikan asuhan keperawatan pada ibu hamil yang beresiko atau
disertai komplikasi.

BAB II
LAPORAN KASUS

Pada bab ini penulis menjelaskan tentang resume kasus Asuhan


Keperawatan pada Ny.S dengan Antepartum Hemoragik atas indikasi Plasenta
Previa di Rumah Sakit Umum Daerah Sukoharjo. Resume kasus ini meliputi :
Identitas, pengkajian, rumusan masalah, intervensi sesuai dengan masalah
keperawatan, implementasi yang dilakukan, dan evaluasi.

A. Identitas Klien
Klien bernama Ny.S, umur 30 tahun, jenis kelamin perempuan, agama
Islam, suku bangsa Jawa, pendidikan SD, pekerjaan ibu rumah tangga, status
perkawinan sudah kawin, alamat Kusumodilagan 2/10 Joyosuran Pasar
Kliwon Surakarta, Ny.S masuk rumah sakit tanggal 31-03-2012, jam
16:02:34, dengan diagnosa medik antepartum hemoragik atas indikasi plasenta
previa.

B. Pengkajian
Pengkajian dilakukan pada tanggal 3 April 2012, jam 15.00 WIB.
Metode pengkajian dengan caraauto dan allo anamnesa.
Pada riwayat kesehatan sekarang : Klien mengatakan pada tanggal 3103-2012, jam 08.00 WIB, mengeluarkan darah dari vagina, dan nyeri di perut
yang timbul saat perut kenceng-kenceng.Setelah itu jam 14.00 WIB, klien

dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Sukoharjo, saat dilakukun


pemeriksaan di IGD, klien mengatakan keluar darah dari vagina sejak tadi
pagi disertai nyeri perut saat perut kenceng-kenceng, klien mengatakan hari
pertama haid terakhir tanggal 30-08-2011, umur kehamilan 30 minggu.
Setelah dilakukan pemeriksaan laboratorium, dengan hasil hemoglobin: 8,9
g/dl, hematokrit: 27 %. Berdasarkan hasil pemeriksaan, klien diberikan terapi
infuse RL 20 tetes/menit (parenteral), Asam Traneksamat 500 ml/12 jam
(parenteral). Setelah observasi kurang lebih 2 jam klien dipindah ke Bangsal
Bougenvil, setelah satu hari di Bangsal Bougenvil klien mendapat transfusi
darah satu kolf,setelah itu dilakukan pemeriksaan laboratorium tanggal 02-082012 dengan hasil hemoglobin: 9,5 g/dl, hematokrit: 27,5%.
Saat dilakukan pengkajian di ruangan keluhan utama : Klien
mengatakan keluar darah dari vagina sejak tiga hari yang lalu, mengganti
pembalut besar sehari 4 kali.
Riwayat kehamilan dan persalinan dahulu G(gestasi)3, P(partus)2,
A(abortus)0: Ny.S mengatakan anak pertama dan kedua tidak ada gangguan
kehamilan, proses persalinan partus spontan, dirumah bersalindengan
penolong bidan, masalah persalinan tidak ada.Jenis kelamin anak pertama
perempuan, dengan berat badan 3500 gram. Sedangkan, pada anak ke dua
perempuan, dengan berat badan

3000 gram,serta keadaan keduanya

sehat.Klien mengatakan tidak mengalami perdarahan tengah siklus selama


kehamilan sebelumnya.

Data pengkajian menurut pola fungsi kesehatan menurut Gordon, yang


dikaji yaitu pola aktivitas dan latihan yaitu klien mengatakan seperti
kemampuan perawatan diri, makan atau minum, toileting, berpakaian,
mobilitas ditempat tidur, berpindahdibantu oleh suami dengan skor penilaian
2. Pola seksual dan seksualitas yaitu klien mengatakan menarche pada umur
13 tahun, siklus haid klien teratur normal, haid terjadi 6-7 hari, klien biasanya
mengganti pembalut 2 sampai 3 kali sehari. Selama kehamilan klien jarang
melakukan hubungan suami istri.
Pemeriksaan umum didapatkan keadaan umum lemah. Hasil
pemeriksaan, tanda-tanda vital didapat: tekanan darah: 120/90 mmHg, nadi:
88 kali per menit, suhu: 36,50 C, respirasi: 18 kali per menit. Kemudian hasil
pemeriksaan antropometri didapatkan hasil: berat badan sekarang: 60 kg,
sebelumnya: 56 kg, dan tinggi badan: 156 cm. Hasil pemeriksaan pelvimetri
didapat: distansi spinarum 24 cm, distansi kristarum 28 cm, konjugata
eksterna 20 cm, lingkar panggul 8 cm.
Hasil pemeriksaan fisik didapatkan: kepala bulat, mesocepal, tidak ada
luka.

Rambut

hitam,

bergelombang,

tidak

berketombe,

sedikit

berminyak.Mata simetris, konjungtiva anemis, penglihatan normal.Hidung


simetris, saraf penciuman normal, tidak ada alergi.Gigi dan mulut baik, tidak
ada gigi palsu, tidak ada stomatitis.Telinga simetris, pendengaran normal,
tidak ada serumen.Leher tidak ada pembesaran tyroid.
Hasil pemeriksaan dada: payudara didapatkan hasil: inspeksi: simetris,
payudara membesar, terjadi hiperpigmentasi aerola, kedua papilla mammae

menonjol, palpasi: tidak ada benjolan pada payudara, tidak ada pembesaran
kelenjar

limfe.

Hasil

hasil:inspeksi:pengembangan

pemeriksaan
dada

kanan

sama

paru
dengan

didapatkan
kiri,

tidak

menggunakan otot bantu pernafasan; palpasi: vocal fremitus kanan sama


dengan kiri; perkusi: sonor;, auskultasi: vesicular. Hasil pemeriksaanjantung
didapatkan hasil: inspeksi: ictus cordis tidak tampak; palpasi: ictus cordis
teraba di SIC V, perkusi: bunyi pekak, auskultasi: BJ 1-2 tidak ada suara
tambahan.
Hasil pemeriksaan abdomen: inspeksi: tidak ada luka bekas operasi,
tidak ada linea, ada striae, auskultasi: bising usus 12 kali per menit, palpasi :
leopold 1: TFU= 3 jari dibawah Px (29 cm), dengan bagian atas bokong.
Leopold 2: kanan teraba punggung, kiri ekstermitas. Leopold 3: bagian
terbawah perut kepala, belum masuk PAP. Leopold 4: kepala bayi belum
masuk PAP terhitung 4/5, perkusi: tympani.
Hasil pemeriksaan ekstermitas: kanan kiri atas bawah tidak ada oedem,
kanan kiri atas bawah tidak ada varises, reflek patella baik. Hasil pemeriksaan
genetalia: kebersihan baik, keluaran darah merah, kurang lebih kehilangan
darah 400 cc/hari (dari mengganti pembalut besar sehari 4 kali), rektum/anus
ada, masih berfungsi dengan baik.
Pemeriksaan penunjang yang dilakukan tanggal 2 April 2012,
pemeriksaan laboratorium dengan hasil hemoglobin: 9.5 g/dl, hematokrit:
27.5%, nilai normal (hemoglobin: 11, 7 16, 2; hematokrit: 38, 9 % ), Terapi
medik yang diberikan tanggal 3-5 April 2012 yaitu infus RL 20 tpm

(parenteral), Asam Traneksamat 500 gr/12 jam (IV) (parenteral) untuk


mengurangi kehilangan darah, Papaverin 250 gr/12 jam (IV) (parenteral)
untuk mengurangi rasa sakit.

C. Perumusan Masalah
Berdasarkan pengkajian pada pasien pada tanggal 3 April 2012, jam
15.00 WIB didapatkan, data fokus sebagai berikut: Data Subyektif: Ny.S
mengatakan mengeluarkan darah dari vaginanya, mengganti pembalut besar
sehari 4 kali, klien mengatakan semua aktivitas dan latihan dibantu oleh suami
termasuk makan dan ambulasi ditempat tidur. Data Obyektif: dari hasil
pemeriksaan genetalia, klien tampak mengeluarkan darah dari vaginanya,
kehilangan darah merah kurang lebih 400 cc/hari (dari mengganti pembalut
besar sehari 4 kali), hasil laboratorium didapat hemoglobin: 9.5 gr/dl,
hematokrit: 27,5 %, hasil pemeriksaan fisik: konjungtiva anemis, pucat,
keadaan umum

lemah, dan klien tampak bedrestserta dalam pemenuhan

kebutuhan aktivitas dan latihan dibantu suami seperti: kemampuan perawatan


diri, makan atau minum, toileting, berpakaian, mobilitas ditempat tidur,
berpindah, dengan skor penilaian 2. Dari hasil analisa diatas didapat diagnosa
keperawatan resiko perdarahan berhubungan dengan komplikasi terkait
kehamilan.

D. Intervensi

10

Berdasarkan perumusan masalah, maka penulis menentukan rencana


keperawatan sesuai dengan diagnosa keperawatan resiko perdarahan
berhubungan dengan komplikasi terkait kehamilan. Intervensi yang akan
dilakukan bertujuan, setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24
jam, diharapkan perdarahan klien dapat teratasi dengan kriteria hasil
menggunakan metode: S(sesuai masalah), M(dapat di ukur), A(dapat di capai),
R(dapat di pertimbangkan), T(time): perdarahan berkurang sampai tidak
terjadi, kadar hemoglobin atau hematokritdalam batas normal ( hemoglobin:
11, 7 16, 2; hematokrit: 38, 9 % ) , tanda-tanda vital dalam batas normal
(tekanan darah: 120/80 mmHg, nadi: 60-100 kali per menit, respirasi: 16 24
kali per menit). Intervensi atau rencana tindakan yang akan dilakukan yaitu:
1). Monitor tanda tanda vital dengan rasional mengukur tanda- tanda vital
dapat diketahui secara dini kemunduran dan kemajuan keadaan klien,
2).Monitor perdarahan baik jumlah atau frekuensi dengan rasionaldapat
membantu dalam melakukan tindakan segera dalam mengatasi masalah klien,
3). Monitor hemoglobin atau hematokrit dengan rasional untuk mengetahui
turun atau meningkatnya, nilai hemoglobin atau hematokrit dapat membantu
dalam melakukan tindakan segera, 4). Anjurkan istirahat selama perdarahan
aktif dengan rasional untuk meminimalkan perdarahan, 5). Anjurkanpasien
atau keluarga untuk melaporkan dan menggambarkan perdarahan dengan
rasional pelaporan tanda perdarahan dengan cepat dapat membantu dalam
melakukan tindakan segera dalam mengatasi masalah klien,6). Kolaborasi

11

dengan dokter pemberian obat anti koagulan dengan rasionl untuk mengurangi
perdarahan.

E. Implementasi
Implementasi yang sudah dilakukan tanggal 3 April 2012, sebagai
berikut: jam 16.10 WIB, Memonitor tanda-tanda vital dengan respon subjektif:
Ny.S mengatakan iya, respon objektif: pasien tampak lemah dan pucat,
konjungtiva anemis, tanda-tanda vital: tekanan darah: 120/90 mmHg, nadi : 88
kali per menit, respirasi: 18 kali per menit. Jam 17.00 WIB menganjurkan
istirahat selama perdarahan aktif subjektif: Ny.S mengatakan iya, respon
obyektif: Ny.S tampak bedrest.
Implementasi yang sudah dilakukan tanggal 4April 2012, sebagai
berikut: jam 08.00 WIB menganjurkanpasien atau keluarga untuk melaporkan
segera apabila ada tanda-tanda perdarahan, respon subjektif: Ny.S mengatakan
darah masih keluar banyak seperti buang air kecil, sehari mengganti pembalut
4 kali. Respon objektif: Ny.S tampak pucat, lemah, dan tampak bedrest. Jam
09.00 WIB berkolaborasi dengan dokter pemberian anti koagulan (Asam
traneksamat 500 mg/12 jam) dengan respon subjektif: Ny.S mengatakan mau
diinjeksi dan respon objektif: Ny.S tampak lemah dan bedrest.
Pada tanggal 4 April 2012, jam 16.00 WIB klien dibawa ke ICU,
karena keadaan umum lemah dan didapatkan hasil hemoglobin 6,0 gr/dl,
hematokrit: 23%, di ICU klien mendapatkan transfusi darah satu kolf, setelah

12

itu tanggal 5 April 2012, jam 13.00 WIB klien dipindah ke Bangsal Bougenvil
lagi.
Implementasi yang sudah dilakukan tanggal 5 April 2012, sebagai
berikut: jam 15.00 WIB memonitor perdarahan baik jumlah atau frekuensi
respon subjektif: Ny.S mengatakan darah masih keluar banyak, sehari ganti
pembalut besar 4 kali dan respon objektif: darah keluar kurang lebih 400 cc
per hari (dari mengganti pembalut besar sehari 4 kali). Jam 17.00 WIB
memonitorhemoglobin atau hematokrit respon subjektif: Ny.S mengatakan
mau diambil darahnya dan respon objektif: Ny.S tampak pucat, lemah,
konjungtiva anemis dan tampak bedrest, hemoglobin: 6.4 gr/dl, hematokrit:
23.4%. Jam 20.00 WIB memberikan obat sesuai advis (Asam Traneksamat
500 ml/12 jam) respon subjektif Ny.S mengatakan mau diinjeksi dan respon
objektif: Ny,S tampak lemah.

F. Evaluasi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan tanggal 3 April 2012, jam
20.00 WIB hasil evaluasi dengan menggunakan metode SOAP sebagai
berikut: Subjektif: Ny.S mengatakan masih mengeluarkan darah, aktivitas dan
latihan dibantu oleh suami termasuk makan dan ambulasi di tempat tidur,
sehari mengganti pembalut besar 4 kali. Objektif:konjungtiva anemis, tampak
pucat dan klien tampak bedrestserta dalam pemenuhan kebutuhan aktivitas
dan latihan tampak dibantu oleh suami dengan skor penilaian 2, kehilangan
darah 400 cc/hari (dari mengganti pembalut sehari 4 kali)hemoglobin: 9.5
gr/dl, hematokrit: 27.5%. Annalisis: masalah belum teratasi. Planing:

13

Intervensi dilanjutkan yaitu anjurkanpasien atau keluarga untuk melaporkan


segera apabila ada tanda-tanda perdarahan, monitorhemoglobin atau
hematokrit, kolaborasi dengan dokter pemberian obat anti koagulan (Asam
traneksamat 500 mg/12 jam).
Setelah dilakukan tindakan keperawatan tanggal 4 April 2012, jam
13.00 WIB dengan hasil evaluasi sebagai berikut: Subjektif: Ny.S mengatakan
darah masih keluar banyak seperti buang air kecil, aktivitas dan latihan masih
dibantu oleh suami, sehari mengganti pembalut besar 4 kali. Objektif: Ny.S
konjungtiva anemis, tampak pucat, kehilangan darah merah kurang lebih 400
cc/hari (dari mengganti pembalut besar sehari 4 kali) dan tampak bedrest serta
dalam pemenuhan kebutuhan aktivitas dan latihan tampak dibantu suami
seperti kemampuan perawatan diri, makan atau minum, toileting, berpakaian,
mobilitas ditempat tidur, berpindah dengan skor penilaian 2. Annalisis:
masalah belum teratasi. Planing: intervensi dilanjutkan yaitu monitor
perdarahan baik jumlah atau frekuensi, monitor hemoglobin dan hematokrit,
memberikan obat sesuai advis (Asam Traneksamat 500 mg/12 jam).
Setelah dilakukan tindakan keperawatan tanggal 5 April 2012, jam
19.00 WIB dengan hasil evaluasi sebagai berikut: Subjektif: Ny.S mengatakan
keluar darah dan bercampur lendir, lendir keluar seperti buang air kecil,
aktivitas dan latihan dibantu oleh suami termasuk makan dan ambulasi
ditempat tidur. Objektif: Ny.S tampak bingung, lemah, pucat, konjungtiva
anemis, dan tampak bedrest serta dalam pemenuhan kebutuhan aktivitas dan
latihan tampak dibantu seperti kemampuan perawatan diri, makan atau

14

minum, toileting, berpakaian, mobilitas ditempat tidur, berpindah dengan skor


penilaian 2, hemoglobin: 6.4 gr/dl, hematokrit: 23%. Annalisis: masalah belum
teratasi. Planing: intervensi dilanjutkan yaitu memberikan obat sesuai advis
(Asam Traneksamat 500 mg/12 jam), kolaborasi pemberian transfusi darah.

BAB III
PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

Padababinipenulis akan membahas proses keperawatan yang dilakukan


pada tanggal 3 April 2012 di ruang Bougenvile Rumah Sakit Umum Daerah
Sukoharjo dengan Antepartum Hemoragik atas indikasi plasenta previa.
Disamping itu juga, akan mengemukakan fakor pendukung dan penghambat
dalam memberikan asuhan keperawatan pada Ny. S sesuai dengan tahapan proses
keperawatan.

A. Pembahasan
Plasentamerupakan organ yang berfungsi untuk memberi nutrisi untuk
perkembangan janin dalam rahim (Manuaba, 2007).Plasenta previa merupakan
salah satu komplikasi kehamilan, dimana plasenta berada pada bagian
terendah dari rahim (uterus) dan menutupi seluruh atau sebagian jalan menuju
serviks (leher rahim).Plasenta previa biasanya terjadi pada trimester kedua dan
ketiga kehamilan, disertai dengan terjadinya perdarahan per vaginam (melalui
vagina) (Benson. 2008).

15

Manifestasi klinis pada plasenta previa yaitu perdarahan tanpa nyeri.


Hal ini disebabkan karena perdarahan sebelum bulan ketujuh memberi
gambaran yang tidak berbeda dari abortus dan perdarahan pada plasenta
previa disebabkan pergerakan antara plasenta dan dinding rahim, serta bagian
terendah anak sangat tinggi karena plasenta terletak pada kutub bawah
rahim,sehigga bagian terendah tidak mendekati pintu atas panggul. Pada
plasenta previa ukuran panjang rahim berkurang, maka lebih sering disertai
kelainan letak jika perdarahan disebabkan oleh plasenta previa lateral dan
marginal serta robekannya, sedangkan plasenta letak rendah robekannya
beberapa sentimeterdaritepiplasenta (Sulaiman, 2004).
Hasil pengkajian riwayat kesehatan sekarang pada Ny.S dengan umur
kehamilan 30 minggu, Ny.S mengatakan mengeluarkan darah dari vagina
disertai nyeri perut yang timbul saat kenceng-kenceng, namun saat dilakukan
pengkajian keluhan utama yaitu klien mengatakan mengeluarkan darah dari
vagina. Menurut Barbara (2005),proses patologis tampaknya berhubungan
dengan kondi-kondisi yang mengubah fungsi normal desidua uterus dan
vaskularisasinya, perdarahan, yang terjadi akibat robekan vili plasenta dari
dinding uterus karena kontraksi dan dilatasi segmen bawah uterus, dapat
terjadi ringan atau berat.
Hasil pengkajian yang telah dilakukan dengan mengacu pada teori
Gordon pada pola aktivitas dan latihan

yaitu klien mengatakan seperti

kemampuan perawatan diri, makan atau minum,toileting, berpakaian,


mobilitas ditempat tidur, berpindahdibantu oleh suami dengan skor penilaian

16

2.Menurut saifuddin (2008), penatalaksanaan pada ibu hamil yang terjadi


perdarahan dalam pemenuhan kebutuhan aktivitas klien dianjurkan untuk
tidak melakukan aktivitas yang berlebih, ataupunberhubungan seksual karena
dapat menimbulkan orgasme yang dapat menyebabkan kontraksi rahim.
Berdasarkan pengkajian pada Ny. S ditemukan masalah keperawatan
pemenuhan kebutuhan aktivitas dan latihan: resiko perdarahan berhubungan
dengan komplikasi kehamilan (plasenta previa).
Menurut Geri (2009), manajemen yang diberikan pada plasenta previa
dengan perdarahan yaitu anjurkan untuk membatasi aktivitas. Menurut Nanda
(2009), resiko perdarahan adalah beresiko mengalami penurunan volume
darah yang dapat menggangu kesehatan.
Menurut Sulaiman (2004), batasan karakteristik perdarahan pada
plasenta previa yaitu perdarahan tanpa nyeri. Hal ini disebabkan karena
perdarahan sebelum bulan ketujuh memberi gambaran yang tidak berbeda dari
abortus dan perdarahan pada plasenta previa disebabkan pergerakan antara
plasenta dan dinding rahim.
Berdasarkan kasus pada Ny.S didapatkan data Subyektif: Ny.S
mengatakan mengeluarkan darah dari vaginanya, mengganti pembalut besar
sehari 4 kali, klien mengatakan semua aktivitas dan latihan dibantu oleh suami
termasuk makan dan ambulasi ditempat tidur. Data Obyektif: dari hasil
pemeriksaan genetalia, klien tampak mengeluarkan darah dari vaginanya,
kehilangan darah merah kurang lebih 400 cc/hari (dari mengganti pembalut
besar sehari 4 kali), hasil laboratorium didapat hemoglobin: 9.5 gr/dl,

17

hematokrit: 27,5 %, hasil pemeriksaan fisik:anemis, konjungtiva pucat,


keadaan umum lemah, dan klien tampak bedrest serta dalam pemenuhan
kebutuhan aktivitas dan latihan dibantu suami seperti: kemampuan perawatan
diri, makan atau minum, toileting, berpakaian, mobilitas ditempat tidur,
berpindah dibantu oleh suami denganskorpenilaian 2. Penulis menemukan
tanda dan gejala resiko perdarahan dalam kasus plasenta previa sesuai dengan
batasan karakteristik menurut Sulaiman (2004).
Berdasarkan hasil rumusan masalah, maka penulis menyusun
intervensi dengan tujuan setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24
jam diharapkan risiko perdarahan dapat teratasi dengan kriteria hasil:
perdarahan berkurang sampai tidak terjadi, kadar hemoglobin atau hematokrit
dalam batas normal( hemoglobin: 11, 7 16, 2; hematokrit: 38, 9 % ), tandatanda vital dalam batas normal(tekanan darah: 120/80 mmHg, nadi: 60-100
kali per menit, respirasi: 16 24 kali per menit). Alasan penulis melakukan
tindakan keperawatan selama 3 kali dalam 24 jam karena, dari hasil
pemeriksaan laboratorium menunjukkan Hemoglobin dan Hematokrit pada
pasien kurang dari normal, maka diharapkan dalam pemberian tindakan
keperawatan selama 3 kali dalam 24 jam tersebut dapat mengatasi masalah
yang muncul.Adapun intervensiyang akan dilakukan yaitu: 1) monitor tanda
tanda vital. Tekanan darah dapat meningkat secara dini sehubungan dengan
rangsangan simpatis kemudian turun

bila curah jantung terpenuhi dan

takikardi juga terjadi pada respon terhadap rangsangan simpatis dan dapat
berlanjut

sebagai

kompensasi

bila

curah

jantung

turun

(Doenges,

18

2003);2)Monitorperdarahan baik jumlah atau frekuensi dengan rasionaldapat


membantu dalam melakukan tindakan segera dalam mengatasi masalah klien
(Doenges, 2003); 3) Monitor hemoglobin atau hematokrit dengan rasional
untuk mengetahui turun atau meningkatnya, nilai hemoglobin atau
hematokritdapat membantu dalam melakukan tindakan segera (Doenges,
2003); 4) anjurkan istirahat selama perdarahan aktif, tirah baring secara ketat
atau batasi aktivitas untuk meminimalkan resiko pada ibu dan janin (Barbara
R,2005); 5) menganjurkan pasien atau keluarga untuk melaporkan dan
menggambarkan perdarahan dengan rasional pelaporan tanda perdarahan
dengan cepat dapat membantu dalam melakukan tindakan segera dalam
mengatasi masalah klien; 6) kolaborasi dengan dokter pemberian obat anti
koagulan dengan rasionaluntukmengurangiperdarahan (McCloskey, 2005).
Pada tanggal 3 April 2012 melakukan pengkajian resiko perdarahan,
Jam 16.10 WIB dilakukan implementasi keperawatanmemonitor tanda-tanda
vital, jam 17.00 WIB dilakukan implementasi menganjurkan istirahat selama
perdarahan aktif. Kriteria hasil belum dapat tercapai karena didapatkan data
subjektif: pasien mengatakanmasih mengeluarkan darah, dan didapatkan hasil
observasi nilai hemoglobin atau hematokrit tidak normal.
Pada tanggal 4 April 2012, jam 08.00 WIBdilakukan implementasi
menganjurkan pasien atau keluarga untuk melaporkan segera apabila ada
tanda-tanda perdarahan, jam 09.00 WIB dilakukan implementasi berkolaborasi
dengan dokter pemberian obat anti koagulan. Penulis tidak memonitor tandatanda vital pasien karena pada saat akan melakukan pemeriksaan tanda-tanda

19

vital, pasien baru saja tidur. Penulis tidak menganjurkan istirahat selama
perdarahan aktif karena setelah dievaluasi pasien sudah mengerti. Evaluasi
hasil setelah dilakukan tindakan keperawatan, masih mengeluarkan darah,
hemoglobin atau hematokrit tidak normal.
Pada tanggal 4 April 2012, jam 16.00 WIB klien dibawa ke ICU,
karena keadaan umum lemah dan didapatkan hasil hemoglobin 6,0 gr/dl,
hematokrit: 23%, di ICU klien mendapatkan transfusi darah satu kolf, penulis
tidak mengikuti ke ICU dikarenakan jadwal jaga, setelah itu tanggal 5 April
2012, jam 13.00 WIB klien dipindah ke Bangsal Bougenvil lagi.
Pada tanggal 5 April 2012, jam15.00 WIBdilakukan implementasi
memonitor perdarahan baik jumlah atau frekuensi, jam 17.00 WIBdilakukan
implementasimemonitorhemoglobindan hematokrit, jam 20.00 WIBdilakukan
implementasi memberikan obat sesuai advis. Setelah dilakukan tindakan
keperawatan, masalah resiko perdarahan belum dapat teratasi yaitu pasien
mengatakan mengeluarkan darah bercampur lendir, nilai hemoglobin: 6.4
gr/dl, hematokrit: 23. 4%.
Evaluasi pada hari Selasa tanggal 3 April 2012, masalah nyeri belum
dapat teratasi ditunjukkan dengan data subjektif pasienmengatakan masih
mengeluarkan darah, aktivitas dan latihan dibantu oleh suami termasuk makan
dan ambulasi di tempat tidur, sehari mengganti pembalut besar 4 kali. dari
hasil observasi pasien terlihat konjungtiva anemis, tampak pucat dan klien
tampakbedrest serta dalam pemenuhan kebutuhan aktivitas dan latihan tampak
dibantu oleh suami dengan skor penilaian 2, kehilangan darah 400 cc/hari

20

(dari mengganti pembalut sehari 4 kali)hemoglobin: 9.5 gr/dl, hematokrit:


27.5%. Intervensi dipertahankan yaitu anjurkan pasien atau keluarga untuk
melaporkan segera apabila ada tanda-tanda perdarahan, monitorhemoglobin
atau hematokrit, kolaborasi dengan dokter pemberian obat anti koagulan
(Asam traneksamat 500 mg/12 jam).
Evaluasi hari Rabu tanggal 4 April 2012, masalah resiko perdarahan
belum teratasi, dengan didapatkan hasil data Subjektif: pasien mengatakan
darah masih keluar banyak seperti buang air kecil, aktivitas dan latihan masih
dibantu oleh suami, sehari mengganti pembalut besar 4 kali. Hasil observasi:
terlihatkonjungtiva anemis, tampak pucat, kehilangan darah merah kurang
lebih 400 cc/hari (dari mengganti pembalut besar sehari 4 kali) dan tampak
bedrestserta dalam pemenuhan kebutuhan aktivitas dan latihan tampak dibantu
suami seperti kemampuan perawatan diri, makan atau minum, toileting,
berpakaian, mobilitas ditempat tidur, berpindah dengan skor penilaian 2.
Intervensi dipertahankan yaitu monitor perdarahan baik jumlah atau frekuensi,
monitor hemoglobin dan hematokrit, memberikan obat sesuai advis (Asam
traneksamat 500 mg/12 jam).
Evaluasi hari Kamis tanggal 5 April 2012, masalah belum teratasi,
dengan didapatkan hasil data Subjektif: pasien mengatakan keluar darah dan
bercampur lendir, lendir keluar seperti buang air kecil, aktivitas dan latihan
dibantu oleh suami termasuk makan dan ambulasi ditempat tidur. Hasil
observasi: konjungtiva anemis, dan tampak bedrestserta dalam pemenuhan
kebutuhan aktivitas dan latihan tampak dibantu seperti kemampuan perawatan

21

diri, makan atau minum, toileting, berpakaian, mobilitas ditempat tidur,


berpindah dengan skor penilaian 2, hemoglobin: 6.4 gr/dl, hematokrit:
23%.Intervensi dipertahankan yaitu memberikan obat sesuai advis (Asam
traneksamat 500 mg/12 jam), kolaborasi dalam pemberian transfusi darah.

B. Simpulan dan Saran


1. Simpulan
Hasil pengkajian pada Ny. S dengan Antepartum Hemoragik
ditemukan masalah pemenuhan kebutuhan aktivitas dengan diagnosa
keperawatan yaitu resiko perdarahan berhubungan dengan komplikasi
kehamilan (plasenta previa).
Rencana tindakan keperawatan selama 3x24 jam dengan tujuan
perdarahan berkurang sampai tidak terjadi dengan intervensi : 1) monitor
tanda tanda vital, 2) monitor perdarahan baik jumlah atau frekuensi, 3)
Monitor hemoglobin atau hematokrit, 4) anjurkan istirahat selama
perdarahan aktif, 5) anjurkan pasien atau keluarga untuk melaporkan dan
menggambarkan perdarahan, 6)kolaborasi dengan dokter pemberian obat
anti koagulan dengan.
Implementasi yang dilakukan penulis pada Ny. S berdasarkan
masalah keperawatan.Evaluasi selama tiga hari tidak mampu untuk
mengatasi masalah resiko perdarahan.Dilihat dari status koagulasi belum
ada perbaikan.

22

2. Saran
a. Bagi Rumah Sakit
Pemberian asuhan keperawatan pada klien dengan risiko perdarahan,
penting dilakukaan pembatasan aktivitas untuk mencegah terjadinya
perdarahan berlanjut.
b. Bagi Institusi Pendidikan
Memberikan kemudahan dalam pemakaian sarana dan prasarana yang
merupakan fasilitas bagi mahasiswa untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan dan ketrampilannya dalam melalui praktek klinik dan
pembuatan laporan
c. Bagi penulis selanjutnya
Selain menajemen keperawatan pembatasan aktivitas dengan risiko
perdarahan,

mungkin

dapat

ditambah

manajemen

keperawatan

perbaikan nutrisi dengan menganjurkan klien untuk meningkatkan


asupan makanan yang kaya dengan vitamin K. Jika status koagulasi
tidak ada perbaikan maka perlu ditambahkan kolaborasi pemberian
transfusi darah.

DAFTAR PUSTAKA

Asmadi. 2008. Teknik Prosedural Keperawatan Konsep dan Amplikasi Kebutuhan


Dasar Klien. Jakarta: Salemba Medika.
Barbara R. Straight. 2005. Keperawatan Ibu Bayi Baru Lahir. Jakarta: EGC
Doenges Marilynn E dkk. 2011. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta: EGC
Manuaba. Ida Bagus Gde. 2003. Penuntun Keperawatan Klinik Obstetri dan
Ginekologi. Jakarata: EGC
Benson. Ralph C. 2008. Buku Saku Obstetri Dan Ginekologi. Jakarta: EGC
Manuaba. Ida Bagus Gde. 2007. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: EGC
Pilliteri Adele. 2002. Buku Saku Perawatan Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta:
EGC.
Sulaiman Sastrawinata. 2004. Obsteri patologi. Jakarta: EGC
Geri Morgan. 2009. Obstetri dan Ginekologi. Jakarta: EGC
Wardana, G. A, Kornia Karkata. 2007. Faktor Resiko Plasenta Previa.
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/158_05Faktorrisikoplasentaprevia.p
df/158_05Faktorrisikoplasentaprevia.pdf, diakses tanggal 22 April 2012
jam 16.30 WIB.

24

Lampiran

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama

: Tri Nur Hastuti

Tempat, Tanggal Lahir : Karanganyar, 24 Novenber 1990


Jenis Kelamin

: Perempuan

Alamat Rumah

: Pengin kidul RT: 03/ RW: 11, Macanan, Kebakkramat,


Karanganyar.

Riwayat Pendidikan

: 1. TK Aisyah

Lulus tahun 1997

2. SDN 01Alastuwo

Lulus tahun 2003

3. SMPN 03 Kebakkramat

Lulus tahun 2006

4. SMAN 01 Mojogedang

Lulus tahun 2009

Riwayat Pekerjaan

:-

Riwayat Organisasi

: Pernah mengikuti Organisasi Karang Taruna di Desa


Pengin Kidul sebagai Anggota

Anda mungkin juga menyukai