Disusun Oleh :
Farida 213218014
Hanifa Lena 213218012
Lofty Safira 213218015
Popi Nurmalasari 213218017
Vickry Endang N 213218016
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Kleptomania” ini dengan baik.
Pembuatan makalah ini disusun untukmemenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Jiwa.
Pembuatan makalah ini dapat diselesaikan dengan baik karena bantuan dan dukungan dari
semua pihak oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang membantu.
Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna oleh karena
itu kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan untuk dapat menyempurnakan
makalah ini. Semoga makalah ini dapat berguna bagi pembaca pada umumnya dan penulis
pada khususnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dari beberapa faktor-faktor yang membentuk kepribadian dan kejiwaan seseorang,
salah satunya adalah faktor keluarga. Banyak terdapat kelainan- kelainan, akibat dari
kurangnya perhatian orangtua terhadap anaknya, yang menyebabkan sesuatu hal terjadi
di dalam diri anak salah satunya adalah kelainan jiwa atau gangguan jiwa. Bila di
klasifikasikan tentang penyakit gangguan jiwa ini, tentu akan terlalu panjang
pembahasannya. Oleh karena itupenulis hanya akan membahas salah satu penyakit jiwa
yang melanda diri seseorang yang sering kita dengar penyakit tersebut adalah
kleptomania.
Kleptomania adalah penyakit jiwa yang membuat penderita tidak bisa menahan diri
untuk mencuri. Namun menariknya benda-benda yang dicuri oleh pelaku bukanlah
benda-benda berharga. Melainkan bnda-benda yang sifatnya biasa saja. Misalnya sisir,
gula, permen dan lain sebagainya .
B. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penyusunan makalah ini,
diantaranya sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan Kleptomania ?
2. Bagaimana sifat orang yang menderita penyakit kleptomania?
3. Bagaimana penyakit kleptomania berdasarkan pendekatan Psikologis?
4. Bagaimana gejala kleptomania?
5. Apa sajakah faktor resiko penyebab terjadinya penyakit Kleptomania?
6. Faktor- faktor apa saja yang menyebabkan penyakit kleptomania?
7. Apasajakah komlikasi dari Penyakit Kleptomania?
8. Bagaimana cara mengatasi kleptomania ?
9. Bagaimana pengobatan Kleptomania ?
10. Bagaimana solusi pencegahan kleptomania ?
1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui serta memahami pengertian kleptomania
2. Untuk mengetahui serta memahami ciri-ciri kleptomania.
3. Untuk mengetahui gejala Penyakit Kleptomania.
4. Untuk mengetahui serta memahami faktor penyebab kleptomania.
5. Untuk mengetahui komplikasi dari penyakit kleptomania.
6. Untuk mengetahui serta memahami Pendekatan yang digunakan untuk mencegah
kleptomania.
7. Untuk mengetahui serta memahami cara pencegahan dan cara mengatasi
kleptomania
2
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Kleptomania
Kleptomania menurut bahasa berasal dari kata kleptiein yang artinya mencuri.
Sedangkan kleptomania menurut istilah adalah penyakit jiwa yang membuat
penderitanya tidak bisa menahan diri untuk mencuri . benda-benda yang dicuri oleh
penderita kleptomania umumnya adalah barang- barang yang tidak berharga, seperti
mencuri gula, permen, sisir, atau barang-barang lainnya. Penderita biasanya merasakan
kelegaan atau kenikmatan setelah mereka melakukan tindakan mencuri tersebut.
Kleptomania juga merupakan gangguan yang berupa tingkah laku yang dilakukan
secara berulang dan secara kompulsif, merasa tersiksa karena ketidak mampuan
untuk mengontrol diri. Gangguan control impuls: tingkah laku yang secara potensial
berbahaya, yang tidak dapat ditolaknya, kadang mempunyai efek sakit-beberapa
mengandung resiko.
3
bukan karena kebutuhan ekonomi, tetapi mereka didorong oleh dorongan untuk
mencuri yang terus menerus.
B. Sifat Kleptomania
1. Didorong keinginan mencur, ubkan keinginan untuk memiliki
2. Motivasi utama yaitu menghilaangkan ketegangan. Menghilangkan ketegangan dan
memberikan sensasi, meskipun orang merasa dorongan itu tidak menyenangkan, tidak
dikehendaki, mengganggu dan bodoh.
3. Pensurian dapat dilakukan di toko, tetapi ada yanghanya pada orang yang ia tertarik.
4. Barang curian dibuang atau diberikan orang lain
5. Perlakuan behavioral: tertutup
6. Barang curian dibuang atau diberikan orang lain
7. Perlakuan behavioral: sensitisasi tertutup, klien diperintah menimbulkan dalam
pikiran bayangan aversif selama perbuatan mencuri. Misalnya: bayangan hal
yang menjijikkan seperti muntah, atau disuruh menggunakan penghenti pikiran.
Kleptomania dapat disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya ialah sebagai
wadah pemenuhan kepuasaan. Dilihat dari kacamata ilmu jiwa, kleptomania
merupakan sebuah impuls abnormal untuk mencuri. Ini merupakan penyakit mental
patologis.Seperti gangguan pengendalian impuls lainnya, kleptomania ditandai oleh
ketegangan yang memuncak sebelum tindakan, diikuti oleh pemuasan dan peredaan
ketegangan dengan atau tanpa rasa bersalah, penyesalan, atau depresi selama tindakan.
Mencuri adalah tidak direncanakan dan tidak melibatkan orang lain.
Walaupun pencurian tidak terjadi jika kemungkinan akan ditangkap, orang
kleptomania tidak selalu mempertimbangkan kemungkinan penangkapan mereka,
kendatipun penahanan yang berulang menyebabkan penderitaan dan rasa malu. Orang
kleptomania mungkin merasa bersalah dan cemas setelah mencuri, tetapi mereka
tidak marah ataubalas dendam. Selain itu, jika benda yang dicuri adalah sasaran,
diagnosis bukan kleptomania, karena kleptomania tindakan mencuri itu sendirilah yang
menjadi sasarannya. Seperti yang dikemukan diawal pembahasan ini bahwa
kebanyakan dari penderita adalah para remaja, disaat masa pubertas hingga orang
dewasa. Dalam pandangan psikologi, masa remaja merupakan masa dimana
4
seseorang tengah asyik untuk mencoba-coba berbagai hal, dari yang bermanfaat bagi
dirinya hingga hal-hal yang dapat memberikan kepuasan dalamdirinya. Ketika
seorang remaja mencoba-coba tindakan tersebut dan dia mendapatkan “reward”
berupa kepuasan dalam dirinya, maka ia cenderung terus melakukan tindakan
tersebut, apapun resikonya. Seperti yang dikemukakan dalam teori Operant
Conditioningbahwa seseorang cenderung mempertahankan perilakunya apabila ia
mendapatkan reward dari tindakannya tersebut. Reward bagi seseorang jelas tidak
terbatas hanya pada bentuk materi.
D. Gejala Kleptomania
5
pandangan psikodinamika karena ada pertahanan melawan impuls, keinginan, konflik
atau kebutuhan yang menakutkan di alam bawah sadar. Impuls atau keinginan ini
merupakan refleksi motif seksual atau masochistic (kesenangan karena menderita) dan
tindakan mencuri merupakan pengeluaran impuls yang menunjukkan mekanisme
narsisistik individu yang mudah dikritik untuk mencegah pengecilan diri. Penyakit ini
umum muncul pada masa puber dan ada sampai dewasa. Pada beberapa kasus,
kleptomania diderita seumur hidup. Penderita juga mungkin memiliki kelainan jiwa
lainnya, seperti kelainan emosi, Bulimia Nervosa, paranoid, schizoid atau
borderline personality disorder. Kleptomania dapat muncul setelah terjadi cedera
otak traumatik dan keracunan karbon monoksida. Ada yang berteori kleptomania
merupakan simptomp gangguan biologis, maka ada yang berpendapat gangguan itu
akibat kekurangan serotonin maka penyembuhan dengan fluxitin yang menaikkan
serotonin di system syaraf. penyebab lainnya adalah :
1. Jumlah cairan otak serotonin yang tidak normal.
2. Gejala kleptomania cenderung tampak atau terjadi saat stress yang bermakna
(kehilangan, perpisahan, akhir hubungan yang berarti).
3. Terjadi karena penyakit otak DNA retardasi mental (dimana ditemukan keadaan
neurologis fokal, atropi otak kortikal dan pembebasan vertikal lateral serta gangguan
metabolisme monoamin khususnya serotonia).
Kurangnya kasih sayang ketika masa kanak-kanak pun dapat menjadi penyebab
timbulnya kleptomania, kleptomania umumnya disebabkan oleh kurang harmonisnya
hubungan seseorang dengan keluarga. Misalnya, anak kecil yang kurang mendapat
perhatian atau kontrol dari orangtuanya.
Kebanyakan penelitian menyokong pendapat bahwa seseorang dengan kleptomania
mempunyai keruwetan dan disfungsi pada masa kanak-kanaknya. Dorongan mencuri
adalah usaha untuk mengembalikan kekurangan pada masa kanak-kanak dini ini.
Kleptomania sering ditemukan merupakan bagian dari spektrum gangguan afektif, atau
memperlihatkan gejala obsesif kompulsif termasuk kompulsif dalam mencuci tangan,
membersihkan, memeriksa, mengumpulkan dan membeli sesuatu atau gangguan makan
terutama bulemia. Kleptomania erat hubungan dengan sistem serotonergik. Kleptomania
adalah penyakit kronik, umumnya dimulai pada akhir remaja dan kemudian berlanjut
beberapa tahun kemudian.
6
F. Faktor Risiko Kleptomania
G. Akibat Kleptomania
Secara psikologis, Kleptomania bisa di sembuhkan dengan cara terapi Psikiater. Tapi
antara psikiater dengan keluarga penderita harus aktif dalam proses penyembuhan. Orang-
orang terdekat penderita harus diberitahu sebelumnya kalau penderita sedang dalam
pengawasan psikiater, tetapi jika kleptomania sudah masuk ke saraf dan otak, maka
penyembuhan harus melalui obat-obatan.
7
I. Pengobatan Kleptomania
Meski kleptomania tidak bisa disembuhkan, namun kondisi ini bisa ditangani
dengan bantuan medis. Pengobatan yang diberikan umumnya adalah kombinasi antara
psikoterapi dan obat-obatan. Jenis psikoterapi yang umumnya diterapkan pada penderita
kleptomania adalah terapi perilaku kognitif. Melalui metode ini, pasien akan diberikan
gambaran mengenai perbuatan yang dia lakukan serta akibat yang bisa diterima, seperti
berurusan dengan pihak berwajib. Melalui gambaran tersebut, pasien diharapkan bisa
menyadari bahwa pencurian yang dia lakukan merupakan tindakan yang salah. Pasien juga
akan diajarkan cara melawan atau mengendalikan keinginan kuatnya dalam mencuri,
misalnya dengan teknik relaksasi.
Untuk obat-obatan, dokter akan meresepkan obat antidepresan jenis selective
serotonin reuptake inhibitor (SSRI). Obat ini bekerja dengan membuat serotonin bekerja
lebih efektif. Serotonin yang bekerja efektif dalam otak bisa membantu mengurangi
menstabilkan emosi. Dokter juga bisa memberikan obat opioid antagonist yang berfungsi
untuk menurunkan dorongan mencuri dan rasa senang yang timbul setelah mencuri.
Pengobatan yang berkelanjutan sangat dibutuhkan untuk mencegah kleptomania kambuh.
J. Pencegahan Kleptomania
8
mengagap mencuri itu suatu keberanian atau mereka diancam untuk mencuri. Jika
benar teman-temannya yang bermasalah, maka dengan sabar orang tua harus
mengajar anak dan menjelaskan akibat buruk dari mencuri itu.
4. Menyelidiki motivasinya
Selain unsur diatas, mungkin masih ada motivasi yang tersembunyi yang mendorong
anak mencuri. Cobalah untuk mengetahui kehidupan sosial anak, mungkin mereka
sedang terjerumus pada obat-obatan terlarang seperti: narkoba atau minuman keras.
Bila orang tua dengan teliti menyelidiki motivasi anak untuk mencuri, maka akan
lebih mudah mengatasi masalahnya.
5. Memasukkan konsep nilai yang benar
Sejak kecil orang tua harus mendidik perbedaan antara “ini milik kamu” dan “ini
milik saya” jangan membiarkan anak sembarangan mengambil barang orang lain.
Kalau dalam tas atau di saku ditemukan barang milik teman, anak harus segera
mengembalikannya.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
10
DAFTAR PUSTAKA