Anda di halaman 1dari 11

GANGGUA KETIDAKMAMPUAN

MENGONTROL KEINGINAN
(KLEPTOMANIA)

IPDPD

1. MESI NUR SIFA (16)


2. NASTHA FANIA RAMADHANI (18)
Apa Itu Kleptomania?

Kleptomania adalah gangguan kebiasaan dan impuls


(impulse control disorder) dengan ciri khas berupa
kesulitan menahan dorongan untuk
mencuri.Dorongan tersebut bukan muncul karena
pengidap membutuhkan atau menginginkan barang
tersebut atau tidak mampu untuk membelinya
sendiri.
Biasanya, pengidap mencuri karena alasan yang tidak
bisa mereka jelaskan.Bahkan, pengidap juga
sebenarnya sadar bahwa apa yang mereka lakukan
adalah hal yang salah dan bisa menyakiti diri sendiri
maupun orang lain. Sayangnya, mereka tidak bisa
menahan diri untuk tidak mencuri barang tersebut.
Penyebab Kleptomania

Salah satu penyebab yang paling potensial adalah


ketidakseimbangan bahan kimia pada otak atau
neurotransmitter. Sebab, neurotransmitter terlibat dalam
pengiriman pesan pada otak. Ketika bahan kimia ini tidak
seimbang, bukan tidak mung terdapat masalah dengan
bagaimana cara otak merespons dorongan.
Selain itu, stres juga menjadi penyebab potensi lain dari
perilaku menyimpang ini. Stres berkepanjangan akan
mengakibatkan efek negatif pada pengendalian impuls.
Faktor Risiko Kleptomania

1.) Riwayat keluarga atau keturunan. Memiliki keluarga


dengan kondisi yan sama, gangguan obsesif-kompulsif,
penyalahgunaan alkohol dan ganggua penggunaan zat
lainnya dapat meningkatkan risiko kleptomania.

2.)Memiliki penyakit mental lainnya. Seseorang dengan


kondisi ini sering memiliki gangguan kesehatan mental
lainnya, seperti bipolar, gangguan kecemasan, gangguan
makan, gangguan penggunaan zat atau gangguan
kepribadian.
Gejala Kleptomania

1.) Tidak bisa menahan keinginan untuk mencuri


Seseorang dengan kondisi kelainan ini sering kali tidak bisa menolak keinginan untuk
mengambil atau mencuri, meski barang cu sebenarnya tidak bernilai atau pengidap tic
memerlukannya.
2.) Cemas ketika mencuri
Selain itu, pengidap juga umumnya akan merasa tegang dan cemas ketika hendak
mengambil barang incaran.
3.) Melakukan pencurian tanpa rencana
Sering kali, seseorang dengan kleptomania akan mencuri tanpa rencana alias secara
spontan.
4.) Tidak memakai barang curian
Menariknya, pengidap akan jarang atau bahkan tidak memakai barang yang mereka curi
untuk diri sendiri.
5.) Bukan karena balas dendam
Tindakan pencurian yang terjadi oleh pengidap kelainan perilaku ini tidak ada
hubungannya dengan halusina atau delusi seperti pengidap penyakit Alzheimer atau
demensia. Selain itu, pengidap juga tidak mencuri kar alasan balas dendam.
6.) Mencuri pada tempat umum
Tanda lain dari seorang kleptomania adalah lebih senang mencuri pada tempat atau
fasilitas umum, seperti supermarket atau pasar.
Diagnosis Kleptomania

Guna mendapatkan diagnosis yang akurat, pengidap


harus melakukan pemeriksaan ke psikolog, psikiater,
atau profesional keseha mental lainnya. Meski
terkadang hadir bersama dengan gangguan
kesehatan mental lainnya seper kecemasan dan
depresi, hal tersebut adalah diagnosis yang terpisah.
Pengobatan Kleptomania

- Psikoterapi
- Obat-obatan
Komplikasi Kleptomania

Komplikasi kleptomania, antara lain:


1. Gangguan kontrol impuls lainnya, sep perjudian
kompulsif atau berbelanja.
2. Masalah kepribadian.
3. Gangguan makan.
4. Depresi.
5. Gangguan bipolar.
6. Kegelisahan.
7. Konsumsi alkohol dan penyalahgunaan zat.
Pencegahan Kleptomania

Caranya yaitu:
1. Konsultasikan dengan profesional kesehatan mental
Segera cari bantuan dari ahli kesehatan mental
psikoterapi dan konseling bisa membantu untuk memahami
akar permasalahan dan memilih perawatan yang tepat.
2. Kelola stres
Terapkan teknik relaksasi, seperti meditasi, yoga, atau
olahraga teratur, untuk membantu mengelola tingkat stres
sehari-hari.
3. Identifikasi pemicu
Sebisa mungkin hindari situasi atau lingkungan yang dapat
memicu keinginan tersebut.
4. Dorong untuk melakukan kegiatan positif
Fokus pada hobi dan aktivitas positif yang membuat kamu
merasa puas dan bahagia.
5. Jalin hubungan baik
Bangun dan pertahankan jaringan hubungan yang
positif. Tetap terhubung dengan teman- teman,
keluarga, atau kelompok dukungan yang dapat
memberikan dukungan emosional.
6. Atur lingkungan dengan baik
Hindari kesempatan untuk mencuri dengan menjaga
lingkungan tetap rapi dan teratur. Perbaiki dan bentuk
suasana yang lebih positif.
7. Pertimbangkan terapi perilaku kognitif
Bentuk terapi ini dapat membantu mengenali pola
pikir negatif dan mengubahnya menjadi pola pikir
yang lebih sehat dan adaptif.
8. Hindari alkohol dan obat-obatan yang dapat
menurunkan kendali diri
Beberapa zat dapat mempengaruhi kemampuan untuk
mengendalikan perilaku impulsif.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai