Sponsors Link
Semakin beratnya persoalan hidup, zaman sekarang makin banyak orang yang
menglami gangguan mental dan jumlahnya pun terus bertambah. Apabila
penanganannya terlambat, kondisi ini menjadi sakit jiwa yang cukup serius
meski memang setiap orang pasti enggan mengalami hal ini. Gangguan
kejiwaan kadang justru tak bisa dihindari karena tingkah laku, pola pikir dan
mood akan terpengaruh secara umum.
ads
Ciri dari orang-orang yang mengalami gangguan mental atau sakit jiwa bisa
berbeda, tapi tetap ada gejala umum yang bisa diamati, seperti mood yang
tadinya buruk kemudian dapat menjadi senang secara drastis, maupun
sebaliknya. Ciri lainnya yang begitu terlihat adalah bagaimana seseorang
kemudian bisa menjadi sangat marah yang dilampiaskan dengan melakukan
kekerasan, menarik dirinya dari kehidupan sosial, memiliki perasaan takut yang
berlebihan, serta mengalami delusional. Untuk ciri kondisi fisik, seseorang
dapat merasa sakit perut, nyeri pada punggung dan juga sakit kepala yang
menyertai gejala-gejala perilaku di atas.
(Baca juga: penyebab orang jadi gila)
Kategori Sakit Jiwa
Kondisi kesehatan yang sering Anda lihat di sekitar Anda kemungkinan bisa
masuk ke dalam kategori sakit jiwa. Di bawah ini adalah informasi mengenai
pengelompokan atau kategori sakit jiwa yang dapat Anda ketahui, namun
pengelompokan ini dapat dibagi lagi menjadi jenis-jenis tertentu gangguan jiwa.
Bila melirik kelompok berikut ini, Anda mungkin sudah merasa tak asing lagi.
4. Gangguan Kecemasan
Seseorang bisa memiliki masalah yang berkaitan dengan kecemasan dalam
memberikan respon situasi maupun terhadap obyek tertentu. Respon tersebut
dapat diekspresikan dengan peraaaan panik dan takut serta berkeringat, tak
jarang juga meningkatnya detak jantung sehingga lebih cepat. Sayangnya,
respon tersebut tidak dapat dikendalikan oleh orang tersebut sehingga akan
mengganggu kegiatan sehari-hari. Fobia terhadap keadaan tertentu juga bisa
dimasukkan ke dalam kategori gangguan kecemasan, baik itu dalam bentuk
gangguan panik atau gangguan kecemasan sosial.
(Baca juga: jenis-jenis penyakit fobia)
Sponsors Link
7. Gangguan Psikosis
Seseorang yang terkena gangguan mental ini maka pikirannya akan terkacaukan
berikut juga kesadarannya. Delusi serta halusinasi merupakan 2 bentuk gejala
yang kerap diperlihatkan penderitanya. Halusinasi adalah ketika seseorang
mendengar atau melihat suara yang pada kenyataannya tak ada atau sama sekali
tidak nyata dan kondisi ini berbeda dari delusi.
Delusi merupakan hal yang kebenarannya sama sekali tidak ada tapi sangat
diyakini sebagai sesuatu yang benar oleh pengidapnya, seperti contohnya delusi
kejar, di mana penderita akan terus terganggu karena merasa diikuti oleh
seseorang. Ambil contoh lainnya, seperti skizofrenia, yaitu penderita memiliki
gangguan otak sehingga halusinasi berikut juga delusi dialami olehnya.
(Baca juga: penyebab mudah lupa ingatan)
9. Gangguan Somatoform
Seseorang dikatakan mengalami gangguan somatoform ketika ia merasa bahwa
anggota tubuhnya merasa sakit atau nyeri yang padahal dokter tidak
menemukan kondisi apapun pada orang tersebut. Rasa sakit dan nyeri yang
dirasakan seperti hanyalah sebuah ilusi yang tercipta pada dirinya sendiri karena
tak ada gangguan medis apapun yang ditemukan dokter.
13.Gangguan Disosiatif
Seseorang dapat mengalami gangguan semacam ini yang diakibatkan oleh
keadaan tertentu. Contoh keadaan paling dekat yang sering kita lihat adalah
gangguan kesadaran terhadap diri sendiri serta lingkungan, gangguan ingatan,
gangguan serius akan identitas diri, yang biasanya dipicu oleh adanya suatu
trauma.
(Baca juga: kelainan autoimun)
Jenis Sakit Jiwa dan Ciri-cirinya
Setelah mengintip beberapa kategori dari kondisi sakit jiwa, saat ini kita akan
melihat satu per satu dari jenis-jenis gangguan jiwa yang sebagian sudah sangat
familiar bagi kita. Untuk memperoleh penanganan yang tepat, mengenali
kondisi serta ciri-ciri dari sakit jiwa sangat diperlukan, maka berikut adalah
beberapa daftarnya. Meski ada banyak sekali jenis dari sakit jiwa, 12 kasus ini
adalah yang kerap ada di sekitar kita.
1. Bipolar Disorder
Gangguan bipolar diketahui juga masuk di dalam kategori gangguan mood atau
afektif di mana gangguan ini berkaitan dengan adanya masalah pada otak
sehingga menimbulkan perubahan yang abnormal. Perubahan drastis pada
tingkat aktivitas, energi maupun suasana hati dapat terjadi. Bahkan kemampuan
dalam melakukan aktivitas keseharian juga akan dipengaruhi dan ini kita juga
dapat menyebutnya sebagai kondisi penyakit manik-depresif.
Ciri-cirinya:
Mengalami perubahan suasana hati yang cukup cepat, seperti dari senang
beralih ke sedih, begitu juga sebaliknya.
Terdapat juga multi-emosi pada penderitanya.
Kondisi ini dapat mempengaruhi atau bahkan memperburuk hubungan sosial,
kegiatan sekolah, pekerjaan, dan bisa memicu kepada aksi bunuh diri.
(Baca juga: penyakit paling mematikan di dunia)
2. Skizofrenia
Termasuk di dalam kategori gangguan psikosis, skizofrenia adalah jenis sakit
jiwa yang penyebabnya adalah kelainan kimiawi yang terjadi di otak. Fungsi
sistemik dan impuls saraf otak pun akhirnya terganggu sehingga fungsi otak pun
menjadi gagal di dalam fungsinya mengolah informasi yang berasal dari dan
menuju ke panca indera.
Ciri-cirinya:
4. Psikopat
Istilah satu ini telah beredar lama di masyarakat dan kita tahu betapa
mengerikannya jenis sakit jiwa satu ini. Berasal dari kata psyche yang memiliki
makna jiwa dan pathosi yang berarti penyakit, psikopat pada dasarnya
bermakna sakit jiwa, dan hal ini sebenarnya berbeda dari psikosis atau kegilaan.
Ini dikarenakan seseorang yang psikopat dianggap juga “Sosiopat” yang
merupakan seseorang antisosial yang bisa memberikan kerugian bagi orang-
orang di sekitarnya.
Orang yang memiliki kondisi gangguan jiwa seperti ini tak memiliki sedikit pun
empati terhadap orang lain. Parahnya dan yang lebih membuat ini menakutkan
adalah bahwa seorang psikopat sadar betul apa yang telah ia perbuat dan ia
sama sekali tak memiliki rasa menyesal.
Ciri-cirinya:
5. Anorexia Nervosa
Tergolong di dalam gangguan pola makan, seseorang yang mengalami hal ini
akan selalu merasa tak puas akan berat badannya yang padahal sudah turun dan
sudah termasuk ideal atau bahkan di bawah angka ideal. Depresi dan kecemasan
yang intens akan dialami oleh penderita anoreksia nervosa karena
ketidakpuasan tersebut.
Ciri-cirinya:
Merasa ketakutan intens akan berat badan naik jika makan sedikit saja.
Enggan mempertahankan berat badan di atas maupun pada level normal.
Mengingkari bentuk dan berat badan yang sudah pas.
Mengalami amenorrhea atau keadaan di mana wanita tak menstruasi.
Mengalami malnutrisi dikarenakan munculnya gangguan kesehatan serta
metabolisme yang berakibat kematian.
(Baca juga: efek dampak bahaya morfin bagi penggunanya)
6. Skizoaffectif
Gangguan ini merupakan gangguan mental yang terbilang rancu karena timbul
gejala kombinasi antara gangguan mood dan gejala skizofrenia.
Ciri-cirinya:
7. Self Injury
Self injury atau melukai diri sendiri juga terbilang sebagai salah satu dari bentuk
sakit jiwa karena seseorang akan membahayakan dirinya sendiri dengan
melukai tubuhnya. Ini dilakukan supaya rasa sakit emosional yang dialami bisa
teratasi.
ads
Ciri-ciri:
Sering merasakana atau mengalami iritabilitas.
Penderita merasakan stres berat dan ada juga ciri-ciri depresi.
Mempunyai perasaan agresif pada level tinggi.
Hipersensitif, khususnya jika ia ditolak.
Tak suka pengalaman baru atau tantangan karena penderita tak menyukai
adanya perubahan.
Membenci dirinya sendiri.
Mempunyai pemikiran yang kaku dan tidak mampu berpikir secara logis.
Tidak mampu mengurus diri sendiri.
Kesulitan dalam mengontrol emosi.
Cenderung menghindar dari masalah.
(Baca juga: bahaya zat psikotropika)
Sakit kepala dan terus ada keinginan untuk melakukan aksi bunuh diri.
Penderita terus memiliki kondisi yang berubah-ubah apalagi saat kepribadian
yang satu bertukar dengan kepribadian lainnya.
Mengalami penyimpangan waktu, amnesia, dan distorsi waktu.
Penderita merasa sedang tak mendiami raga mereka sendiri dan selalu
menganggap diri sendiri sebagai orang yang tak nyata atau orang asing.
Penderita seperti merasa bahwa ia tengah terpisah dari dirinya yang asli, entah
itu secara mental maupun fisik.
9. Antisosial
Gangguan ini masuk ke dalam golongan gangguan kepribadian di mana dikenal
juga dengan sebutan sociopathy. Pribadi yang seperti ini biasanya akan selalu
sinis, cenderung tak mempunyai perasaan, kurang merasa empati, kerap
menghina orang lain entah itu penderitaan, hak maupun perasaan.
Ciri-cirinya:
10.Enosimania
Dalam sejumlah kasus, enosumonia dapat menjadi hal yang positif sebab akan
membuat orang selalu mengutamakan kehati-hatian, tapi bila berlebihan maka
akan memunculkan rasa tidak nyaman. Seseorang dengan ketakutan besar
dalam melakukan kesalahan dan juga memperoleh kritik dari orang lain
dianggap memiliki gangguan jiwa enosimonia.
Ciri-cirinya:
11.Bulimia Nervosa
Bulimia merupakan sebuah sakit jiwa yang berhubungan dengan makan dan
seseorang dengan kondisi ini tidak akan ragu untuk menikmati segala makanan
yang ada di depannya dengan porsi yang banyak dan bahkan berlebihan. Namun
setelah itu, ia akan berusaha mengeluarkannya dari tubuh alias
memuntahkannya secara paksa; bisa juga dengan memakan obat pencahar. Para
wanitalah yang cenderung sering mengalami hal ini.
Ciri-cirinya:
12.Kleptomania
Kleptomania tentu bukan istilah yang asing lagi karena masyarakat pun sudah
banyak yang tahu bahwa kleptomania ada hubungannya dengan mencuri,
bahkan di tempat umum sekalipun. Seseorang bisa saja mencuri barang orang
lain di sebuah pesta, atau saat mengunjungi supermarket. Ada dorongan yang
tak bisa ia kendalikan untuk mencuri yang sebenarnya barang tersebut pun tidak
ia butuhkan dan bahkan barang yang ia ambil kadang tak begitu bernilai.
Ciri-cirinya:
Keinginannya begitu mendesak dan besar untuk mencuri yang barang tersebut
sebenarnya tak ia butuhkan.
Merasa puas, lega, dan senang saat mencuri.
Sesudah mencuri, ia dapat merasa menyesal dan merasa bersalah, bahkan ia
bakal membenci diri sendiri serta ada rasa takut bila ditangkap polisi.
Apapun yang penderita kleptomania curi bukan atas dasar kepentingan pribadi
maupun balas dendam terhadap seseorang, melainkan hanya karena adanya
dorongan kuat dari dalam dirinya untuk mengambil barang yang bukan
miliknya.
Walau sesudah mencuri ada penyesalan di dalam diri, dorongan mencuri tidak
akan berhenti sampai di situ dan akan terus timbul secara spontan. Biasanya
dorongan tersebut bakal muncul lagi ketika penderita tengah stres atau depresi
sehingga untuk menyenangkan diri sendiri, ia akan melakukan pencurian.
(Baca juga: penyebab gangguan jiwa – faktor penyebab lemah mental)
Faktor Umum Sakit Jiwa
Sebab pasti dari penyakit gangguan mental atau kejiwaan memang tidaklah
diketahui karena pada dasarnya ada berbagai hal yang bisa menjadi latar
belakarng seseorang mengalami sakit jiwa. Faktor lingkungan sekitar atau justru
faktor genetik, atau bahkan kombinasi dari faktor-faktor lain tertentu bakal turut
memperbesar kemungkinan seseorang mengidap sakit jiwa. Berikut di bawah
ini merupakan faktor paling umum dari kondisi sakit jiwa pada seseorang.
1. Mempunyai keluarga satu darah yang memiliki riwayat gangguaan kejiwaan. Ini
dikarenakan ada gen-gen tertentu yang bisa membuat risiko seseorang
terganggu jiwanya meningkat. Persoalan hidup dapat menjadi pemicu paling
besar yang kemungkinan pernah penderita sakit jiwa alami sebelumnya.
2. Neurotransmiter atau senyawa kimia alami yang ada pada bagian otak berperan
sangat vital bagi kesehatan kejiwaan dan mental seseorang. Reaksi kimia ini
dapat mengalami perubahan dan kemudian memberi pengaruh pada suasana hati
seseorang serta beragam aspek kesehatan mental penderitanya.
3. Hormon yang tidak seimbang pun dapat dimasukkan pada faktor pemicu sakit
jiwa sehingga kesehatan mental pun akhirnya terpengaruh dan ini benar-benar
terjadi pada beberapa kasus.
4. Terkena paparan obat-obatan, minuman keras, racun maupun virus ketika masih
berada di dalam kandungan.
5. Mengonsumsi obat-obatan terlarang secara berkepanjangan dan akhirnya
sampai kecanduan.
6. Mengalami trauma dan tekanan-tekanan serius, seperti halnya menjadi korban
bencana alam atau mengalami pelecehan seksual (dalam banyak kasus yang
terjadi adalah pemerkosaan).
7. Sebelumnya dulu pernah mengalami yang namanya sakit jiwa.
8. Mempunyai teman hanya sedikit atau bahkan sama sekali tidak memiliki teman
sehingga kerap merasa sendiri.
9. Otak mengalami kerusakan.
10.Mengidap penyakit parah atau kronis, contohnya kanker.
11.Memiliki kehidupan berlika-liku dan penuh tekanan, seperti perceraian atau
kesulitan dalam hal keuangan; kematian dari anggota keluarnya juga
mengakibatkan kesedihan mendalam yang berisiko berujung pada gangguan
jiwa seseorang.