Kalian tau nggak, sebelumnya kesehatan mental pernah dipandang sebelah mata oleh masyarakat.
Stigma negatif yang selalu dikaitkan dengan mereka yang punya gangguan kesehatan mental jadi
alasannya. Saking parahnya, para penderita yang harusnya ditolong ini malah dianggap kerasukan
sampai dijauhi masyarakat!
Sampai akhirnya munculah istilah mental hygiene yang pertama kali digunakan oleh filsuf
Amerika, William Sweetzer pada 1843. Istilah tersebut kemudian diberikan definisi tetap oleh
Isaac Ray, salah satu pendiri American Psychiatric Association, sebagai “the art of preserving
the mind against all incidents and influences calculated to deteriorate its qualities, impair its
energies, or derange its movements.”
Nggak berhenti sampe di situ. Dari sana, kampanye pentingnya kesehatan mental terus berlanjut
sampai sekarang. Kesadaran masyarakat yang terus meningkat terhadap kesehatan mental, jadi
buah manis dari perjuangan kampanye-kampanye ini.
Meningkatnya peradangan
Perubahan detak jantung serta sirkulasi darah
Hormon stres yang tidak normal
Dan perubahan metabolisme seperti pada orang yang berisiko diabetes
Perubahan pada sistem di tubuh tersebut dapat menurunkan respon imun seseorang. Akibatnya,
orang tersebut lebih berpotensi mengundang penyakit-penyakit kronis. Peneliti juga
menghubungkan kesehatan mental dan fisik ke dalam asosiasi berikut:
via cheezburger.com
Selain dengan kesehatan fisik, kesehatan mental juga tidak nggak bisa dipisahkan dari kehidupan
sosial seseorang. Karena saling berkaitan juga.
Sebagai makhluk sosial, manusia memerlukan pertukaran interaksi antar sesama untuk bisa
menjaga kualitas hidupnya. Orang-orang yang terisolasi secara sosial, atau tidak memiliki
hubungan sosial yang baik dengan sekitarnya cenderung memiliki kesulitan untuk merawat diri
mereka.
Sebuah penelitian di Perancis juga menemukan kalau kualitas hidup seseorang sangat dipengaruhi
oleh kehidupan sosial mereka. Semakin jarang pertukaran interaksi yang mereka lakukan,
semakin menurun kualitas hidup yang mereka rasakan.
Kalau kalian penasaran dengan kemampuan membuat relasi & interaksi kalian, pas banget Satu
Persen punya kuis gratis yang bisa kalian lakuin sekarang: Tes Attachment Style!
1. Gangguan kecemasan
2. Gangguan mood
3. Schizophrenia
Gangguan kecemasan
Orang dengan gangguan kecemasan memiliki ketakutan atau kecemasan yang akut terhadap suatu
objek maupun situasi. Mereka akan berusaha sebisa mungkin untuk menghindari hal-hal yang
dapat memunculkan kecemasan mereka itu.
Gangguan panik
Orang dengan gangguan kepanikan mengalami serangan panik yang tiba-tiba dari waktu ke
waktu. Serangan panik merupakan reaksi ketakutan berlebih yang ditandai dengan meningkatnya
detak jantung, nafas pendek, pusing, gemetar, atau tegang otot.
Phobia
Phobia merupakan ketakutan ekstrem terhadap suatu objek atau situasi. Phobia sendiri memiliki
beberapa kategori di dalamnya yang terbagi atas objek atau situasi penyebab rasa takutnya.
Gangguan Mood
Perubahan mood yang tidak wajar merupakan gejala utama dari gangguan ini. Gangguan mood
atau mood disorder biasanya menyangkut mood yang energetik (mania) dan depresi. Contoh dari
gangguan mood yaitu: depresi, gangguan bipolar, atau seasonal affective disorder (SAD).
Schizophrenia
Gangguan schizophrenia adalah gangguan kesehatan mental yang kompleks. Para ahli pun masih
belum bisa menentukan apakah schizophrenia ini merupakan gangguan tunggal atau gabungan
dari gangguan lainnya.
Gejala-gejala yang umumnya terjadi pada orang dengan schizophrenia yaitu: delusi, halusinasi,
kurang motivasi, atau mood yang datar.
Psikolog Susan Pinker juga mengatakan sesuatu yang menarik soal komunikasi.
Katanya saat berkomunikasi tubuh kita menghasilkan neurotransmitter yang bertugas dalam
mengatur respons terhadap stres dan kecemasan. Dalam kata lain, berkomunikasi dengan orang
lain membantu kita lebih tangguh saat menghadapi stres
Dan yang nggak kalah penting, luangkan waktu untuk tidur yang cukup. Nggak ada salahnya
kok buat ngasih waktu istirahat buat diri kalian sendiri, nggak peduli sesibuk apa pun kegiatan
yang sedang kalian jalani sekarang!
Perlu kamu ketahui bahwa peristiwa dalam hidup yang berdampak besar pada kepribadian
dan perilaku seseorang bisa berpengaruh pada kesehatan mentalnya.
Misalnya, pelecehan saat usia dini, stres berat dalam jangka waktu lama tanpa adanya
penanganan, dan mengalami kekerasan dalam rumah tangga.
Berbagai kondisi tersebut bisa membuat kondisi kejiwaan seseorang terganggu, sehingga
muncul gejala gangguan kesehatan jiwa.
Akan tetapi, masalah kesehatan mental bisa mengubah cara seseorang dalam mengatasi stres,
berhubungan dengan orang lain, membuat pilihan, dan memicu hasrat untuk menyakiti diri
sendiri.
Beberapa jenis gangguan mental yang umum terjadi antara lain depresi, gangguan bipolar,
kecemasan, gangguan stres pasca trauma (PTSD), gangguan obsesif kompulsif (OCD), dan
psikosis.
Selain itu, ada beberapa penyakit mental hanya terjadi pada jenis pengidap tertentu, seperti
postpartum depression hanya menyerang ibu setelah melahirkan.
Apa Saja Penyebab Gangguan Kesehatan
Mental?
Ada beberapa kondisi yang bisa menjadi penyebab seseorang mengalami gangguan kesehatan
jiwa, antara lain:
Kendati demikian, gejala umum dari kelainan kesehatan ini yang bisa kamu kenali antara
lain:
Mulanya, dokter akan bertanya mengenai riwayat gejala pada pengidap dan penyakit pada
keluarga.
Jika memang perlu, dokter akan meminta pengidap untuk melakukan tindakan pemeriksaan
penunjang, seperti pemeriksaan fungsi tiroid, skrining alkohol dan obat-obatan, serta CT scan
untuk mengetahui adanya kelainan pada otak.
Sementara itu, jika tidak menemukan adanya potensi kondisi medis lain, dokter akan
meresepkan obat dan terapi yang sesuai.
Kadang, mengikuti tes sederhana seperti depression test yang ada di Halodoc juga bisa
membantu mengenali kondisi kesehaatan mental.
1. Psikoterapi
Pertama, penanganan dengan psikoterapi. Ini merupakan jenis terapi dengan media yang
aman untuk mengungkapkan perasaan dan memberikan saran yang sesuai.
Dalam situasi ini, psikiater akan memberi bantuan dengan membimbing pengidap dalam
mengontrol perasaan.
Contohnya cognitive behavioral therapy, exposure therapy, dialectical behavior therapy, dan
sebagainya.
Lalu, kapan waktu yang tepat untuk melakukan psikoterapi? Cari tahu jawabannya dari
artikel Kapan Seseorang Membutuhkan Psikoterapi?
2. Obat
Pemberian obat-obatan untuk mengobati penyakit kesehatan jiwa umumnya bertujuan untuk
mengubah senyawa kimia pada otak.
Beberapa obat tersebut berupa golongan selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI),
serotonin-norepinephrine reuptake inhibitor (SNRIs), dan antidepresan trisiklik.
Dokter biasanya akan mengombinasikan resep obat dengan psikoterapi untuk hasil
pengobatan yang lebih efektif.
Selain itu, perawatan intensif juga mungkin perlu apabila pengidap menunjukkan kondisi
gawat darurat misalnya percobaan bunuh diri.
4. Supporting group
Support group umumnya memiliki anggota pengidap penyakit kesehatan mental yang sejenis
atau mereka yang sudah dapat mengendalikan emosinya dengan baik.
Ketika melakukan sesi grup, orang-orang berkumpul untuk berbagi pengalaman dan
membimbing satu sama lain menuju pemulihan yang lebih tepat, cepat, dan optimal.
6. Rehabilitasi
Pengobatan terhadap penyalahgunaan zat atau rehabilitasi memiliki tujuan utama untuk
membantu menangani pengidap gangguan kesehatan mental yang terjadi karena
ketergantungan akibat penyalahgunaan zat terlarang.
Guna mengetahui prosesnya, kamu bisa baca artikel Ini Proses dan Tahapan Rehabilitasi
pada Pecandu Narkoba.
7. Perawatan mandiri
Selain penanganan medis dengan bantuan psikolog atau psikiater, pengidap juga bisa
melakukan perawatan mandiri untuk mengatasi gangguan kesehatan mental.
Misalnya, mengubah pola hidup dan pola makan sehat, dan mampu mengelola stres dengan
baik.
Selain itu, perawatan mandiri bersamaan dengan penanganan medis bisa membantu
mempercepat proses pemulihan, memantau kondisi kesehatan, dan mengenali apa saja yang
menjadi pemicu terjadinya gangguan psikologi tersebut.
Penanganan gangguan kesehatan mental perlu dilakukan sesegera mungkin.
Sebab, masalah kejiwaan juga bisa berpengaruh pada kondisi fisik. Baca selengkapnya pada
artikel Kesehatan Mental Bisa Memengaruhi Kesehatan Fisik.
Jangan ragu untuk hubungi dokter ahli di Halodoc untuk membantu menangani masalah
kesehatan mentalmu dengan tindakan yang tepat.
Sebab, diagnosis dan penanganan dini bisa membantu pengidap sembuh dari kondisi yang
mereka alami, melakukan aktivitas harian dengan normal, dan terhindar dari risiko
komplikasi gangguan kesehatan mental yang serius dan berbahaya.