Anda di halaman 1dari 6

Makalah stres dan abnormal

Nama :Pajar Rohman


Kelas :1B Tingakat 1
Nim:202101057
Kata Pengantar
 Segala puji dan syukur sudah sepantasnya kita panjatkan ke hadirat Ilahi
Rabbi yang hingga saat ini masih berkenan memberikan kepercayaan-Nya
kepada kita semua untuk menikmati segala karunia-Nya, dan hanya dengan
qudrat dan saya dapat menyelesaikan makalah ini.
 Adapun makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah pisikologi.
Semoga dengan penyusunan makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pemahaman diri saya tentang mata kuliah ini. Demi kesempurnaannya, saya
selalu mengharapkan adanya saran dan masukan dari berbagai pihak.
 Pengertian Stres
 Stress adalah reaksi tubuh terhadap situasi yang tampak berbahaya atau sulit, stres
membuat tubuh untuk memproduksi hormone adrenaline yang berfungsi untuk
mempertahankan diri, Stres merupakan bagian dari kehidupan manusia. Stres yang
ringan berguna dan dapat memacu seseorang untuk berpikir dan berusaha lebih berpikir
dan berusaha lebih cepat dan keras sehingga dapat menjawab tantangan hidup
seharihari. Stres ringan bisa merangsang dan memberikan rasa lebih bergairah dalam
kehidupan yang biasanya membosankan dan rutin. Tetapi stress yang terlalu banyak dan
berkelanjutan, bila tidak ditanggulangi, akan berbahaya bagi kesehatan.
 Faktor-Faktor Penyebab Stres
 Faktor–faktor yang Menyebabkan Stres
 Wahjono, Senot Imam (2010) menyatakan bahwa terdapat beberapa faktor yang
menyebabkan stres antara lain : a. Faktor Lingkungan
 Ketidakpastian lingkungan mempengaruhi perancangan struktur organisasi,
ketidakpastian juga mempengaruhi tingkat stres di kalangan para karyawan dalam
sebuah organisasi. B. Faktor Organisasi

 Beberapa faktor organisasi yang menjadi potensi sumber stres antara lain:

 Tuntutan tugas dalam hal desain pekerjaan individu, kondisi kerja, dan tata letak kerja
fisik.

 Tuntutan peran yang berhubungan dengan tekanan yang diberikan pada seseorang
sebagai fungsi dari peran tertentu yang dimainkan dalam sebuah organisasi termasuk
beban kerja yang diterima seorang individu. C. Faktor Individu

 Faktor individu menyangkut dengan faktor-faktor dalam kehidupan pribadi individu.


Faktor tersebut antara lain persoalan keluarga, masalah ekonomi pribadi, dan
karakteristik kepribadian bawaan.

 Penggolon Stres
 Menurut Sri kusmiati dalam Sunaryo,2004dapat di golongkan:

 Stress fisik, disebabkan oleh suhu atau temperatur yang terlalu tinggi atau terlalu
rendah, suara amat bising, sinar yang terlalu terang atau tersengat arus listrik.

 Stress kimiawi, disebabkan oleh prose kimiawi, gas beracun, hormone, obat- obatan.

 Stress mikrobiologik, disebabkan virus, bakteri dan parasit.

 Stress Psikis dan emosional disebabkan oleh gangguan interpersonal,sosial, budaya dan
agama.

 Tingkatan Stres

 Cara mengukur tingkatan stres

 Berbeda-beda tolak ukurnya, tingkatan stres dibagi ke dalam tiga fase. Ketiga fase
tersebut meliputi tingkatan stres awal, tingkatan stres menengah, dan tingkatan stres
berat. Dalam masing-masing fase, sejumlah hal dapat dijadikan tolak ukur pada
tingkatan manakah stres yang sedang Anda alami.

 1.Tingkatan stres awal

 Pada fase ini, bagian otak yang disebut hipotalamus akan menerima sinyal peringatan,
sebelum kemudian melepaskan hormon glukokortikoid. Glukokortikoid lalu memicu
pelepasan hormon stres, kortisol dan adrenalin. Alhasil, orang yang mengalami stres
pada tahap ini akan mengalami percepatan detak jantung dan peningkatan tekanan
darah.

 2.Tingkatan stres menengah


 Dalam fase ini, tubuh akan terus memproduksi hormon stres karena masalah tidak
kunjung selesai. Hal ini kemudian akan membuat Anda mudah tersinggung serta
kesulitan untuk berkonsentrasi.

 3.Tingkatan stres berat

 Dikenal sebagai fase kelelahan, stres yang terjadi secara terus-menerus membuat energi
dalam tubuh habis. Tidak ada lagi benteng yang bisa menghadapi rasa stres. Anda akan
menjadi mudah lelah, merasa gagal, depresi, hingga gelisah.

 Reaksi Tubuh Terhadap Stres

 Respon tubuh terhadap stres dapat berupa napas dan detak jantung menjadi cepat, otot
menjadi kaku, dan tekanan darah meningkat. Stres sering kali dipicu oleh tekanan batin,
seperti masalah dalam keluarga, hubungan sosial, patah hati, cinta tak berbalas, atau
masalah keuangan.
 Prilaku abnormal
Psikologi abnormal adalah cabang ilmu psikologi yang mempelajari pola pikir, perasaan, dan
perilaku abnormal, yang dapat dipandang sebagai gangguan klinis. Meskipun sebagian besar
perilaku abnormal dapat dianggap abnormal, bidang psikologi ini biasanya berhubungan
dengan perilaku abnormal dalam konteks medis. Perilaku abnormal yang khas adalah
perilaku yang dianggap kriminal, menyimpang atau berbahaya bagi diri sendiri atau orang
lain. Pikiran dan perasaan yang tidak normal juga dapat dianggap tidak normal, seperti yang
menyebabkan gangguan makan yang serius atau menyakiti diri sendiri. Agar psikologi
abnormal dapat didiagnosis, perlu dilakukan serangkaian tes, dimulai dengan pengamatan
perilaku. Psikologi abnormal American Psychological Association menerbitkan panduan
referensi untuk psikologi abnormal, yang dikenal sebagai psikologi abnormal: Definisi
Internasional. Manual referensi ini mendefinisikan psikologi abnormal sebagai “respons
abnormal terhadap rangsangan eksternal yang mungkin berbeda secara signifikan dari
norma-norma yang diamati di lingkungan orang tersebut”. Perilaku yang dianggap abnormal
dibagi menjadi dua kategori utama. Kategori ini termasuk gangguan mental dan kondisi
kesehatan mental lainnya. Gangguan mental termasuk depresi dan skizofrenia. Kondisi
kesehatan mental lainnya termasuk gangguan bipolar, gangguan stres pasca trauma,
gangguan kecemasan, gangguan makan dan gangguan obsesif-kompulsif. Perilaku abnormal
adalah perilaku yang menyimpang dari norma yang diamati di lingkungan normal
masyarakat tetapi dianggap oleh para ahli dapat diterima atau bahkan diperlukan dalam
keadaan tertentu. Perilaku abnormal dapat mencakup pikiran dan perasaan abnormal,
bertindak dengan cara yang di luar perilaku normal, atau respons abnormal terhadap faktor
lingkungan seperti tekanan, trauma, atau pelecehan. Psikolog percaya bahwa psikologi
abnormal dihasilkan dari pandangan yang menyimpang tentang realitas yang menyebabkan
penderitaan dan dapat menyebabkan pola perilaku dan perasaan maladaptif yang
meningkatkan penderitaan dan melemahkan. Ketika psikologi abnormal menjadi masalah,
seringkali dapat mengakibatkan penyakit mental yang parah atau bahkan bunuh diri. Orang
yang menderita gangguan mental dan mengalami psikologi abnormal sering menyalahkan
diri sendiri atas perilaku mereka. Mereka percaya bahwa mereka pasti telah melakukan
sesuatu yang salah untuk menerima hasil ini. Jika Anda adalah korban dari jenis perilaku
psikologis ini, Anda berhak untuk merasa seperti itu. Tidak seorang pun pantas untuk
disalahkan atau dihakimi atas sesuatu yang dilakukan atau sedang dilakukan orang lain.
Meskipun penting untuk percaya bahwa mungkin ada alasan untuk perilaku Anda, tidak sah
untuk menyalahkan diri sendiri atau membuat diri Anda merasa bersalah atas sesuatu yang
dilakukan atau dilakukan orang lain. Psikologi abnormal telah terbukti mengakibatkan orang
yang menderita gangguan mental ini menjadi depresi berat.

Anda mungkin juga menyukai