Anda di halaman 1dari 23

MANAJEMEN STRESS

DEFINISI STRESS
 Menurut Charles D, Spielberger
menyebutkan bahwa stres adalah
tuntutan-tuntutan eksternal yang
mengenai seseorang, misalnya obyek-
obyek dalam lingkungan atau suatu
stimulus yang secara obyektif adalah
berbahaya.
 Stres juga biasa diartikan sebagai
tekanan, ketegangan atau gangguan
yang tidak menyenangkan yang berasal
dari luar diri seseorang.
DEFINISI MANAJEMEN STRESS

Kemampuan penggunaan sumber daya


(manusia) secara efektif untuk mengatasi
gangguan atau kekacauan mental dan
emosional yang muncul karena tanggapan
(respon)
MACAM-MACAM STRESS
1. Stres fisik
disebabkan oleh suhu atau temperatur yang
terlalu tinggi atau rendah, suara amat bising,
sinar yang terlalu terang, atau tersengat arus
listrik.
2. Stres kimiawi
disebabkan oleh asam-basa kuat, obat-
obatan, zat beracun,hormone, atau gas.
3. Stres mikrobiologik
disebabkan oleh virus, bakteri, atau parasit
yang menimbulkan penyakit.
4. Stres fisiologik, disebabkan oleh gangguan
struktur, fungsi jaringan, organ,atau sistemik
sehingga menimbulkan fungsi tubuh tidak
normal.
5. Stres proses pertumbuhan dan
perkembangan, disebabkan oleh gangguan
pertumbuhan dan perkembangan pada masa
bayi hingga tua.
6. Stres psikis/ emosional, disebabkan oleh
gangguan hubungan interpersonal, sosial,
budaya, atau keagamaan
FAKTOR-FAKTOR STRESS
1. Faktor Lingkungan
Keadaan lingkungan yang tidak
menentu akan dapat menyebabkan
pengaruh pembentukan struktur organisasi
yang tidak sehat terhadap seseorang.
2. Faktor Organisasi
Yang dapat menimbulkan stres di
sini yaitu role demands, interpersonal
demands, organizational structure dan
organizational leadership
3. Faktor Individu
Pada dasarnya, faktor yang terkait
dalam hal ini muncul dari dalam keluarga,
masalah ekonomi pribadi dan karakteristik
pribadi dari keturunan.
TAHAPAN-TAHAPAN STRESS
1. Stres tahap I
Tahapan ini merupakan tahapan stres yang
paling ringan dan biasanya disertai dengan
perasaan-perasaan sebagai berikut:
a) Semangat bekerja besar, berlebihan (over
acting)
b) Penglihatan “tajam” tidak sebagaimana
biasanya
c) Merasa mampu menyelesaikan pekerjaan
lebih dari biasanya, namun tanpa disadari
cadangan energi semakin menipis.
2. Stres tahap II
Dalam tahapan ini dampak stres yang
semula “menyenangkan” sebagaimana diuraikan
pada tahap I di atas mulai menghilang, dan timbul
keluhan-keluhan yang disebabkan karena
cadangan energi yang tidak lagi cukup sepanjang
3. hSatrreis Tahap III
Apabila seseorang tetap memaksakan diri
dalam pekerjaannya tanpa menghiraukan
keluhan-keluhan pada stres tahap II, maka akan
menunjukkan keluhan-keluhan yang semakin
nyata dan mengganggu
4. Stres Tahap IV
Adapun gejala stres tahap IV yaitu:
a. Untuk bertahan sepanjang hari saja sudah terasa
amat sulit
b. Aktivitas pekerjaan menjadi membosankan dan
terasa lebih sulit
c. Ketidakmampuan berkegiatan rutin sehari-hari
d. Gangguan pola tidur disertai mimpi-mimpi yang
menegangkan
e. Daya konsentrasi daya ingat menurun
f. Timbul perasaan ketakutan dan kecemasan yang
tidak dapat dijelaskan apa penyebabnya.
5. Stres Tahap V
Bila keadaan berlanjut, seseorang akan jatuh
pada tahap V, dengan tanda-tanda :
a.Kelelahan fisik dan mental yang semakin
mendalam (physical and psychological
exhaustion)
b.Ketidakmampuan untuk menyelesaikan
pekerjaan ringan dan sederhana sehari-hari
c. Gangguan sistem pencernaan semakin berat
(gastrointestinal disorder)
d. Timbul perasaan ketakutan, kecemasan
semakin meningkat, mudah bingung dan panik.
6. Stres Tahap VI
Tahapan klimaks, dimana seseorang
mengalami serangan panik (panic attack) dan
perasaan takut mati.
LANGKAH-LANGKAH MANAJEMEN STRESS
1. Analisa masalah
Mencari sumber masalah, dengan mengajukan
berbagai pertanyaan pada diri sendiri
2. Menemukan inti masalah
Menemukan masalah yang paling mendasar
3. Mencari jalan keluar
Mencari alternatif penyelesaian masalah
4. Konsultatif
Memutuskan untuk berbicara dengan orang
lain yang bisa diajak bicara
5. Menata ulang kondisi hidup
Implementasi dari tahap konsultatif yaitu
bergerak atau mulai menata kembali segala
sesuatunya.
6. Meditatif
Menenangkan diri, mengajak kita untuk mundur,
bisa dengan merenung, meditasi, relaksasi, atau
melakukan ritual-ritual sesuai dengan agama
yang dianut.
7. Evaluasi diri
Merefleksikan kembali agar jika terjadi hal
serupa bisa lebih siap dan sudah tau apa yang
harus dilakukan, minimal mengantisipasi segala
kemungkinan buruk yang akan terjadi.
FUNGSI MANAJEMEN STRESS
1. Mengatur diri
Belajar mengatur diri menjadi lebih baik
dari persoalan yang dihadapi
2. Berpikir rasional
Berpikir rasional berdasarkan fakta yang
ada bukan perasaan semata
3. Menenangkan diri
Ketika sudah bisa tenang maka emosi pun
bisa dikendalikan.
FUNGSI MANAJEMEN STRESS
4. Membantu mencari jalan keluar
Hanya membantu mencari solusi atau jalan keluar.
5. Meningkatkan produktivitas
Orang yang manajemen stresnya bagus biasanya ketika
ditimpah masalah, produktivitanya akan naik.
6. Pematangan diri
Semakin sering kita menghadapi dan bisa mengatasi
masalah yang terjadi, semakin matang pula kualitas diri.

Ciri-ciri orang yang manajemen stresnya baik:


• Mampu mengendalikan emosi
• Bisa menerima kenyataan
• Positif thinking
• Produktivitas meningkat
CARA MENANGGULANGI STRESS
1. Primary prevention
Merubah cara kita melakukan sesuatu.

2. Secondary prevention
Exercise, diet, rekreasi, istirahat , meditasi, dst.

3. Tertiary prevention
Strateginya kita menangani dampak stress yang
terlanjur ada, kalau diperlukan meminta bantuan
jaringan supportive (social-network) ataupun
bantuan profesional.
PENDEKATAN MENGATASI STRESS

1. Relaksasi Otot
Pernafasan yang lambat dan dalam suatu usaha yang
sadar untuk memulihkan ketegangan otot.
2. Biofeedback
Dapat dilihat dari fungsi tubuh hingga tekanan tertentu yang
di kendalikan secara sukarela atau sadar.
3. Meditasi
Mengaktifkan suatu respons relaksasi dengan
mengarahkan ulang pemikiran seseorang jauh dari dirinya
sendiri.
Respon relaksasi adalah kebalikan fisiologis dan psikologis
dari respons stress berperang atau lari.
PENDEKATAN MENGATASI STRESS

4. Restrukturisasi kognitif
Respons seseorang terhadap stressor menggunakan
sarana proses kognitif, atau pemikiran
DAMPAK AKIBAT STRESS

1. Dampak Fisiologik
Mudah masuk angin, mudah pening-pening,
kejang otot (kram), dll.
2. Dampak Psikologik:
a. Keletihan emosi, jenuh, dll
b. Terjadi depersonalisasi
c. Pencapaian pribadi yang bersangkutan
menurun, sehingga menurun pula rasa
kompeten & rasa sukses
3. Dampak Perilaku
a. Manakala stress menjadi distress, prestasi
belajar menurun dan sering terjadi tingkah laku
yang tidak diterima oleh masyarakat.
b. Level stress yang cukup tinggi berdampak
negative pada kemampuan mengingat informasi,
mengambil keputusan, mengambil langkah
tepat.
c. Mahasiswa yang ‘over-stressed’ ~ stress berat
seringkali banyak membolos atau tidak aktif
mengikuti kegiatan pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Gunarya, dr.Arlina.2008.TOT Basic Study Skills, Angk
V&VI Manajemen Stress.Makassar:Pusat Bimbingan &
Konseling UNHAS 1

Hawari, Prof. Dr. Dr. H. Dadang.2008.Manajemen Stres


Cemas dan Depresi.Jakarta:Universitas Indonesia

Charlesworth, Edward A. Ph.D dan Ronald G. Nathan,


Ph.D.2006.Manajemen Stres dengan Tekinik
Relaksasi.Abdi Tandur
DAFTAR PUSTAKA
Weiss, H. Donald.2008.BM Manajemen Stres.Edisi
Revisi.Karisma

http://www.slideshare.net/DANIEL_DONI/modul-
manajemen-stress-daniel-doni (diakses pada 19
Oktober 2012)

http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_stres (diakses
pada 22 Oktober 2012)
http://search.detik.com (diakses pada 22 Oktober 2012)

Anda mungkin juga menyukai