Anda di halaman 1dari 11

MANAJEMEN STRESS

Disusun oleh :
Kelompok 12
Nadya Oktaviony 01011381924190
Fitri Melinia 01011381924173

FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
MANAJEMEN STRESS

A. Pengertian Manajemen Stress


Stres adalah suatu rangsangan yang menegangkan psikologis dari suatu
organisme,tekanan-tekanan fisik dan psikologis yang menekan organ tubuh dan
atau dirisendiri,suatu keadaan ketegangan psikologis karen/kecemasan. Selain
itu, Stres juga diartikan sebagai suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi
emosi, proses berpikir dan kondisi seseorang (Handoko, 1997:200). Stres yang
terlalu besar dapat mengancam kemampuan seseorang untuk menghadapi
lingkungannya. Adapun menurut Robbins (2001:563) Stres juga dapat diartikan
sebagai suatu kondisi yang menekan keadaan psikis seseorang dalam mencapai
suatu kesempatan dimana untuk mencapai kesempatan tersebut terdapat batasan
atau penghalang.
Secara umum manajemen stress adalah kemampuan penggunaan sumber
daya (manusia) secara efektif untuk mengatasi gangguan atau kekacauan mental
dan emosional yang muncul karena tanggapan (respon). Selain itu, menurut
beberapa ahli manajemen stress adalah :
 Goliszek : Manajemen stress adalah usaha untuk memecahkan
kebiasaan stres sehingga kualitas hidup menjadi lebih baik.
 Smith : Manajemen stress adalah suatu keterampilan yang dimiliki
seseorang untuk mengantisipasi, mencegah, mengelola, dan
memulihkan diri dari stress yang dirasakan karena adanya ancaman
ketidakmampuan dalam coping yang dilakukan.
 Fadli, definisi manajemen stress adalah kecakapan dalam menghadapi
tantangan dengan cara mengendalikan tanggapan secara proporsional.
 Munandar : Manajemen stress adalah usaha untuk mencegah
timbulnya stress, meningkatkan ambang stress dari individu, dan
menampung akibat fisiologikal dari stress.
 Cotton : Manajemen stress adalah kemampuan dalam identifikasi dan
analisis terhadap permasalahan yang terkait stress dan aplikasi
berbagai alat teraupetik untuk mengubah stress atau pengalaman stress
 Margiati : Manajemen stress adalah kemampuan seseorang dalam
membuat perubahan dalam cara berpikir dan merasa, dalam cara
berperilaku, dan dalam lingkungan.

B. Ciri – Ciri Stress


Menurut Braham, gejala stres dapat berupa tanda-tanda berikut ini:
 Fisik, yaitu sulit tidur atau tidur tidak teratur, sakit kepala, sulit buang air
besar, adanya gangguan pencernaan, radang usus, kulit gatal-gatal,
punggung terasa sakit, urat-urat pada bahu dan leher terasa tegang,
keringat berlebihan, berubah selera makan, tekanan darah tinggi atau
serangan jantung, kehilangan energi.
 Emosional, yaitu marah-marah, mudah tersinggung dan terlalu sensitif,
gelisah dan cemas, suasana hati mudah berubah-ubah, sedih, mudah
menangis dan depresi, gugup, agresif terhadap orang lain dan mudah
bermusuhan serta mudah menyerang, dan kelesuan mental.
 Intelektual, yaitu mudah lupa, kacau pikirannya, daya ingat menurun,
sulit untuk berkonsentrasi, suka melamun berlebihan, pikiran hanya
dipenuhi satu pikiran saja.
 Interpersonal, yaitu acuh dan mendiamkan orang lain, kepercayaan pada
orang lain menurun, mudah mengingkari janji pada orang lain, senang
mencari kesalahan orang lain atau menyerang dengan kata-kata, menutup
diri secara berlebihan, dan mudah menyalahkan orang lain.

C. Penyebab Stress
Penyebab terjadinya stress pada manusia bisa dari beberapa faktor antara lain :
External Stressors
Kondisi ruangan seperti kebisingan, cahaya yang berlebih, dan suhu udara yang
panas dan keadaan ruangan yang sempit.
 Social Interation seperti mengalami perlakuan yang kasar, korban sikap
yang berkuasa, menerima perlakuan yang agresif dari orang lain dan
mengalami kekerasan.
 Organisational seperti kondisi organisasi yang bisa membuat muncul
stress yaitu terdapat peraturan yang terlalu red tape, dan tekanan date line
yang harus dipenuhi.
 Peristiwa penting dalam hidup seperti kelahiran, kematian, kehilangan
pekerjaan, promosi, dan berubahnya status perkawinan.
 Kecerobohan aktivitas sehari-hari, seperti keseharian bepergian dengan
jarak jauh, lupa menyimpan kunci dan rusaknya alat-alat atau mesin.

Internal Stressors
 Stressors internal bisa dikarenakan terdapat pemilihan dari gaya hidup
yang diikuti seperti kecanduan minum-minuman yang memiliki
kandungan kafein, berkurangnya tidur, dan jadwal yang selalu padat.
 Pembicaraan pribadi yang negatif, hal ini bisa muncul dengan tanda
pemikiran yang pesimis, sering mengkritik diri sendiri dan menjalankan
analisis yang berlebih.
 Jebakan fikiran seperti mengharapkan yang tidak kunjung terwujud,
terlalu banyak yang dipikirkan atau tidak berpikir sama sekali, atau
berpikiran kaku.
 Hambatan secara pribadi seperti terlalu sibuk kerja (workhaholic) atau
terlalu menginginkan segala sesuatu menjadi sempurna (ingin terlihat
perfeksionis).

D. Dampak Stress
1. Dampak Fisiologik
Secara umum orang yang mengalami stress mengalami sejumlah gangguan fisik
seperti : mudah masuk angin, mudah pening-pening, kejang otot (kram),
mengalami kegemukan atau menjadi kurus yang tidak dapat dijelaskan, juga
bisa menderita penyakit yang lebih serius seperti cardiovasculer, hypertensi, dst.
2. Dampak Psikologik
Adapun dampak psikologik antara lain :
a. Keletihan emosi, jenuh, penghayatan ini merupakan tanda pertama dan punya
peran sentral bagi terjadinya ‘burn – out’
b. Terjadi ‘depersonalisasi’ ; Dalam keadaan stress berkepanjangan, seiring
dengan kewalahan /keletihan emosi, kita dapat melihat ada kecenderungan yang
bersangkutan memperlakuan orang lain sebagai ‘sesuatu’ ketimbang ‘sesorang’
c. Pencapaian pribadi yang bersangkutan menurun, sehingga berakibat pula
menurunnya rasa kompeten & rasa sukses
3. Dampak Perilaku
Dampak perilaku seperti :
a. Manakala stress menjadi distress, prestasi belajar menurun dan sering terjadi
tingkah laku yang tidak berterima oleh masyarakat
b. Level stress yang cukup tinggi berdampak negative pada kemampuan
mengingat informasi, mengambil keputusan, mengambil langkah tepat.
c. Mahasiswa yang ‘over-stressed’ ~ stress berat seringkali banyak membolos
atau tidak aktif mengikuti kegiatan pembelajaran.

E. Tujuan Manajemen Stress


Tujuan manajemen stress adalah untuk memperbaiki kualitas hidup individu
agar menjadi lebih baik.
Tujuan manajemen stress adalah untuk:
 Mengantisipasi kemungkinan munculnya penyebab stress
 Mencegah terjadinya stress pada individu dan organisasi secara
keseluruhan
 Mengelola stress agar tidak menimbulkan akibat yang lebih buruk
 Memulihkan individu dan atau organisasi dari stress

F. Langkah – Langkah Manajemen Stress


1) Analisa Masalah
Mencari sumber masalah, dengan mengajukan beberapa berbagai
pertanyaan pada diri sendiri
2) Menemukan Inti Masalah
Menemukan masalah yang paling mendasar
3) Mencari Jalan Keluar
Mencari alternative penyelesaian masalah
4) Konsultatif
Memutuskan untuk berbicara dengan orang lain yang bisa di ajak bicara.

G. Strategi Mengatasi Stress


Goliszek (2005) menyatakan terdapat usaha dalam memecahkan kebiasaan
stress yang menjadikan kualitas hidup menjadi lebih baik yaitu:
 Belajar tentang apa itu gila
 Mengenali gejalan stress yang ada dalam diri
 Merubah pola tingkah laku
 Memanfaatkan serangkaian cara dan relaksasi dari manajemen stress
yang cepat dan sederhana.

Selain itu terdapat teknik manajemen stress seperti:


 Signal Breath
 Mendengarkan musik sebagai relaksasi
 Visualisasi diri
 Streching
Untuk mengurangi stress pada lingkungan bisa dengan mengorganisir
lingkungan dengan baik dan menyenankan agar bisa membantu mengurangi
stres serta membuat produktivitas meningkat. Sebagian orang yang mengalami
stress membutuhkan lingkungan yang tenan tetapi orang lain membutuhkan
lingkungan yang ramai dalam mengatasi stress.

Munandar, Robbins (2002) menyatakan bahwa terdapat dua cara dalam


pengelolaan stress, yakni:

Pendekatan Individual
Seorang pegawai bisa menanggung tanggung jawab pribadi dalam mengurangi
tingkat stressnya. Strategi individu yang sudah terbukti efektif meliputi
menjalankan teknik-teknik manajemen waktu, melakukan latihan fisik, melatih
relaksasi dan memperluas jaringan dukungan sosial.

Pendekatan Organisasional
Sebagian faktor yang membuat stress terutama tuntutan tugas dan peran dan
juga struktur organisasi sudah dikendalikan oleh manajemen. Dengan begitu,
faktor-faktor ini bisa dimodifikasi atau dirubah. Strategi yang sangat mungkin
dikehendaki oleh manajemen untuk menjadi pertimbangan antara lain
memperbaiki seleksi personil dan dalam menempatkan kerja, pemakaian
penetapan tujuan yang realitstis, merencanakan ulang pekerjaan, meningkatkan
terlibatnya karyawan, memperbaiki komunikasi organisasi dan menegakkan
program kesejahteraan organisasi.

Adapun cara untuk mengatasi atau menghilangkan stress yaitu :


 Psikoterapi.
Psikoterapi adalah upaya intervensi oleh psikoterapis terlatih agar kliennya
bisa mengatasi persoalannya. Pada dasrnya metode psikoterapi adalah
wawancara tatap muka perorangan, tetapi dalam praktik banyak variasi teknik
psikoterapi teragntung pada teori yang mendasarinya dan jenis masalah yang
sering dihadapi klien. Tujuan psikoterapi adalah untuk mengembalikan keadaan
kejiwaan klien yang terganggu (mulai dari masalah ringan sampai gangguan
mental berat) agar bisa berfungsi kembali dengan optimal sehingga klien
tersebut merasa bisa merasa dirinya lebih sehat mental.
Berdasarkan teori dan teknik yang diterapkan ada beberapa jenis psikoterapi:
1. Psikoanalisis.
Menjelajahi alam ketidaksadaran pasiennya melalui wawancara yang
dinamakannya asosiasi bebas sampai pasien menemukan sumber masalahnya
yang biasanya terdapat dalam alam ketidaksadaran itu. Pasien harus berbaring di
sofa dan psikoterapis duduk di belakangnya sambil member pertanyaan –
pertanyaan dan mencatat. Gunanya adalah agar pasien bisa bebas berasosiasi
tidak terhambat oleh kehadiran terapis. Tahap penting dari teknik ini adalah jika
terjadi katarsis yaitu pasien bisa meluapkan emosinya sehingga menimbulkan
perasaan lega. Kelemahan teknik ini adalah bahwa proses penyembuhan bisa
berlangsung bertahun-tahun.
2. Hypnoterapy.
Menggunakan teknik hipnotis untuk menurunkan ambang kesadaran dan
mensugesti pasien untuk sembuh. Teknik ini bisa langsung menghilangkan
gejala, tetapi hanya berlangsung sesaat dan akan kambuh lagi jika pengaruh
sugesti sudah hilang. Oleh karena itu sekarang dikembangkan teknik hypnoterai
baru sehingga pasien / klien bisa mensugesti dirinya sendiri dan bisa sembuh
total tanpa tergantung pada psikoterapis lagi.
3. Terapi Humanistik
Disebut juga terapi client centered. Teknik yang dianjurkan oleh Carl
Rogers ini beranggapan bahwa semua orang punya aspek positif dalam dirinya.
Psikoterapis bertugas untuk membantu klien menelusuri semua potensi positif
dalam dirinya, agar dia bisa mengembangkan dirinya secara positif dan
meninggalkan gejala-gejala gangguan mentalnya.

4. Terapi Perilaku.
Teknik ini digunakan untuk mengatasi phobia. Caranya adalah
mendekatkan benda yang ditakuti itu dengan hal-hal yang menyenangkan klien
sehingga timbul asumsi positif antara benda yang ditakuti dengan hal yang
menyenangkan dan lama kelamaan fobia bisa hilang. Kelemahan teknik ini
adalah sewaktu-waktu bisa timbul kembali kalau ada trauma (peristiwa yang
tidak dikehendaki) baru atau jika persoalan intinya belum terpecahkan bisa
muncul dalam gejala / keluhan lain.

 Berpikir Positif
Optimisme dapat menangkal dampak negatif stres, ketegangan dan
kecemasan telah di sistem kekebalan tubuh dan kesejahteraan. Sangat penting
untuk mengelilingi diri dengan orang-orang positif. Getaran negatif dari teman-
teman dan rekan kerja dapat menyebar, sehingga sulit untuk bersantai. Lihatlah
situasi tertentu berbeda. Mungkin cara mencari menyebabkan tekanan yang
banyak.
 Tidur
Aktivitas ini bisa dibilang efektif. Mendapatkan tidur nyenyak yang
cukup memiliki dampak besar pada tingkat stres. Fungsi kekebalan dan
ketahanan terhadap penyakit pun bangkit.
Tidur tidak hanya mengurangi tingkat pemulihan Anda, ini bisa juga
meningkatkan tingkat stres dalam tubuh jika kadarnya berlebih.

 Tertawa
Tawa luka stres dan mempromosikan relaksasi. Membantu sel-sel
kekebalan tubuh berfungsi lebih baik.Temukan humor dalam hal-hal dan terlibat
dalam aktivitas yang membuat Anda tertawa untuk meningkatkan fungsi
kekebalan tubuh dan ketahanan terhadap penyakit.

 Olahraga
Latihan akan merevitalisasi tubuh dan pikiran maka akan siap untuk
menghadapi apa pun. Olahraga teratur dan aktivitas fisik tidak hanya
memperkuat sistem kekebalan tubuh, sistem kardiovaskular, jantung, otot dan
tulang, tetapi juga membantu dalam manajemen stres dengan menyediakan
gangguan dari situasi stres dan meningkatkan endorfin (merasa-baik tubuh
kimia). Penelitian menunjukkan bahwa 20 menit setiap hari adalah semua yang
diperlukan untuk pengalaman manfaat.Jadi mendapatkan beberapa memompa
darah dan melepaskan beberapa endorfin.

 Meditasi
Meditasi sangat bagus tidak hanya untuk menghilangkan stres, tetapi
juga untuk relaksasi otot. Penelitian telah menunjukkan bahwa meditasi dapat
membantu dalam menurunkan tekanan darah. renungkan untuk memanggil
energi positif. Caranya mudah, cukup hanya mengambil nafas panjang dan
mengosongkan pikiran. Lakukan meditasi 10 menit saja dan reguk manfaatnya.

 Dengarkan Musik
Mendengarkan musik favorit merupakan metode yang bagus untuk
mengurangi stres dan menghilangkan kecemasan.
Musik yang menenangkan dapat memiliki efek relaksasi pada gelisah, tegang
pikiran. Hal ini juga dapat menurunkan tekanan darah, memperlambat
pernapasan dan detak jantung. Cari tahu apa jenis musik yang bisa membantu
bekerja yang terbaik dan kemudian membuat koleksi musik untuk membantu
rileks dan merasa baik.
 Minum teh hijau
Teh hijau mengandung asam amino, Theanine, yang membantu dalam
produksi dan pelepasan bahan kimia yang disebut Dopamin. Kedua Dopamin
dan Theanine merangsang perasaan kesejahteraan di dalam tubuh. Namun,
kafein dapat memperburuk respon stres, jadi hindari minuman berkafein.

 Pijat
Pijat seluruh tubuh membantu untuk melepaskan ketegangan dan rasa
sakit dari stres otot tegang.
Selain kiat-kiat di atas, untuk menghadapi stres dengan cara sehat atau
harmonis, tentu banyak hal yang dapat dikaji. Dalam menghadapi stres, dapat
dilakukan dengan tiga strategi yaitu :
(a) memperkecil dan mengendalikan sumber-sumber stress
(b) menetralkan dampak yang ditimbulkan oleh stres, dan
(c) meningkatkan daya tahan pribadi.
PERTANYAAN

1. Apa yang dimaksud dengan stress?


2. Apa dampak dari seseorang yang mengalami stress?
3. Sebutkan ciri-ciri seseorang yang mengalami stress?
4. Sebutkan definisi manajamen stress?
5. Mengapa manusia membutuhkan Manajemen Stress?
6. Sebutkan definisi Manajemen Stress menurut beberapa ahli!
7. Bagaimana cara menghilangkan stress dan mencegahnya menurut
Manajemen Stress?
8. Jelaskan jenis psikoterapi untuk menghilangkan stress!
DAFTAR PUSTAKA

https://www.maxmanroe.com/vid/manajemen/pengertian-manajemen-
stress.html
https://www.seputarpengetahuan.co.id/2017/12/pengertian-manajemen-
stress-penyebab-tingkatan-strategi-mengatasi.html
https://doktersehat.com/manajemen-stres-dan-teknik-coping-2/

Anda mungkin juga menyukai