Anda di halaman 1dari 8

SUKU REJANG

1. IRMA ANANDA PUTRI (18040704003)


2. VERONICA VIDIA SYAH PUTRI (18040704026)
3. LAEDY SEPTI MUNTARI (18040704046)
SUKU REJANG
 Suku Rejang adalah salah satu suku bangsa yang terdapat di
Bengkulu, Sumatra Selatan.

 SelainMelayu (Malays), di Sumatra terdapat pula suku


Minangkabau (Menancabow), Aceh (Achenese), Batak (Battas),
Rejang (Redjang), dan Lampung (Lampoons).
KEBERADAAN MASYARAKAT HUKUM ADAT
SUKU REJANG

Pada umumnya tinggal di daerah pedalaman sekitar


lereng pegunungan Bukit Barisan.
Telah memiliki pemerintahan masyarakatnya sendiri
yang terdiri dari 5 orang tuwei kutei.
Pada tanggal 24 Oktober 2014 Draft Naskah Akademik
dan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang
Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat Hukum adat
Rejang
Pada tanggal 23 Mei 2017 Draft Naskah Akademik dan
Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Pengakuan
dan Perlindungan Masyarakat Hukum adat Rejang disahkan
SISTEM KEKERABATANNYA

Terdapat 4 kelompok, dan masing-masing terdapat


petulainya

PERKAWINAN Jujur
Semendo
Jujur
WARIS Jika perempuan,bentuk perkawinannya adalah kawinn jujur,maka
jika suamina meninggal ia menggantikan kedudukan suaminya
dalam hal waris

Semendo
Jika anak tersebut menikah dengan system semendo,maka ia
tetap menjadi ahli waris dari orang tuanya (Diambil dahulu
turunan dibawahnya)
PERKEMBANGAN HUKUM ADATNYA

Memiliki Lembaga adat Badan Musyawarah Adat (BMA)

Dasar pembentukan BMA tingkat kelurahan/desa adalah


Surat keputusan Bupati Rejang Lebong no.309 tahun 2007
tentang pengangkatan pengurus BMA
PERKEMBANGAN MMASYARAKAT DAN
BAGAIMANA MENGIKUTI PERKEMBANGAN

Masyarakat hukum adat ini sulit menerima argument diluar


dari argument kelaziman menurut argument mereka dan
ini menjadi bukti keyakinan dan ketaatan mereka terhadap
adat istiadat yang berjalan sejak dulu

Mayoritas suku rejang sedang mempertahankan


kebudayaan mereka,tidak heran jika hukum budaya dan
cuci kampong masing dipertahankan
MENGAMBIL KEPUTUSAN

Orang Rejang pada umumnya sangat mematuhi segala hasil


keputusan yang dibuat oleh Jenang kutei

Keputusan tersebut dihasilkan dengan pemikiran dan hati


nurani yang terdalam karena harus dipertanggung
jawabkan kepada tuhan yang maha esa seperti dengan
pedoman “Betimbang samo beneak”
SANKSI ADAT

Pelaku Zina = Hukum Denda

Hamil diluar nikah = Cuci kampong

Pengaduan dari masyarakat kepada BMA/RT Setelah


terbukti,maka akan dipanggil dan disidang dikantor lurah
dan dihadiri kepala desa,ketua BMA dan Jenang kutei
dikenai sanksi

Anda mungkin juga menyukai