MARET 2023
FAKULTAS HUKUM UNDANA
KESETARAAN KEDUDUKAN CUCU DENGAN ANAK KANDUNG
MENURUT HUKUM ADAT WARIS MASYARAKAT DI DESA
KOTABES, KECAMATAN AMARASI, KABUPATEN KUPANG
Abstrak :
Di dalam hukum adat sendiri komposisi keluarga adalah keluarga inti yang terdiri dari
suami,istri, dan anak-anak baik anak laki-laki atau anak perempuan. Didalam sebuah keluarga
terbentuk karena sebuah pernikahan antara seorang pria dan wanita yang menyatukan diri menjadi
satu dan mempunyai dasar Ketuhanan yang maha Esa (pasal 1 UU Perkawinan No.1 tahun 1974). Jika
sudah terbentuk sebuah keluarga maka Pewarisan akan terbuka jika salah satu atau kedua orang tua
meninggal dunia atau mengalami kematian (pasal 830 KUH Perdata).
Rumusan Masalah dalam penelitian ini yaitu (1) Apa Pertimbangan Kedudukan Cucu Disetarakan
dengan Anak Kandung menurut Hukum Adat Waris Masyarakat di Desa Kotabes? Dan (2) Apa Akibat
Hukum Dari Disetarakan Kedudukan Cucu Dengan Anak Kandung Menurut Hukum Adat Waris
Masyarakat Kotabes?
Penelitian ini merupakan penelitian empiris yaitu penelitian hukum yang menganalisis tentang
penerapan hukum dalam kenyataannya terhadap individu, kelompok, masyarakat, lembaga hukum
dalam masyarakat dengan menitikberatkan pada perilaku individu atau masyarakat, organisasi atau
lembaga hukum dalam kaitannya dengan penerapan atau berlakunya hukum. Dalam penelitian ini
menggunakan data primer dan data sekunder. Data Primer merupakan sumber yang diperoleh
langsung dari lapangan yang meliputi keterangan atau data hasil wawancara kepada pejabat yang
berwenang dalam hal Kesetaraan Kedudukan Cucu Dengan Anak Kandung Menurut Hukum Adat Waris
Masyarakat di Desa Kotabes, Kecamatan Amarasi, Kabupaten Kupang. Data Sekunder sebagai data
pendukung yang terdiri dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis diketahui bahwa (1) dalam Pertimbangan
Kedudukan Cucu Disetarakan dengan Anak Kandung menurut Hukum Waris Adat Di desa Kotabes tidak
ada perbedaan status antara anak kandung dengan cucu karena keduanya berasal dari satu garis
keturunan yang sama.Yang menjadi tolak ukur atau pertimbangan dasar dalam pembagian warisan
menurut hukum adat waris masyarakat di desa kotabes adalah penerima warisan haruslah anak
kandung atau cucu kandung yang dapat meneruskan keturunan dari pemberi waris (2) disimpulkan
bahwa terjadi atau tidaknya suatu akibat hukum yang menyebabkan perselisihan dalam pembagian
warisan yang menyetarakan kedudukan anak kandung dan cucu di desa Kotabes itu tergantung dari
para anggota keluarga yang merupakan garis keturunan dari si pemberi waris tersebut.
Abstract :
In this case, there is a family that has been formed because the family is part of the basic joint of the
community structure. Within customary law itself the family composition is the nuclear family consisting
of husbands, wives, and children either sons or daughters. In a family is formed because of a marriage
between a man and a woman who unite themselves into one and have the basis of the one true Godhead
(article 1 of the Marriage Law No.1 of 1974). If a family has been formed, inheritance will be open if one
or both parents die or experience death (article 830 of the Civil Code).
The formulation of the problem in this study is (1) What is the Consideration of the Position of
Grandchildren Equalized with Biological Children according to the Customary Law of Community
Inheritance in Kotabes Village? and (2) What are the legal consequences of equating the position of
grandchildren with biological children according to the customary law of inheritance of the people of
Kotabes?
This research is empirical research, namely legal research that analyzes the application of law in
reality to individuals, groups, societies, legal institutions in society with an emphasis on the behavior of
individuals or societies, organizations or legal institutions in relation to the application or enactment of
laws. In this study using primary data and secondary data. Primary Data is a source obtained directly
from the field which includes information or data from interviews with authorized officials in terms of
Equality of Grandchildren's Position with Biological Children According to the Community Inheritance
Customary Law in Kotabes Village, Amarasi District, Kupang Regency. Secondary Data as supporting data
consisting of primary legal materials, secondary legal materials and tertiary legal materials.
Based on the results of research conducted by the author, it is known that (1) in the Consideration
of the Position of Grandchildren Equalized with Biological Children according to the Customary
Inheritance Law In Kotabes village there is no difference in status between biological children and
grandchildren because both come from the same lineage. The benchmark or basic consideration in the
division of inheritance according to the customary law of inheritance of the community in the village of
Kotabes is that the recipient of the inheritance must be a biological child or biological grandson who can
pass on the descendants of the heir (2) it is concluded that whether or not there is a legal consequence
that causes disputes in the division of inheritance that equalizes the position of biological children and
grandchildren in Kotabes village depends on the family members who are the lineage of the beneficiary.
sebuah keluarga maka Pewarisan akan tuanya dengan tidak merugikan orang
terbuka jika salah satu atau kedua orang lain.Keberadaan wasiat sebagai suatu
tua meninggal dunia atau mengalami proses peralihan harta ternyata telah
kematian (pasal 830 KUH Perdata). berlangsung cukup lama Pada masa-masa
dapat berwujud benda bergerak atau Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur,.
benda tidak bergerak. Cara memperoleh Amarasi terletak di pesisir barat daya
harta pun kian beragam. Dari cara yang pulau Timor. Kecamatan Amarasi memiliki
halal seperti bekerja keras hingga orang 1 (satu) kelurahan dan 8 (delapan) desa :
generasi penerus keluarga atau anak dari anak kandung dan cucu yang di setarakan
3
JURNAL PENELITIAN
MARET 2023
FAKULTAS HUKUM UNDANA
(anak pusaka) dalam pembagian warisan yakni Pertama Apa Pertimbangan
berbeda dengan daerah-daerah lain yang Kedua, Apa Akibat Hukum Dari
ada di provinsi NTT lebih luasnya negara Disetarakan Kedudukan Cucu Dengan
serta mengelola warisan dari kakeknya pada perilaku individu atau masyarakat,
hal ini terjadi apabila dari keturunan organisasi atau lembaga hukum dalam
laki kandung. Maka disitulah cucu laki- berlakunya hukum Adapun jenis data
laki dari anak perempuan mempunyai yang digunakan adalah data primer
hak penuh untuk menjadi ahli waris dari maupun data sekunder, penulis
4
JURNAL PENELITIAN
MARET 2023
FAKULTAS HUKUM UNDANA
yang lebih besar pada anak laki- dapat dianggap setara dalam hal
beberapa kasus, cucu perempuan lanjut mengenai adat istiadat yang berlaku
anak kandung laki-laki jika tidak kedudukan cucu dalam hukum adat waris.
keturunan dari perkawinan yang kedua sebagai hasil antara hubungan pria
sah dan tidak sah. Namun, dalam dan wanita. Dalam konsideran Undang-
perkawinan yang tidak sah dapat perlindungan anak, dikatakan bahwa anak
dianggap setara dengan anak adalah amanah dan karuni Tuhan Yang
kandung jika tidak ada anak Maha Esa, yang dalam dirinya melekat
kandung yang menjadi ahli waris. harkat dan martabat sebagai manusia
istiadat mengakui status sosial Lebih lanjut dikatakan bahwa anak adalah
dalam hal pembagian warisan. peran strategis dan mempunyai ciri dan
6
JURNAL PENELITIAN
MARET 2023
FAKULTAS HUKUM UNDANA
eksistensi bangsa dan negara pada masa Indonesia (KPAI) yang memiliki tanggung
depan. Oleh karena itu agar setiap anak jawab untuk meningkatkan efektivitas
tersebut, maka ia perlu mendapat hidup yang kita kirim untuk masa yang
tumbuh dan berkembang secara optimal, sekaligus asset terbesar untuk masa
perlindungan serta untuk mewujudkan status antara anak kandung dengan cucu
kesejahteraan anak dengan memberikan karena keduanya berasal dari satu garis
undang (DPR dan Pemerintah) memiliki pembagian warisan tersebut juga kadang
politik hukum yang responsif terhadap di bagikan secara kekeluargaan atau bisa
pada posisi yang mulia sebagai amanah adat, yang memiliki hubungan erat dengan
Tuhan Yang Maha Esa yang memiliki keluarga tersebut untuk ikut serta
kelangsungan eksistensi negara ini. lain hal juga warisan tersebut yang di
Melalui UU No. 35tahun 2014 tersebut, dapat oleh anak kandung tersebut bisa di
jaminan hak anak dilindungi, bahkan bagikan lagi kepada cucu tersebut untuk di
7
JURNAL PENELITIAN
MARET 2023
FAKULTAS HUKUM UNDANA
Yang menjadi tolak ukur atau maka cucu laki-laki dari anak
warisan menurut hukum adat waris warisan tersebut dan sekaligus mewarisi
waris. Sehingga jika dalam garis bapak Semuel Bureran selaku anak
tersebut harus di sahkan ke dalam marga banyak harta warisan dan juga berapa
kakeknya selaku pemberi warisan. banyak anak dan cucu yang akan
menurut hukum adat masyarakat di desa Tujuan dari pertimbangan ini agar
Anak laki-laki sulung yang sah atau cucu yang menerima warisan
dengan hukum adat yang dianut oleh sehingga tidak ada kesalapahaman
Jika dalam garis keturunan tidak dikemudian hari pewaris meninggal dunia.
ada anak laki-laki sulung yang sah Selanjutnya adalah pewaris juga perlu
menurut hukum positif dan hukum adat mempertimbangkan warisan yang akan di
8
JURNAL PENELITIAN
MARET 2023
FAKULTAS HUKUM UNDANA
pertanggungjawabkan dan dikelola tetapi, apabila anak dan atau salah satu
biasanya warisan tersebut berupa terlebih dahulu dari pewaris maka harta
untuk dikemudian hari bisa di wariskan ahli waris pengganti atas dasar pertalian
lagi kepada generasi penerus berikutnya. darah antara pewaris dengan anggota
Bapak Ferdinan Bureran selaku cucu hubungan anak dengan cucu adalah
temurun dalam hal ini Hukum adat, lebih Dapat di simpulkan bahwa
desa kotabes. Menurut Bapak Ferdinan dengan hukum adat masyarakat di desa
bureran mengenai cucu adalah ahli waris kotabes, yang menggantikan posisi orang
penganti pewaris yang telah meninggal tuanya secara penuh sebagai ahli waris
lebih dahulu. Orang yang di gantikan ini pengganti, setelah kedua orang tuanya
Pewaris adalah Ayah dan Ibu jika, Ayah tokoh adat di desa kotabes pada tanggal 25
atau Ibu meningggal maka yang april 2022 menyatakan bahwa pada
mewarisi adalah anak (jika ada anak) dasarnya masyarakat desa kotabes sangat
9
JURNAL PENELITIAN
MARET 2023
FAKULTAS HUKUM UNDANA
menjaga kerukunan dan kedamaian dalam peraturan hukum adat, ada tiga
yang menanamkan rasa sayang Sistem ini pada dasarnya adalah sistem
keputusan bersama setelah dikaji baik dirinya kepada Ayah atas ayahnya dan
buruknya latar belakang itu semua juga seterusnya atau keturunan nenek moyang
perpecahn dalam keluarga maka keturunan keatas melalui ibu, ibu dari ibu
kesepakatan cara pembagian warisan. yang timbul adalah se,ua keluarga adalah
Jadi sebenarnya hukum waris adat keluarga ibi, anak-anak adalah masuk
tidak semata-mata hanya mengatur keluarga ibi, serta mewarisi dari keluarga
tentang warisan Dalam hubungannya ibu. Suami atau bapak tidak masuk dalam
dengan ahli waris tetapi lebih luas dari keluarga ibu atau tidak masuk dalam
itu. Secara teoritis hukum waris adat keluarga istri. Sehingga dapat dikatakan
banyak ragam sistem kekeluargaan di dari npihak ibu ini, kedudukan weanita
dalam masyarakat. Akan tetapi secara lebih menonjol daripada pria didalam
10
JURNAL PENELITIAN
MARET 2023
FAKULTAS HUKUM UNDANA
3 Sistem Parental empat golongan ahli waris ab intestato di
Corak ini pada dasarnya adalah sistem mana golongan kedua baru tampil jika
yang menarik garis keturunan dimana golongan pertama tidak ada dan demikian
baik ke garis Ayah maupun ke garis ibu, Pembagian golongan ini meliputi:
ini pada hakekatnya tidak ada perbedaan Anak-anak dan keturunannya, serta
antara pihak ibu dan oihak ayah dalam isteri atau suami yang masih hidup. Contoh
Menurut Hukum Perdata Barat ada dua Amir ialah Badriah demikian sebaliknya.
cara untuk memperoleh warisan: Namun, jika Amir dan Badriah kawin dan
Secara ab intestato (bij versterf) atau ada anak sah Cholid, Daud dan Eki, jika
yang menetapkan siapa berhak mewaris Eki ialah para ahli waris Amir dengan
pria/wanita, bahkan anak-anak luar Orang tua (ayah dan/atau ibu), saudara-
kawin yang diakui (natuurlijke erkende saudara dan keturunannya tampil jika
Secara testamentair atau ditunjuk dalam Contoh: Amir dan Badriah kawin dan
Surat Wasiat (testament). ada anak sah Cholid, Daud dan Eki. Jika
Menurut pasal 832 KUH Perdata ada Badriah, Cholid dan Eki dengan bagian
11
JURNAL PENELITIAN
MARET 2023
FAKULTAS HUKUM UNDANA
yang masing-masing sama. Jika Eki waris sama-sama meninggal tanpa dapat
Galang, Hamid (anak), maka bagian pada saat yang sama dan di antara mereka
warisan Eki dibagikan secara merata tidak terjadi saling mewaris (pasal 831 dan
mewaris menggantikan Eki. Jika semua golongan tidak ada, maka harta
tampil jika golongan kedua tidak ada. Segala kebendaan si berutang, baik yang
suami/isteri, keturunan dan saudara, baik yang sudah ada maupun yang baru
tanpa mengurangi ketentuan pasal 859 akan ada di kemudian hari, menjadi
KUH Perdata, warisan dibagi dua bagian tanggungan untuk segala perikatan
satu bagian untuk garis ibu ke atas (pasal Menurut KUH Perdata, Legitieme Portie
Golongan ini ialah sanak saudara maupun anak luar kawin yang disahkan,
dari garis ke samping seperti paman, yang dijamin hukum tidak dapat
ketiga tidak ada. Jika pewaris dan ahli Hak Legitieme Portie baru timbul jika
12
JURNAL PENELITIAN
MARET 2023
FAKULTAS HUKUM UNDANA
ada ahli waris ab intestato tampil atau nenek adalah ½ (setengah) dari harta
warisan jika ia merasa dirugikan karena telah diakui adalah ½ (setengah) dari
Jika hanya ada satu orang anak sah, Kedudukan Cucu Dengan Anak
Jika ada dua orang anak sah, legitieme- yang berbasis masyarakat patriarkis, cucu
portie masing-masing anak adalah 2/3 tidak memiliki status yang sama dengan
(dua pertiga) dari harta peninggalan anak kandung. Anak kandung dianggap
Jika ada tiga orang anak sah atau lebih, sedangkan cucu dianggap sebagai pewaris
peninggalan yang sebenarnya akan dengan anak kandung secara hukum, maka
Jika seorang anak belum beristeri dan hukum yang kompleks, terutama dalam hal
legitieme portie ahli warisnya menurut Misalnya, jika cucu diberikan hak yang
garis vertikal ke atas seperti orang tua sama dengan anak kandung dalam
13
JURNAL PENELITIAN
MARET 2023
FAKULTAS HUKUM UNDANA
pembagian warisan, maka hal ini dapat undang-undang khusus yang mengtur
Oleh karena itu, perlu dipertimbangkan kewarisan yaitu dalam kitab undang-
dengan matang konsekuensi hukum undang hukum perdata, hukum islam dan
hukum dan akibat hukum yang dari konstelasi politik. Hukum waris adat
hukum yang pasti akan dialami setiap merupakan suatu persoalan penting dan
sebagai peristiwa hukum, maka, akibat hukum adat yang secara mendasar dan
hukum yang timbul selanjutnya adalah ditetapkan dengan bentuk yang sang
kelanjutan hak dan kewajiban seseorang Sistem pewarisan diatur dalam hukum
yang akan mewarisi harta warisan. perdata dan juga diatur dalam hukum adat
Di Indonesia hukum waris masih bersifat yang setiap masyarakat adat tersebut
14
JURNAL PENELITIAN
MARET 2023
FAKULTAS HUKUM UNDANA
sistem kekerabatannya. Salah satunya dan membantu mengurus
warisan kedudukan atau jabatan yang usia dengan cara yang sama dengan
dengan hukum positif yang diatur oleh mengatakan bahwa Timbulnya akibat
karena itu, jika terjadi perselisihan atau dengan cucu di desa Kotabes kecamatan
konflik mengenai warisan antara ahli amarasi ialah adanya dorongan dari pihak
waris, maka hukum positif yang diatur ketiga yang merupakan anggota keluarga
oleh negara lah yang akan menjadi dasar lainnya yang merasa tidak dengan hasil
sendiri apabila ada akibat hukum dari pemberi warisan dengan alasan
dalam hal pnyelesaian kasus pewarisan sama dan merata dengan anak kandung.
yang sudah digunakan secara turun- Hal inilah yang memicu timbulnya akibat
temurun. Hukum adat sendiri digunakan hukum antara anak dengan cucu. Oleh
sebagai dasar keputusan yang biasanya karena itu apabila terjadi perselisihan
Apabila terjadi pertikaian atau Jadi dapat disimpulkan bahwa terjadi atau
Menurut hasil wawancara dengan bapak kedudukan anak kandung dan cucu di desa
Kornelis bureran selaku pemberi Kotabes itu tergantung dari para anggota
16
JURNAL PENELITIAN
MARET 2023
FAKULTAS HUKUM UNDANA
keluarga yang merupakan garis meneruskan keturunan dari pemberi
keturunan dari si pemberi waris waris. Sehingga jika dalam garis keturunan
kandung atau cucu kandung yang dapat Peneliti Menarik Kesimpulan Tentang
17
JURNAL PENELITIAN
MARET 2023
FAKULTAS HUKUM UNDANA
Akibat Hukum Dari Disetarakan pembagian warisan yang menyetarakan
Kedudukan Cucu Dengan Anak Kandug kedudukan anak kandung dan cucu di desa
Menurut Hukum Adat Waris Masyarakat Kotabes itu tergantung dari para anggota
cucu di desa Kotabes kecamatan amarasi Al-Azhar Mesir Universitas Komite Fakultas
Syari'ah, Hukum Waris Terlengkap,
ialah adanya dorongan dari pihak ketiga
Senayan Abadi Publishing, Jakarta
Selatan, 2004.
yang merupakan anggota keluarga Ali Zainuddin, Pelaksanaan Hukum Waris di
lainnya yang merasa tidak puas dengan Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta, 2008
hasil pembagian warisan tersebut
Asri Thabranidan Asri Benyamin, Dasar-
Dasar Hukum Waris Barat (Sualu
sehingga pihak ketiga tersebut menuntut Pembahasan Teoritis dan Praktik),
Tarsito, Bandung, 1988
kepada pemberi warisan dengan alasan
Basrowi dan Suwandi. 1985. Memahami
Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka
ketidakpuasannya terhadap cucu yang
Cipta. Juliansyah, Noor. 2011
Djaren siragih, Hukum Adat Indonesia.
juga mendapat pembagian warisan yang Hartono Sumarjati, Apakah The rule of
law itu, Bandung,1986
sama dan merata dengan anak kandung. Eman, Suparman Hukum waris indonesia,
dalam perspektif islam, Adat, dan Bw,
Hal inilah yang memicu timbulnya akibat
Jakarta: Rafika Aditama
Arief, Barda Nawawi, Kapita Selekta
hukum antara anak dengan cucu. Oleh
Hukum Pidana, Bandung: Citra Aditya,
karena itu apabila terjadi perselisihan
2013
dalam pembagian warisan biasanya
Chazawi, Adami, Pelajaran Hukum Pidana,
diselesaikan terlebih dahulu secara
Bagian I, Jakarta: Rajawali Pers, 2011.
musyawarah dan secara kekeluargaan.
http://catatansurya09.blogspot.com/2013/11/
ketaatan-hukum.
https://www.hukumonline.com/
https://eprints.umm.ac.id/
https://id.wikipedia.org/wiki/
https://www.kompasiana.com/yoganandaprata
ma/620c51bebb44865b5e51e0a2/
19
JURNAL PENELITIAN
MARET 2023
FAKULTAS HUKUM UNDANA
Note :
No Hp : 085738951953
20