Anda di halaman 1dari 24

TUGAS MAKALAH

MATA KULIAH HUKUM TELEMATIKA

“ PENGARUH CYBERLAW TERHADAP PINJAMAN ONLINE”

DOSEN PENGAMPU :

ELLY NURLAILI,S.H,M.H

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 3

GALUH SEKAR KINANTI 1912011070

ASSYIFA NURUL HIDAYAH 1912011085

INE AMELIA 1912011087

APRILIA NURBAITI 1912011099

NATASYA SAVITA CHANDRA 1912011108

UNIVERSITAS LAMPUNG

FAKULTAS HUKUM

2019
DAFTAR ISI

i
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehaditar Allah SWT. Yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia – Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Hukum Telematika, dengan judul “ Pengaruh
Cyberlaw terhadap Pinjaman Online”.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dikarenakan rerbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan yang membangun dari berbagai pihak.
Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan pengaruh bagi segala pihak.

Bandar Lampung,18 September 2019

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Cyberlaw adalah aspek hukum yang luar lingkupnya meliputi


setiap aspek yang berhubungan dengan orang perorangan atau subjek
hukum yang menggunakan dan memanfaatkan teknologi internet yang
dimulai pada saat memasuki dunia cyber atau maya.

Ruang lingkup cyber law antara lain yaitu:. 1) Hak cipta, 2) Hak
merek, 3) Pecemaran nama baik, 4) Fitnah, penistaan dan penghinaan, 5)
Seragan terhadap fasilitas komputer,6) Pengaturan sumberdaya internet
seperti IP address, domain name, 7) Kenyamanan individu (privasi).
Dilihat dari ruang lingkupnya terdapat salah satu kasus yang marak terjadi
di masyarakat yaitu pinjaman online

Pinjaman online adalah fasilitas pinjaman uang oleh penyedia jasa


keuangan yang beroperasi secara online. Dengan berkembangnya
teknologi informasi dan komunikasi masyarakat semakin tertarik untuk
melakukan punjaman online karena dapat diakses dengan mudah. Oleh
karena itu diperlukannya cyberlaw untuk membatasi penyalahgunaan
pinjaman online saat ini.

B. RUMUSAN MASALAH
Untuk memudahkan pembahasanya maka akan dibahas sub masalah
sesuai dengan latar belakang diatas yakni sebagai berikut :
1. Bagaimana perkembangan pinjaman online saat ini ?
2. Bagaimana pengaruh cyberlaw terhadap pinjaman online?
3. Apa saja dampak dari pinjaman online?
C. TUJUAN PENELITIAN
Makalah ini bertujuan untuk :
1. Untuk mengetahui perkembangan pinjaman online saat ini.
2. Untuk mengetahui pengaruh cyberlaw terhadap pinjaman online.
3. Untuk mengetahui dampak dari pinjaman online.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. PERKEMBANGAN PINJAMAN ONLINE SAAT INI


Perencanaan keuangan merupakan hal yang penting, karena jika
tidak ada perencanaan keuangan bagaimana Anda bisa menghitung
besarnya pengeluaran dan pendapatan yang Anda miliki. Dalam sistem
ekonomi, secara garis besar, pengeluaran tidak boleh lebih besar dari
pendapatan namun pada praktiknya saat ini ada saat-saatnya ketika
pendapatan tidak bisa menutupi besarnya pengeluaran. Sebagai contoh
saja, saat memasuki bulan suci Ramadhan dimana harga barang-
barang pokok relatif naik sementara pendapatan bulanan tidak berubah,
belum lagi nanti untuk kebutuhan lebaran, dan setelah lebaran masih
lagi membutuhkan dana untuk tahun ajaran baru anak-anak yang
masuk sekolah. Itulah yang dimaksud dengan saat-saat kritis,
walaupun jika dihitung pendapatan tahunan bisa mencukupi semua
kebutuhan namun karena pendapatan tidak di dapat sekaligus secara
tahunan namun bulanan, perencanaan keuangan sangatlah penting.
Namun jika bahkan perencanaan keuangan juga tidak bisa menutupi
kebutuhan-kebutuhan pada saat-saat kritis maka alternatif lain yang
tersedia adalah pinjaman.
Bagaimana dengan meminjam dana secara online? Di luar negeri
sendiri sudah banyak perusahaan yang menyediakan jasa peminjaman
uang secara online untuk berbagai kebutuhan mulai dari biaya
pendidikan sampai biaya angsuran rumah dan mobil pribadi. Hal ini
juga didukung oleh perkembangan teknologi informasi khususnya
internet yang semakin pesat, saat ini jenis pinjaman ini juga semakin
menjamur di Indonesia, karena selain proses peminjaman yang relatif
cepat jika dibandingkan dengan bank atau koperasi simpan pinjam,
jangka waktu peminjaman juga bisa diatur sesuai kebutuhan tidak

2
seperti ketika harus meminjam kepada saudara atau teman dekat yang
tentunya memiliki jangka waktu terbatas.
Satu lagi keuntungannya adalah, beberapa jenis pinjaman justru
tidak memerlukan jaminan atau agunan sama sekali namun tetap aman
dan minim risiko
Namun terdapat beberapa hal juga yang harus menjadi
pertimbangan Anda ketika hendak menggunakan jasa peminjaman
uang secara online:
1 .Kredibilitas perusahaan
Hal ini juga penting walaupun Anda sebagai si peminjam
karena yang ditakutkan adalah justru perusahaan-perusaahan
tersebut terlibat dalam jaringan keuangan yang ilegal seperti
pencucian uang misalnya, jika nama Anda terdaftar maka Anda
juga akan menjadi bagian dari tindak kriminal tersebut walaupun
hanya sekedar meminjam uang.
2. Sistem pengembalian
Sistem pengembalian juga harus dipelajari dengan seksama.
Walaupun tentunya Anda memiliki kewajiban untuk
mengembalikan namun segala jenis sistem pengembaliannya harus
jelas, misalnya jangka waktu pengembalian, besar bunga yang
harus dikembalikan dan lain sebagainya. Hal ini untuk
menghindari adanya biaya-biaya tambahan yang hanya sekedar
modus dari perusahaan saja yang pada akhirnya justru merugikan
Anda
3.Konsekuensi keterlambatan
Jika Anda sudah memutuskan untuk meminjam uang maka
sebaiknya Anda juga memilki komitmen untuk mengembalikan
uang angsuran secara tepat waktu. Selain hal ini juga baik untuk
sejarah kredit Anda sehingga nantinya jika Anda ingin mengajukan
pinjaman atau kredit maka Anda akan baik-baik saja karena sejarah
kredit Anda bersih. Namun penting juga untuk memahami lebih
lanjut mengenai konsekuensi atau sanksi keterlembatan misalnya

3
berapa denda yang harus dibayarkan ketika terlambat dan ataukan
ada sanksi lain. Hal ini juga untuk menghindari adanya celah
penipuan dari pihak peru sahaan ataupun oknum tertentu yang
mengambil keuntungan dari ketidaktahuan Anda.
4.Jaminan

Jika pinjaman yang Anda ajukan memerlukan adanya


jaminan maka cermati lagi semua poin dalam perjanjian untuk
menjamin keamanan aset Anda yang dijadikan jaminan.

Perkembangan teknologi dan internet yang begitu pesat


memiliki peran besar dalam menunjang segala aktivitas kehidupan
manusia. Di tengah era revolusi industri 4.0 seperti saat ini,
berbagai inovasi muncul dengan memanfaatkan kedua hal tersebut.
Misalnya saja, kehadiran e-commerce atau online marketplace
yang makin menembus batas-batas dan menggeser makna pasar
yang seperti kita pahami sebelumnya. Lebih jauh lagi, semakin
pesatnya perkembangan teknologi dan internet juga merambah
industri keuangan Indonesia. Hal tersebut ditandai dengan hadirnya
financial technology (fintech).
Salah satu jenis layanan fintech yang mulai berkembang di
Indonesia meliputi peminjaman (lending). Banyak lembaga
peminjaman yang mengaplikasikan pinjaman online atau sering
juga disebut peer to peer (P2P) lending. Ada satu lembaga pihak ke
dua yang berdiri di tengah untuk mempertemukan pihak investor
(kreditur), dan pihak borrower (debitur).
Fenomena pinjaman secara online tersebut muncul sebagai
tren masa depan yang minim risiko yang mampu memenuhi
keinginan manusia modern yang ingin segala sesuatunya menjadi
lebih cepat dan praktis. Pola konsumsi yang semakin bergeser dan
beragam menjadikan para debitur di masa saat ini mendambakan
pencairan dana pinjaman yang cepat dengan proses yang mudah
dalam pengajuan pinjaman tersebut demi dapat memenuhi
kebutuhan dan keinginannya. Selain itu, debitur juga

4
menginginkan adanya variasi dari produk pinjaman serta simulasi
terkait pinjaman.
Hal tersebut juga dapat disediakan oleh startup atau
perusahaan yang menyediakan layanan pinjaman online. Startup
pinjaman online sebenarnya sudah berkembang sejak 2015.
Pada saat itu, muncul beberapa nama seperti UangTeman
yang mengusung model bisnis balance sheet lending
(mengeluarkan pinjaman dari dana milik mereka sendiri), hingga
Modalku dan Investree yang memilih model bisnis (P2P) lending
(hanya menyalurkan dana dari pemberi pinjaman kepada
peminjam). Kehadiran mereka kemudian diikuti oleh munculnya
nama-nama lain dalam waktu yang sangat cepat.Hal tersebut
mendorong Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk membuat regulasi
yang lebih jelas bagi layanan pinjam meminjam yang berbasis
teknologi di Indonesia. Pada 28 Desember 2016, terbitlah
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. 77/2016 tentang
layanan pinjam meminjam uang berbasis teknologi informasi yang
berfokus pada model bisnis P2P lending. Hal tersebut dikarenakan
model bisnis balance sheet lending relatif serupa dengan pinjaman
yang selama ini diberikan oleh penyedia konvensional, sehingga
dirasa tidak perlu diberi regulasi baru. Aturan tersebut mengatur
tentang badan hukum, permodalan, batas maksimum pinjaman,
bentuk perjanjian yang digunakan, hingga mengatur peminjam dan
pemberi pinjaman dari perorangan hingga badan usaha.
Sejak aturan tersebut terbit, jumlah perusahaan P2P Fintech
Lending kian menjamur. Data dari OJK menyebutkan sebanyak 30
perusahaan P2P Lending sudah terdaftar hingga akhir 2017.
Jumlah tersebut terus meningkat dan hingga bulan Juni 2018, telah
ada 64 startup P2P lending yang terdaftar di OJK.
Jumlah pemberi pinjaman dan pengguna layanan pinjaman online
terus meningkat. Hingga Februari 2019, jumlah pemberi pinjaman

5
mencapai 245.229 orang, naik 7,91 persen dari Januari 2019
sebanyak 225.892 orang.

Dari total tersebut, jumlah pemberi pinjaman yang berasal


dari Jawa sebanyak 184.356 orang atau sekitar 75,15 persen.
Sisanya berasal dari luar Jawa sebanyak 58.781 orang atau sekitar
23,96 persen dan luar negeri sebanyak 2.162 orang atau sekitar
0,89 persen. Perkembangan tersebut masih didominasi oleh
pemberi pinjaman yang berasal dari Jawa dengan persentase yang
hampir sama dengan periode Desember 2017.
Jumlah peminjam juga mengalami perkembangan yang cukup
signifikan. Tercatat hingga Februari 2019, jumlah peminjam pada
layanan pinjaman online sebanyak 6.081.110 orang, tumbuh
sebesar 15,145 persen dari Januari 2019 sebanyak 5.160.120 orang.
Dari total jumlah peminjam, sebanyak 5.056.078 atau sekitar 83,14
persen orang berasal dari Jawa dan sisanya sebanyak 1.025.032
orang berasal dari luar Jawa.
Seiring dengan peningkatan pemberi pinjaman dan peminjam, nilai
dana yang dikucurkan turut mengalami peningkatan, yakni sebesar
28,362 triliun rupiah, tumbuh sebesar 8,32 persen dari Januari 2019
sebesar 26 triliun rupiah. Hingga Februari 2019, jumlah pinjaman
bank secara konvensional mencapai Rp5.227.992 miliar (tumbuh
hanya sebesar 0,79 persen dari Januari 2019 sebesar Rp5.186.616),
sedangkan jumlah pinjaman online tumbuh sebesar 8,32 persen
dari Januari 2019 sebesar Rp26.003 miliar menjadi Rp28.362
miliar per Februari 2019.

Jika dibandingkan, rasio pinjaman online terhadap


pinjaman konvensional per Februari 2019 adalah 0,54 persen.
Pinjaman online yang memanfaatkan perkembangan teknologi
dalam praktiknya guna memudahkan segala proses yang berkaitan

6
dengan pinjam-meminjam uang tentu amat baik untuk
dikembangkan. Namun, polemik muncul karena sampai sejauh ini
banyak isu negatif terkait keberadaan pinjaman online.

Mulai dari penyedia layanan pinjaman online bodong yang


tidak terdaftar di OJK mengakibatkan maraknya penipuan,
kebocoran data pribadi kreditor, hingga tindak kriminal yang
dilakukan oleh debt collector saat menagih utang sehingga
membuat k epercayaan konsumen (dalam hal ini kreditur)
menjadi belum terbangun dengan baik. Dari sisi kreditur adanya
kemudahan bagi kreditur dalam meminjam tanpa syarat maupun
agunan justru mengganjar krediturnya dengan bunga yang tinggi
sehingga berujung pada kasus gagal bayar. Sementara dari sisi
debitur (pemberi pinjaman) , ketiadaan hubungan hukum antara
penyelenggara dengan pengguna layanan pinjam meminjam
tersebut menimbulkan konsekuensi hukum.

Solusinya berupa perlindungan hukum bagi Pemberi


Pinjaman berkaitan dengan Penyelenggaraan Financial Technology
berbasis Peer to Peer Lending ditinjau dari Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan. Penyelenggara tidak bertanggung jawab atas kerugian
yang dialami oleh pemberi pinjaman karena penyelenggara bukan
merupakan pihak dalam perjanjian tersebut.

Daftar Perusahaan Fintech Terdaftar OJK: Call Center, Email,


Alamat Kantor, Website

1. Danamas (Izin OJK)


PT Pasar Dana Pinjaman
Sinarmas Land Plaza Tower I, Jl. M.H. Thamrin No.51,
RT.9/RW.5, Gondangdia, Menteng, Kota Jakarta Pusat 10350
Website: https://danamas.co.id/
Telepon: 0800 1588 588; 08812001907

7
Email: cs@danamas.co.id
Sudah mendapatkan izin P2P dari OJK per 2017.

2. Koinworks
PT Lunaria Annua Teknologi

Gedung Cyber 2 Lantai 35 Unit D-E Jl. HR Rasuna Said No 13


Kuningan Jakarta 12950

Website: https://koinworks.com

Telepon: 021 2911 5889

Email: support@koinworks.com
3. Amartha (Izin OJK)
PT. Amartha Mikro Fintek
Jl. Ampera Raya No.16 Jakarta Selatan, Indonesia 12560
Website: https://amartha.com
Telepon: 02122715353
Email: support@amartha.com Sudah mendapatkan izin P2P dari
OJK per Mei 2019
4. Investree(Izin OJK)
PT Investree Radhika Jaya
AIA Central, Lantai 21, Jl. Jend. Sudirman Kav 48A, Karet
Semanggi, Jakarta Selatan 12930
Website: https://www.investree.id
Telepon: (021) 29784888
Email: cs@investree.id Sudah mendapatkan izin P2P dari OJK per
Mei 2019
5. Modalku
PT Mitrausaha Indonesia Grup
Unifam Tower, Jl. Panjang Blok X No.1, Kedoya Utara, Kebon
Jeruk Jakarta Barat 11520

8
Website: https://www.modalku.co.id
Telepon: 087771265290; 081818743686
Email : info@modalku.co.id

6. Danacepat
PT Pendanaan Teknologi Nusa
Rukan Sentra Niaga, Blok P no.6, Greenlake City Jakarta 11750
Website: https://www.pendanaan.com/
Telepon: 0812 8031 8309
Email: customer@pendanaan.com
7. AwanTunai
PT Simplefi Teknologi Indonesia
Ruko The Boulevard no. 9. Jl. Jakarta Garden City. Cakung,
Jakarta 13910Website: https://www.awantunai.com/
Telepon: LINE@awantunai
Email: Tidak Ditemukan di Website
8. KlikACC
PT Aman Cermat Cepat
Rukan Puri Kencana Blok J1-3C Jl. Puri Kencana, Jakarta Barat
12190
Website: https://klikacc.com/
Telepon: (021) 5830-4186 / 5830-4187
Email: support@klikacc.com
9. Crowdo
PT Mediator Komunitas Indonesia
Menara Topas 15th Floor Jl. M.H. Thamrin No.9, Gondangdia,
Menteng Jakarta 10350
Website: https://crowdo.co.id/
Telepon: 0213902566; 02122393396
Email: enquiry@crowdo.com

9
10. Akseleran
PT Akseleran Keuangan Inklusif
Sahid Sudirman Center Lantai 11 Unit G, Jl. Jendral Sudirman
Kav.86, Jakarta 10220
Website: https://www.akseleran.com
Telepon:08151869896; 081284300520
Email: team@akseleran.com
11. UangTeman (Izin OJK)
PT Digital Alpha Indonesia
Eightyeight@Kasablanka Jl Raya Casablanca Kav 88, Menteng
Dalam, Jakarta 12960
Website: https://uangteman.com; Telepon: (021) 80623000; Email:
cs@uangteman.com
Sudah mendapatkan izin P2P dari OJK per Mei 2019
12. Dompet Kilat (Izin OJK)
PT Indo Fin Tek
Indosurya Plaza, Penthouse Floor,Jalan M.H. Thamrin Kav 8-9
Jakarta 10230
Website: https://www.dompetkilat.co.id/; Telepon:
087777664888 ; Email: info@dompetkilat.co.id
Sudah mendapatkan izin P2P dari OJK per Mei 2019
13. Taralite
PT Indonusa Bara Sejahtera
Rukan Golden 8 No. Kedoya Utara, Jl. Panjang Blok I 9 No.8,
Jakarta 11520
Website: https://www.taralite.com
Telepon: 021-292-00-955; 0811-8181-020

10
Email: customer@taralite.com

14. Fintag
PT Fintegra Homido Indonesia
Multika Building Lt.2 No.214 Jl. Mampang Prapatan Raya No.71-
73, Jakarta 12790
Website: https://fintag.id/
Telepon (021) 797-5118
Email: support@fintag.id
15. Invoila
PT Sol Mitra Fintec
Menara Citicon Lantai 11 B Jl. Letjen S. Parman Kav 72, Slipi
Palmerah Jakarta 11410
Website: https://invoila.co.id/
Telepon: 02129308989
Email: support@invoila.co.id
16. Kimo (Izin OJK)
PT Creative Mobile Adventure
Graha Boulevard Blok C-12, RW.1, Jl. Bukit Gading Raya Kelapa
Gading Jakarta 14240

Website: http://kimo.co.id; Telepon: 021 29574396; Email:


info@kimo.co.id

Sudah mendapatkan izin P2P dari OJK per Mei 2019

17. TunaiKita
PT Digital Tunai Kita
Setiabudi Atrium, 8th Floor Jl. HR. Rasuna Said Kav. 62
Kuningan, Jakarta Selatan 12920
Website: https://www.tunaikita.com

11
Call Center TunaiKita: 1500782
Alamat email TunaiKita: Tidak Ditemukan di Website

18. i Grow
PT iGrow Resources Indonesia
Jl. Ir. H. Juanda No: 43, Depok 16418
Website: https://igrow.asia/
Telepon: 021 – 7784 0082
Email: info@igrow.asia
19. Cicil
PT Cicil Solusi Mitra Teknologi
Level 23, Plaza Marein, Jl. Jend. Sudirman Kav 76 – 78 Jakarta,
12910
Website: https://www.cicil.co.id/
Telepon: Tidak Ditemukan di Website
Email: contactus@cicil.co.id
20. DanaMerdeka
PT. Intekno Raya
Oleos 2 5th Floor-Zona A Jl. Kebagusan 1 Kav. 6 Kebagusan
Jakarta 12520
Website: https://danamerdeka.co.id/
Telepon: 021 29543964; 085771655612
Email: cs@danamerdeka.co.id
21. Cash Wagon
PT Kas Wagon Indonesia
Oleos 2 Building Jl. Kebagusan Jakarta 12520
Website: https://cashwagon.id
Telepon: (021) 40337979
Email: customercare@cashwagon.id
22. Esta Kapital

12
PT Esta Kapital Fintek
Wisma D’Esta Komersial Sektor II Block AH No. 7A BSD
Tangerang 15318
Website: https://estakapital.co.id/
Telepon: 021-80634563; 082123560303
Email: support@estakapital.co.id

23. Ammana
PT Ammana Fintek Syaria
Mampang Square Jl. Mampang Prapatan Raya No. 88, Lantai 4
Jakarta
Website: https://ammana.id/
Telepon: 021-22793165
Email: Tidak Ditemukan di Website
24. Gradana
PT Gradana Teknoruci Indonesia
Graha Inovasi Unit A-B Jl Panjang 28 Jakarta
Website: https://gradana.co.id
Telepon: 0811-1899-188
Email: admin@gradana.com

13
A. PENGARUH CYBERLAW TERHADAP PINJAMAN
ONLINE

Pengaruh cyber law terhadap pinjaman online mengacu pada keamanan


data privasi dan data diri pengguna data-data pribadi meliputi data-data
menyangkut hal-hal yang sangat privat seperti data rekam medis , data keluarga ,
serta informasi yang bersifat pribadi lainnya seperti data transaksi , pembayaran
kartu kredit dan lain-lain yang berpotensi di gunakan oleh orang lain untuk
tindakan kejahatan dan keuntungan secara ilegal. Sebagai contoh : data yang
menyangkut beberapa saldo yang masih tersedia sebagai fasilitas pemberian
dalam kartu kredit dapat diketahui apabila pihak yang menghubungi card center
penyelenggara kartu dapat menggunakan data-data tersebut.

Maraknya penyalahgunaan kartu kredit melalui internet melahirkan


persoalan baru, apakah nomor – nomor kartu kredit harus secara eksplisit
dikatakan sebagai bagian rahasia bank. Saat ini terdapat fenomena yang sangat
menggusarkan penyelenggara dan nasabah kartu kredit, dimana alat – alat
penyadap data kartu kredit mudah didapatkan.

Dalam kaitan dengan pengamanan BI bekerjasama dengan indonesia


computer emergency responce team ( ID-CERT) yang berfungsi sebagai contact
point tentang masalah security penyebaran informasi masalah security dan sebagai
motor dalam sosialisasi security termasuk pemberian security adulcury dan
layanan informasi dibidang keamanan lainnya Mengenai persoalan perlindungan
data yang bersifat rahasia juga telah diatur dalam Undang-Undang informasi dan
transaksi elektronik (ITE) indonesia yaitu pada Undang-Undang No II Tahun
2008

14
Dalam Undang- Undanf Nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan
Transaksi Elektronik (ITE) sebagaimana telah diubah dengan UU No. 19 tahun
2016 (UU ITE) serta peraturan Menteri kominfo N0. 20 tahun 2016 tentang
Perlindungan Data Pribadi dalam sistem Elektronik (PM 20/2016) tercantum
sanksi bagi pihak pihak yang melanggar.

Pemilik data pribadi, menurut Permen PM 20,2016, berhak atas


kerahasiaan data miliknya, berhak mengajukan pengaduan dalam rangka
penyelesaian sengketa data pribadi, dan berhak meminta pemusnahan data
perseorangan tertentu miliknya dalam sistem elektronik .Berdasarkan POJK
No.1,2013, fintech ( pelaku usaha jasa keuangan) dapat dijatuhi sanksi jika
melakukan pelanggaran yang ditetapkan mulai dari peringatan tertulis, denda
uang, pembatasan kegiatan usaha, pembekuan usaha sampai dengan pencabutan
izin usaha.

Sementara Asosiasi Fintech (Aftech) berencana akan membangun


mekanisme pusat data digital bersama, yang antara lain berisi daftar peminjam
bermasalah.Nantinya, data ini bias digunakan secara bersama sama oleh industry
keuangan dalam rangka mengevaluasi kualitas kredit tiap nasabah. Aftech juga
akan membuat beberapa program sertifikasi bagi para pegawai dan anggota
asosiasi, antara lain berupa program sertifikasi dibidang penagihan pinjaman

B. DAMPAK DARI PINJAMAN ONLINE


Pinjaman online memiliki dampak positif dan negatif dari
pinjaman online, antara lain sebagai berikut :

Adapun dampak positif yaitu antara lain :

1. Memudahkan masyarakat untuk melakukan pinjaman


Dengan adanya aplikasi pinjaman online,hal ini sangat
memudahkan masyarakat untuk melakukan pinjaman. Tidak
mengenal waktu dan tempat,masyarakat dapat melakukan
pinjaman hanya dengan membuka aplikasi pinjaman online dan
mengajukan pinjaman.

15
2. Menghemat waktu dan tenaga
Dengan adanya aplikasi pinjaman online, dapat menghemat
waktu dan tenaga masyarakat untuk melakukan pinjaman
karena berbeda dengan model pinjaman konvensional yang
menuntut kita melengkapi berkas sehingga harus pergi ke
berbagai instansi dan prosesnya yang cukup lama.
3. Tidak memerlukan jaminan berupa barang atau dokumen
berharga
Pinjaman Online ini dapat dilakukan siapa saja yang sudah
cukup umur, sehat jasmani dan sudah mempunyai KTP.
Pinjaman online ini dapat dilakukan dengan mudah karena
tidak membutuhkan jaminan berupa barang atau dokumen
berharga.
4. Melatih masyarakat untuk mempunyai rasa tanggung
jawab tinggi
Ketika sudah menyetujui syarat dan ketentuan pihak pinjaman
online ,maka peminjam harus mengetahui tanggung jawabnya
untuk mengembalikan pinjaman tepat waktu. Dengan
melakukan pinjaman online, dapat melatih masyarakat
mempunyai rasa tanggung jawab yang tinggi.
Berikut dampak negatif dari pinjaman online yaitu sebagai
berikut :

1. Bunga Pinjaman Online Tinggi


Tingkat bunga yang diberikan pinjaman online relatif tinggi.
Hal ini terjadi karena OJK tidak mengatur soal batasan bunga
pinjaman online. Tingginya suku bunga diserahkan kepada
market player, perusahaan pinjaman
online.Akibatnya,Perusahaan pinjaman online memiliki alasan
sendiri menerapkan bunga yang tinggi yaitu tingginya risiko
peminjam online akibat kemudahan persyaratan dan kecepatan
persetujuan. Selama peminjam menghitung soal bunga yang

16
harus dibayar, seharusnya tidak masalah mengambil pinjaman
dengan bunga pinjaman super tinggi. Yang jadi masalah adalah
mereka yang mengambil pinjaman online tanpa berhitung soal
bunga dan baru komplain ketika sudah mengambil pinjaman
yang akibatnya tidak mau atau tidak sanggup mengembalikan
pinjaman..

2. Data Pribadi di Aplikasi Pinjaman Online tidak aman


Dalam mengajukan pinjaman online sebagai bagian dari
prosedur pinjaman online calon peminjam wajib mengunduh
aplikasi pinjaman online. Cara ini memberikan kemudahan
untuk meminjam Namun, risikonya adalah data pribadi di
ponsel yang diminta aplikasi pinjaman online ketika peminjam
mengajukan pinjaman tidak aman.

3. Penagih Datang Jika tidak Membayar Pinjaman Online


Layaknya semua pinjaman, jika peminjam tidak bayar maka
akan ada tindakan penagihan. Penagihan tidak akan dilakukan
jika peminjam membayar tepat waktu. Walaupun ini adalah
pinjaman online tetap ada proses penagihan jika peminjam
tidak membayar pinjaman. Dalam website dan informasi di
perjanjian, jelas bahwa nasabah yang tidak bayar akan ditagih
oleh perusahaan pinjaman online. Sanksi tidak membayar
pinjaman online adalah Pertama, perusahaan pinjaman online
akan melakukan tindakan penagihan. Tindakan penagihan
mulai dari yang sifatnya reminder sampai dengan intensif agar
nasabah membayar kewajibannya. Kedua, melaporkan nasabah
ke biro kredit yang diwajibkan oleh OJK kepada setiap
perusahaan Fintech. Pelaporan ini bertujuan memastikan bahwa
nasabah yang tidak bayar tidak dapat mengajukan pinjaman

17
kembali. Maka sebelum meminjam online, peminjam harus
mengetahui dampaknya.
4. Adanya Biaya Tambahan Administrasi jika Telat
Membayar
Ketika menunggak, maka risikonya tidak hanya penagihan,
tetapi juga tambahan biaya karena perusahaan pinjaman online
meminta biaya atas keterlambatan pembayaran (late fee)
Karena itu sewaktu memilih pinjaman online, pastikan bahwa
akses pembayaran online cukup baik. Ada banyak pilihan akses
cara pembayaran pinjaman online Disamping itu, karena proses
penagihan membutuhkan banyak sumber daya manusia,
beberapa perusahaan pinjaman online membebankan biaya
penagihan ke peminjam yang menunggak. Jumlah biaya
penagihan ini cukup besar jika dibandingkan plafond pinjaman.
Masalahnya, ketentuan soal biaya yang harus dibayar jika
peminjam menunggak, tidak secara jelas dicantumkan dalam
website beberapa perusahaan pinjaman online Maka calon
peminjam perlu menanyakan atau membaca perjanjian kredit
dengan teliti soal kewajiban jika nasabah terlambat membayar
tunggakan pinjaman.

5. Pinjaman Online Belum Terdaftar di OJK


Ada banyak layanan yang menawarkan pinjaman online.
Karena tidak semua terdaftar di OJK. Sejalan ketentuan, setiap
lembaga yang menawarkan pinjaman online wajib mendaftar
dan mendapatkan lisensi dari OJK. Jika tidak terdaftar di OJK
maka pinjaman online ilegal dan itu sangat berbahaya. Maka
peminjam harus berhati-hati dalam memilih layanan pinjaman
online agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

6. Menciptakan budaya berhutang dimasyarakat

18
Karena mudahnya syarat berhutang ini masyarakat akan terus
melakukan pinjaman. Akibatnya, hal ini menjadi kebiasaan
bagi masyarakat sehingga yang semula hutang dianggap tabu
menjadi hal yang wajar.
7. Memancing sistem gali lubang tutup lubang
Dengan adanya aplikasi pinjaman online, tidak menutup
kemungkinan peminjam akan menutup hutang dari satu
aplikasi dengan cara berhutang ke aplikasi pinjaman yang lain.

BAB III
PENUTUP

19
A. KESIMPULAN

Pinjaman online memiliki keuntungan dan kerugian,


kelebihan yang di janjikan jika meminjam online yaitu kita dapat
mendapatkan uang yang kita butuhkan dalam kurun waktu yang
cepat dan juga dengan proses yang cepat. Tetapi terdapan juga
kekurangan yang kita dapat misalkan menetapkan bunga yang
tinggi,keamanan data privasi dan data diri tidak terjamin
keamanannya. Apabika terjadi pencurian atau kebocoran data
pribadi maka akan berdampak pada kejahatan yang lain seperti
penipuan, penyalahgunaan data dan lain lain.

B. SARAN

Untuk masa yang akan datang cyberlaw dapat berperan


dalam mengatur tentang pinjaman online sehingga ada sanksi yang
tegas jika layanan pinjaman online tidak resmi. Tidak hanya di atur
oleh OJK saja. Tetapi cyberlaw seharusnya berperan untuk
mengawasi tata cara pinjaman online lebih ketat lagi.

20
DAFTAR PUSTAKA

https://m.ayobandung.com/read/2019/08/20/61156/pinjaman-online-untung-atau-
buntung

https://kominfo.go.id/content/detail,1354/fintech-lending-langgar-aturan-lakukan-
perskusi-digital/0/sorotan_media

https://jurnalmanajemen .com/pinjam-online/

htpps://duwitmu-com.cdn.amppoject.org/v/s/duitmu.com

21

Anda mungkin juga menyukai