Proposal ini Diajukan kepada Program studi Hukum Keluarga (Ahwal Al-
Syakhsiyyah) Fakutas Agama Islam
Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mengikuti Program Skripsi
Disusun Oleh :
Imam Rofiqin
NIM: 1215001
NIMKO: 2015.4.033.0603.1.000226
PERSETUJUAN
Proposal yang berjudul : “Cerai Gugat Akibat Kekerasan Dalam Rumah Tangga
Studi Putusan Hakim Nomor: 214/pdt.g/2016/pa.gs
Pengadilan Agama Gresik”
Ditulisoleh : Imam Rofiqin
NIM/NIRM : 1215001
Program Studi : Hukum Keluarga (Ahwal Al-Syakhsiyyah)
Fakultas : Agama Islam
Perguruan Tinggi : Universitas Pesantren Tinggi Darul ‘Ulum Jombang
Setelah diteliti dan diadakan perbaikan seperlunya, kami dapat
menyetujuinya untuk dipertahankan di depan siding tim penguji proposal Fakultas
Agama Islam Universitas Pesantren Tinggi Darul ‘Ulum Jombang.
Jombang,
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
Ketua Program Studi Hukum Keluarga (Ahwal Al-Syakhsiyyah)
Fakultas Agama Islam
Universitas Pesantren Tinggi Darul ‘Ulum Jombang
merupakan kebutuhan dasar manusia, juga merupakan ikatan tali suci atau
proses historis keberadaan manusia dalam kehidupan di dunia ini yang pada
akhirnya melahirkan keluarga sebagai unit kecil sebagai dari kehidupan dalam
masyarakat.1
baru yang melanda rumah tangga, seiring kemajuan ilmu pengetahuan dan
1
Djamal Latief, Aneka Hukum Peceraian di Indonesia (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003), 12.
1
2
kearah perceraian bila tidak ada penyelesaian yang berarti bagi pasangan
suami isteri.
sebab dari putusnya perkawinan, disamping sebab lain yakni kematian dan
putusan pengadilan.
Kompilasi Hukum Islam, dimana peraturan itu juga dijadikan sebagai hukum
ketat dan tegas baik mengenai syarat-syarat untuk bercerai maupun tata cara
2
Soebekti SH. Prof, Pokok-Pokok Hukum Perdata,. Cet XX1: PT Inter Massa, 1987, 247.
3
Ibid, 247.
3
Meski diperbolehkan untuk bercerai, tetapi hal itu suatu perbuatan yang
suami isteri.4
Saat masalah yang sudah ada tidak dapat diselesaikan dengan upaya
Cerai atau putusnya perkawinan dapat terjadi atas kehendak suami ataupun
kehendak isteri. Hal ini karena karakteristik hukum Islam dalam perceraian
Perceraian atas kehendak suami disebut cerai thalaq, dan perceraian atas
pengendalian diri tidak dapat dikontrol, yang ada pada akhirnya dapat terjadi
tersebut.6
4
Sayyid Sabiq, Fikih Sunnah, (Beirut: Dar al-Kitab al-Farabi, 1973), cet. Ke-2, h. 9.
5
Mukti Arto, Praktek Perkara Perdata Pada Pengadilan Agama, (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 1996), 206.
6
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974, Tentang Perkawinan dan Undang-Undang Nomor
23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga, (Jakarta: Visimedia,
2007), 68-69.
7
Tim Pengarusutamaan Gender Departemen Agama RI, Pembaharuan Dalam Islam, h. 35.
4
menjadi korban adalah dari pihak isteri dan anak-anaknya.8 Kekerasan dalam
bentuk Kekerasan Dalam Rumah Tangga seperti yang disebut di atas dapat
1. Kekerasan fisik, yang mengakibatkan rasa sakit, jatuh sakit atau luka berat.
dan lain-lain.
wajar, baik untuk suami maupun untuk orang lain untuk tujuan komersial,
lebih jauh melalui penulisan skripsi dengan Judul “Cerai Gugat Kekerasan
8
Noelle Nelson, Bagaimana Mengenali dan Merspon Sejak Dini Gejala Kekerasan Dalam Rumah
Tangga (Jakarta: Gramedia, 2009), 6.
9
Ibi. 6.
5
lokasi, waktu atau sektor dan variabel-variabel yang dibahas. Hal ini sangat
adalah:
2018)
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
kota Gresik.
Gresik.
F. Penelitian Terdahulu
ajukan tidak sama sekali sama dengan skripsi tersebut. Pada skripsi ini penulis
G. Sistematika Pembahasan
BAB I: Pendahuluan, Pada bab ini terdiri dari tentang latar belakang masalah,
sistematika penyusunan.
BAB II: Landasan Teori, Merupakan bab yang membahas tentang Cerai Gugat
Pada bab ini mencakup Jenis penelitian, Lokasi dan sumber data penelitian,
Teknik Pengumpulan data, Populasi dan Sampel penelitian, Validasi Data dan
BAB IV: Bab ini menguraikan dan menganalisis putusan hakim Pengadilan
di pengadilan agama Gresik dalam kasus cerai gugat. Dan memaparkan yang
BAB V: Merupakan bab terakhir yang berisi tentang penutup. Bab ini terdiri
dari dua pembahasan yaitu kesimpulan dari hasil proses penelitian yang
dilakukan mulai dari awal penelitian judul sampai penentuan akhir yaitu
duduk perkara (posita) dan dan disertai apa yang menjadi tuntutan
penggugat.10
istilah, Mukti Arto S.H dalam bukunya yang berjudul praktek perkara perdata,
10
Gatot Supramono, Hukum Pembuktian di Pengadilan Agama (Bandung: Alumni, 2009),14.
11
Ibid.,
12
Ibid.,
8
9
menuntut hak pada pihak lain.13 Adapun cerai gugat ialah pemutusan
perkawinan dengan putusan Pengadilan atau gugatan pihak istri yang telah
yang telah ditetapkan oleh syariat Islam dalam perkawinan mereka, maka dia
akan melepaskan diri dari jalinan itu dengan mengembalikan sebagian atau
seluruh harta yang diterimanya kepada suaminya, tetapi apabila istri gagal
memberikan pembayaran ini maka masih ada jalan lain yang memutuskan
ikatan pernikahan itu melalui mubarat, yaitu tidak ada pembayaran yang harus
pasal 116 UU No.1 tahun 1974 tentang perkawinan terdapat 8 poin sebagai
berikut:
a. Salah satu pihak berbuat zina atau menjadi pemabuk, penjudi dan lain
tanpa izin dan tanpa alasan yang sah atau karena hal lain diluar
kemampuannya.
13
Teungku Muhammad Hasbi Ash- siddieqy, Peradilan dan Hukum Acara Islam (Bandung: Alumni,
2009),14.
10
yang lain.
e. Salah satu pihak mendapat cacat badan akibatnya tidak dapat menjalankan
f. Antara suami istri terus menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran dan
rumah tangga.
Menurut Jumhur ‘Ulama Gugat Cerai atau dalam bahasa arab yakni
khulu’ adalah boleh atau mubah. Istri boleh saja mengajukan Gugat Cerai atau
Secara etimologi kekerasan berasal dari kata “keras” yang berarti padat
dan tidak mudah pecah sedangkan kata “kekerasan” itu sendiri adalah perihal
(yang bersifat dan berciri) keras, perbuatan seseorang atau sekelompok orang
yang menyebabkan cedera atau matinya orang lain atau menyebabkan fisik
atau matinya orang lain atau menyebabkan kerusakan fisik atau barang
orang lain.
berbunyi :
rumah tangga adalah segala jenis kekerasan (baik fisik maupun psikis) yang
dilakukan oleh anggota keluarga terhadap anggota keluarga yang lain (yang
dapat dilakukan suami kepada isteri dan anknya, atau oleh ibu kepada
patriaki, relasi kuasa yang timpang, dan role modelling (perilaku hasil
meniru).19 Gender dan patriaki akan minumbulkan relasi kuasa yang tidak
17
Republik Indonesia, Undang-Undang nomor 23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan
Dalam Rumah Tangga (Bandung: Lima Bintang, 2004), 3.
18
Ibid., 5.
19
Aina Runiati Aziz, Perempuan Korban Di Ranah Domestik (Jakarta: Prima Pusaka, 2011), 2.
13
milik suami dan seoarang suami mempunyai kekuasaan yang lebih tinggi
melakukan kekerasan.
Rumiati Aziz:20
c. Peniruan anak laki-laki yang hidup bersama ayah yang suka memukul,
perempuan seperti telah disebutkan di atas faktor yang paling dominan adalah
masyarakat. Selain itu kekerasan dalam rumah tangga dapat terjadi dewasa ini
20
Ibid.,
14
diantaranya adalah:
berpakaian yang menutup aurat, yanv dapat merangsang pihak lain untuk
b. Gaya hidup diantara laki-laki dan perempuan yang semakin bebas, tidak
atau kurang bisa lagi membedakan antara yang seharusnya boleh dikerjain
masyarakat.
e. Putusan hakim yang cenderung tidak adil, misalnya putusan yang cukup
masyarakat lainnya untuk berbuat keji dan jahat. Artinya mereka yang
hendak berbuat jahat tidak merasa takut lagi dengan sanksi hukum yang
akan diterimanya.
15
terhadap sikap, ucapan dan perilaku korban yang dianggap menyakiti dan
21
Abdul Wahid dan Muhammad Irfan, Perlindungan Terhadap Perempuan Korban Kekerasan
Seksual: Advokasi Atas Hak Asasi Perempuan (Bandung: Rafika Aditima, 2014), 72.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
dan mempunyai peran yang sangat penting, karena dalam penggunaan metode
adalah upaya untuk memahami dan menjawab persoalan yang akan diteliti.
Untuk itu penulis menggunakan metode Normatif dengan Pendekatan Kasus atau
Case Approach.
terkait dengan isu yang sedang dihadapi, dan telah menjadi putusan yang
mempunyai kekuatan hukum tetap. Kasus ini dapat berupa kasus yang terjadi
pula dikemukakan bahwa pendekatan kasus tidak sama dengan studi kasus
22
Marzuki,Peter mahmud. Penelitian Hukum,(Jakarta: Kencana. 2011), 94.
16
17
ditelaah untuk referensi bagi suatu isu hukum. Sedangkan Studi kasus
B. Sumber Data
1. Data primer
penelitian ini adalah 1 istri yang melalukan gugatan cerai, 1 wanita yang
2. Data sekunder
Dalam penelitian ini, sumber data sekunder adalah data tertulis seperti sumber
1. Studi Kepustakaan
23
Marzuki,Peter mahmud, 94.
18
literatul, pendapat para ahli yang terdapat dalam buku-buku, surat kabar,
majalah dan lain sebagainya yang dapat menunjang dan membantu penulis
2. Wawancara
dalam pelaksanaannya ada dua cara dilakukan yaitu sexara lisan dan
24
Dudung Abdurrahman, Pengantar Metode Penelitian (Yogyakarta: urnia Salam Semesta, 2011), 10.
19
3. Dokumentasi
berbentuk gambar misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain. Studi
artinya menguraikan data yang diolah secara rinci kedalam bentuk kalimat-
kalimat (deskritif). Analisis kualitatif yang dilakukan bertitik tolak dari analisis
Berdasarkan hasil analisis ditarik kesimpulan secara dedukatif, yaitu cara berpikir
yang didasarkan pada fakta-fakta yang bersifat umum untuk kemudian ditarik
Adapun analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
25
Sugiyono, Metode Kuantitatif kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2012), 240.
26
Ibid. 35.
27
Ibid, 35.
20
pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya.
Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang
selanjutnya dan bila perlu. Dalam mereduksi data, setiap peneliti akan
dengan teks yang bersifat naratif. Dengan mendisplaykan data, maka akan
3. Conclusion (kesimpulan)
akan berubah bila tidak ditemui maupun ditemui bukti-bukti kuat yang
masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak. Kesimpulan
yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Diluar data itu untuk keperluan
Maka dalam penelitian ini keabsahan data yang telah terkumpul diuji
mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh dari hasil
wawancara dan angket melalui para praktisi Pengadilan Agama Gresik dan
Masyarakat.
28
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian, 37.
Daftar Pustaka
Aziz, Aina Runiati. 2011. Perempuan Korban Di Ranah Domestik. Jakarta: Prima
Pusaka.
Nelson, Noelle. 2009. Bagaimana Mengenali dan Merspon Sejak Dini Gejala
Kekerasan Dalam Rumah Tangga. Jakarta: Gramedia.
Ash- siddieqy, Teungku Muhammad Hasbi. 2009. Peradilan dan Hukum Acara
Islam. Bandung: Alumni.
16