ii
KATA PENGANTAR
Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Sosiologi
Hukum Islam tentang karakteristik dan ruang lingkup. Makalah ini kami lengkapi
ruang lingkup sosiologi hukum islam. Makalah ini juga kami lengkapi dengan
daftar pustaka yang menjelaskan sumber dan referensi bahan dalam penyusunan.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh karenaitu, kritik
dan saran dari pembaca demi perbaikan makalah ini akan kami terima.Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak baik yang menyusun maupun
yang membaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hukum Islam disebut dengan beberapa istilah atau nama yang masing-
ada beberapa nama yang sering dikaitkan dengan pengertian hukum Islam, serta
persepsi ini meliputi arti dan ruang lingkup pengertian syariah Islam yang kadang-
kadang diartikan sama dengan fikih, bahkan adakalanya disamakan dengan ad-
din. Mempelajari sejarah sosial hukum Islam berarti mempelajari hukum itu
ulama dan cendekiawan dengan karya tulisnya yang dijadikan sebagai khazanah
satu dengan yang lainnya. Karena itu, hukum Islam mudah dipahami dan bisa
telah menjadi peraturan daerah, yang bukan hanya wajib dipatuhi karena faktor
keyakinan dan kepatuhan terhadap hukum agama, tetapi telah menjadi aturan yang
wajib diikuti oleh setiap warga yang ada di daerah tersebut. Hukum Islam sebagai
tatanan dalam hukum modern dan salah satu sistem hukum yang berlaku di dunia
1
mencakup aspek ibadah, yaitu hukum-hukum yang mengatur hubungan manusia
keluarga (alahwal asy syahsiyah) seperti nikah, talak, rujuk, wasiat, waris, dan
hadhanah; ketiga, aspek muamalah (hukum sipil), yaitu hukum yang berhubungan
dengan antar manusia, seperti transaksi jual beli, gadai, hibah, utang piutang,
dan pemakaiannya, termasuk hukum zakat, baitul maal, harta ghanimah, fa’i,
pajak dan hal-hal yang diharamkan seperti riba, menimbun harta, dan memakan
harta anak yatim.1 Itulah beberapa hal yang menjadi bagian dari hukum Islam.
hukum Islam dan ruang lingkup sosiologi dalam hukum Islam, yang dirumuskan
B. Rumusan Masalah
1
Abdul Manan, 2006. Hal: 62.
2
BAB II
ISLAM
pengetahuan yang relatif baru dalam perkembangannya. Salah satu dari kegunaan
sosiologi hukum Islam antara lain menganalisa pengaruh timbal balik antara
masyarakat. Wilayah kajian sosiologi hukum tidak hanya diseputar dunia ilmu
hukum saja, akan tetapi meliputi hukum yang hidup di masyarakat (living law).
Ilmu sosial dapat digunakan sebagai salah satu pendekatan untuk memahami
hukum Islam. Oleh karena itu, berikut ini penulis menguraikan beberapa
praktik hukum oleh para penegak hukum maupun masyarakat. Jika praktik
2
Yusuf Daeng, Sosiologi Hukum, Pekanbaru: Alaf Riau, 2018, hal. 56-57
3
hukum, dari isinya tersebut di bawah ini disampaikan beberapa karakteristik dari
praktik hukum baik oleh para penegak hukum maupun masyarakat. Apabila
hukum tradsional, yaitu pengajaran hukum yang bersifat preskriptif atau suatu
atau pernyataan hukum. Apabila hal itu dirumuskan dalam suatu pernyataan,
normatif dan pendekatan sosiologis, yaitu bahwa yang pertama menerima saja
3
Otje Salman Soemadiningrat, Beberapa Aspek Sosiologi Hukum (Bandung: Penerbit
Alumni, 1989), 28.
4
apa yang tertera pada aturan hukum, sedang yang ke dua senantiasa
terhadap hukum. Perilaku yang menaati hukum dan yang menyimpang dari
hukum tidak menilai yang satu lebih dari yang lain. Perhatiannya yang utama
anggapan bahwa hukum merupakan hasil atau timbul dari proses-proses sosial
lainnya (disebut juga the genetic sociologi of law). Di lain pihak telaahnya juga
efek dari hukum terhadap kehidupan sosial, dengan anggapan bahwa hukum
sociologi of law).
4
Satjipto Raharjo, Sosiologi Hukum (Jakarta: Muhammadiyah University Press,1982), 294.
5
2. Karakteristik Hukum Islam
bersifat universal (alamy). Kemudian ciri yang kedua adalah kemanusiaan dan
yang ketiga adalah moral (akhlak). Sedangkan Yusuf al-Qardhawi dalam bukunya
dan Syumul. Berdasarkan keterangan dan uraian di atas, dapat dipahami bahwa
Karakteristik yang pertama dari hukum Islam adalah berdasarkan atas ke-
Allah, oleh karena itu semua perundang-undangan Islam harus berfokus atau
berasal dari Allah SWT. Al-Qur`anul karim sebagai sumber utama hukum
Karakteristik yang kedua dari hukum Islam adalah bersifat universal. Yang
dimaksud universal disini adalah bahwa hukum Islam ditujukan bukan hanya
untuk satu golongan atau suatu bangsa tertentu saja, tetapi hukum Islam
5
Qardhawi, Bagaimana Memahami., h. 113
6
Khursid Ahmad, Pesan Islam (Bandung: Pustaka Salman, 1983), h. 194
6
ditujukan kepada seluruh umat manusia.7 Dengan tanpa mengenal batas-batas
warna kulit, suku, bangsa, darah keturunan ataupun daerah. Banyak ayat
firmanNya:
Artunya : Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia
Ayat tersebut secara jelas menyatakan bahwa Nabi -Muhammad adalah diutus
bukan hanya untuk satu golongan atau beberapa golongan tertentu saja, tetapi
beliau diutus untuk manusia secara keseluruhan dan sebagai rahmat bagi
7
Khursid, Pesan Islam., h. 29
7
kehidupannya, jiwa dan rohaninya, akal-fikirannya, akidah keyakinanya, amal
bimbingan bagi kehidupan mental dan jiwa manusia dan dalam bidang inilah
terletak esensi manusia. Sikap mental dan kehidupan jiwa itulah yang
akhlakul karimah adalah faktor penting dalam membina suatu umat. Bahkan
Antara satu dengan yang lainnya tidak saling berbenturan tetapi sejalan dan
seirama. Menurut Yusuf Al Qardhawi9 ciri khas hukum Islam yang satu ini
dapat kita saksikan pada suatu fenomena yang tampak pada setiap apa-apa
8
Ibid¸h. 158
9
Qardhawi, Bagaimana Memahami., h. 105
8
yang disyari’atkan Allah, sebagaimana hal itu tampak pada setiap makhluk-
Nya. Apabila kita amati apa yang ada di alam raya ini, maka kita akan
menjumpai siang dan malam, gelap dan te-rang, panas dan dingin, air dan
darat dan berbagai macam gas yang kesemuanya itu dengan keteraturan dan
keseimbangan serta perhitungan yang sangat ramai. Tidak mungkin yang satu
akan melampaui yang lainnya dan tidak akan keluar dari garis ukuran yang
telah ditentukan untuknya. Demikian pula dengan matahari bintang, bulan dan
edarnya masing-masing, tidak berbenturan dengan yang lain atau keluar dari
daerah lintasnya.
menaruh perhatian terhadap realitas yang ada. Syari’at Islam diturunkan Allah
untuk manusia sesuai dengan kejadiannya yang Allah ciptakan dengan fisik
yang berasal dari bumi dan ruh yang berasal dari langit dengan rasa cinta yang
pada jiwa itu (jalan ) kefasikan dan ketaqwaannya.” Oleh karena itu, Al-
9
bajunya, hendaklah ia menyerahkan kainnya.” Di sini Al-Qur`an datang
kezaliman yang menzaliminya, tidak boleh lebih tetapi harus sesuai dengan
Sebelum diuraikan ruang lingkup sosiologi hukum Islam, maka berikut ini
akan dijelaskan terlebih dahulu apa saja ruang lingkup sosiologi itu sendiri.
Ruang lingkup sosiologi sangat luas jika dibandingkan dengan ilmu sosila
lainnya. Hal ini disebabkan ruang lingkup sosiologi mencakup semua interaksi
sosial yang berlangsung antara individu dan individu, individu dan kelompok,
tersebut jika dirincikan menjadi beberapa hal, misalnya antara lain perpaduan
antara sosiologi dan ilmu lain atau bisa dikatakan sebagai kajian interdisipliner.
Dari uraian di atas ini maka bisa kita simpulkan bahwa sosiologi hukum Islam
juga bisa menjadi ruang lingkup dalam kajian ilmu sosiologi. Untuk ruang lingkup
ini akan dibahas lebih rinci lagi setelah pembahasan sosiologi hukum. Sedangkan
10
Nurani Soyomukti, Pengantar Sosiologi, (Yogyakarta: Ar Ruzz Media, 2010), 113.142.
10
ruang lingkup sosiologi hukum islam menurut Soerjono Soekanto, ruang lingkup
2. Hukum dan pola-pola perilaku sebagai ciptaan dan wujud dari kelompok
kelompok sosial.
Mudzhar ruang lingkup sosiologi Islam dapat dikategorikan dalam lima aspek:
ini, mengingatkan kita pada Emile Durkheim yang mengenalkan konsep fungsi
sosial agama. Dalam bentuk ini studi Islam mencoba memahami seberapa jauh
pola-pola budaya masyarakat (misalnya menilai sesuatu sebagai baik atau tidak
baik) berpangkal pada nilai agama, atau seberapa jauh struktur masyarakat
(misalnya supremasi kaum lelaki) berpangkal pada ajaran tertentu agama atau
pendapat hukum Islam rasional ala Hanafi atau bagaimana faktor lingkungan
geografis Basrah dan Mesir telah mendorong lahirnya qawl qadîm dan qawl jadîd
al-Syâfi’î.
11
c). Studi tentang tingkat pengamalan beragama masyarakat. Studi Islam
dengan pendekatan sosiologi dapat juga mengevaluasi pola penyebaran agama dan
seberapa jauh ajaran agama itu diamalkan masyarakat. Melalui pengamatan dan
dan sebagainya.
d). Studi pola sosial masyarakat Muslim, seperti pola sosial masyarakat
Muslim kota dan masyarakat Muslim desa, pola hubungan antar agama dalam
e). Studi tentang gerakan masyarakat yang membawa paham yang dapat
mendukung spiritualisme dan sufisme misalnya, yang pada tingkat tertentu dapat
juga preferensi bagi tema-tema hukum Islam. Pada abad ini, agaknya tema-tema
yang belum terpikirkan oleh ulama-ulama klasik secara aktual dapat dimasukkan
11
Periksa M. Atho’ Mudzhar, “Pendekatan Sosiologi dalam Studi Hukum Islam”, dalam
Mencari Islam: Studi Islam dengan Berbagai Pendekatan, ed. M. Amin Abdullah, (Yogyakarta:
Tiara Wacana, 2000), hlm. 30.
12
sebagai kategori pembahasan hukum Islam, selama kajian ini dianggap sebagai
fiqh kontemporer dan ilmuan muslim untuk kemudian ditemukan dasar hukum
Dalam hal ini, ruang lingkup pembahasan sosiologi hukum Islam sebenarnya
sangat luas. Akan tetapi di sini dapat dibatasi hanya pada permasalahan-
untuk menjadi pijakan yuridis (hukum Islam) dalam masyarakat Islam, seperti
politik.
12
Nasrullah, Sosiologi., 20.
13
Ibn Khaldun, Muqaddimah ibn Khaldun, terj. Ahmadie Thoha, cet. ke-2 (Jakarta:
Pustaka Firdaus, 2000)
13
4) Tentang masyarakat menetap, negeri-negeri dan kota, yakni disebut : sosiologi
kota.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
satu pihak, ruang lingkupnya adalah genesis daripada hukum dalam kehidupan
masyarakat, dengan anggapan bahwa hukum merupakan hasil atau timbul dari
proses-proses sosial lainnya (disebut juga the genetic sociologi of law). Di lain
pihak telaahnya juga efek dari hukum terhadap kehidupan sosial, dengan
dan budaya. Sedangkan menurut Atho’ Mudhar yakni Studi mengenai pengaruh
sosial masyarakat Muslim, seperti pola sosial masyarakat Muslim kota dan
15
masyarakat Muslim desa, Studi tentang gerakan masyarakat yang membawa
B. Saran
menambah pengetahuan para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan
ejaan dalam penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas, dimengerti, dan lugas.
Karena kami hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan Dan kami juga
sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca demi kesempurnaan
makalah ini. Sekian penutup dari kami semoga dapat diterima di hati dan kami
16
DAFTAR PUSTAKA
Daud Ali, Islam Untuk Disiplin Ilmu Hukum dan Sosial (Jakarta: Bulan
Bintang, 1993)
Islam”, dalam Mencari Islam: Studi Islam dengan Berbagai Pendekatan, ed. M.
2010), 113.142.
Press,1982)
17