Anda di halaman 1dari 2

Deva Sari Violandani

Syafira Dwi Nastiti

MUBAYYIN
1. Pengertian Mubayyin
Mubayyin artinya ialah penjelasan; maksudnya ialah menjelaskan lafal atau susunan
yang mujmal. Mubayyin ialah lafal yang terang maksudnya tanpa memerlukan
penjelasan dari lainnya. Jelasnya ialah:
‫البيان إخراج الشيء من حيزاإلشكال إلي حيزا لتجلي‬
“Bayan ialah mengeluarkan sesuatu dari tempat yang sulit kepada tempat yang
jelas.”

2. Macam-macam Mubayyin:
a. Mubayyin dengan perkataan; sebagaimana firman Allah swt.;
“Barang siapa yang tidak dapat membeli binatang kurban hendaklah ia berouas
tiga hari dalam masa haji dan tujuh hari apabila kamu kembali;yang demikian itu
sepuluh hari sempurna.” (Q.S.al-baqarah[2]: 196).
Lafal tujuh dalam bahasa arab sering ditujukan kepada banyak yang diartikan
lebih dari tujuh. Untuk menjelaskan tujuh yang sebenarnya, Allah iringi dengan
firmanNya sepuluh hari yang sempurna. Penjelasan tujuh yang sebenarnya dalam
ayat ini adalah dengan ucapan.

b. Bayan dengan perbuatan; seperti penjelasan Nabi saw. Pada cara-cara sholat dan
haji:

‫صلواكمارأيتمو ني أصلي‬
“Sholatlah kamu sebagaimana kamu melihat aku menjalankan sholat.”(H.R.
Bukhari).
Cara shalat ini dijelaskan dengan perbuatan oleh Nabi saw. Yakni beliau
mengerjakan sebagaimana beliau mengerjakan sambil menyuruh orang
menirunya.

c. Bayan dengan isyarat; Misalnya penjelasan Nabi saw. Tentang jumlah hari dalam
satu bulan. Penjelasan ini diberikan kepada sahabat beliau dengan mengangkat
sepuluh jarinya tiga kali, yakni 30 hari. Kemudian mengulanginya sambil
membenamkan ibu jarinya pada kali yang terakhir. Maksudnya bahwa bulan arab
itu kadang-kadang 30 hari atau 29 hari.

d. Bayan dengan meninggalkan sesuatu; misalnya hadits ibnu hibban yang


menerangkan:

‫كان اخراالمرين منه ص م عدم الوضوءمما مست ا لنار‬


“adalah akhir dua perkara pada Nabi saw. Tidak berwudhu’ karena makan apa
yang dipanaskan api,”
Hadits ini sebagai penjelasan yang menyatakan bahwa Nabi saw tidak berwudhu’
lagi setiap kali selesai makan daging yang dimasak.

e. Bayan dengan diam; Misalnya tatkala Nabi saw menerangkan wajibnya ibadah
haji, ada seorang yang bertanya ”Apakah setiap tahun ya Rasulullah?” Rasulullah
diam tidak menjawab. Diamnya Rasulullah ini berarti menetapkan bahwa haji
tidak wajib dilakukan tiap tahun

Anda mungkin juga menyukai