DOSEN PENGAMPU :
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
FAKULTAS KESEHATAN
2020/2021
i
KATAPENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa
selesai pada waktunya.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan
memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun
terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi
terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul................................................................................................ i
Kata Pengantar................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang...................................................................................... 1
1.2Rumusan Masalah................................................................................. 2
1.3Tujuan Penulisan.................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
3.1Kesimpulan............................................................................................ 12
3.2Saran...................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
v
2. Untuk menambah pengetahuan tentang materi mata kuliah penyelesaian
maslaah di luar pengadilam khususnya pada pembahasan materi tentang
penyelesaian sengketa konsumen.
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut ketentuan pasal 1 ayat (1) UUPK, perlindunagn konsumen adalah segala
upaya menjamin adanya kepastian hukum untuk memberi perlindungan kepada
konsumen. Rumusan pengertian perlindungan konsumen yang terdapat dalam pasal 1
ayat (1) UUPK tersebut cukup memadai.Kalimat yang menyatakan “segala upaya
yang menjamin adanya kepastian hukum”, diharapkan sebagai benteng untuk
meniadakan kesewenang-wenangan yang merugikan pelaku usaha hanya demi untuk
kepentingan perlindungan konsumen. Meskipun undang-undang ini disebut sebagai
Undang-undang Perlindungan Konsumen namun bukan berarti kepentingan pelaku
usaha tidak ikut menjadi perhatian, karena perekonomian nasional banyak ditentukan
oleh para pelaku usaha.
vi
a. Perlindungan kesehatan/harta konsumen
Maksud adalah perlindungan terhadap manusia agar kesehatannya tidak
menurun/hartanya tidak berkurang sebagai akibat penggunaan produk.
b. Prinsip perlindungan atas barang dan harga
Perlindungan atas barang dan harga dimaksudkan sebagai perlindungan
konsumen dari penggunaan barang dengan kualitas di bawah standar atau
kualitas yang lebih rendah dari pada nilai harga yang dibayar.
c. Prinsip penyelesaian sengketa secara patut
Penyelesaian sengketa secara patut merupakan, harapan setiap orang yang
menghadapi sengketa dengan pihak lain, termasuk penyelesaian sengketa
secara patut atas sengketa yang timbul antara konsumen dan pelaku usaha.
vii
Sementara arbitrase adalah proses penyelesaian sengketa konsumen di luar pengadilan
yang dalam hal ini para pihak yang bersengketa menyerahkan sepenuhnya
penyelesaian sengketa kepada BPSK.
Proses penyelesaian sengketa konsumen melalui BPSK Setiap konsumen yang merasa
dirugikan oleh pelaku usaha dapat mengadukan masalahnya kepada BPSK, baik
secara langsung maupun tidask langsung, diwakili kuasanya maupun oleh ahli
warisnya. Pengaduan yang disampaikan oleh kuasanya maupun oleh ahli
warisnya hanya dapat dilakukan apabila konsumen yang bersangkutan dalam keadaan
sakit, meninggal dunia, lanjut usia, belum dewasaatau warga negara asing.
Pengaduan dapat disampaikan secara lisan atau tulisan kepada secretariat BPSK di
kota atau kabupaten tempat domisili konsumen atau di kota / kabupaten tersekat
dengan domisili konsumen. Penyelesaian sengketa konsumen di BPSK
diselenggarakan semata-mata untuk mencapai kesepakatan mengenai bantuk dan
besarnya ganti keerugian dan atau menganai tindakan terntentu untuk menjamin tidak
akan terulang kembali kerugian yang diderita oleh konsumen.
viii
3. Asas keseimbangan dimaksudkan untuk memberikan keseimbangan antara
kepentingan konsumen, pelaku usaha, dan pemerintah dalam arti materiil
dan spiritual.
4. Asas keamanan dan keselamatan konsumen dimaksudkan untuk
memberikan jaminan atas keamanan dan keselamatan kepada konsumen
dalam penggunaan, pemakaian, dan pemanfaatan barang dan/atau jasa
yang dikonsumsi atau digunakan.
5. Asas kepastian hukum dimaksudkan agar pelaku usaha maupun konsumen
menaati hukum dan memperoleh keadilan dalam menyelenggarakan
perlindungan kosumen, serta negara menjamin kepastian hukum.
ix
Sebagai pemakai barang dan/atau jasa, konsumen mempunyai sejumlah
hak dan kewajiban.Pengetahuan tentang hak-hak konsumen sangat penting
agar setiap orang mampu bertindak sebagai konsumen yang kritis dan
mandiri.
Berdasarkan pasal 4 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen disebutkan, hak konsumen adalah:
1. Hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam
mengkonsumsi barang dan/atau jasa.
2. Hak untuk memilih dan mendapatkan barang dan/atau jasa serta
mendapatkan barang dan/atau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar
dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan.
3. Hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan
jaminan barang dan/atau jasa.
4. Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan/atau jasa
yang digunakan.
5. Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan, dan upaya
penyelesaian sengketa perlindungan konsumen secara patut.
6. Hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen.
7. Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak
diskriminatif.
8. Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian,
apabila barang dan/atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan
perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya.
9. Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan
lainnya.
B. Kewajiban konsumen
Konsumen mempunyai kewajiban untuk membayar sesuai dengan nilai
tukar yang disepakati dengan pelaku usaha.Hal itu sudah menjadi biasa
dan dan sudah semestinya dalam suatu transkasi jual beli barang dan/atau
jasa.
xiii
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dalam hal konsumen dirugikan oleh pelaku usaha, maka konsumen dapat
menggunakanhaknya untuk mendapatkan ganti kerugian, apabila keadaan barang atau
jasa yang dibelinyatidak sebagaimana mestinya. Apabila pelaku usaha tidak mau
bertanggung jawab memberikanganti rugi atas kerusakan dan/atau kerugian konsumen
akibat mengkonsumsi barang dan/atau jasa yang dihasilkan atau diperdagangkan,
maka hal ini akan terjadi sengketa konsumen, yaitusengketa antara pelaku usaha
dengan konsumen yang menuntut ganti rugi atas kerusakan, pencemaran dan/atau
yang menderita kerugian akibat mengkonsumsi barang dan/ataumemanfaatkan jasa.
3.2 SARAN
Dalam penulisan makalah ini masih terdapat beberapa kekuranga dan kesalahan, baik
dari segi penulian maupun dari segi penyusunan kalimatnya dan dari segi isi juga
xiv
masih perlu di tambahkan. Oleh karna itu, sangat di harapkan kepada pembaca
makalah ini agar dapat memberikan kritikan dan masukan yang bersifat membangun.
DAFTAR PUSTAKA
xv