Anda di halaman 1dari 2

Kasus 2

Saya seorang karyawan kontrak di perusahaan swasta, dalam kontrak 1 tertulis :

- status saya adalah karyawan kontrak 6 (enam) bulan.

- adanya ikatan dinas 1 tahun dg menahan ijasah asli yg terakhir sbg jaminan ikatan dinas tsb.

- apabila mengundurkan diri sblum masa ikatan dinas tsb berakhir (mengundurkan diri kurang dari 1
thn) maka dikenakan penalty sebesar Rp. 2.000.000, – sbg pengganti.

Didlm surat perjanjian kontrak yg saya tanda tangani tdk dibubuhi materai.

Kontrak pertama saya telah berakhir 1 bulan yg lalu, tp tdk/blm ada perjanjian kontrak lagi, dan saya
masih bekerja di perusahaan.

Selama saya bekerja, uang makan+uang transport (bensin) yang di dlm perjanjian kontrak ada, total
slma 3 bulan tdk/blm dibayarkan oleh perusahaan, hal itu terjadi karena suatu hal dan pergantian
jabatan pimpinan area saya.

Bahkan untuk acara training yg dilaksanakan diluar daerah, saya hrs menggunakan uang pribadi krn
situasi tsb (yg seharusnya menggunakan uang perusahaan).

Pertanyaan saya :

1). Apakah surat perjanjian tsb sah dan kuat dimata hukum??

2). Apakah jika mengundurkan diri, saya salah dimata hukum, mengingat saya belum tanda tangan
kontrak ke-2 (berikutnya)??

3). Apakah tepat bila saya mengundurkan diri dg alasan uang makan + uang transport + uang biaya
training yg blm dibayarkan agar saya tidak dikenai penalty??

4). Apakah saya dapat menuntut untuk hak saya yg blm dibayarkan tsb??

Terima-Kasih sebelumnya atas bantuannya.

PENCERAHAN;

1) Pasal 52 ayat (1) UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan menyatakan perjanjian kerja
dibuat atas dasar :

a. kesepakatan kedua belah pihak;

b. kemampuan atau kecakapan melakukan perbuatan hukum;

c. adanya pekerjaan yang diperjanjikan; dan

d. pekerjaan yang diperjanjikan tidak bertentangan dengan ketertiban umum, kesusilaan, dan
peraturan perundang undangan yang berlaku.
Berdasarkan ketentuan Pasal 52 ayat (2) UU No. 13 Tahun 2003 tersebut, jelas dan tegas
bahwasanya perjanjian kerja Anda tersebut sah dan memiliki kekuatan hukum. Meskipun tidak
bermaterai ? materai bukan sebagai bukti sahnya perjanjian.

2) Pasal 56 UU No. 13 Tahun 2003 menyatakn :

(1) Perjanjian kerja dibuat untuk waktu tertentu atau untuk waktu tidak tertentu.

(2) Perjanjian kerja untuk waktu tertentu sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) didasarkan atas :

a. jangka waktu; atau

b. selesainya suatu pekerjaan tertentu.

Berdasarkan ketentuan Pasal 56 tersebut, mengingat jangka waktu perjanjian kerja Anda sudah
berakhir, maka berakhir pula segala kewajiban yang mengikat anda. Artinya, kalau ke anda
mengundurkan diri setelah berakhirnya perjanjian, maka anda tidak terbebaskan dari sanksi pinalti.

3) Tidak tepat anda mengundurkan diri dengan alasan tunjangan2 yang belum dibayarkan. Saya
yakin itu sudah diatur dalam perjanjian kerja Anda. Bahwa kemudian anda ingin resign lihat jawaban
no. 2 di atas.

4) Pasal 59 ayat (5) UU Ketenagakerjaan menegaskan bahwasanya Pengusaha yang bermaksud


memperpanjang perjanjian kerja waktu tertentu, paling lama 7 (tujuh) hari sebelum perjanjian kerja
waktu tertentu berakhir telah memberitahukan maksudnya secara tertulis kepada pekerja/buruh
yang bersangkutan. Selanjutnya, Pasal 59 ayat (7) pada pokoknya menegaskan Perjanjian kerja untuk
waktu tertentu yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (5) maka demi
hukum menjadi perjanjian kerja waktu tidak tertentu. Artinya, karena perjanjian anda telah berakhir
namun selama 3 bulan perusahaan tidak kunjung memperpanjang/ memperbaharui perjanjian kerja
Anda, sesungguhnya status Anda bukan lagi sebagai pekerja kontrak tetapi sudah menjadi pekerja
tetap. Ini berarti Anda dapat menuntut hak-hak yang belum dibayarkan.

Anda mungkin juga menyukai