Anda di halaman 1dari 36

ASPEK-ASPEK

HUKUM ASURANSI
MODUL 7 – MANAJEMEN RISIKO & ASURANSI

disusun oleh:
EKA LUSITA HANDAYANI
NOFI ANDRASARI
ASPEK-ASPEK HUKUM ASURANSI

01 Kegiatan Belajar 1
UNSUR KONTRAK YANG BERLAKU

02 Kegiatan Belajar 2
PARA PIHAK DALAM TRANSAKSI ASURANSI

03 Kegiatan Belajar 3
ISI KONTRAK ASURANSI
1. Definisi
4. Printsip-prinsip
2. Syarat kontrak
5. Terjadinya Perjanjian
3. Jenis kontrak

UNSUR KONTRAK YANG BERLAKU


Kegiatan Belajar 1
DEFINISI KONTRAK
DEFINISI KONTRAK

“ Kontrak adalah perjanjian yang mengikat secara hukum dan menimbulkan hak serta
kewajiban bagi pihak-pihak yang bersangkutan.

Contract law
Overeenscomsrecht
DEFINISI KONTRAK
DEFINISI KONTRAK

Kontrak / perjanjian Bentuk Perjanjian Akibat Hukum


adalah suatu peristiwa berupa suatu rangkaian disebabkan karena
ketika seseorang perkataan yang timbulnya hak dan
berjanji kepada mengandung janji-janji kewajiban.
seseorang yang lain atau kesanggupan yang Ketika:
untuk melaksanakan diucapkan atau ditulis. Hak (kenikmatan)
suatu hal Kewajiban (beban)

HUBUNGAN
KONTRAK PERIKATAN BENTUK HUKUM
AKIBAT HUKUM

Hubungan antara 2 orang Hubungan Hukum


Suatu perhubungan hukum adalah hubungan
antara 2 orang / pihak di yang menimbulkan
mana keduanya berhak akibat hukum
menuntut suatu hal atau
berhak memenuhi tuntutan
tersebut
JENIS KONTRAK ASURANSI
JENIS KONTRAK ASURANSI

KONTRAK BERSYARAT (Voidable Contract) KONTRAK yang CACAT HUKUM (Void Contract)
Memungkinkan satu pihak memilih Jika dari semula kekurangan satu/ lebih
01 memutuskan perjanjian karena tindakan/
ketiadaan tindakan (wan prestasi) dari
02 persyaratan untuk menjadi kontrak yang berlaku.

pihak lainnya. IKATAN (Blinder)


Kontrak sementara yang sering digunakan
Pihak yang memiliki hak untuk sebelum keluarnya polis asuransi formal.
memutuskan kontrak dapat juga memilih
agar kontrak ditegakkan. Maksud diadakannya ikatan
Memberikan pelindungan seketika selama waktu
proses permintaan akan asuransi.
SYARAT KONTRAK ASURANSI
Hak dan kewajiban pihak-pihak yang terikat dalam kontrak asuransi
pada dasarnya diatur oleh UU No. 40/2014 tentang Perasuransian.

Harus ada persetujuan dari pihak-pihak Tujuannya harus Legal


yang mengikatkan diri (Lawful Objective)
Harus terjadi kesamaan pikiran Pengadilan tidak akan mendukung jika
(meeting of the minds)
A B maksud perjanjian tidak legal/
bertentangan dengan politik pemerintah.

Kedua belah pihak harus kompeten Harus ada imbalan yang dipertukarkan
(Capacity) C D (Compensation)
Tidak semua orang secara hukum memiliki Penanggung memberikan kompensansi berupa
kemampuan untuk melakukan kontrak. janji bersyarat untuk membayar tertanggung.

Tertanggung memberikan uang dan janji untuk


menepati ketentuan dalam kontrak asuransi.
TERJADINYA PERJANJIAN ASURANSI
Kontrak asuransi harus dibuat secara tertulis dalam suatu akta yang disebut dengan POLIS

Pasal 257 KUHD Peraturan pelaksana UUUP

Polis bukanlah syarat mutlak dalam perjanjian asuransi PP. No. 81 Tahun 2008 tentang Perubahan Ketiga atas
PP No. 73 tahun 1992 tentang Penyelenggaraan
Pasal 256 (1) KUHD Usaha Perasuransian.

Hal yang harus dicantumkan dalam polis (asuransi jiwa) UUPK


Undang-Undang Nomor 8 tahun 1999 tentang
Pasal 304 KUHD Perlindungan Konsumen
Hal yang harus dicantumkan dalam polis asuransi jiwa
PRINSIP-PRINSIP DASAR PERJANJIAN ASURANSI
PRINSIP-PRINSIP DASAR PERJANJIAN ASURANSI

Prinsip Itikad Baik Prinsip Subrogasi


(The utmost good faith) (Subrogation)
01 Penanggung dan tertanggung harus berlaku 04 Hak tuntut yang dimiliki oleh tertanggung
jujur. kepada si penanggung (Klaim)

Prinsip Adanya Kepentingan Prinsip Kontribusi


(Insurable interest) (Contribution)
02 Hak pertanggungan yang muncul dari 05 Hak penanggung untuk mengajak
hubungan keuangan & diakui secara hukum penanggung lainnya untuk bekerja sama.

Prinsip Ganti Rugi Seimbang Prinsip mengikuti nasib


(Principle of Indemnity) penanggung asli
03 Tanggungjawab penanggung untuk 06 Perusahaan penanggung ulang/
mengembalikan posisi finansial tertanggung perusahaan reasuransi
ke posisi semula sebelum terjadi kerugian
PRINSIP-PRINSIP DASAR PERJANJIAN ASURANSI
PRINSIP ITIKAD BAIK (The utmost good faith)

Jaminan Representasi Penyembunyian


(Warranty) (Representation) (Concealment)

Kepercayaan adanya
1 2 3
itikad baik dinyatakan Jaminan Positif merupakan adalah
dalam (Affirmative warranty) jawaban calon diam pada waktu
Janji bahwa sesuatu tertanggung kepada diwajibkan bicara.

3 telah terjadi/ ada.

Jaminan Mendatang
penanggung dalam
formulir permohonan. Misrepresentasi
Kriteria
DOKTRIN HUKUM
(Promissory warranty) berpengaruhnya suatu
Sesuatu akan terjadi. penyembunyian
PRINSIP-PRINSIP DASAR PERJANJIAN ASURANSI
PRINSIP ADANYA KEPENTINGAN (Insurable Interest)

Tertanggung harus menunjukkan kepentingan nyata atas


kelangsungan hidup pihak yang diasuransikan.

ASURANSI JIWA

1 2
ASURANSI PROPERTI

Tertanggung tidak dapat memperoleh klaim, jika tidak


BUKTI umumnya
dapat membuktikan adanya kerugian pribadi dari
berupa dokumen hukum
peristiwa yang diasuransikan.
PRINSIP-PRINSIP DASAR PERJANJIAN ASURANSI
PRINSIP GANTI RUGI SEIMBANG (Principle of Indemnity)

Over-Insured Under-Insured

3
1 2 3
Nilai pertanggungan Nilai pertanggungan di Nilai pertanggungan
KEMUNGKINAN di atas nilai yang atas nilai yang sebenarnya sama dengan nilai
YANG TERJADI sebenarnya sebenarnya
mengenai
NILAI
PERTANGGUNGAN
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊
pada saat terjadinya 𝒑𝒆𝒓𝒕𝒂𝒏𝒈𝒈𝒖𝒏𝒈𝒂𝒏 Tidak berlaku bagi
𝑯𝒂𝒓𝒈𝒂 𝒔𝒆𝒃𝒆𝒏𝒂𝒓𝒏𝒚𝒂
x Jml Kerugian Asuransi Jiwa
risiko
PRINSIP-PRINSIP DASAR PERJANJIAN ASURANSI
PRINSIP SUBROGASI (Subrogation)

Perusahaan Asuransi (Pihak Kedua)


Berhak untuk meminta hak penuntutan ganti rugi dari tertanggungnya secara tertulis
untuk menuntut pihak ketiga yang telah menyebabkan kerugian tertanggungnya.

Pihak Pertama Pihak Ketiga


Mendapatkan ganti rugi dari Mengganti kerugian pihak
perusahaan asuransi sejumlah pertama dengan membayar
biaya perbaikan. perusahaan asuransi sesuai
dengan jumlah biaya perbaikan.

Kasus
Pihak pertama mengalami kerusakaan mobil akibat kelalaian pihak ketiga. Karena
mobil sudah diasuransikan, pihak pertama klaim ganti rugi kepada perusaan asuransi.
PRINSIP-PRINSIP DASAR PERJANJIAN ASURANSI
PRINSIP KONTRIBUSI (Contribution)


Hak penanggung untuk mengajak penanggung lainnya untuk bekerja sama.

1. ASURANSI yang SEJALAN/ BERJALAN SERANGKAI


Masing-masing perusahaan mengeluarkan polis.

2. Co-ASURANSI
Dua perusahaan asuransi hanya menerbitkan sebuah polis

Kitab Undang-Undang Hukum Dagang Pasal 271


“si penanggung selamanya berkuasa untuk sekali lagi
mempertanggungkan apa yang telah ditanggung olehnya”.
PRINSIP-PRINSIP DASAR PERJANJIAN ASURANSI
PRINSIP MENGIKUTI NASIB PENANGGUNG ASLI (Follow the fortune of the ceding company))


PERUSAHAAN REASURANSI

Menerima nasib dari perusahaan pemberi asuransi yang memberi sesi.


Perusahaan reasuransi hanyalah menerima risiko-risiko yang diterima oleh

perusahaan asuransi yang asli (yang pertama)
PRINSIP-PRINSIP DASAR PERJANJIAN ASURANSI
KUALIFIKASI PERISTIWA/ RISIKO yang DAPAT DIASURANSIKAN

Kerugian akibat risiko Memiliki unsur


yang timbul dapat Insurable Interest
dinilai secara finansial

Kejadian memiliki Tidak bertentangan


frekuensi yang besar dengan ketentuan
normatif

Kuotasi premi secara


Risiko Murni wajar

Peristiwa terjadi secara


tiba-tiba
1. Transaksi Aktif Asuransi

2. Transaksi Aktif Reasuransi

PARA PIHAK DALAM TRANSAKSI


ASURANSI
Kegiatan Belajar 2
PENANGGUNG
01

TERTANGGUNG
02
ASURANSI

AGEN ASURANSI
03

PENANGGUNG
01

PERTAMA

PENANGGUNG ULANG
02
REASURANSI

PIALANG ASURANSI
03
PARA PIHAK DALAM TRANSAKSI ASURANSI
PENANGGUNG (Insurer)
(Perusahaan Asuransi) PARA PIHAK DALAM TRANSAKSI ASURANSI
Pihak yang menerima pengalihan PIHAK YANG TERLIBAT DALAM TRANSAKSI AKTIF ASURANSI
risiko dengan mendapat premi &
berjanji akan mengganti kerugian/
membayar sejumlah uang yang telah Badan hukum penyelenggaraan
disetujui, jika terjadi peristiwa yang perasuransian:
tidak dapat diduga sebelumnya, yang 1. Perseroan Terbatas
mengakibatkan kerugian bagi 2. Koperasi
tertanggung. 3. Usaha Bersama
PERUSAHAAN
Terdapat hak & kewajiban Penanggung: ASURANSI
penanggung. • Perusahaan Asuransi Kerugian/
Asuransi Umum
Undang-Undang Nomor 40/2014 • Perusahaan Asuransi Jiwa
1. Asuransi • Perusahaan Reasuransi
2. Perusahaan Asuransi Syariah • Perusahaan Pelaksana
3. Perusahaan Reasuransi Program Asuransi Sosial
4. Perusahaan Reasuransi syariah
5. Perusahaan Pialang Asuransi
6. Perusahaan Pialang Reasuransi
7. Perusahaan Penilai Kerugian
Asuransi
TERTANGGUNG (Insured)
Nasabah yang membayar premi. PARA PIHAK DALAM TRANSAKSI ASURANSI
Pihak yang menghadapi risiko.
PIHAK YANG TERLIBAT DALAM TRANSAKSI AKTIF ASURANSI
Seseorang secara individu atau
badan hukum yang memiliki
kepentingan atas sesuatu yang Tertanggung memiliki hak dan
dipertanggungkan sehingga memiliki kewajiban yang harus dilaksanakan.
hak untuk mendapatkan proteksi
asuransi dari kemungkinan risiko Pasal 250 Kitab UU Hukum Dagang
yang akan terjadi. Tertanggung pada saat mengadakan
perjanjian asuransi harus memiliki
Pasal 250 KUHD kepentingan terhadap obyek yang
Tertanggung adalah pihak yang diasuransikan.
mempunyai interest (kepentingan).
UU Nomor 40 Tahun 2014
Pasal 264 KUHD Obyek asuransi adalah benda dan
Selain mengadakan perjanjian jasa, jiwa dan raga, kesehatan
manusia, tanggung jawab hukum,
TERTANGGUNG
asuransi untuk kepentingan diri
sendiri, juga diperbolehkan serta kepentingan lainnya yang dapat
mengadakan perjanjian asuransi hilang, musnah, rusak, rugi, dan atau
untuk kepentingan pihak ketiga, baik berkurang nilainya.
berdasarkan pemberian kuasa dari
pihak ketiga itu sendiri ataupun di
luar pengetahuan pihak ketiga yang
berkepentingan.
PARA PIHAK DALAM TRANSAKSI ASURANSI
PIHAK YANG TERLIBAT DALAM TRANSAKSI AKTIF ASURANSI

AGEN ASURANSI
(Insurance Agents)
Penghubung / pembawa relasi
(aanbrenger) kepada perusahaan
asuransi.

Lembaga Keagenan
1. Berasal/ dibentuk perusahaan AGEN
asuransi
ASURANSI
2. Organisasi yang berdiri sendiri

Fungsinya
1. Menghadapi calon tertanggung
2. Bertindak mewakili perusahaan
asuransi.

Imbalan
Komisi Agen
PARA PIHAK DALAM TRANSAKSI ASURANSI
PIHAK YANG TERLIBAT DALAM TRANSAKSI AKTIF REASURANSI

PENANGGUNG PERTAMA
(Ceding Company)

Perusahaan asuransi yang telah mengeluarkan


polis kepada pihak tertanggung, atas dasar
pemberian jaminan untuk mengganti kerugian HAK penanggung asal/
atas suatu risiko tertentu berdasarkan perjanjian penanggung pertama
asuransi. Menerima pembayaran ganti rugi
dari penanggung apabila
Perusahaan
tertanggung asal menderita kerugian
Asuransi
sebagai akibat dari peristiwa yang
Kewajiban penanggung asal/ tidak dapat diduga sebelumnya.
penanggung pertama
Membayar premi yang besarnya sesuai
dengan perjanjian yang telah ditentukan.
PARA PIHAK DALAM TRANSAKSI ASURANSI
PIHAK YANG TERLIBAT DALAM TRANSAKSI AKTIF REASURANSI

PENANGGUNG ULANG
(Penanggung lain yang bertindak sebagai
penjual jasa reasuransi)

Perusahaan reasuransi.
Pihak yang bersedia menerima sebagian/
seluruh risiko dari penanggung pertama.
HAK penanggung ulang
Menikmati sejumlah premi yang
Perusahaan
dibayarkan oleh tertanggung
Reasuransi
(penanggung asal)
Kewajiban penanggung ulang
Memberikan pembayaran kerugian
kepada penanggung asal yang
berkedudukan sebagai tertanggung
apabila tertanggung menderita kerugian
sebagai akibat peristiwa yang tidak dapat
diduga sebelumnya.
PARA PIHAK DALAM TRANSAKSI ASURANSI
PIHAK YANG TERLIBAT DALAM TRANSAKSI AKTIF REASURANSI

PIALANG ASURANSI (Insurance Brokers)

Perantara yang pada saat tertentu bisa ditunjuk


dan/ bertindak sebagai underwriting agent atas
dasar surat penunjukan/ naskah perjanjian.

Organisasi di luar perusahaan asuransi dengan


fungsi sebagai organisasi saluran distribusi. SYARAT-SYARAT yang
diperjuangkan pialang asuransi
Pialang
Jaminan pertanggungan yang lebih
Asuransi
luas dan dengan harga/ tarif premi
Peran Pialang Asuransi yang relatif rendah.
Mewakili kepentingan calon tertanggung
untuk mendapatkan perusahaan
penanggung yang dianggap handal dan
dapat memberikan syarat-syarat
pembelian/ pertanggungan yang lebih
baik.
1. Pemahaman 2. Polis Asuransi
Tertanggung 3. Premi Asuransi

ISI KONTRAK ASURANSI


Kegiatan Belajar 3
PERLUNYA PEMAHAMAN TERTANGGUNG
PERLUNYA PEMAHAMAN TERTANGGUNG

Memahami PRINSIP-PRINSIP dari suatu


01 perjanjian asuransi

Membaca dan memahami seluruh ISI


02 POLIS dengan baik

03 Mengetahui REPUTASI perusahaan asuransi


PERLUNYA PEMAHAMAN TERTANGGUNG
MEMAHAMI PRINSIP-PRINSIP DARI SUATU PERJANJIAN ASURANSI

TIGA PRINSIP FUNDAMENTAL


Prinsip niat baik dan jujur, prinsip
adanya hubungan tertanggung dengan
kerugian tersebut, dan prinsip ganti
rugi.

ISI PERTANGGUNGAN ISI POLIS


Jika tertarik membeli produk Tercantum poin-poin Kontrak asuransi bersifat sepihak
asuransi, maka hal pertama yang sangat krusial
yang harus dilakukan adalah mengenai hak dan Setelah pemegang polis menyetujui perjanjian yang
mempelajari & memahami kewajiban nasabah ditawarkan, aturan mainnya sudah ditentukan
isi polis perusahaan asuransi.

Polis asuransi haruslah :


Berbahasa Indonesia dan mudah dibaca.
PERLUNYA PEMAHAMAN TERTANGGUNG
MEMBACA DAN MEMAHAMI SELURUH ISI POLIS ASURANSI DENGAN BAIK
dan wajib menanyakan hal-hal yang belum dipahami
ataupun menegosiasikan ketentuan-ketentuan yang tidak dapat diterimanya.

Secara garis besar, suatu polis asuransi Tertanggung harus meminta informasi yang sejelas-jelasnya tentang:
mengatur: 1. ketentuan-ketentuan yang merupakan bagian dari kesepakatan
1. risiko-risiko mana saja yang akan dicover asuransi
(insured risk) 2. ketentuan mana yang merupakan bagian dari investasi dari polis unit
2. risiko mana saja yang akan dikecualikan link tersebut, termasuk juga jenis-jenis instrumen investasi yang
dari pertanggungan (excluded risk). akan dipilih.
PERLUNYA PEMAHAMAN TERTANGGUNG
MENGETAHUI REPUTASI PERUSAHAAN ASURANSI

Kepercayaan merupakan bagian penting dari pembangunan reputasi dari sebuah


perusahaan asuransi.

Kepercayaan terbangun atas:


1. Reputasi pasar
2. Reputasi kesehatan keuangan (solvabilitas)
POLIS ASURANSI
Dokumen polis diterbitkan & ditandatangani oleh
PENGERTIAN POLIS ASURANSI
Penanggung yang secara garis besarnya berisi tentang
jangka waktu perjanjian, syarat-syarat perjanjian, risiko
kerugian yang diganti dan yang tidak diganti.

Polis Asuransi adalah


Polis Berfungsi sebagai
Dokumen perjanjian tertulis
antara penanggung Alat bukti tertulis yang menyatakan bahwa
dengan tertanggung telah terjadi perjanjian asuransi antara
tertanggung dan penanggung.
Baca juga 7.44 paragraf 3

Biasanya berbentuk Klausul Asuransi


Akta yang berisi perjanjian Memuat janji-janji khusus yang dirumuskan dengan
antara penanggung dengan tegas dalam polis. Dimaksudkan untuk mengetahui
tertanggung. batas tanggung jawab penanggung dalam
pembayaran ganti kerugian apabila terjadi peristiwa
yang menimbulkan kerugian
POLIS ASURANSI
BAGIAN-BAGIAN POLIS ASURANSI
DEKLARASI
Pernyataan Tertanggung

yang menerangkan mengenai dirinya, memberikan


informasi tentang risiko serta memberikan dasar
pengeluaran Polis dan penentuan premi.
Binder
Kontrak penutupan sementara sebelum polis dikeluarkan oleh
agen/ perusahaan asuransinya.

KLAUSAL PERTANGGUNGAN
Ruang Lingkup

Dimaksudkan untuk mengetahui batas tanggung


jawab penanggung dalam pembayaran ganti
kerugian apabila terjadi peristiwa yang
menimbulkan kerugian.
POLIS ASURANSI
BAGIAN-BAGIAN POLIS ASURANSI
PEGECUALIAN-PENGECUALIAN
Bencana, Harta, & Kergian tertentu

Poiis dapat mengecualikan bencana-bencana


tertentu, harta-harta tertentu, atau kerugian-
kerugian tertentu.

KONDISI-KONDISI
Tugas masing-masing pihak

Dimaksudkan kondisi yang memerinci tugas


masing-masing pihak dan kadang-kadang
memberikan definisi dari istilah yang digunakan.

Karena kontrak asuransi adalah kontrak bersyarat,


maka bagi tertanggung adalah esensial untuk
memahami kondisi ini.
POLIS ASURANSI
STRUKTUR POLIS

MACAM-MACAM
Digunakan sebagai dasar untuk seluruh
kontrak dengan menambahkan formulir- POLIS
formulir dan endorsement.
POLIS DASAR
POLIS MASKAPAI
Tiap-tiap maskapai mempunyai aturan sendiri-
sendiri sehingga syaratnya beragam.
Dokumen yang dapat berfungsi sebagai
penyempurna kontrak asuransi. Misal: POLIS BEURS
formulir tempat tinggal dan isinya. Kontrak standard.
FORMULIR
POLIS TERBUKA
Harga harta/ asset yang dipertanggungkan tidak
(Rider) mengubah kontrak yang
disebutkan.
dilampirinya. Dapat menambah atau
mengurangi penutupan, mengubah POLIS DITAKSIR
ENDORSEMENT premi, membuat pembetulan/ membuat Disebutkan harga barang yang dipertanggungkan.
perubahan-perubahan lain.
POLIS ASURANSI
MACAM-MACAM POLIS
MENURUT CARA PEMBAYARAN PREMI

Polis terbuka yang didalamnya tidak


MEMBACA POLIS
disebutkan harga taksiran barang yang
dipertanggungkan, macam serta
ASURANSI
POLIS VEEM banyaknya barang.
1. Memusatkan apa yang ingin diketahuinya.
2. Memeriksa struktur polis itu untuk mengetahui
lokasi informasi itu.
Dipergunakan oleh mereka yang 3. Membaca bagian-bagian yang relevan.
mengirim barang dan menerima kiriman 4. Memeriksa silang (cross check) untuk
barang. memastikan tidak ada hal yang terlewati.
POLIS KONTRAK
Agar dapat memusatkan apa yang ingin
diketahuinya dari polis asuransi, tertanggung
hendaklah membuat sebuah daftar pemeriksaan
Dipakai untuk mempertanggungkan yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang penting.
barang dalam pengangkutan.
POLIS PAUCHAL
01 PREMI ASURANSI
Sangat beragam dan bevariasi.

PREMI ASURANSI
02 ASURANSI BERSIFAT

PREMI KONSESUAL

ASURANSI Sejak terjadi kesepakatan timbullah


keajiban dan hak kedua belah pihak.
merupakan suatu pembayaran dari tertanggung kepada
penanggung sebagai imbalan uang ganti rugi apabila terjadi 03 KRITERIA PREMI ASURANSI
peristiwa yang tidak diinginkan terjadi.
(7.53 paragraf 4)
PREMI
merupakan harga dalam bisnis asuransi untuk jaminan risiko
yang ditanggung oleh penanggung untuk risiko tertentu, pada 04 PENETAPAN JUMLAH
tempat tertentu, dan jangka waktu tertentu pula.
PREMI ASURANSI
BESARNYA JUMLAH PREMI
yang harus dibayar oleh tertanggung dihitung dari besarnya tarif/ Didasarkan atas perhitungan analisis
suku premi dikalikan besarnya nila pertanggungan atas obyek risko yang sehat dan atas dasar
pertanggungan. penilaian risiko yang akan dipikul oleh
penaggung.
Thank you
We hope there aren't too many questions for us. Realize that time is very limited

Anda mungkin juga menyukai