Anda di halaman 1dari 10

AGAMA KRISTEN PROTESTAN II

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN

“TUGAS MINGGU 12”


STUDI KASUS TENTANG INSIDER TRADING DALAM PERDAGANGAN
SAHAM DI PT. PERUSAHAAN GAS NEGARA (PGN)

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1

Levina Setyaningtyas Z 041611233021


Gideon Dimas Satrio 041611233159
Trisha Media Pangestika 041611233230
Gabriel Angeline T 041611233256

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2019
BAB I.
PENDAHULUAN KASUS

PROFIL PERUSAHAAN
Perusahaan Gas Negara (PGN) adalah perusahaan nasional Indonesia terbesar di
bidang transportasi dan distribusi gas bumi yang berperan besar dalam pemenuhan gas bumi
domestik.
Kami telah bertransformasi menjadi perusahaan yang berdedikasi pada satu tujuan :
Memberikan keahliannya, energi dan infrastruktur yang diperlukan untuk mendorong
pertumbuhan ekonomi Indonesia secara jangka panjang.
PGN secara berkesinabungan mengintegrasikan rantai bisnis gas bumi dari hulu
sampai hilir demi melayani masyarakat.

BERITA KASUS
Kasus Insider Trading, Bapepam Denda 9 Karyawan PGN
Jakarta - Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK)
hanya memberikan sanksi administratif berupa denda terhadap 9 orang karyawan dan mantan
karyawan PT Perusahaan Gas Negara (PGN) dalam kasus perdagangan saham PGN (insider
trading).
Ke-9 Orang itu adalah mantan Dirut PGN WMP Simanjuntak didenda Rp 2,330
miliar, mantan Sekretaris Perusahaan Widyatmiko Bapang sebesar Rp 25 juta, Adil Abas Rp
30 juta, Nursubagjo Prijono Rp 53 juta, Iwan Heriawan Rp 76 juta, Djoko Saputro Rp 154
juta, Hari Pratoyo Rp 9 juta, Rosichin Rp 184 juta, dan Thohir Nur Ilhami Rp 317 juta.
Dengan demikian total denda Rp 3,178 miliar yang dikenakan Bapepam terhadap 9
orang karyawan dan mantan karyawan PGN itu. Demikian disampaikan Ketua Bapepam
Fuad Rahmany dalam siaran pers, Kamis (27/12/2007).
"Sanksi tersebut ditetapkan antara lain dengan mempertimbangkan pola transaksi dan
akses yang bersangkutan terhadap informasi orang dalam," ujarnya.
Kasus ini bermula dari terjadinya penurunan secara signifikan harga saham PGN di
BEJ sebesar 23,36 persen dari Rp 9.650 pada 11 Januari 2006 menjadi Rp 7.400 per lembar
saham pada 12 Januari 2007.
Penurunan harga saham tersebut sangat erat kaitannya dengan rilis dari manajemen
PGN sehari sebelumnya. Dalam rilis tersebut dinyatakan bahwa terjadi penurunan besarnya
volume gas yang akan dialirkan yaitu mulai dari 150 mmscd menjadi 50 mmscfd.
2|Page
Selain itu juga dinyatakan bahwa tertundanya gas in (dalam rangka komersialisasi) yang
semula akan dilakukan pada akhir tahun 2006 tertunda menjadi Maret 2007.
Informasi itu sebenarnya sudah diketahui oleh manajemen PGN sejak tanggal 12
September 2006 (informasi penurunan volume gas) dan tanggal 18 Desember 2006 tentang
penundaaan gas in.
"Kedua informasi itu dikategorikan informasi yang material dan dapat mempengaruhi
harga saham di bursa efek, hal tersebut tercermin dari penurunan harga saham PGAS pada 12
Januari 2006," ujarnya

Sumber : https://finance.detik.com/bursa-dan-valas/d-871501/kasus-insider-trading-bapepam-
denda-9-karyawan-pgn-

DESKRIPSI KASUS
Kasus yang dialami oleh PT Perusahaan Gas Negara Tbk yang berindikasi
bermula pada jatuhnya dalam penjualan saham di bursa efek. Terjadinya pada periode 12
September 2006 sampai dengan 11 Januari 2007. Terdapat indikasi terjadinya pelangaran
terhadap peraturan undang - undang pasar modal pada transaksi penjualan saham PT
Perusahaan Gas Negara Tbk. Semuanya terjadi bermula dari penurunan secara signifikan
harga saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk di Bursa Efek Jakarta, yaitu dari Rp 9.650,00
(harga penutupan pada tanggal 11 Januari 2006) menjadi Rp 7.400,00 per lembar saham
pada tanggal 12 Januari 2007.
Dugaan adanya insider trading sangat terasa pada saat harga saham PGN yang
anjlok pada harga Rp 7.400,00. Jatuhnya harga saham tersebut dilihat tidak wajar, karena
merujuk pada harga sebelumnya Rp 9.650,00 berarti telah jatuh sebanyak 23,36%.
Melihat drastisnya kejatuhan harga saham dalam penjualan di bursa efek, patut diduga
bahwa adanya kesalahan atau pun kesengajaan dalam hal transaksi yang dilaku kan oleh PT
Perusahaan Gas Negara Tbk.
Kala itu, saham PGN merosot hingga 23,32% atau Rp 2.250 menjadi Rp 7.400
dibandingkan posisi sebelumnya di Rp 9.650. Sebanyak 186,2 juta saham ditransaksikan dan
kategori orang dalam kasus PGN sebagaimana dimaksud di Undang - undang Pasar Modal
adalah Kementrian BUMN, sebagai pemegang saham, manajemen emiten, serta
konsultan pada Danareksa Sekuritas, Bahana Sekuritas dan Credit Suisse.

3|Page
Pada masa periode 12 September 2006 sampai dengan 11 Januari 2007, yang dimana
telah terjadi penurunan dalam penjualan saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk
diduga dikarenakan adanya tindakan insider trading yang dilakukan. Namun, pembuktian
terhadap dugaan insider trading tidaklah gampang, membutuhkan waktu yang cukup
lama, karena keterbatasan teknologi yang tertinggal kemajuannya dibandingkan pada
perkembangan pasar.
Pada masa periode tersebut, yaitu 12 September 2006 sampai dengan 11
Januari 2007 terdapat adanya perdagangan saham yang dilakukan oleh para pihak
orang dalam perusahaan. Mereka yang termasuk orang dalam telah melakukan
transaksi saham perusahaan PT Perusahaan Gas Negara Tbk, antara lain :
a) Adil Abas sebagai Direktur Pengembangan sebagaimana tercantum dalam
laporan keuangan PT Perusahaan Gas Negara Tbk tertanggal 31 Desember
2005 dan 31 Desember 2006.
b) W. M. P. Simandjuntak sebagai Direktur Utama sebagaimana tercantum
dalam laporan keuangan PT Perusahaan Gas Negara Tbk tertanggal 31 Desember
2005 dan sebagai anggota Komisaris sesuai laporan keuangan tertanggal 31
Desember 2006.
c) Nursubagjo Prijono, sebagai Direktur Pengusahaan sebagaimana tercantum
dalam laporan keuangan PT Perusahaan Gas Negara Tbk tertanggal 31 Desember
2005.
d) Widyatmiko Bapang.
e) Iwan Heriawan.
f) Djoko Saputro.
g) Hari Pratoyo.
h) Rosichin.
i) Thorir Nur Ilhami.

BAB II.
ANALISIS KASUS

TEORI SESUAI DENGAN KASUS


Insider trading ialah suatu praktik ilegal dalam dunia investasi, di mana seorang
investor mendapat informasi yang pasti perihal peluang keuntungan dalam transaksi jual

4|Page
beli saham. Kepastian informasi tersebut tentu bersumber dari ‘orang dalam’ di
perusahaan terkait.
Praktik semacam itu dikatakan ilegal sebab terdapat ketidakadilan dalam
pemberian dan penerimaan informasi yang hanya terbatas pada orang-orang yang saling
terkoneksi satu sama lain. Dalam artian, informasi yang dibagikan tersebut bukanlah
informasi yang diketahui publik secara luas.

UNSUR-UNSUR INSIDER TRADING

• Adanya orang dalam

Unsur orang dalam berarti merujuk kepada subjek hukum pelaku insider trading.
Pelaku yang dilarang insider trading itu terdiri dari: (a) Komisaris, direktur, atau
pegawai emiten; (b) pemegang saham utama emiten; (c) orang perorangan yang
karena kedudukan atau profesinya (misalnya konsultan hukum atau akuntan publik)
atau karena hubungan usahanya dengan emiten atau perusahaan publik,
memungkinkan orang tersebut memperoleh informasi; atau (d) pihak yang dalam
waktu enam bulan terakhir tidak menjadi pihak-pihak sebagaimana dimaksud tersebut
di atas.
• Adanya informasi orang dalam yang bersifat material dan belum dipublikasikan
kepada publik.
Yang dimaksud dengan Informasi material itu adalah informasi atau fakta
penting dan relevan mengenai peristiwa, kejadian, atau fakta yang dapat
mempengaruhi harga efek pada bursa efek dan atau keputusan pemodal, calon
pemodal, atau pihak-pihak lain yang berkepentingan terhadap informasi atau fakta
tersebut (Pasal 1 angka 7 UUPM). Yang dimaksud dengan Informasi material yang
dapat mempengaruhi harga efek itu adalah yang dapat langsung maupun tidak
langsung menjadi penyebab naik dan turunnya harga efek di bursa efek, sehingga
pengaruhnya sangat besar terhadap pergerakan harga efek di Pasar Modal.
• Adanya transaksi perdagangan efek oleh orang dalam berdasarkan
informasinya tersebut.
Unsur ini mensyaratkan adanya tindakan atau aksi insider trading dengan
dasar informasi yang belum dipublikasikan ke publik. Hal ini berarti bahwa transaksi
tersebut jelas memang dimotivasi atau didorong oleh karena adanya pengetahuan
orang dalam tersebut terhadap informasi-informasi yang sifatnya material yang

5|Page
memang belum dimiliki publik. Berangkat dari informasi yang material tersebut,
pihak orang dalam kemudian dapat memutuskan apakah akan melakukan penjualan
atau pembelian (perdagangan efek) terhadap sejumlah efek yang publik belum
mengetahuinya.

HUBUNGAN DENGAN DIMENSI


A. DIMENSI PENDIDIKAN

Kasus ini menjadi bahan pembelajaran bagi Mahasiswa atau menjadi pengetahuan
umum sekaligus pembelajaran moral. Menuntut pihak yang berkaitan dengan hukum dan
penanam modal untuk mempelajari lebih lagi kondisi pasar modal, memiliki pemahaman,
pengetahuan dan penguasaan unsur-unsur insider trading.

B. DIMENSI BUDAYA

Bersaing secara tidak sehat (melakukan tindak kecurangan) dan Pudarnya rasa
tanggung jawab dan takut akan resiko (hanya ingin untung).

C. DIMENSI HUKUM

Insider trading disamping dituntut secara perdata mengenai kepatutan atau


kepantasan juga dapat dituntut secara pidana sebagaimana disebutkan dalam Undang-undang
Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, namun sebagaimana kasus sejenis yang muncul
diberbagai negara yang penyelesaian kasus tersebut cenderung kearah ganti rugi atau denda
oleh lembaga regulator Pasar Modalnya.
Meskipun disadari akibat dari perbuatan tersebut yaitu insider trading sangat besar
pengaruhnya baik kepada investor maupun terhadap pengembangan Pasar Modal secara
keseluruhan, maka sanksi atas perbuatan melawan hukum tersebut tidak cukup dengan
mengganti kerugian saja jika diperlukan diberikan efek jera bagi si pelaku misalnya sanksi
pidana sebagaimana disebutkan dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar
Modal dan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan
Persaingan Usaha Tidak Sehat.

D. DIMENSI EKONOMI

6|Page
Pasar modal merupakan salah satu pilar ekonomi negara. melalui pasar modal yang di
dalamnya bisa melakukan aktivitas penggalangan dana masyarakat yang dihimpun ini
nantinya akan digunakan untuk keperluan pengembangan dan pembangunan sehingga akan
terbuka banyak kesempatan kerja bagi masyarakat luas. dengan konsep tersebut maka secara
common sense manfaat pasar modal bisa terlihat untuk dapat mengembangkan ekonomi
nasional. Pasar modal sebagai wadah untuk mencari dana bagi perusahaan dan alternatif
sarana investasi bagi masyarakat (investor) dimana di dalamnya terdapat transaksi penawaran
umum dan perdagangan efek dari perusahaan publik (emiten) kepada masyarakat investor.
Pasar Modal/Capital Market/Stock Exchange/Stock Market/ dalam dalam pengertian klasik
diartikan sebagai suatu bidang usaha perdagangan surat-surat berharga seperti saham,
sertifikat saham, dan obligasi atau efek-efek pada umumnya.
Jika insider trading semakin banyak terjadi di pasar modal suatu negara maka
industrinya menjadi tidak sehat. Investor asing/domestik banyak keluar dari pasar karena
mengalami krisis kepercayaan. Dengan adanya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diharapkan
bisa bertindak proaktif dalam mengawasi pasar modal di Indonesia.

E. DIMENSI AGAMA

Berlaku Adil:

Mikha 6:8
"Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu apa yang baik. Dan apakah yang
dituntut TUHAN dari padamu : selain berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup
dengan rendah hati di hadapan Allahmu"
Kolose 4:1
"Hai tuan-tuan, berlakulah adil dan jujur terhadap hambamu; ingatlah, kamu juga
mempunyai tuan di sorga."
Filipi 4:8
"Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua
yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua
yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu."
Sumber:
https://www.wartaekonomi.co.id/read222980/apa-itu-insider-trading.html
https://business-law.binus.ac.id/2016/05/08/unsur-unsur-insider-trading-menurut-uu-pasar-
modal/

7|Page
BAB III.
INTERPRETASI KASUS

PENILAIAN PARAMETER KRISTIANI


Kasus PT. Perusahaan Gas Negara adalah cermin sempurna bagi penegak hukum kita.
Dari situ tergambar, sebagian dari mereka tidak sungguh-sungguh menegakkan keadilan,
malah berusaha menyiasati hukum dengan segala cara sehingga kita harus memiliki
parameter kristiani seperti :
Materi Imago Dei, bahwa segambar dan serupa dengan Allah, manusia sebagai mitra
kerja Allah untuk menatalayani dunia tetapi pada kasus ini yaitu kasus insider trading ini
berarti manusia merusak citra Allah dan tidak sesuai dengan tujuan dan tugas manusia di
dunia.
Materi Dimensi Allah, membahas konsep Trinitas yang mana :
Allah sebagai Bapa yaitu sebagai Sang pencipta yang hakikatnya pekerja yang sejati
dan pembangun kehidupan, maka kita sebagai ciptaanNya dituntut pula membangun
kehidupan di dunia ini, tidak seperti dalam kasus insider trading ini yang melakukan tindakan
ilegal karena adanya ketidakadilan dalam pemberian dan penerimaan informasi yang hanya
terbatas pada orang-orang yang saling terkoneksi satu sama lain.
Allah sebagai Putra yaitu Sang Penyelamat Dosa yang hakikatnya adalah Allah
menebus dosa kita di kayu salib agar kita memperoleh hidup yang kekal. Oleh sebab itu, kita
sebagai orang-orang yang telah diselamatkan, kita dipakai untuk menghasilkan karya untuk
menyelematkan orang lain. Tetapi di kasus ini malah sebaliknya, mereka melakukan tindakan
curang insider trading dengan indikasi mengenai inside information, jelas mereka ikut serta
secara aktif dalam setiap perundingan Menneg BUMN dengan investor strategis. Mereka
tentu mengetahui tentang bagaimana rencana tender offer PGN, siapa saja yang berminat,
berapa besar saham yang akan dilepas, dan juga harga dari setiap sahamnya yang akan
dilepas kepada investor. Itu semua merupakan inside information yang belum diumumkan
kepada publik, sehingga masih bersifat rahasia perusahaan.
Allah sebagai Roh Kudus yaitu Sang Penolong yang mana hakikatnya sesuatu yang
tidak bias ditolak, maka kita tidak boleh melakukan hal penyimpangan dalam menjalani
kehidupan kita. Dalam kasus ini malah sebaliknya, karena pihak-pihak perusahaan yang
melakukan insider trading ini adanya tindakan kesengajaan untuk menurunkan harga saham
tersebut untuk memberikan keuntungan pada pihak tertentu (back door profit).

8|Page
Materi Etika Kristen, yang membahas tentang memberikan tindakan atau kelakuan
seseorang baik atau buruk yang mana kelakuan tersebut harus sesuai dengan karakter dan
kehendak Allah. Tetapi pada kasus ini banyak yang bertolak-belakang dengan hukum taurat
(Keluaran 20:1-17) seperti Firman pada :
Hukum taurat ke-6 menyatakan bahwa jangan membunuh, tetapi pada kasus tersebut
para oknum yang melakukan insider trading telah merugikan perusahaan karena membuat
sangat terasa pada saat harga saham PGN yang anjlok pada harga Rp 7.400,00. Jatuhnya
harga saham tersebut dilihat tidak wajar, karena merujuk pada harga sebelumnya Rp
9.650,00 berarti telah jatuh sebanyak 23,36%. Hal ini akan membuat para investor enggan
menaruh kepercayaan sahamnya kepada PT. GPN ini. Karena saham itu sendiri bisa
bermanfaat bagi perusahaan dan negara.
Hukum taurat ke-8 menyatakan bahwa jangan mencuri, tetapi pada kasus tersebut
mereka tidak bisa menghargai milik diri sendiri atau dengan kata lain mereka memberitahu
hal yang seharusnya belum diumumkan kepada publik yang mana Tuhan mengajarkan kita
untuk dengan mensyukuri apa yang Tuhan berikan kepada kita.
Dan pada hukum taurat ke-10 menyatakan bahwa jangan mengingini rumah
sesamamu; jangan mengingini isterinya atau hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan,
atau lembunya, tetapi pada kasus tersebut mereka tidak bisa menghargai milik orang lain
maupun pihak negara sehingga berpotensi merugikan keuangan negara dan perusahaan.
Materi Yesus sebagai Norma, berarti menunjukkan sikap dan perbuatan sesuai
dengan kehendak Tuhan, jadi dijelaskan orang yang melakukan insider trading itu berarti
mengambil informasi ilegal yang bukan milik mereka, berarti dia tidak menjadikan Yesus
sebagai pedoman hidupnya karena perbuatannya itu tidak sesuai dengan perintah Tuhan. Oleh
karena itu, negara harus lebih tegas dalam tegaknya hukum dan keadilan tanpa pandang bulu.
Materi Gereja, bahwa Gereja itu sebenarnya bukan gedung melainkan orang-orang
yang percaya pada Yesus. Jadi orang yang melakukan insider trading itu tidak mengerti hal
tersebut yang dikira dengan insider trading tersebut itu bisa menguntungkan diri mereka
sendiri, tetapi pada kenyataannya dengan kasus tersebut merugikan perusahaan dan negara
pula sehingga kasus tersebut dapat menjadi tugas dan tanggung jawab Gereja (umat Kristen)
supaya memampukan pemerintah dan para pengusaha kelas atas menjadi hamba Allah
dengan menjawab panggilan Allah untuk menjadi terang dan garam agar melalui diri kita,
citra Allah boleh terpancar ke semua orang.

9|Page
AKSI KONKRIT
Aksi konkrit untuk kasus ini bahwa kasus insider trading ini bisa kita cegah yang
mana kita sebagai Mahasiswa tidak boleh menjadi penipu, kita harus berperilaku jujur apa
adanya sejak dini.
Kemudian, antar sesama mulai belahar saling mengingat satu sama lain jika kita
sudah tergoda untuk melakukan penyimpangan yang bertentangan dengan Tuhan, sehingga
dibutuhkan komunitas yang sehat agar kita terhindar dari penyimpangan yang buruk.
Dan untuk penegak hukum di Indonesia. Meskipun telah banyak peraturan yang
mengatur mengenai insider trading di Indonesia, namun pada praktiknya, masih terdapat
kekurangan dalam konstruksi hukum pasar modal di Indonesia, maka dalam mencegah kasus
tersebut, Bapepam LK harus lebih gencar memeriksa serta menyidik berbagai dugaan
terjadinya insider trading di Indonesia guna mengurangi terjadinya berbagai praktik insider
trading yang terjadi.

SARAN
1. Peran Bapepam-LK dalam penegakan hukum pasar modal harus terus diupayakan,
terutama yang menyangkut kasus-kasus pidana termasuk insider trading berdasarkan
indikator-indikator yang telah ditentukan. Hal ini dapat diwujudkan dengan pemberian sanksi
pidana bagi mereka yang terbukti bersalah. Ini sangat penting agar terdapat satu kata dalam
diri para pejabat Bapepam LK, sehingga terwujudnya kepastian hukum dapat terjadi.
2. Transparansi dalam pengusutannya perlu dijalankan, sehingga jangan ada lagi sikap
mendua untuk melaksanakan penegakan hukum di pasar modal. Sikap tegas dari Bapepam-
LK sangat perlu, agar para investor mendapatkan kepastian hukum, dan mereka dapat
mempercayai bahwa Bapepam-LK dapat diandalkan sebagai lembaga yang mempunyai
otoritas sebagai pengawas dan penegak hukum di pasar modal sesuai dengan yang diberikan
oleh Undang-undang No.8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal.
3. Terkait dengan Hengeeualian yang diberikan oleh pasal 98 UUPM, sebaiknya
dilakukan pembuktian seeara maksimal oleh Bapepam LK seperti, melihat track record dari
nasabah tersebut dalam melakukan investasinya di pasar modal selama ini. Apakah mereka
sering akurat membuat prediksi atas keadaan suatu emiten dan volume transaksinya cukup
besar, atau apakah memang nasabah tersebut sering bertransaksi atas saham PT. Perusahaan
Gas Negara (Persero) Tbk. Bapepam-LK harus bekerja keras untuk dapat membuktikannya,
akan tetapi bukan berarti kasus insider trading tidak dapat dibuktikan.

10 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai