Anda di halaman 1dari 3

Adopsi Internasional Ketentuan Hukum : 1. Hague Convention 1993 2. PP No. 54 Tahun 2007 3. UU No. 12 Tahun 2006 4. UU No.

7 Tahun 2009 Perubahan Atas UU No. 3 Tahun 2006 5. UU No. 23 Tahun 2004 6. UU No. 4 Tahun 1979 7. Kepres No. 36 Tahun 1990 Pengesahan Konvensi 8. SEMA No. 3 tahun 2005 jo. SEMA No. 6 Tahun 1983 jo. SEMA no. 2 Tahun 1979 dan SEMA No. 4 Tahun 1989 9. SEMA No. 2 Tahun 2009 10. Permen Sosial No. 110/HUK/2009 11. Permen Sosial No. 37/HUK/2010 Istilah : 1. Adoptant 2. Adoptandus Pengertian adopsi : 1. Menurut pasal 1 butir 2 PP No. 54 Tahun 2007 pengangkatan anak.

Adopsi Internasional/Antar Negara pengangkatan anak di mana terdapat perbedaan sistem hukum antara adoptant dan adoptandus. Fungsi Adopsi : 1. Adoptio Naturam Immitatur sebagai suatu perbuatan hendak meniru alam yaitu dengan menciptakan suatu hubungan orang tua dan anak melanjutkan keturunan 2. Favor Adoptionis tujuan demi kesejahteraan yang sebesar-besarnya bagi si anak pemeliharaan dan pendidikan anak contoh: Angelina Jolie dan Madonna Macam-Macam Adopsi :

1. Adoptio Plena : syaratnya berat artinya dengan terjadinya adopsi mengakibatkan hubungan hukum antara anak adopsi dengan orang tua biologisnya menjadi putus 2. Adoptio Minus Plena : syaratnya ringan yang artinya terjadinya adopsi tidak mengakibatkan putusnya hubungan hukum antara si anak adopsi dengan ortu biologisnya Sifat Hukum dari Adopsi : 1. Administrative Act in Judicial Form sebagai Lembaga karena suatu penetapan hakim sebagai suatu unsur konstitutif 2. Sebagai Lembaga Kontraktual dimana efektifnya adopsi adalah pada saat kontrak ditetapkan oleh pengadilan Beberapa kemungkinan hukum yang diberlakukan dalam adopsi : 1. Hukum nasional adoptant mengenai syarat-syarat dan akibat-akibat 2. Hukum nasional mengenai akibat-akibatnya dan hukum nasional adoptandus mengenai syarat-syaratnya 3. Hukum nasional adoptandus mengenai syarat-syarat dan akibat-akibat 4. Sistem akumulasi baik syarat maupun akibat 5. Sistem distribusi, Hukum nasional adoptandus untuk syarat-syarat adoptandus dan hukum nasional adoptant untuk syarat-syarat adoptant Syarat Material Adopsi : 1. Syarat positif usia adoptant, usia adoptandus, beda usia antara adoptant dengan adoptandus, dan perstujuan adoptandus. 2. Syarat Negatif adoptant sudah mempunyai anak kandung, adoptant dan adoptandus berbeda kelamin merupakan larangan di beberapa negara Hague Convention 1993 : 1. Disepakati tanggal 29 mei 1993 2. Dinyatakan berlaku tanggal 1 mei 1995 3. 90 contracting state (per Maret 2013) indonesia belum 4. Dasar penyusunannya UN Convention on the Rights of The Child (20 November 1989) dan GA Resolution 41/85, 3 Desember 1986

5. Prinsip-prinsip yang dianut the best interest of the child , subsidiary principle, safeguards to protect children from abduction, sale, and trafficking , cooperation between States and within States, Automatic recognition of adoption decisions, Competent authorities, Central Authorities, and Accredited Bodies 6. Ruang Lingkup a. Pasal 1 Konvensi menciptakan perlindungan, menciptakan kerjasama antar negara, menjamin pengakuan. b. Pasal 2 Konvensi konvensi ini berlaku apabila seorang anak mempunyai habitual residence di salah satu Negara Peserta dipindahkan, sedang dalam proses pemindahan atau telah dipindahkan ke negara peserta yang lain baik setelah dilakukannya adopsi oleh pasangan suami istri atau seorang yang mempunyai habitual residence di negara penerima, atau dalam rangka dilakukannya adopsi di negara penerima atau di negara asal. Hanya meliputi hubungan ortu yang bersifat permanen. c. Pasal 3 Konvensi batas usia adoptandus sebelum 18 Tahun. 7. Syarat Adopsi antar negara Syarat-syarat adoptandus dapat diadopsi berdasarkan instansi berwenang dari negara asal (pasal 4) Syarat-syarat adoptant dapat mengadopsi berdasarkan instansi yang berwenang dari negara penerima (pasal 5) Central Authority dan badan terakreditasi sebagai instansi yang berwenang pada masing-masing negara peserta (pasal 6 - pasal 13) 8. Tata cara adopsi

Anda mungkin juga menyukai