Anda di halaman 1dari 5

RESUME HUKUM DAN PERLINDUNGAN ANAK

MATA KULIAH HUKUM PERLINDUNGAN ANAK

Disusun Oleh :
Amelia Rizky Wardani (3017210033)
Kelas A

UNIVERSITAS PANCASILA
2020
BAB 1 HUKUM DAN PERLINDUNGAN ANAK
A. Pengantar
UUD 1945 sebagai hukum yang menjadi dasar semua peraturan ukum nasional,
memberitahu kepada masyarakat untu mengusahakan masyarakat yang adil dan Makmur. Hal ini
berarti harus dikembangkan usaha- usaha Perlindungan Anak dalam berbagai bidang kehidupan
dan penghidupan.
Mengembangkan dan meningkatkan perlindungan anak adalah berarti mengembangkan
kesejahteraan anak. Perancangan Dasa Warsa Anak Indonesia 1986-1996 oleh Presiden pada
tanggal 23 Juli 1986 masih kurang memuaskan dalam penanganannya. Maka dari itu adanya
beberapa pemikiran konsep perlindungan anak yang dikaitkan dengan hukum sebagai suatu sarana
penjamin untuk meningkatkan kesejahteraan anak Indonesia agar kepentingan anak yang ada
dalam berbagai bidang kehidupan dan penghidupan tetap harus dapat dikembangkan dan
diperjuangkan
1. Kedudukan Anak
Kedudukan Anak diatur dalam UU TAHUN 1974 tentang UUPA yaitu dalam BAB IX,
Pasal 42 – Pasal 47. Pasa; 42 mengatakan anak yang sah adalah anak yang dilahirkan di dalam
atau sebagai akibat perkawinan yang sah. Perkawinan yang sah merupakan perkawinan yang
memenuhi syarat yang diatur dalam Pasal 2 UUPA. Menurut Pasal 2 Perkawinan yang sah ialah
perkawinan yang dilakukan menurut hukum masing-masing agama dan kepercayaannya, serta
dicatatkan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pencatatan perkawinan bagi Agama Islam dilakukan menurut UU No. 32 Tahun 1954
tentang Pencatatan Nikah, Talak dan Rujuk, sedangkan bagi yang beragama non-Islam pencatatan
dilakukan oleh Pegawai Pencatatan Perkawinan pada Kantor Catatan Sipil.
Pasal 43 ayat 1 UUPA No. 1 tahun 1974 : Anak yang dilahirkan diluar perkawinan hanya
mempunyai hubungan perdata dengan ibunya. Artinya dia tidak punya ubungan hukum dengan
ayahnya.
Pasal 45 UU No. 1 Tahun 1974 mewajibkan orang tua untuk memelihara dan mendidik
anak mereka.
Pasal 46 UU No. 1 Tahun 1974 anak wajib menghormati orang tua dan menuruti kehendak
mereka yang baik. Serta apabila anak telah dewasa ia wajib memelihara menurut kemampuan
orang tua dan keluarga dalam garis lurus ke atas bila mereka itu memerlukannya.
2. Anak dalam Berbagai Bidang
a. Dalam Bidang Kesehatan
Mahalnya biaya pengobatan medis juga menjadi salah satu maraknya pengobatan
alternative. Dan tidak jarang, pengobatan alternative ini dijadikan malpraktik sebagai ladang usaa
pihak- pihak yang tidak bertanggung jawab dan tidak berperikemanusiaan terhadap masyarakat
miskin, yang justru semakin memperparah kondisi kesehatan anak-anak.
Siti Fadilah Supari, yang pernah menjabat sebagai Menteri Kesehatan, mengakui bahwa
alokasi anggaran pemerintahan pusat untuk pelayanan kesehatan di Indonesia masih belum ideal.
Saat ini, baru sekitar Rp. 19 triliun per tahun, padaal untuk pelayanan kesehatan yang ideal dananya
harus mencapai Rp. 25 triliun.
b. Dalam Bidang Pendidikan
Saya sungguh berharap tentang janji yang akan dibuat pemerintah dengan anggaran
pendidikan 20% dari belanja Negara segera terlaksana dengan sukses dan bersih dari para koruptor
yang semena mena dan tidak bertanggung jawab atas janji dan sumpah untuk mempin dan
mewakili rakyatnya, kebijakan untuk meningkatkan manusia Indonesia juga akan ditekankan pada
perbaikan kualitas guru, mulai dari proses penyaringan pendidikan keguruan dan pengembangan
pembelajaran.
B. Pengertian Perlindungan Anak
Perlindungan Anak adalah suatu usaha yang mengadakan kondisi dimana setiap anak dapat
melaksanakan hak dan kewajibannya. Adapun perlindungan anak merupakan perwujudan adanya
keadilan dalam suatu masyarakat. Dengan demikian, maka perlindungan anak harus diusahakan
dalam berbagai bidang kehidupan bernegara dan bermasyarakat dengan jaminan hukum demi
perlauan adil terhadap Anak.
Dalam meletakan kewajiban untuk memberikan perlindungan kepada anak maka UUPA
telah menetapkan asas- asas upaya perlindungan anak terdiri dari:
1. Asas non diskrimiasi. Dalam asas ini mengandung pengertian persamaan dalam segala aspek,
tidak membedakan, membatasi, atau mengucilkan anak baik secara langsung maupun tidak
langsung.
2. Asas kepentingan yang terbaik bagi anak. Merupakan asas yang menekankan bahwa dalam
semua tindakan yang berkaitan dengan anak yang dilakukan oleh pemerintah, masyarakat, ataupun
badan legislatif dan yudikatif
3. Asas hak untuk hidup, kelangsungan hidup dan perkembangan. Asas ini menekankan bahwa
setiap anak mempunyai hak untuk hidup dengan aman, tentram, damai, bahagia, sejahtera lahir
dan batin, serta berhak atas pemenuhan kebutuhan dasarnya untuk tumbuh dan berkembang secara
layak, dan juga hak untuk mencapai standar hidup yang layak bagi perkembangan fisik, mental,
spiritual, moral dan sosial anak yang harus dipenuhi oleh pihak-pihak yang disebutkan UUPA yang
memiliki kewajiban dan tanggung jawab untuk itu, yaitu orang tua, masyarakat dan pemerintah
4. Asas penghargaan terhadap pandangan/pendapat anak. Asas ini memberikan hak kepada anak
untuk menyatakan pendapat dalam segala hal yang mempengaruhi anak, seperti hak untuk
berpendapat dan memperoleh pertimbangan atas pendapatannya.
C. Persyaratan Pelaksanaan Perlindungan Anak
a. Para partisipan dalam terjadinya dan terlaksanannya perlindungan anak harus mempunyai
pengertian-pengertian yang tepat berkaitan dengan masalah perlindungan anak dan mengatasi
permasalahan berkaitan dengan pelaksanaan perlindungan anak.
b. Pengertian anak "harus dilakukan bersama-sama" antara setiap warga negara, anggota
masyarakat secara individu maupun kolektif, dan pemerintah demi kepentingan bersama,
kepentingan nasional, untuk mencapai aspirasi Bangsa Indonesia.
c. Kerja sama dan koordinasi di perlukan dalam melancarkan kegiatan perlindungan anak yang
rasional bertanggung jawab dan bermanfaat antarpartisipan yang bersangkutan.
d. Dalam rangka membuat kebijaksanaan dan rencana kerja yang dapat dilaksanakan perlu
diusahakan inventarisasi faktor-faktor yang menghambat dan mendukung kegiatan perlindungan
anak.
e. Dalam membuat ketentuan-ketentuan yang menyinggung dan mengatur perlindungan anak
dalam berbagai perundang-undangan harus diutamakan perspektif yang mengatur dan bukan
mengatur mengutamakan perspektif yang melindungi.
f. Perlindungan anak harus tercermin dan diwujudkan/dinyatakan dalam berbagai bidang
kehidupan, bernegara, dan bermasyarakat.

g. Dalam pelaksanaan kegiatan perlindungan, pihak anak harus diberikan kemampuan dan
kesempatan untuk ikut serta melindungi diri sendiri, dan kelak di kemudian hari dapat menjadi
orang tua yang dapat berpartisipasi positif dan aktif dalam kegiatan perlindungan anak yang
merupakan hak dan kewajiban setiap anggota masyarakat.
h. Perlindungan anak yang baik harus mempunyai dasar filosofis, etis, dan yuridis.
i. Perlaksanaan kegiatan perlindungan anak tidak boleh menimbulkan rasa tidak dilindungi pada
yang bersangkutan, oleh karena adanya penimbulan penderitaan, kerugian oleh partisipan tertentu,
perlindungan anak bersifat perventif.
j. Perlindungan anak harus didasarkan antara lain atas perkembangan hak dan kewajiban asasinya.
Perlindungan anak di bidang kesehatan, Pendidikan, dan pembentukan kepribadian yang berlaku
umum untuk orang dewasa dalam hukum positif berlaku juga anak.

D. Hambatan Pelaksanaan Perlindungan Anak


Bebebrapa hambatan bagi upaya perlindungan anak ialah:
a. Pengertian- pengertian
Dalam kenyataanya, terdapat perbedaan pandangan dan keyakinan yang kuat yang berkaitan
dengan masalah perlindungan anak dalam diri seorang individu, kelompok, organisasi swasta,
ataupun pemerintah.
b. Masalah Kepentingan Kewajiban
Keberhasilan usaha perlindungan anak bergantung pada kesediaan dan kemampuan untuk
memperjuangkan kepentingan sendiri dan kepentingan orang lain.
c. Masalah kerja sama dan koordinasi
Perlindungan anak adalah suatu hasil interaksi karena interelasi antara fenomena yang ada dan
saling mempengaruhi.
d. Masalah jaminan hokum dan system hukum yang kurang mendukung perlindungan anak
Pelaksanaan perlindungan anak belum dijamin dengan peraturan perundang – undangan secara
mantap, sehingga dalam praktiknya pelaksanaan perlindungan anak belumlah memuaskan.
e. Pemasalahan Kemiskinan
Kemsikinan jelas menjadi penghambat bagi pemenuhan hak-hak anak untuk tumbuh dan
berkembang sesuai minat dan keinginannya.
f. Masalah Eksploitas Anak
Sebagian masyarakat di Indonesia masih beranggapan bahwa anak adalah hak milik mutlak
orang tuanya. Anak-anak dituntut untuk menghormati orang tuanya, guru, dengan mengabaikan
hak-hak mereka sebagai anak.

Anda mungkin juga menyukai