Anda di halaman 1dari 5

H.A PTUN a. Memberikan perlindungan terhadap hak-hak rakyat yang bersumber dari hak- hak individu.

b. Memberikan perlindungan terhadap hak-hak masyarakat yang didasarkan pada kepentingan


I. PENDAHULUAN : bersama dari individu yang hidup dalam masyarakat tersebut
- Pengertian Peradilan menurut para ahli
Ada para sarjana yang membedakan pengertian pengadilan dengan peradilan. Pengadilan *. Tugas dan wewenang PraTUN
merupakan terjemahan dari Rechtbank atau Court maksudnya menunjuk pada badan, wadah, lembaga Pasal 47 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986 menyebutkan bahwa: Pengadilan bertugas dan
atau institusi. Sedangkan peradilan merupakan terjemahan dari Rechtspraak atau judiciary. berwenang memeriksa, memutus dan menyelesaikan Sengketa Tata Usaha Negara. Dengan
Dimaksudkan untuk menunjuk fungsi, proses atau cara memberikan keadilan, seperti dilakukan demikian, maka wewenang PTUN dapat dibagi menjadi 3 (tiga), yaitu:
antara lain oleh pengadilan. 1. Memeriksa,
Karena itu Sudikno Mertokusumo, merumuskan pengadilan, bukan semata-mata diartikan
2. Memutus, dan
sebagai badan yang bertugas mengadili, tetapi juga tercakup didalamnya pengertian yang lebih
abstrak, yakni memberikan keadilan. Jadi pengertian pengadilan kecuali tercakup didalamnya 3. Menyelesaikan Sengketa Tata Usaha Negara.
peradilan, juga mempunyai kemampuan berfungsi memberikan keadilan.
3. *. Subyek PTUN
1. Latar belakang pembentukan acara PTUN: 1. pihak penggugat.
Karena adanya perbedaan kepentingan/pemikiran di bidang pemerintahan yg dilakukan olh Yang dapat menjadi pihak penggugat dalam perkara di Pengadilan Tata Usaha Negara adalah
subjek hukum, baik perorangan dgn pemeerintah maupun badan hukum dgn pemerintah. setiap subjek hukum, orang maupun badan hukum perdata yang merasa kepentingannya
dirugikan dengan dikeluarkannya keputusan Tata Usaha Negara oleh Badan atau Pejabat Tata
2. * . Pengertian H.A PTUN Usaha Negara di Pusat maupun di Daerah (Pasal 53 ayat (1) jo Pasal 1 angka 4 UU no. 5 tahun
hk yg mengatur ttg tata cara bersengketa di PTUN serta mengatur hak dan kewajiban pihak2 1986).
yg terkait dalam proses penyelesaian sengketa tsb => alasan mengajukan gugatan :
Berdasarkan Pasal 53 ayat (2) UU Nomor 9 Tahun 2004 disebutkan alasan untuk
*. unsur PTUN: mengajukan gugatan adalah :
Ada beberapa unsure didalam peradilan administrasi Negara : 1. Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat bertentangan dengan peraturan perundang-
1. Adanya peraturan yang mengikat masyarakat secara umum undangan ;
2. adanya suatu instansi atau badan yang netral dan dibentuk berdasarkan per undang- 2. Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat bertentangan dengan asas asas umum
undangan. Mempunyai kewenangan untuk mengambil keputusan pemerintahan yang baik.
3. terdapatnya suatu peristiwa hukum konkrit yang memerlukan kepastian hukum
4. adanya sekurang-kurangnya 2 pihak 2. pihak tergugat
5. adanya hukum formal yang bisa menegakkan terlaksananya ketentuan hukumm yang .Pihak tergugat adalah Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang mengeluarkan keputusan
bersifat abstrak dan mengikat hukum berdasarkan wewenang yang ada padanya atau yang dilimpahkan kepadanya (Pasal 1 angka 6
UU no. 5 tahun 1986).
*. Asas dalam PTUN
*. Obyek PTUN
1. Praduga rechmatig, setiap mtindakan pemerintah selalu dianggap sah, sampai ada
Berdasarkan ketentuan Pasal 53 ayat (1) jo Pasal 1 angka 4 jo Pasal 3 UU no. 5 tahun 1986,
pembatalannya
dapat disimpulkan yang dapat menjadi objek gugatan dalam sengketa Tata Usaha Negara
2. pembuktian bebas, hakim bebas menetukkan apa yang harus dibuktikan, bebas
adalah:
menetukkan beban pembuktian, dan sahnya pembuktian minimal dua alat bukti.
1. Keputusan Tata Usaha Negara
3. asas keaktifan hakim, untuk mengimbangi kedudukan para pihak tergugat dan penggugat
suatu penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara
4. asas erga omnes, putusan pengadilan memiliki kekuatan mengikat, sengketa TUN adalah
yang berisi tindakan Hukum Tata Usaha Negara berdasarkan Peraturan perundang-
sengketa hukum publik berarti putusan berlaku terhadapsiapa saja.
undangan yang berlaku yang bersifat konkret, individual dan final yang menimbulkan
*. Tujuan PTUN akibat hukum bagi seseorang atau Badan Hukum Perdata. (Pasal 1 angka 3 UU no. 5 tahun
- Pembentukan PraTUN bertujuan mengontrol secara yuridis tindakan pemerintah yang dinilai 1986).
melanggar ketentuan administrasi ataupun perbuatan yang betentangan dengan hukum (abuse of
power)
- tujuan pembentukan (Peradilan Tata Usaha Negara) lainnya adalah:
2. yang dipersamakan dengan Keputusan Tata Usaha Negara Yaitu kewenangan pengadilan untuk memeriksa dan memutus sengketa Tata
yang dimaksud diatas adalah sebagaimana yang disebut dalam ketentuan Pasal 3 Uu no. 5 Usaha Negara berdasarkan wilayah hukum suatu pengadilan. Berdasarkan ketentuan Undang-
tahun 1986: Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara disetiap kotamadya atau
a. apabila Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara tidak mengeluarkan keputusan, sedangkan kabupaten akan dibentuk suatu Pengadilan Tata Usaha Negara.
pembatasan langsung
hal ini menjadi kewajiban, maka hal tersebut disamakan dengan Keputusan Tata Usaha
pembatasan yang tidak memungkinkan sama sekali bagi pengadilan TUN untuk memeriksa
Negara.
dan memutus TUN
b. jika suatu Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara tidak mengeluarkan keputusan yang
Pembatasn tidak langsung
dimohon, sedangkan jangka waktu sebagaimana ditentukan dalam Peraruran perundang- Pembatasan yang masih memungkinkan bagi pengadilan TUN tingkat banding untuk
undangan dimaksud telah lewat, maka Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara tersebut memeriksa dan memutuskan perkara.
dianggap telah menolak mengeluarkan keputusan yang dimaksud. Pembatasan langsung bersifat sementara
c. dalam hal Peraturan perundang-undangan yang bersangkutan tidak menentukan jangka Pembatasan bersifat sementara ini bersifat langsung untuk mengailinya, tetapi hanya
waktu sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) : maka setelah lewat waktu 2 (empat) berlaku sementara dan satu kali (namun hal ini berlaku ketika belum terbentuknya
bulan sejak diterimanya permohonan, Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang peradilan TUN di seluruh indonesia).
bersangkutan dianggap telah mengeluarkan Keputusan Penolakan.
5. kapan suatu sengketa dpt dikatakan sebagai bukan kewenangan PTUN?
3. (pasal 3 UU No.5/1986) Yang tidak termasuk pengertian Kpts TUN adalah : (pasal 2 UU Pengadilan tidak berwenang memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa
No,5/1986) TUN tertentu dlm hal keputusan yg disengketakan itu dikeluarkan dlm waktu
a. Kpts TUN yg mrpkn perbualan hukum perdata.
b. Kpts TUN yg mrpkn pengaturan yang bersifat umum. perang, keadaan bahaya, keadaan bencana alam, atau keadaan luar biasa yg
c. Kpts TUN yang masih memerlukan persetujuan. membahayakan, berdasarkan peraturan perundang-undangan yg berlaku.
d. Kpts 'TUN yg dikeluarkan berdasarkan ketentuan KUHP atau KUHAP. Pokok gugatan tersebut nyata-nyata tidak termasuk dalam wewenang Pengadilan.
e. Kpts TUN yg dikeluarkan atas dasar hasil pemeriksaan badan peradilan. Syarat-syarat gugatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56 tidak dipenuhi oleh
f. Kpts TUN mengenai tata usaha ABRL penggugat sekalipun ia telah diberitahu dan diperingatkan.
g. Kpts Panitia Pemilihan, baik di pusat maupun daerah ttg hasil pemilu. Gugatan tersebut tidak didasarkan pada alasan-alasan yang layak.
Apa yang dituntut dalam gugatan sebenarnya sudah terpenuhi oleh Keputusan TUN yang
4. Tenggang waktu
Dalam Pasal 55 UU No. 5 Tahun 1986 jo UU No. 9 Tahun 2004 disebutkan bahwa gugatan digugat.
Gugatan diajukan sebelum waktunya atau telah lewat waktunya.
dapat diajukan hanya dalam tenggang waktu sembilan puluh hari terhitung sejak saat
diterimanya atau diumumkannya Keputusan Badan atau Pejabat tata usaha negara yang
II. TAHAPAN PEMERIKSAAN: Seseorang atau badan hukum perdata yang merasa
digugat.
Pembatasan ini dimaksudkan selain untuk memberikan kepastian hukum kepada individu kepentingannya dirugikan oleh Keputusan Tata Usaha Negara dapat mengajukan gugatan ke PTUN
( penggugat ) maupun berkaitan dengan kepastian hukum dari keputusan yang dikeluarkan yang berwenang untuk mengadilinya.Penyelesaian sengketa di PTUN tahapannya sebagai berikut :
Badan atau Pejabat Tata Usaha tersebut.
1. tahap pemeriksaan pendahuluan
a. rapat permusyawaratan ( dissmisal procedure) => adalah rapat yg dilakukan terkait dgn
*. Kompetensi PTUN
Kompetensi adalah kewenangan pengadilan untuk memeriksa dan memutus suatu sengketa. kopetensi absolute (kewenangan materi ) : keputusan dalam rapat permusyawaratan
Kompetensi ini dibedakan menajadi berbentuk penetapan yg diucapkan dlm permusyawaratan, Ketua Pengadilan berwenang
a. Kompetensi Absolut memutuskan dengan suatu penetapan yang dilengkapi dengan pertimbangan-
Yaitu kewenangan pengadilan untuk memeriksa dan memutus sengketa pertimbangan bahwa gugatan yang diajukan itu dinyatakan tidak diterima atau tidak
berdasarkan objek sengketa. Berkaitan dengan kompetensi absolut maka akan berdasar, dalam hal :
terlintas adanya Pengadilan Umum, Pengadilan Agama, Pengadilan Mil iter,
Pokok gugatan tersebut nyata-nyata tidak termasuk dalam wewenang Pengadilan.
dan Pengadilan Tata Usaha Negara. Objek sengketa Peradilan Tata Usaha
Syarat-syarat gugatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56 tidak dipenuhi oleh
Negara adalah dikekuarkanya Surat Keputusan Tata Usaha Negara terhadap
seseorang atau badan hukum perdata. penggugat sekalipun ia telah diberitahu dan diperingatkan.
Gugatan tersebut tidak didasarkan pada alasan-alasan yang layak.
Apa yang dituntut dalam gugatan sebenarnya sudah terpenuhi oleh Keputusan TUN
b. Kompetensi Relatif yang digugat.
Gugatan diajukan sebelum waktunya atau telah lewat waktunya. 1) *. Pengertian H.A MK
adalah hukum formil yg berfungsi untuk menegakkan hukum materilnya, yaitu bagian dari
b. pemeriksaan persiapan : hukum konstitusi yg menjadi wewenang MK. Hukum materiil yg hendak di tegakkan tidak
Majelis Hakim berwenang untuk : merujuk pada UU atau kitab UU tertentu, melainkan konstitusi sbg hukum dasar sistem hukum
Wajib memberi nasehat kepada penggugat untuk memperbaiki gugatan dan itu sendiri.
Alasan perdebatan penamaan H.A MK : karena di indonesia ada dua peradilan tertinggi
melengkapi dengan data yang diperlukan dalam jangka waktu tiga puluh hari.
Dapat meminta penjelasan kepada Badan atau Pejabat TUN yang bersangkutan, yakni MA dan MK, yg menjadi perdebatannya ialah karena di MA tidak mengenal adanya
demi lengkapnya data yang diperlukan untuk gugatan itu. H.A..
Apabila dalam waktu yang ditentukan dalam gugatan hakim menyatakan dengan
putusan bahwa gugatannya tidk dapat diterima. *. Kedudukan MK
Putusan dalam pemeriksaan persiapan tdk ada upaya hukum tetapi dapat diajukan MK memiliki kedudukan yg sejajar dgn lembaga tinggi lainnya namun hanya fungsinya saja yg
gugatan baru. berbeda.

2. persidangan ( pemeriksaan tingkat pertama ) *. Fungsi MK


a. dengan acara biasa, dilalui dengan beberapa tahap : a. sebagai penafsir konstitusi
I. tata cara persidangan : b. sebagai pelindung hak asasi manusia (HAM)
c. sebagai pengawal konstitusi
- pemeriksaan atau pemutusan perkara dilakukan oleh 3 orangt hakim
d. sebagai pelindung demokrasi,
- persidangan pada hari yg ditentukan dipimpin olh hakim ketua.
II. pemanggilan para pihak :
- pemanggilan terhadap para pihak yg bersangkutan dianggap sah apabila masing-
*. Wewenang MK
masing telah menerima surat panggilan yg dikirim secara resmi.
- jangka waktu pemanggila dan hari sidang tidak boleh kurang dari 6 hari
- apabila salah satu pihak berkedudukan atau berada di luar negri, pemanggilan - Menguji undang-undang terhadap UUD 19451.
dilakukan melalui mentri luar negri.
- kemenlu menyampaikan surat ketetapan hari sidang beserta salinan gugatan - Memutus sengketa kewenangan antar lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh
melalui perwakilan RI di luar negri UUD 1945.
- petugas perwakilan RI diluar negri dalam jangka waktu 7 hari setelah
pemanggilan dilakukan wajib memberi laporan kepada pengadilan yg - Memutus pembubaran partai politik.
bersangkutan.
III. pemeriksaan proses. - Memutus perselisihan tentang hasil pemilu.
IV. sidang terbuka untuk umum.
- Alsan mengapa dalam pemeriksaan pendahuluan tak terbuka untuk umum
karena hanya pemeriksaan kelengkapan saja.
- Untuk keperluan pemeriksaan hakim ketua membuka sidang dan menyatakan
terbuka untuk umum, apabila majelis hakim menganggap sengketa yang 2) *. Azas dalam MK
Asas Persidangan Terbuka Untuk Umum : Pasal 40 ayat (1) UU MK Sidang Mahkamah
disidangkan menyangkut ketertiban umum atau keselamatan negara
persidangan dpt dinyatakan tertutup untuk umum. Konstitusi terbuka untuk umum, klw tdk maka batal demi hukum.
Asas Independen dan Imparsial : Kemandirian hakim yang berkaitan erat dengan sikap
3. persidangan ( pemeriksaan tingkat banding ) imparsialitas yaitu tidak memihak baik dalam pemeriksaan maupun dalam pengambilan
4. persidangan ( pemeriksaan tingkat kasasi/peninjauan kembali) keputusan. Pasal 2 UU MK dan Pasal 33 UU No 4 / 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman.
Asas Peradilan cepat, sederhana dan murah : Pasal 4 ayat (2) No 4 / 2004 Pemeriksaan
dan penyelesaian perkara dilakukan dengan acara yang efisien dan efektif.
Asas Audi et alteram partem : Hak yang sama untuk didengar keterangannya secara
H.A MK
berimbang
Asas Hakim aktif dalam proses persidangan :,Hakim harus aktif menggali data dan Menurut Pasal 51 ayat (1) UUMK pihak-pihak yang memenuhi syarat sebagai
keterangan yang diperlukan bahkan dengan menyelidiki melalui risalah pembahasan Undang- pemohon adalah pihak yang hak/atau kewenangan konstitusionalnya dirugikan oleh
undang tersebut sesuai dengan apa yang dikemukakan dalam Pasal 11 UU MK . berlakunya undang-undang, yaitu :
Asas Ius Curia Novit : Pasal 16 ayat (1) No 4 / 2004 tentang Kekuasaan a) perorangan warga Negara Indonesia;
KehakimanPengadilan tidak boleh menolak untuk memeriksa, mengadili, dan memutus b) kesatuan masyarakat hukum adat sepanjang masih hidup dan sesuai dengan
suatu perkara yang diajukan. perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia
Asas Praduga Recthmatig : setiap keputusan yg diuji harus dianggap benar sebelum ada
yang diatur dalam undang-undang;
hukum yang membatalkan.
c) badan hukum publik atau privat, dan
Asas erga omnes : Putusan Mahkamah Konstitusi merupakan putusan yang mengikat para
d) Lembaga Negara
pihak dan harus ditaati oleh siapa pun.
*. Syarat pengajuan permohonan
*. Sumber hukum MK - harus dalam bentuk tertulis (bahasa indo)
a. Formal : tempat dimana hukum itu mndpat kekuatannya (hk. Positif) - wajib di tanda kaki oleh pemohon atau kuasanya
~ Sumber Langsung : - permohonan di copy 12 rangkap
-. UU No. 24 Tahun 2003 Tentang MK - pemohon wajib menguraikan permohonannya baik berkaitan dgn yudisial reviw, sengketa
-. Peraturan MK
antar lembaga negara, pembubaran partai politik maupun perselisihan hasil pemilu.
-. Yurisprudensi MK RI
~Sumber Tidak Langsung :
4) Kekhususan Hukum acara MK :
-. UU H.A Perdata, H.A PTUN dan H.A Pidana Indonesia
- Hukum materil yg ditegakkan adalah UUD
-. Pendapat sarjana (doktrin)
- Menguji UU
-. Hukum Acara dan yurisprudensi MK negara lain
- Merupakan peradilan yg pertama dan terakhir
b. materiil : bersumber dari nilai yg di yakini kebenarannya (pancasila)
- Putusannya bersifat final dan in craght
- Putusannya memuat disseting opinion dan / atau councret opinion
3) Pihak Pihak Yang Bersengketa dalam MK - Ultra petita ( putusan )
Dalam bersengketa atau berperkara di Mahkamah Konstitusi, para pihak yang - Persidangan jarak jauh
bersengketa bukan penggugat dan tergugat, tetapi Pemohon dan Termohon. Beracara di
Mahkamah Konstitusi menggunakan istilah Permohonan bukan gugatan seperti dalam
Hukum Acara Perdata. I. PENGUJIAN UNDANG-UNDANG (PUU)
Dalam proses beracara di Mahkamah Konstitusi, dibedakan antara yang termasuk *. hal-hal terkait dengan puu
Undang-undang yang dapat dimohonkan pengujian;
perkara volunter dan perkara contentious. Dalam perkara volunter hanya ada satu
Pihak yang dapat bertindak dalam permohonan pengujian undang-undang
pihak yakni pemohon, sedangkan yang termasuk contentious ada dua pihak yakni
Bentuk pengujian undang-undang;
pemohon dan termohon. Kewajiban MK menyampaikan salinan permohonan kepada institusi/lembaga negara
Perkara volunter di Mahkamah Konstitusi berupa perkara : tertentu (terutama lembaga negara pembentuk undang-undang);
1). pengujian undang-undang terhadap UUD 1945; Hak MK meminta keterangan terhadap lembaga negara terkait dengan permohonan;
2). sengketa kewenangan Lembaga Negara; Materi putusan;
3). pendapat DPR bahwa Presiden dan/atau Wakil Presiden diduga telah melakukan Akibat putusan pengujian undang-undang dan kewajiban MK setelah putusan.
pelanggaran hukum berupa pengkhianatan terhadap Negara, korupsi, penyuapan, tindak
pidana berat lainnya, atau perbuatan tercela, dan/atau tidak lagi memenuhi syarat sebagai *. pemohon dalam perkara puu
Presiden dan/atau Wakil Presiden sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 UUD Negara R.I. Perorangan WNI
1945. Kesatuan Masyarakat Hukum Adat
Perkara yang termasuk contentious (ada pemohon dan termohon) adalah perkara Badan Hukum Publik atau Privat
Lembaga Negara
tentang kewenangan Mahkamah Konstitusi berupa pembubaran partai politik, dan
*. kewajiban mk terkait permohonan puu
sengketa Pemilihan Umum.
Pemberitahuan dan permintaan untuk penghentian pengujian peraturan dibawah UU
kepada Mahkamah Agung RI *. kewajiban mk-ri, hak termohon
Penyampaian Salinan Permohonan kepada Presiden RI Mahkamah Konstitusi wajib menyampaikan salinan permohonan kepada Termohon
Penyampaian Salinan Permohonan kepada DPR RI Salinan permohonan harus disampaikan dalam jangka waktu paling lambat 7 (tujuh) hari
kerja sejak dicatat dalam BRPK (Ps. 62)
*. hal-hal terkait dengan putusan puu
1. Putusan yang mengabulkan permohonan pengujian undang-undang harus dimuat *. Pelaksanaan Persidangan
dalam Berita Negara RI dalam jangka waktu paling lambat 30 (tigapuluh) hari kerja Sidang Pendahuluan dilakukan dalam sidang Panel Hakim yang sekurang-kurangnya terdiri
terhitung sejak putusan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum (Ps. 57 ayat atas 3 (tiga) orang Hakim atau oleh Pleno Hakim yang sekurang-kurangnya terdiri atas 7
(3)) (tujuh) orang Hakim untuk memeriksa kelengkapan permohonan, kelengkapan bukti,
2. Putusan Mahkamah Konstitusi berlaku ke depan (prospektif) meminta penjelasan materi permohonan, dan memberikan nasihat perbaikan. Perbaikan
3. Putusan Mahkamah Konstitusi mengenai pengujian undang-undang disampaikan permohonan diberi waktu paling lama 14 hari.
kepada DPR, DPD, Presiden dan MA (Ps.59) Pemeriksaan Persidangan dilakukan oleh Pleno Hakim yg sekurang-kurangnya terdiri atas
4. Terhadap materi muatan ayat, pasal dan/atau bagian dari undang-undang yang 7 (tujuh) orang Hakim atau Panel 3 (tiga) orang Hakim berdasarkan keputusan RPH.
dimohonkan pengujian dan ditolak oleh Mahkamah Konstitusi tidak dapat Pemeriksaan persidangan dilakukan untuk mendengarkan materi permohonan, tanggapan
dimohonkan pengujian kembali (Ps.60) termohon, tanggapan pihak terkait (bila ada), mendengarkan saksi/ ahli dan memeriksa dan
5. Pengkecualian bila permohonan didasarkan pada alasan konstitusional berbeda (Ps. mengesahkan bukti tambahan.
42 PMK tentang PUU)
*. putusan sela dan putusan akhir
II. SENGKETA KEWENANGAN LEMBAGA NEGARA (SKLN) PUTUSAN SELA:
pengertian skln : Memerintahkan kepada Pemohon dan/atau Termohon untuk menghentikan sementara
Sengketa Kewenangan Lembaga Negara adalah sengketa yang terjadi antara pelaksanaan kewenangan yang dipersengketakan itu sampai ada putusan akhir. (Ps. 63)
lembaga negara mengenai kewenangan konstitusional yakni kewenangan yang diatur oleh PUTUSAN AKHIR :
UUD Tahun 1945 a. tidak diterima: Dalam hal tidak dipenuhi syarat-syarat permohonan dan kedudukan
hukum (legal standing).
*. Pemohon dalam Sengketa Kewenangan Antar Lembaga Negara dan Alasan Permohonan Catatan:
Pemohon: Dalam hal Mahkamah Konstitusi tidak mempunyai kewenangan terhadap perkara yang
Lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh UUD 1945 yang mempunyai diajukan putusan menyatakan TIDAK DAPAT DITERIMA
kepentingan langsung terhadap kewenangan yang diper-sengketakan (Pasal 61 ayat (1) UU b. dikabulkan: Dalam hal alasan permohonan terbukti secara sah dan meyakinkan hakim
MK) c. ditolak: Dalam hal alasan permohonan tidak terbukti secara sah.
Berpihak sebagai Pemohon maupun Termohon *. kewajiban dan akibat terkait dengan putusan
DPR, DPD, Presiden, BPK, Pemda dan Lembaga negara lain yang kewenangannya MK WAJIB MENYAMPAIKAN:
diberikan UUD (Pasal 2 PMK No. 8 Tahun 2006) 1. Putusan kepada Pemohon dan Termohon dalam waktu paling lambat 7 hari kerja
MA dan MK tidak dapat menjadi pihak, baik Pemohon maupun Termohon (Pasal 65 UU sejak putusan diucapkan (Ps. 49)
MK) 2. Dalam jangka waktu paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak putusan itu diterima
Alasan: Termohon wajib melaksanakan (Ps. 66 ayat (1))
Adanya kewenangannya yg diberikan UUD diabaikan oleh lembaga negara yang lainnya, 3. Tidak dilaksanakannya putusan mengakibatkan batalnya pelaksanaan kewenangan
atau yang disengketakan (Ps. 66 ayat (2))
Dilakukan oleh lembaga negara lain yang tidak berwenang 4. MK wajib menyampaikan putusan kepada DPR, DPD, dan Presiden (Ps. 67)

Anda mungkin juga menyukai