Anda di halaman 1dari 5

SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL 2019-2020

MATA KULIAH : Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara

KELAS : K1

HARI/TANGGAL : Sabtu, 23 Nopember 2019

WAKTU : 13.30-15.10

SIFAT UJIAN : Tutup Buku

DOSEN PENGUJI/KELAS : Cucuk Endratno, SH,.MH.

PETUNJUK SOAL

1. Jawaban tidak boleh sama dengan yang lainnya

2. Hindari plagiasi dan boleh referensi yang lain

3. Baca soal dengan teliti, sehingga saudara mengerti apa yang di tanyakan.

SOAL UJIAN

PILIH DAN KERJAKAN 5 ( Lima ) SOAL DI BAWAH INI :

1. Jelaskan menurut saudara tentang sumber Hukum Acara Peradilan Tata Usaha
Negara ( PERATUN ) ?

2. Apa yang di maksud dengan Gugatan PTUN menurut saudara !

3. Menurut saudara Hal-hal apa saja yang paling penting dalam pembuatan
gugatan PERATUN ?

4. Syarat-syarat apa saja dalam isi Gugatan menurut saudara ?

5. Buatkan contoh Kerangka Gugatan PTUN menurut saudara !

Telah di Periksa Tim Prodi Dosen Pengampu / koordinator

( Masidin, S.H., M.H. ) ( Cucuk Endratno, S.H.,M.H. )

SELAMAT MENGERJAKAN
Nama : Afriza NurAini
NIM : 173112330040170
Mata Kuliah : Hukum Acara Peradilan Tata Usaha
Dosen : Cucuk Endratno, SH,.MH.

Jawaban.

1. PERATUN, Peradilan Tata Usaha Negara adalah lingkungan peradilan di bawah Mahkamah
Agung yang melaksanakan kekuasaan kehakiman bagi rakyat pencari keadilan terhadap
sengketa Tata Usaha Negara.
Sumber-sumber dalam mempelajari PERATUN bisa diambil dari berbagai sumber, seperti:
1. Undang – Undang (Hukum Adminstrasi Negara tertulis)
2. Praktik Adminsitrasi Negara (Hukum Administarsi Negara yeng merupakan kebiasaan)
3. Yurisprudensi
4. Anggapan para ahli Hukum Adminstrasi Negara
Berbeda dengan Hukum Perdata atau Hukum Pidana, Hukum Tata Usaha Negara belum
terkodifikasi sehingga Hukum Tata Usaha Negara masih tersebar dalam berbagai ragam
peraturan perundang-undangan. Hal ini disebabkan karena Hukum Tata Usaha Negara
tersebar dalam berbagai ragam peraturan perundang-undang yang jumlahnya cukup banyak.
Beberapa bidang Hukum Tata Usaha Negara yang banyak menimbulkan sengketa, misalnya
bidang kepegawaian, agrarian, perizinan dan bidang perpajakan, yang semuanya tersebar
dalam berbagai ragam peraturan perundang-undangan, baik dalam bentuk undang-undang,
peraturan pemerintah, keputusan presiden, keputusan menteri, samapai pada keputusan dan
peraturan kepala daerah.

2. Pengertian gugatan menurut pasal 1 angka 11 UU No. 51 Tahun 2009 tentang Peradilan TUN
adalah suatu permohonan yang berisi tuntutan terhadap badan atau pejabat TUN dan
diajukan ke pengadilan untuk mendapatkan putusan. Gugatan di Peradilan TUN diajukan oleh
seseorang atau badan hukum perdata yang merasa kepentingannya dirugikan akibat
dikeluarkannya suatu Keputusan TUN.

3. Menurut saya hal penting yang dalam pembuatan gugatan adalah:


- Alasan mengajukan gugatan sudah sesuai Pasal 53 ayat (2) UU Nomor 9 Tahun 2004
- Adanya Subjek, Pasal 53 ayat (1) jo Pasal 1 angka 4, yang dapat menjadi Penggugat di
dalam perkara atau sengketa Tata Usaha Negara adalah seseorang atau Badan Hukum
Perdata yang merasa kepentingannya dirugikan dengan dikeluarkannya Keputusan Tata
Usaha Negara oleh Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara baik di pusat maupun di
daerah.
- Adanya Objek yang di permasalahkan
- Disertai tanda tangan didalam gugatan

4. Surat gugat harus memenuhi syarat :


1. Syarat Materiil
Gugatan harus memuat posita ( dasar atau alasan- alasan gugatan ) dan petitum ( tuntutan
baik pokok maupun tambahan ( ganti rugi dan/atau rehabilitasi ) ;
2. Syarat Formil
Gugatan harus memuat nama , kewarganegaraan , tempat tinggal , pekerjaan penggugat
maupun kuasanya dan nama jabatan dan tempat kedudukan tergugat.
Dalam Pasal 56 UU Nomor 5 Tahun 1986 disebutkan bahwa :
a. Gugatan harus memuat :
· Nama ; kewarganegaraan ; tempat tinggal ; dan pekerjaan penggugat atau kuasanya ;
· Nama jabatan ; dan tempat kedudukan tergugat ;
· Dasar gugatan dan hal yang diminta untuk diputuskan oleh pengadilan.
b. Apabila gugatan dibuat dan ditandatangani oleh seorang kuasa penggugat, maka
gugatan harus disertai surat kuasa yang sah ;

5. Kerangka Gugatan PTUN

Hal : Gugatan ................................................ 2005

Kepada Yth.

Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara


..........................................

di

........................................................

Dengan hormat,

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : .............................................................................

Kewarganegaraa : .............................................................................

Pekerjaan : .............................................................................

Alamat : .............................................................................

Yang dalam perkara ini telah memberi Kuasa Kepada Nama ................ berdasarkan Surat
Kuasa Khusus Nomor ................................... tanggal
............................................................................................................................Untuk
selanjutnya disebut sebagai ......................................... Penggugat;

MELAWAN
Menteri ............................................................................... (Nama Jabatan)

Gubernur ............................................................................ (Nama Jabatan)

Bupati/Walikota ..................................... (Nama Jabatan dan seterusnya)

Tempat Kedudukan ........................................................................................

Untuk selanjutnya disebut sebagai ............................................. Tergugat;

Adapun yang menjadi dasar gugatan Penggugat adalah sebagai berikut:

 bahwa yang menjadi objek gugatan dalam perkara ini adalah Surat Keputusan Tata
Usaha Negara No.: .......................... tanggal ........................ yang dikeluarkan oleh Tergugat.
 bahwa Surat Keputusan tersebut baru diketahui oleh Penggugat pada tanggal
......................... sehingga sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986
sebagaimana dirubah dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004, gugatan diajukan masih
dalam tenggang waktu untuk menggugat.
 bahwa dikeluarkannya Surat Keputusan Nomor: .......................................... tanggal
.......................... oleh Tergugat, Kepentingan Penggugat terasa dirugikan sebab:
....................................................................................................

..................................................................................................... (Uraikan secara jelas dan


terperinci tentang hak-hak Penggugat, kepentingan-kepentingan Penggugat yang telah dirugikan
secara kronologis, sistematis dan jelas).

 bahwa dari uraian di atas ternyata Keputusan Tata Usaha Negara yang dikeluarkan oleh
Tergugat tersebut telah mengandung cacat hukum sebab telah dikeluarkan:
1. Bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagaimana
yang ditentukan oleh Pasal 53 ayat (2a) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986
sebagaimana telah dirubah dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004;
2. Bertentangan dengan asas-asas umum pemerintahan yang baik sebagaimana
yang ditentukan oleh Pasal 53 ayat (2b) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986
sebagaimana telah dirubah dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004.

Catatan:

1. Pilih salah satunya atau keduanya sesuai dengan kasusnya


2. Dapat juga disini diuraikan tentang kemungkinan mohon dikeluarkan penetapan
penundaan pelaksanaan Keputusan Tata Usaha Negara yang disengketakan.

Berdasarkan alasan-alasan yang diuraikan di atas, Penggugat mohon agar Pengadilan dapat
memutuskan sebagai berikut:

 Mengabulkan gugatan Penggugat seluruhnya;


 Menyatakan batal/tidak sah Surat Keputusan Nomor: ................................... tanggal
............................ yang dikeluarkan oleh Tergugat;
 Mewajibkan Tergugat untuk mencabut Surat Keputusan Tata Usaha Negara Nomor
............................... tanggal ........................................
 Mewajibkan Tergugat untuk menerbitkan Keputusan Tata Usaha Negara yang dimohon
oleh Tergugat.

Catatan:

Petitum angka 3 dan angka 4 di atas dapat dipilih sesuai dengan kasusnya.

 Membebankan biaya yang timbul dalam perkara ini kepada Tergugat.


Hormat Penggugat / Kuasa,

( .................................................. )

Anda mungkin juga menyukai