Anda di halaman 1dari 8

1.

Dalam hukum adat (terutama Jawa), rukun dan syarat perkawinan sama dengan yang
terdapat dalam hukum Islam, yaitu adanya calon mempelai laki-laki, calon mempelai wanita,
wali nikah, adanya saksi dan dilaksanakan melalui ijab qabul.
Sedangkan yang dimaksud dengan syarat-syarat perkawinan di sini, adalah syarat-syarat demi
kelangsungan perkawinan tersebut. Menurut hukum adat, pada dasarnya syarat-syarat
perkawinan dapat diklasifikasikan ke dalam 3 hal, SEBUTKAN?
Jawab :
a. Mas kawin (bride-price)
b. Pembalasan jasa berupa tenaga kerja (bride-service)
c. Pertukaran gadis (bride-exchange)
2.
Dari rukun dan syarat perkawinan menurut hukum adat, bagi masyarakat yang hendak
melangsungkan perkawinan, harus mengetahui lebih dahulu siapa pasangan yang akan
dinikahinya. Hal ini dimaksudkan agar nantinya setelah menjalani kehidupan rumah tangga
tidak terjadi halhal yang tidak diinginkan. Dengan mengetahui siapa pasangan kita, maka
akan terjaga dan terpelihara status perkawinannya. Adapun perempuan yang boleh dinikahi
menurut hukum adat, salah Pada orang jawa yang bilateral, perempuan yang boleh dinikahi.
diantaranya sebutkan :
Jawab :
perempuan yang bukan saudara sepupu ayahnya,
perempuan yang bukan saudara ayah atau ibunya,
dan perempuan yang
bukan kakak dari isteri kakak kandungnya (yang lebih tua).
3.
Apabila kita berbicara tentang adatcustom berarti kita berbicara tentangwujud
gagasan kebudayaan yang terdiri dari nilai-nilai, norma-norma, aturan-aturan serta hukum
yang satu dengan lainnya berkaitan menjadi suatu sistem yaitu sistem budaya. Sementara
adat-istiadat (customs )merupakan kompleks konsep serta aturan yang mantap dan
terintegrasi kuat dalam sistem budaya dari suatu kebudayaan yang menata tindakan manusia
dalam kehidupan sosial kebudayaan itu.
Hukum (law) adalah sistem pengendalian kehidupan masyarakat yang terdiri atas aturan adat,
undang-undang, peraturan-peraturan, dan lain-lain norma tingkahlaku yang dibuat, disahkan
dan dilaksanakan oleh orang-orang yang berwenang dalam masyarakat yang bersangkutan.
Dari pernyatan tersebut dapat di tarik kesimpulan apa yang dimaksud dengan hukum ADAT ?
Jawab :
Hukum adat (customary law )adalah bagian dari hukum, ialah hukum tidak tertulis dalam
suatu masyarakat yang biasanya bermata pencaharian pertanian di daerah pedesaan. Hukum
adat terjadi dari keputusan-keputusan orang-orang berkuasa dalam pengadilan.
4. Terhaar Membantah pendapat Snouck Hurgrunye, menurut Terhaar hukum waris bukan
berasal dari hukum agama, tapi merupakan hukum adat yang asli tidak dipengaruhi oleh
hukum Islam, sedangkan hukum waris disesuaikan dengan struktur dan susunan masyarakat.
Teori Reception in Comlexu ini sebenarnya bertentangan dengan kenyataan dalam
masyarakat, karena hukum adat terdiri atas hukum asli (Melayu Polenesia) dengan ditambah
dari ketentuan-ketentuan dari hukum Agama demikian dikatakan oleh Van Vollen Hoven.

Memang diakui sulit mengdiskripsikan bidang-bidang hukum adat yang dipengaruhi oleh
hukum agama hal ini disebabkan sebutkan :
Jawab:
1.
Bidang-bidang yang dipengaruhi oleh hukum agama sangat bervariasi dan tidak sama
terhadap suatu masyarakat.
2.
Tebal dan tipisnya bidang yang dipengaruhi hukum agama juga bervariasi.
3.
Hukum adat ini bersifat lokal.
4.
Dalam suatu masyarakat terdiri atas warga-warga masyarakat yang agamanya berlainan.
5. Teori Reception In ComplexuTeori ini dikemukakan oleh Mr. LCW Van Der Berg.
Menurut teori Reception in Coplexu :
Kalau suatu masyarakat itu memeluk agama tertentu maka hukum adat masyarakat yang
bersangkutan adlah hukum agama yang dipeluknya. Kalau ada hal-hal yang menyimpang dari
pada hukum agama yang bersangkutan, maka hal-hal itu dianggap sebagai pengecualian.
Terhadap teori ini hampir semua sarjana memberikan tanggapan dan kritikan antara lain
Snouck Hurgronye jelaskan apa tanggapan yang diberikan Snouck hurgronye :
Jawab:
Ia menentang dengan keras terhadap teori ini, dengan mengatakan bahwa tidak semua
Hukum Agama diterima dalam hukum adat. Hukum agama hanya memberikan pengaruh
pada kehidupan manusia yang sifatnya sangat pribadi yang erat kaitannya dengan
kepercayaan dan hidup batin, bagian-bagian itu adalah hukum keluarga, hukum perkawinana,
dan hukum waris.
6. Dalam penjatuhan pidana oleh sala satu Hakim pada Perngadilan Negeri Masohi di
Maluku Tengah, ini pada penjatuhan hukuman mati, sementara dalam Undang-undang
Kekuasaan Kehakiman Nomor 4 tahun 2004. dalam Pasal 28 hakim harus melihat atau
mempelajari kebiasaan atau adat setempat dalam penjatuhan putusan pidana terhadap kasus
yang berkaitan dengan adat setempat. Dalam kerangka pelaksanaan Hukum Tanah Nasional
dan dikarenakan tuntutan masyarakat adat maka pada tanggal 24 Juni 1999, telah diterbitkan
Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional No.5 Tahun 1999
tentang Pedoman Penyelesaian Masalah Hak Ulayat Masyarakat Hukum Adat.
Peraturan ini dimaksudkan untuk menyediakan pedoman dalam pengaturan dan pengambilan
kebijaksanaan operasional bidang pertanahan serta langkah-langkah penyelesaian masalah
yang menyangkut tanah ulayat.
Peraturan ini memuat kebijaksanaan yang memperjelas prinsip pengakuan terhadap "hak
ulayat dan hak-hak yang serupa itu dari masyarakat hukum adat" sebagaimana dimaksudkan
dalam Pasal 3 UUPA. Kebijaksanaan tersebut meliputi 3 aspek sebutkan:
Jawab:
1. Penyamaan persepsi mengenai "hak ulayat" (Pasal 1)
2. Kriteria dan penentuan masih adanya hak ulayat dan hak-hak yang serupa dari masyarakat
hukum adat (Pasal 2 dan 5).
3. Kewenangan masyarakat hukum adat terhadap tanah ulayatnya (Pasal 3 dan 4).
7. Indonesia merupakan negara yang menganut pluralitas di bidang hukum, di mana diakui
keberadaan hukum barat, hukum agama dan hukum adat. Dalam praktiknya (deskritif)
sebagian masyarakat masih menggunakan hukum adat untuk mengelola ketertiban di

lingkungannya. Ditinjau secara preskripsi (di mana hukum adat dijadikan landasan dalam
menetapkan keputusan atau peraturan perundangan), secara resmi, diakui keberadaaanya
namun dibatasi dalam peranannya. Beberapa contoh terkait adalah UU dibidang agraria
No.5 / 1960 yang mengakui tentang:
Jawab: keberadaan hukum adat dalam kepemilikan tanah.
8. Dalam Batang Tubuh UUD 1945, tidak satupun pasal yang mengatur tentang hukum
adat. Oleh karena itu, aturan untuk berlakunya kembali hukum adat pada Aturan Peralihan
UUD 1945 Pasal II, yang berbunyi :
Segala badan Negara dan peraturan yang ada masih langsung berlaku, selama belum
diadakan yang baru menurut Undang-Undang Dasar ini.
Aturan Peralihan Pasal II ini menjadi dasar hukum sah berlakunya hukum adat.
Dalam Pasal 131 ayat 2 sub b. I.S. menyebutkan bahwa bagi golongan hukum Indonesia asli
dan Timur asing berlaku hukum adat mereka, tetapi bila kepentingan sosial mereka
membutuhkannya, maka pembuat Undang Undang dapat menentukan bagi 4 jenis hukum
bagi mereka :sebutkan
Jawab:
1. Hukum Eropa
2. Hukum Eropa yang telah diubah
3. Hukum bagi beberapa golongan bersama dan
4. Hukum baru yaitu hukum yang merupakan sintese antara adat dan hukum mereka yaitu
hukum Eropa.
9.
Persekutuan adat adalah :Merupakan kesatuan-kesatuan yan mempunyai tata susunan
yang teratur dankekal serta memiliki pengurus sendiri dan kekayaan sendiri baik
kekayaanmateriil maupun imateriil. (Soeroyo W.P.).
Djaren Saragih mengatakan :Persekutuan hukum adalah : Sekelompok orang-orang sebagai
satu kesatuan dalam susunan yang teratur yang bersifat abadi dan memiliki pimpinan serta
kekayaan baik berwujud maupun tidak berwujud dan mendiami alam hidupdiatas wilayah
tertentu.
Van Vollenhoven mengartikan persekutuan hukum sebagai suatu masyarakat hukum yang
menunjukkan pengertian-pengertian kesatuan-kesatuan manusia yang mempunyai 4 aspek
sebutkan :
Jawab :
1. Tata susunan yang teratur
2. Daerah yang tetap
3. Penguasa-penguasa atau pengurus
4. Harta kekayaan
10. Apakah tujuan mempelajari hukum adat?
-Tujuan praktis : hukum adat masih digunakan dalam lapangan hukum perdata, khususnya
dalam perkara waris. Secara faktual masih banyak terdapat eksistensi kehidupan indigenous
poeple di pelosok pedalaman nusantara. -Tujuan strategis : hukum adat sebagai hukum asli
bangsa merupakan sumber bahan potensial untuk pembentukan hukum positif indonesia dan
pembangunan tata hukum indonesia.
11. Siapa yang dimaksud dengan indigenous poeple?

Pengertian indingenous poeple adalah masyarakay tradisional yang mnganut Hukum Adat
setidak tidaknya dalam masalah pertanahan dan pengelolaan hutan, bukan lagi dalam masalah
pribumi maupun non pribumi atau suku asli ata lokal
12. Apa yang di maksud dengan adat rech menurut
1.
Van vollenhoven
2.
Hilman hadi kusuma
3.
Soepomo
4.
Djodjodigoeno
5.
Hazairin
6.
Buskar Muhammad
Menurut :
1. Van vollenhoven berpendapat hukum adat adalah aturan aturan perilaku yang berlaku bagi
orang orang pribumi dan timur asing yang disatu pihak mempunyai sangsi konsep hukum
adat (maka dikatakan hukum) dan dilain pihak tidak dikodifikasikan,(maka dikatakan adat)
2. Hilman hadi kusuma berpendapat hukum adat yaitu kebiasaan yang bersangsi
3. Soepomo berpendapat hukum adat yaitu hukum non statutair atau tidak tertulisb yang
merupakan sebagian hukum kebiasaan kecil hukum islam dan juga melingkupi hukum yang
berdasarkan keputusan keputusan hakim yang berisi asas asas hukum dalam lingkungan
dimana ia memutuskan perkara.
4. Djodjodigoeno berpendapat hukum adat yaitu ugeran ugeran yang langsung timbul sebagai
pernyataan kebudayaan orang indonesia asli yaitu sebgai pernyataan rasa keadilan dala
hubungan pamrih.
5. Hazairin berpendapat hukum adat yaitu endapan kesusilaan dalam masyarakat yakni hukum
yang berasal dari dan memiliki kesesuaian langsung dengan kesusilaan masyarakat sehingga
hukum adat memperkust pemeliharaan kaidah kaidah kesusilaan masyarakat sehingga hukum
adat memperkuat pemeliharaan kaidah kaidah kesusilaan melalui ancaman hukum.
6. Buskar muhammad berpendapat hukum adat yaitu hukum tidak tertulis yang tidak hanya
meliputi hukum yang hidup dan dipertahankan sebagai aturan adat dalam masyarakat (hukum
adat dalam arti sempit atau custumary law) melainkan juga kebiasaan dalam lapangan
ketatanegaraan (convention) dan kehakiman atau peradilan.
13. Van vollehoven membagi wilayah indonesia menjadi 19 lingkungan hukum adat. Sebutkan
dan gambarkan !
1. Aceh
2. Tanah Gayo, Alas, dan Batak
3. Sumatera Selatan
4. Minangkabau
5. Melayu
6.Bangka dan Belitung

7.Kalimantan
8.Minahasa
9.Gorontalo
10.Toraja
11.Sulawesi Selatan
12.Ternate
13.Ambon dan Maluku
14.Irian
15.Timor
16.Bali dan Lombok
17.Jawa tengah, Jawa Timur dan Madura
18.Surakarta dan Yogyakarta
19.Jawa Barat

14. Sebutkan 2 unsur HUKUM ADAT dan jelaskan?


1. Unsur Kenyataan
Adapt itu dalam keadaan yang sama selalu diindahkan oleh rakyat.
2. Unsur Psikologis
Terdapat adanya keyakinan pada rakyat bahwa adapt itu di maksud mempunyai kekuatan
hokum. Unsur psikologis inilah yang menimbulkan adanya kewajiban hokum (opinion
Juris Neccesitatis).
15. SEBUTKAN BIDANG-BIDANG HUKUM ADAT?
1.
2.
3.
4.
5.

Hukum Negara
Hukum Tata Usaha Negara
Hukum Pidana (Soepomo menyebutkan Hukum Adat Delik)
Hukum Perdata.
Hukum antar bangsa adapt.

16. Sebutkan dan uraikan 3 wujud hukum adat dalam masyarakat?

1. Hukum yang tidak tertulis (Ius Non Scriptum).


Inilah yang merupakan bagian terbesar.
2. Hukum yang tertulis (ius Scriptum).
Ini sebagian kecil saja.
Misalnya :
Perturan perundang-undangan yang dikeluar kan raja2 atau sultan2 dahulu di jawa, Bali, dan
di Aceh.
3. Uraian2 Hukum secara tertulis lazimnya.
Uraian2 ini adalah :
Merupakan suatu hasil penelitian yang dibukukan seperti antara lain :
Buku hasil penelitian Soepomo yang berjudul Hukum Perdata Adat Jawa Barat dan
buku hasil penelitian Jaya Diguno/Tirta winata yang diberi judul Perdata Adat Jawa
Tengah.
17. Sebutkan factor-faktor Tebal atau tipisnya kekuatan materil sesuatu peraturan hokum adat?
1. Lebih atau kurang banyaknya penetapan2 yang serupa yang memberikan stabilitas kepada
peraturan hokum yang diwujudkan oleh penetapan2 itu.
2. Seberapa Jauh keadaan social di dalam masyarakat yang bersangkutan mengalami perubahan
3. Seberapa jauh peraturan yang diwujudkan itu selaras dengan sistim hokum adapt yang
berlaku
4. Seberapa jauh peraturan itu selaras dengan syarat2 kemanusiaan.

18. Uraikan faktor-faktor yang mempengaruhi proses perkembangan hokum adat :


1. Faktor Magic/Animisme
Pengaruh Magic dan Animisme ini khususnya terlihat dalam 4 hal yaitu :
A. Pemujaan roh2 leluhur sehingga hokum adapt oleh bangsa barat disebut sebagai adapt
leluhur.Contoh : China
B. Percaya adanya roh2 jahat dan gaib. Contoh : Jepang
C. Takut kepada hukuman atau pembalasan oleh kekuatan2 gaib.
D. Dijumpainya dimana2 orang2 yang oleh rakyat (masyarakat, penduduk) dianggap
dapat melakukan hubungan dengan roh2 jahat dan kekuatan gaib tersebut diatas.
1. Faktor agama.
Agama di Indonesia yang mempengaruhi hokum adapt adalah agama :

Hindu

Pengaruh agama Hindu yang terbesar terdapat di Bali khususnya dalam soal pemerintahan
Raja dan pembagian kasta, sedangkan dalam hokum adapt Bali agama Hindu sedikit sekali
mempengaruhinya.

Islam

Agama Islam Sangat mempengaruhi hokum Adat di Indonesia terutama dalam Proses
perkawinan dan lembaga Wakaf

Kristen

Agama Kristen juga mempengaruhi hokum adapt asli masyarakat pemeluk agama Kristen
khusunya dalam perkawinan. Dan dalam perkawinan masyarakat Kristen dilaksanakan
menurut agama Kristen dan juga hokum adapt, hal ini terlihat pada suku bangsa Batak.
3. Kekuasaan2 yang lebih tinggi dari penguasa tinggi adat
Misalnya kekuasaan raja2, kepala nagari. Pengaruh kekuatan ini ada yang positif ada pula
yang negative. Yang positif sesuai dengan masyarakat yang bersangkutan, sedangkan yang
negative biasanya menginjak2 persekutuan hokum yang bersangkutan, hal ini terjadi karena
masyarakat tersebut dibawah kekuasaan yang mengeluarkan peraturan
4. Hubungan Dengan Orang2 barat (kekuasaan Asing)
Faktor ini sangat besar pengaruhnya, hal inilah yang menyebabkan hokum adapt terdesak dari
beberapa bidang kehidupan hokum. Hukum Adat yang semula sudah meliputi segala bidang
kehidupan hokum oleh kekuasaan asing (Belanda) menjadi terdesak sedemikian rupa sehingg
Praktis akhirnya tinggal hanya bidang perdata materil saja. Alam pikiran Barat yang dibawa
oleh orang2 asing ke dalam pergaulan hukumnya, sehingga mempengaruhi cara berfikir
orang Indonesia. Yang utama lhirnya sifat individualistis terutama di kota2 besar.
19. Sebutkan Nilai-nilai yang universal dalam hokum adat!
Nilai-nilai yang universal dalam hokum adat ialah :
1.
2.
3.
4.

Azas2 Gotong Royong.


Fungsi social manusia dan milik dalam masyarakat
Asas Persetujuan sebagai dasar kekuasaan Umum
Asas perwakilan dan permusyawaratan dan sistim pemerintahan.

20. Sebutkan Sumber-sumber hokum adat ?

Pepatah2 adat

Yurisprudensi.

Laporan2 Penelitian.

Dokumen2 bersejarah yang memuat tentang hokum adapt.

Buku2 ataupun peraturan2 yang dikeluarkan oleh raja2.

Buku2 karangan para ahli hokum Adat.

Anda mungkin juga menyukai