Anda di halaman 1dari 3

B.

LOCUS DELICTI dan TEMPUS DELICTI

1. Locus Delicti
a) Pengertian
Locus delicti adalah tempat dilakukannya tindak pidana sedangkan tempus delicti adalah
waktu dilakukannya tindak pidana.1
Locus delicti perlu diketahui untuk:
1. Menentukan apakah hukum pidana Indonesia berlaku terhadap perbuatan pidana
tersebut atau tidak.
2. Menentukan kejaksaan dan pengadilan mana yang harus mengurus perkaranya
(kompetisi relative).
3. Sebagai salah satu syarat mutlak sahnya surat dakwaan.

b) Ajaran Locus Delicti


Berdasarkan doktrin hukum pidana, ada empat (4) ajaran untuk menentukan tempat
terjadinya peristiwa pidana atau locus delicti atau tempat kejadian perkara (TKP)
1. de leer van de lichamelijke daad
ajaran yang didasarkan kepada perbuatan secara fisik. Itulah sebabnya ajaran ini menegaskan
bahwa yang dianggap sebagai tempat terjadinya tindak pidana/locus delicti, adalah tempat
dimana perbuatan tersebut dilakukan.

2. de leer van het instrument


ajaran yang didsarkan kepada berfungsinya suatu alat yang digunakan dalam perbuatan
pidana. Jadi ajaran ini menegaskan bahwa yang dianggap sebagai temapt terjadinya tindak
pidana adalah temapt dimana alat yang digunakan dalam melakukaan tindak pidana bereaksi.

3. de leer van het gevolg


ajaran ini didasarkan kepada akibat dari suatu tindak pidana. Menurut ajaran ini bahwa yang
dianggap sebagai locus delicti adalah tempat dimana akibat daripada tindak pidana tersebut
timbul.

4. de leer van de meervoudige plaats


Tempat terjadinya tindak pidana adalah berdasarkan tempat tindak pidana tersebut dilakukan,
tempat alat tersebut dgunakan, dan akibat yang ditimbulkan.2

Menurut Van Hamel , bahwa yang harus diterima sebagai locus delicti, ialah :
1.  Tempat seseorang pembuat (dader) telah melakukan perbuatannya yang dilarang
(atau yang dipereintahkan) oleh Undang-Undang Pidana.
2. Tempat alat yang dipergunakan oleh pembuat bekerja.
3. Tempat akibat langsung perbuatannya telah terwujud.
4. Tempat sesuatu akibat konstitutif telah terwujud.

2. Tempus Delicti

Tempus delicti merupakan waktu yang digunakan dalam menentukan apakah suatu
perundangan dapat diterapkan terhadap suatu tindak pidana yang terjadi.3
1
Zuleha, Dasar-Dasar Hukum Pidana, Deepublish, Yogyakarta, 2017.
2
Aditama Widodo, Hukum Pidana di Bidang Teknologi Informasi Cybercrime Law: Telaah Teoritik dan Bedah
Kasus,Op.Cit, hlm.38-39
3
Adiwinoto, 1977, Istilah Hukum, Jakarta, Intermasa, hlm. 34
Berikut adalah manfaat diketahuinya tempus delicti yaitu:

1. Usia pelaku (pasal 47KUHP) dan usia korban untuk delik susila(pasal 287 ayat 2 dan
pasal 290 dan 291)
2. Keadaan jiwa pelaku ( pasal 44 KUHP)
3. Daluarsa dalam penuntutan dan menjalani pidana ( pasal 78-85 KUHP)
4. Asas legalitas pasal 1 ayat  1 KUHP)
5. Perubahan suatu undang-undang pidanapasal 1 ayat 2 KUHP)
6. Sebagai syarat mutlak sahnya surat dakwaan.
DAFTAR PUSTAKA

Zuleha, 2017, Dasar-Dasar Hukum Pidana, Yogyakarta, Deepublish.


Widodo, Aditama, 2013, Hukum Pidana di Bidang Teknologi Informasi Cybercrime Law:
Telaah Teoritik dan Bedah Kasus, Yogyakarta: Aswaja Pressindo.
Adiwinoto, 1977, Istilah Hukum, Jakarta: Intermasa.

Anda mungkin juga menyukai