Pengantar
Modul ini berisi tentang pemahaman hukum pidana yang pada dasarnya
membahas tempat dan waktu terjadinya tindak pidana,pengertian perihal
melawan hukum, sifat tidak berlaku surut dari hukum pidana dan ajaran
kausalitas.
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
HUKUM PIDANA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
Metode Pembelajaran
3. Tanya Jawab, metode ini diberikan oleh Gadik kepada peserta didik
dalam rangka penguatan materi yang telah disampaikan.
4. Diskusi kelompok
1. Bahan
. – Hanjar KUHP
2. Alat
a. Laptop
b. Flip Chart
c. LCD
d. Spidol
HUKUM PIDANA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
Proses Pembelajaran
TAGIHAN / TUGAS
LEMBAR KEGIATAN
HUKUM PIDANA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
Bahan Bacaan
Baik tempat Delicti maupun waktu delicti tidak di atur dalam KUHP
melainkan di serahkan kepada ilmu dan yurisprudensi. Locus
Delicti itu menjadi persoalan apabila pembuat dan penyelesaian
delict tidak berada di suatu tempat yang sama tetapi berada di dua
tempat yang berlainan.
HUKUM PIDANA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
HUKUM PIDANA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
Pasal 303 (1) : Dengan hukuman penjara delapan bulan atau denda
sebanyak – banyak Rp 90.000,- dihukum barang
siapa dengan tidak berhak : dan seterusnya
(memberikan kesempatan main judi )
Pasal 548 : Barang siapa dengan tidak berhak membeiarkan
ternaknya yang bersayap tiadak dapat terbang, dan
seterusnya.
Pasal 549 (1) : Barang siapa dengan tidak berhak membiarkan
hewannya berjalan di kebun dan seteursnya.Juga
dengan mempergunakan istilah : “ Dengan tidak
memperhatikan cara yang di tentukan pada Undang –
undang umum “ seperti dalam KUHP :
Pasal 429 (1) : Pegawai Negeri dengan melampaui batas kekuasaan
HUKUM PIDANA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
Arti melawan hukum ( Wedeerchtelijk ) yang luas itu sesuai dengan arti
“ bertentangan dengan hukum “ ( Onrecatmatig ) seperti yang
tercantum dalam pasal 1365 KUH Perdata setelah ada keputusan H.R.
tanggal 31 januari 1919 ( Drukkers – Arrest ) dan memutuskan apa
yang dimaksud dengan “ Perbuatan yang bertentangan dengan hukum
( Onrrecht Matige Daad ) ialah “ membuat sesuatu atau tidak membuat
sesuatu / melalaikan sesuatu :
a. Melanggar hak orang lain.
b. Bertentangan dengan kewajiban hukum dari yang melakukan
perbuatan itu .
c. Bertentangan baik dengan kesusilaan maupun azas-azas
pergaulan kemasyarakatan mengenai penghormatan diri orang lain
atau barang
7
HUKUM PIDANA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
orang lain .
Hukum pidana kita tidak berlaku surut artinya ialah bahwa ketentuan
hukum pidana itu baru dapat diterapkan setelah saat berlakunya dan
tidak dapat di terapkan terhadap hal-hal atau kejadian-kejadian yang
telah ada sebelumnya saat itu.
Bukti, bahwa pada dasarnya hukum pidana kita tidak berlaku surut
tersurat di dalam Pasal 1 ayat 1 KUHP kita yang berbunyi : “ Tiada
suatu perbuatan boleh dihukum melainkan atas kekuatan ketentuan
pidana dalam undang – undanga, yang ada terdahulu daripada
perbuatan itu
8
HUKUM PIDANA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
HUKUM PIDANA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
Ada 2 ( Dua ) medan ajaran terkenal tentang sebab akibat ini, yaitu:
10
HUKUM PIDANA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
KOHLER
Rangkuman
a. Tempat Delik
1) Teori perbuatan materil atau teori perbuatan badaniah
2) Teori alat yang dipergunakan
3) Teori akibat
3. Sifat tidak berlaku suatu hukum pidana artinya artinya ialah bahwa
ketentuan hukum pidana itu baru dapat diterapkan setelah saat
berlakunya dan tidak dapat di terapkan terhadap hal-hal atau kejadian-
kejadian yang telah ada sebelumnya saat itu.
11
HUKUM PIDANA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
Latihan
A. Pilihan Ganda
4. Menurut teori ini maka tempat terjadinya akibat yang menjadi locus
delicti
a. Teori perbuatan materil
b. Teori alat yang digunakan
c. Teori sebab terjadinya
d. Teori akibat
B. Uraian Singkat
HUKUM PIDANA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
C. Uraian Bebas
13
HUKUM PIDANA