Anda di halaman 1dari 30

IKPA:

Evaluasi 2022 &


Arah Kebijakan 2023
Disampaikan pada:
Rakorda Pelaksanaan Anggaran
Kanwil DJPb Provinsi Papua

Direktorat Pelaksanaan Anggaran


02 Februari 2023
https://www.waagnerbiro-bridgesystems.com/references/youtefa-bridge-papua

© 2023 Direktorat Jenderal Perbendaharaan


Landasan Regulasi

UU No. 1 PP 45 Tahun PMK 195/ PMK 2/ PMK 171/ PER-5/


Tahun 2004 2013 PMK.05/2018 PMK.02/2021 PMK.05/2021 PB/2022
Perbendaharaan Tata Cara Pelaksanaan Monitoring dan Tata Cara Pemberian Pelaksanaan Sistem Petunjuk Teknis
Negara Anggaran dan Belanja Evaluasi Pelaksanaan Penghargaan dan/atau Sakti Penilaian Indikator
Negara jo. PP 50 Tahun Anggaran Belanja Pengenaan Sanksi Atas Kinerja
2018 Kementerian Kinerja Anggaran Pelaksanaan
Negara/Lembaga Kementerian Anggaran Belanja
Negara/Lembaga K/L

Pemanfaatan IKPA
Monitoring dan Evaluasi Pemberian Penghargaan
Belanja K/L
Basis Penilaian Kinerja K/L, Penghargaan & Sanksi,
Alat monev bagi Menkeu sbg BUN dan
Evaluasi Reformasi Birokrasi.
Menteri/Pimpinan Lembaga sbg Pengguna Anggaran.
» Perpres 42 Tahun 2020
» PMK Nomor 195/PMK.05/2018
» PMK Nomor 2/PMK.02/2021
» PermenPANRB Nomor 26 Tahun 2020

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 2


Kerangka Konseptual Kinerja Pelaksanaan Anggaran
 Belanja APBN melalui DIPA ditujukan untuk pencapaian output dan outcome bagi kesejahteraan masyarakat.
 Kinerja pelaksanaan anggaran ditentukan oleh kualitas perencanaan-penganggaran dan tata kelola pelaksanaan anggaran.

RPD Halaman III DIPA

ANGGARAN

SPP SPM SP2D

RKA-K/L DIPA KOMITMEN Mekanisme Pembayaran

 KUALITAS BELANJA
Proyeksi Capaian
 CAPAIAN OUTPUT
Output
 MANFAAT/OUTCOME
TARGET OUTPUT
Value for Money:
Ekonomis, Efektif, Efisien
Direktorat Jenderal Perbendaharaan 3
REFORMULASI IKPA (PER-5/PB/2022)
Kerangka Pengukuran IKPA: Siklus Pelaksanaan Anggaran
“APBN fokus dan tepat sasaran… ”Tahun 2022 Fokus Ke Kualitas Belanja…”
Delivered, bukan sekadar sent…”
Latar Belakang

1. Mendukung belanja berkualitas dan penguatan value for money dalam penilaian kinerja.
2. Mendorong akselerasi belanja dan pencapaian output belanja.
3. Penerapan kewajaran perlakuan (fairness treatment) dalam penilaian kinerja pada
Satker, Eselon I, dan K/L.

Tujuan untuk mendorong:


1. Terwujudnya belanja berkualitas melalui akselerasi belanja dan pencapaian output.
2. Peningkatan kualitas dan disiplin pengelolaan fiskal melalui monev kinerja PA yang berkesinambungan.

SEBELUM (2021) – 4 ASPEK, 13 INDIKATOR SESUDAH (2022) – 3 ASPEK, 8 INDIKATOR


1. Revisi DIPA 4. Data Kontrak
5. Pengelolaan UP & TUP 1. Revisi DIPA
2. Deviasi Halaman III 2. Deviasi 3. Penyerapan
3. Pagu Minus 6. LPJ Bendahara
7. Dispensasi SPM Halaman III Kualitas Anggaran
perencanaan 4. Belanja
Kesesuaian Antara Kepatuhan terhadap
peraturan perundang-
Kontraktual
Perencanaan dengan
Pelaksanaan Anggaran undangan 5. Penyelesaian
ASPEK IKPA Tagihan
6. UP & TUP
Efektivitas Pelaksanaan Efisiensi Pelaksanaan
8. Capaian 7. Dispensasi
Anggaran Anggaran
Output
8. Penyerapan Anggaran 12. Pengembalian SPM
9. Penyelesaian Tagihan Kualitas
13. Renkas Kualitas hasil
10. Capaian Output pelaksanaan
11. Retur SP2D

3 Sasaran Reformulasi IKPA:


Akselerasi belanja Ketercapaian output Tata kelola keuangan Direktorat Jenderal Perbendaharaan 4
Evaluasi IKPA Tahun 2022
Penyempurnaan Proses Bisnis Evaluasi IKPA 2022
Perkembangan Capaian IKPA Per Indikator Capaian IKPA 2022 dengan nilai 94,09 meningkat dari capaian tahun 2021 yakni 93,30. Capaian ini
merupakan hasil sinergitas pengawalan IKPA 2022 oleh Ditjen Perbendaharaan dan K/L.
Tahun Nilai IKPA K/L Kinerja Deviasi Hal III Kinerja Penyelesaian Tagihan Kinerja Pengelolaan
No. Indikator
2018 2019 2020 2021 2022 UP
2021 2022 2021 2022 2021 2022 2021 2022
1. Revisi DIPA 100,00 100,00 100,00 99,87 99,90
93,30 94,09 73,77 69,80 97,68 97,40 94,00 96,20
2. Deviasi Halaman III DIPA 87,40 84,97 75,68 73,77 69,80 Rata-rata Deviasi RPD sebesar Tingkat penyelesaian tagihan terjaga
Pengelolaan UP-TUP semakin baik,
IKPA K/L terjaga stabil di tengah
3. Pagu Minus 99,74 99,80 99,77 84,07 - perubahan indikator dan bobot, 29,2% meningkat dari 2021 sebesar di tengah kompleksitas transaksi LS
tepat waktu, nominal revolving, dan
4. Pengelolaan UP/TUP 85,00 94,00 94,00 94,00 96,20 termasuk kondisi eksternal dengan 26,33%. K/L terus menjaga Kontraktual dalam upaya minimalisasi setoran TUP,
5. LPJ Bendahara 89,20 98,08 99,60 99,62 - adanya Automatic Adjustment. konsistensi RPD per Jenis Belanja. percepatan belanja. berdampak pengurangan idle cash.
6. Belanja/Data Kontrak 80,00 85,00 83,00 92,00 91,20 Kinerja Revisi DIPA Kinerja Penyerapan Kinerja Belanja Kinerja Capaian
7. Dispensasi SPM 100,00 80,00 80,00 80,00 100,00 2021 2022 Anggaran
2021 Kontraktual
2021 2022 Output
2021 2022
2022
8. Penyelesaian Tagihan 93,00 95,43 98,10 97,68 97,40
99,87 92,00
99,90 100 95,90 91,20 90,41 97,92
9. Penyerapan Anggaran 100,00 100,00 97,41 100,00 95.80
Revisi DIPA konsisten terkendali Basis target 2022 menjadi Kinerja Belanja Kontraktual Kinerja Capaian Output meningkat
10. Retur SP2D 99,60 99,60 99,64 99,63 - dengan batasan 1x frekuensi revisi berdasarkan per Jenis Belanja signifikan, selain ketepatan waktu
meningkat tajam, lebih tepat
11. Capaian Output -  - 97,22 90,41 97,92 setiap triwulan. Hal ini meningkatkan trajektori/target waktu, kontrak pra DIPA, dan pelaporan, juga rerata progres kinerja
12. Perencanaan Kas 88,00 98,25 95,12 97,40 - menandakan kualitas perencanaan realisasi dari tahun 2021 yang akselerasi penyelesaian Belanja output juga meningkat tajam.
13. Kesalahan SPM 96,20 80,00 85,00 85,00 - terjaga baik. sebelumnya kumulatif. Modal dibawah 200 Juta.
NILAI IKPA 93,11 93,49 93,60 93,30 94,09

Output Outcome & Lesson Learned Tantangan dan Strategi 2023


Monev pelaksanaan anggaran berdasarkan nilai IKPA pada 3 aspek 1. Awareness/perhatian K/L meningkat Tantangan
(Kualitas Perencanaan, Kualitas Pelaksanaan, dan Kualitas Hasil terhadap kinerja dan tata kelola pelaksanaan
Pelaksanaan Anggaran, dan 8 indikator kinerja (Revisi, Deviasi Hal 1. Kompetensi dan kualitas SDM pengelola keuangan K/L, termasuk
anggaran. komitmen pimpinan.
III, Penyerapan Anggaran, Belanja Kontraktual, Penyelesaian Tagihan, 2. Penyempurnaan aspek penilaian kinerja
Pengelolaan UP-TUP, Dispensasi SPM, dan Capaian Output. 2. Standarisasi pengukuran dan perhitungan Capaian Ouput yang
sesuai konteks kualitas belanja/value for spesifik sesuai dengan karakteristik tusi K/L.
Penyampaian Hasil Evaluasi dan Strategi IKPA K/L ->
money (input value  input  output 
Penguatan Komitmen Pimpinan K/L
Surat Dirjen Pb kepada Para Sekjen/Sestama K/L
outcome). Strategi Tahun 2023
TW I 3. Telah dilakukan perumusan ulang dan
S-143/PB/2022 tgl 14 Juni 2022 1. Penguatan fairness treatment sesuai periodisasi DIPA.
simplifikasi formula penilaian per indikator
Surat Dirjen Pb kepada Para Sekjen/Sestama K/L 2. Penyempurnaan proses bisnis Capaian Output melalui pengukuran
TW II agar lebih fit dengan konteks akselerasi dan
S-214/PB/2022 tgl 15 Agustus 2022 proyeksi berdasarkan perhitungan Satker/K/L.
kualitas belanja.
2022 Surat Menkeu kepada Para Menteri/Pimpinan K/L 3. Penguatan monev dan edukasi IKPA.
TW III 4. Penilaian kinerja berdasarkan tingkat
S-893/MK.05/2022 tgl 27 Oktober 2022 kewajaran (fairness treatment) sesuai
karakteristik dan kompleksitas transaksi.
Direktorat Jenderal Perbendaharaan 5
CAPAIAN IKPA REGIONAL PAPUA 2022
12 0

90,69 -> 91,67


10 0

80

60

40

20

0
99.96 99.96 75.38 68.2 76.15 84.87 94.06 91.39 98.43 98.31 95.55 94.5 100 100 96.48 98.24
Revisi DIPA Deviasi Hal III DIPA Penyerapan Anggaran Belanja Kontraktual Penyelesaian Tagihan Pengelolaan UP & TUP Dispensasi SPM Capaian Output

Sem I 2022 Sem II 2022

Revisi DIPA Deviasi Hal III DIPA Penyerapan Anggaran Belanja Kontraktual

Capaian indikator stabil dan sudah Capaian indikator mengalami Capaian indikator mengalami Capaian indikator mengalami
sangat baik penurunan dan masih di bawah peningkatan namun masih di penurunan, tetapi masih tergolong
target bawah target baik

Penyelesaian Tagihan Pengelolaan UP & TUP Dispensasi SPM Capaian Output


Capaian indikator mengalami Capaian indikator mengalami Capaian indikator stabil dan sudah Capaian indikator meningkat dan
penurunan, tetapi masih tergolong penurunan, tetapi masih tergolong sangat baik sudah sangat baik
sangat baik sangat baik

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 6


CAPAIAN IKPA KPPN LINGKUP PAPUA 2022
Deviasi Halaman III Penyerapan Belanja Penyelesaian Pengelolaan UP
Revisi DIPA Dispensasi SPM Capaian Output Nilai IKPA
Kode DIPA Anggaran Kontraktual Tagihan dan TUP
Nama KPPN
KPPN
Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II

063 JAYAPURA 99.91 99.91 74.88 68.68 79.02 87.05 93.5 90.03 98.35 97.74 93.48 92.31 100 100 96.48 97.71 90.93 91.7
064 BIAK 100 100 73.87 75.89 96.02 95.26 94.97 94.25 99.16 97.04 95.79 94.15 100 100 93.76 95.98 94.02 94.18
068 MERAUKE 100 100 57.96 64.78 64.7 78.45 90.93 90.85 97.57 98.57 96.04 95.37 100 100 90.75 97.8 84.88 90.1
085 NABIRE 100 100 74.34 74.92 66.28 79.27 95.47 92.9 99.65 99.77 99.28 98.57 100 100 100 100 90.13 92.47
113 WAMENA 100 100 61.59 64.11 61.58 75.82 95.37 93.55 99.31 99.66 96.04 94.39 100 100 100 100 87.55 90.33
138 SERUI 100 100 66.06 64.31 88.78 90.04 99.25 94.83 100 100 98.49 98.01 100 100 100 99.86 94.14 93.69
141 TIMIKA 100 100 57.38 64.06 93.16 93.05 97.6 94.08 95.74 98.15 95.71 95.6 100 100 99.99 98.64 93.27 93.46

Revisi DIPA Deviasi Hal III DIPA Penyerapan Anggaran Belanja Kontraktual
Capaian indikator mengalami Capaian indikator mengalami Capaian indikator mengalami
Capaian indikator stabil dan
peningkatan namun masih di bawah peningkatan, sejalan dengan proses penurunan, tetapi masih tergolong
sudah sangat baik
target pembukaan blokir AA. baik

Penyelesaian Tagihan Pengelolaan UP & TUP Dispensasi SPM Capaian Output


Capaian indikator mengalami Capaian indikator stabil dan sudah Capaian indikator meningkat dan
Capaian indikator stabil dan
penurunan, tetapi masih tergolong sangat baik sudah sangat baik
sudah sangat baik
sangat baik

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 7


Capaian IKPA Revisi DIPA
Ketentuan Umum Formula Nilai
Nilai Revisi DIPA Triwulanan:
Lingkup Revisi : (1) 14 Jenis Revisi Pergeseran, dan
(2) Revisi tidak menyebabkan perubahan pagu di
(1/Frekuensi Revisi DIPA) x 100
Nilai IKPA:
99,96
level Satker.
Rata-Rata Nilai Revisi DIPA Triwulanan
Rata-rata kanwil
99,92 2,102
Jumlah revisi objek
No. Kode Uraian Jenis Revisi perhitungan
1 201 Antar-Fungsi/Sub-Fungsi dan/atau Antar-Program
Pergerakan Revisi Satker Lingkup Kanwil DJPb Provinsi Papua sepanjang 2022
2 211 Pemenuhan Belanja Operasional
107 Kode 212-Penyelesaian
3 212 Penyelesaian Pagu Minus Belanja Pegawai Operasional Pagu Minus Belanja Kode 239-Revisi dalam
Rangka Pagu Anggaran 92 Kode 211-
Pegawai Operasional 85 Pemenuhan Belanja
Pergeseran Anggaran dari Belanja Operasional ke Belanja Tetap Lainnya
4 213
Non-Operasional Operasional
5 217 Penyelesaian Tunggakan

6 220 Pemanfaatan Sisa Anggaran Kontraktual dan/atau Swakelola

7 221 Pergeseran anggaran Antarjenis Belanja


8 222 Kontrak Tahun Jamak
9 225 RO Cadangan
10 226 Penurunan volume RO secara total
Penyelesaian putusan pengadilan yang telah mempunyai
11 229
kekuatan hukum tetap (inkracht)
221

201
226

217
226

217
226

201
217

212

212
201

220
221

221
229

226
211
236
239
212
221
239
211
213
220
221
236
239
226
222
211
213
220
221
236
239
201
211
213
220
221
239
201
217
211
213
220
221
236
239
212
201
211
220
221
236
239
212
201
217
211
213
220
221
236
239
211
213
220
221
239
201
217
226
222
211
213
220
221
239
217
222
211
213
236
239
212
201
217
226
222
211
220
236
239
212
201
217
222
01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12
Penyelesaian Pekerjaan yang Tidak Terselesaikan sampai
12 231
dengan Akhir Tahun Anggaran
• Perlu perhatian lebih pada kode jenis revisi 221, karena perubahan struktur jenis belanja dapat
13 236 Pergeseran Anggaran Antar-KRO dan/atau Antar-Kegiatan mengubah target indikator penyerapan anggaran dan capaian output.
• Lonjakan revisi pada bulan Januari dengan kode jenis 212.
14 239 Revisi dalam rangka Pagu Anggaran Tetap lainnya

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 8


Capaian IKPA Deviasi Halaman III DIPA
Ketentuan Umum Formula Nilai
1. Deviasi dihitung pada masing-masing jenis belanja. No. Rentang Deviasi Nilai Indikator

68,2
2. Ambang batas rata-rata deviasi bulanan sebesar 5,0%
untuk memperoleh nilai maksimal (100). 1 0-5,0% 100,0
3. Batas maksimal deviasi per jenis belanja tiap bulannya
2 >5,0% 0-95,0 Rata-rata kanwil
sebesar 100% (sesuai persentase deviasi)
73,08

B. Pegawai B. Barang
Sebaran Satker Berdasarkan Nilai IKPA Deviasi Hal III
DIPA
Jumlah
Kategori %
Satker
(a) Nilai 100 18 2.83%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 (b) Nilai antara 89,00-99,99 23 3.62%
Deviasi Rencana Realisasi Deviasi Rencana Realisasi (c) Nilai < 89,00 595 93.55%

B. Modal B. Sosial Grand Total 636 100.00%

93,55% Satker lingkup Kanwil DJPb Papua memperoleh


capaian indikator kinerja Deviasi Hal III DIPA lebih rendah
daripada 89.00. Perlu perbaikan kinerja di tahun selanjutnya.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Deviasi Rencana Realisasi Deviasi Rencana Realisasi Direktorat Jenderal Perbendaharaan 9


Capaian IKPA Penyerapan Anggaran
Ketentuan Umum Target
Penyerapan Tw I Tw II Tw III Tw IV Nilai
1. Target penyerapan anggaran (%) secara total Anggaran B. Pegawai 20% 50% 75% 95%

dibentuk dari target penyerapan pada masing-

2.
masing belanja.
Penyerapan Anggaran dihitung terhadap target
B. Barang

B. Modal
15%

10%
50%

40%
70%

70%
90%

90%
84,87
penyerapan anggaran secara total Rata-rata kanwil
B. Bansos 25% 50% 75% 95%
92,20

Penyerapan Anggaran 2022 Sebaran Satker Berdasarkan Nilai IKPA Penyerapan Anggaran

Jumlah
Kategori %
Satker
(a) Mencapai Target Penyerapan -- Nilai 100 149 23.43%
(b) Di Bawah Target, Namun Mencapai Target IKU
245 38.52%
-- Nilai 89,00-99,99
(c) Tidak Mencapai Target IKU -- Nilai <89,00 242 38.05%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Grand Total 636 100.00%
Target Realisasi
Sepanjang tahun berjalan, realisasi anggaran Januari – November
masih di bawah target penyerapan anggaran, sementara realisasi
anggaran Desember telah melebihi target penyerapan anggaran
Direktorat Jenderal Perbendaharaan 10
Capaian IKPA Belanja Kontraktual
Ketentuan Umum Bobot Komponen Nilai

Memperhitungkan komponen kepatuhan dan No. Komponen Indeks Komposit


akselerasi sebagai berikut:
a. Kepatuhan: ketepatan waktu penyampaian 1 Kepatuhan 40% 91,39
kontrak dalam 5 hari kerja sejak tanda tangan Rata-rata kanwil
kontrak 2 Akselerasi 60%
91,37
b. Akselerasi:
(1) Akselerasi - Kontrak pra DIPA,
(2) Akselerasi - Kontrak belanja 53 dengan nilai Akselerasi
Bulan Ketepatan Waktu Akselerasi Belanja 53 Nilai IKPA
di atas 50 juta s.d. 200 juta yang Kontrak Dini
diselesaikan di triwulan I. Khusus untuk 01 81 100 96 91.34
tahun 2022 penyelesaiannya dapat 02 100
85 98 93.41
dilakukan s.d. triwulan II untuk memperoleh
03 88 100 96 93.87
nilai optimal (100)
04 88 100 95 93.72
05 89 100 95 94.15
06 90 100 94 94.06
Sebagai Evaluasi untuk Tahun 2023:
07 90 100 93 93.69
• Data Kontrak agar disampaikan ke KPPN maksimal
08 90 100 91 93.44
5 hari kerja setelah ditandatangani
• Kontrak Belanja Modal dengan nilai Rp50 Juta s.d. 09 91 ketepatan 100 88 92.79
200 Juta didaftarkan dan diselesaikan pada 10 91 waktu 100 86 Akselerasi 92.18
Triwulan I tahun berkenaan untuk memperoleh 11 92 belum 100 82 53 belum 91.53
nilai optimal. 12 92 optimal 100 81 optimal 91.39

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 11


Capaian IKPA Penyelesaian Tagihan
Ketentuan Umum Formula Nilai

Dihitung berdasarkan ketepatan waktu


penyampaian SPM LS Kontraktual Non
Rasio SPM LS Kontraktual Non Belanja
Pegawai yang Tepat Waktu
98,31
Rata-rata kanwil
Belanja Pegawai s.d. 17 hari kerja 98,02

Capaian s.d. Desember 2022 Sebaran Penyelesaian Tagihan


60 0

Sebanyak 8.587 Tagihan 50 0


1788

disampaikan ke KPPN, dengan 148 40 0

Tagihan di antaranya Terlambat. 30 0


611 586
673 684 692 867 825 1041 1788

20 0
425
292
Terdapat lonjakan keterlambatan penyelesaian 10 0

tagihan pada bulan September 2022. 103 0 9 6 6 22 22 16 23 15 16 13


0
0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sept Okt Nov Des

Tepat Waktu Terlambat


Direktorat Jenderal Perbendaharaan
Capaian IKPA Pengelolaan UP dan TUP
Ketentuan Umum Bobot Komponen Nilai
Memperhitungkan komponen ketepatan waktu Indeks
No. Komponen
pertanggungjawaban dan akurasi besaran UP dan TUP:
a. Ketepatan waktu pertanggungjawaban UP dan TUP
b. Akurasi: 1 Ketepatan Waktu
Komposit
50%
94,50
Rata-rata kanwil
• % GUP Disebulankan  Khusus untuk tahun 2022, 95,99
% GUP Tw I nilainya 100 2 % GUP 25%
• % Setoran TUP
3 % Setoran 25%

Ketepatan Waktu Rasio setoran TUP masih


Pertanggungjawaba besar di atas 5%, dan
n UP perlu besaran GUP perlu
diperbaiki ditingkatkan lagi.

Direktorat Jenderal Perbendaharaan


Capaian IKPA Dispensasi SPM

Ketentuan Umum
Kategori Nilai
Nilai
Dispensasi SPM yang terbit (Permil) *)

Dihitung berdasarkan rasio SPM yang diterbitkan dengan


0,00
dispensasi akhir tahun terhadap total SPM yang terbit
di triwulan IV
100

95
(tidak ada dispensasi SPM)
0,01 – 0,099
100,00
Rata-rata kanwil
90 0,1 – 0,99 99,85
85 1 – 4,99
80 >=5,00

*Permil: rasio dispensasi SPM per 1.000 SPM yang terbit


contoh: 5 permil  5 dispensasi SPM yang terbit dari total 1.000 SPM

Kanwil DJPb Faktor Penyebab/Alasan Dispensasi:


Papua 1. Keterlambatan Pengajuan Tagihan atau Kurang Lengkap Dokumen Tagihan oleh Penyedia
2. Pekerjaan dalam Rangka Penanganan Bencana Alam
3. Kondisi Kahar/Force Majeure
35 SPM 4. Permasalahan Pengelolaan Perbendaharaan
5. Kondisi Lain dibuktikan Surat Pernyatan KPA
6. Lainnya

Direktorat Jenderal Perbendaharaan


Capaian IKPA - CAPAIAN OUTPUT
Ketentuan Umum Bobot Komponen Nilai
1. Memperhitungkan aspek (1) ketepatan waktu
pelaporan, dan (2) ketercapaian output.
2. Penetapan target capaian triwulanan:
a. Triwulan I, II, dan III berdasarkan target
No. Komponen Indeks Komposit
98,24
PCRO yang diproksikan sama dengan target 1 Ketepatan Waktu 30% Rata-rata kanwil
penyerapan anggaran triwulanan. 97,85
b. Triwulan IV berdasarkan target RO dalam 2 Capaian RO 70%
DIPA.

Sebaran Data Capaian Output

RO Dukungan Manajemen
RO Teknis
(Program WA)

Kategori RVRO Jumlah RO Rasio Kategori RVRO Jumlah RO Rasio


a. Nilai 100 2.471 98.13% a. Nilai 100 4.859 95,35%
b. Nilai 89,00-99,99 1 0.04% b. Nilai 89,00-99,99 54 1.06%
c. Nilai <89,00 46 1.83% c. Nilai <89,00 183 3.59%
Grand Total 2.518 100,0% Grand Total 5.096 100,0%
Terdapat 47 RO Dukman dari total 2.518 RO dukman yang belum mendapatkan capaian yang
maksimal. Sementara, 237 RO teknis dari 5,096 RO teknis belum mendapatkan capaian yang
maksimal.
Direktorat Jenderal Perbendaharaan
Profil RO Lingkup Kanwil DJPb Provinsi Papua

KPPN Dukman Share Teknis Share

1078 42,81% 2042 40,07%


2.518 RO JAYAPURA
Program Dukman 254 10,09% 455 8,93%
BIAK
7.614 RO 382 15,17% 802 15,74%
MERAUKE
yang dikelola 644
Satker 213 8,46% 509 9,99%
NABIRE
285 11,32% 639 12,54%
Satker/Prog/Keg/KRO/RO WAMENA
5.096 RO 118 4,69% 284 5,57%
Program Teknis SERUI
188 7,47% 365 7,16%
TIMIKA

Direktorat Jenderal Perbendaharaan


Partisipasi dan Kualitas Data Capaian Output

Kualitas Data
00
Tingkat Partisipasi 100.50%

1. PCRO dilaporkan 0 meskipun telah ada


00
100%
100.00%
realisasi anggaran 0 0%
00 99.50%

3. PCRO 100% namun capaian fisik (RVRO)


00 99.00% masih 0 43 4,25%

00 98.50%
7729 7753 7718 4. PCRO untuk seluruh RO belum mencapai
7614
100% hingga akhir tahun
1.440 17,72%
00 7407 7356 7405 98.00%

7118 7133 7154 7183


00 7046 97.50%
5. RVRO lebih dari 300% 64 1,19%
00 97.00%
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sept Okt Nov Des
6. Anomali pada RO Dukman dengan target
1 Layanan (RVRO dilaporkan > 1 )
8 0,22%

1. Jumlah rincian output yang wajib dilaporkan dalam


satu tahun terus mengalami penambahan. TOTAL RO DIKELOLA 7.614
2. Tingkat partisipasi pelaporan sudah SANGAT baik.

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 17


IKPA Tahun 2023 (tidak berubah, kecuali penyesuaian probis capaian output)
Belanja Penyelesaian Pengelolaan Penyerapan Dispensasi Capaian
Revisi DIPA Deviasi Hal III
2022

Kontraktual Tagihan UP-TUP Anggaran SPM Output


10% 10% 10% 10% 10% 20% 5% 25%
Dilakukan Pre-Assessment Satker/Eselon I/KL sesuai tusi dan karakteristik belanja pada SAKTI/OMSPAN
Revisi DIPA Deviasi Hal III Belanja Penyelesaian Pengelolaan Penyerapan Dispensasi Capaian
Kontraktual Tagihan UP-TUP Anggaran SPM Output
10% 10% 10% 10% 10% 20% 5% 25%
 Formula  Formula tidak  Formula tidak  Formula  Formula dan  Formula  Formula  Probis
tidak berubah berubah tidak probis tidak tidak tidak berubah
berubah  Ketepatan berubah berubah berubah berubah
waktu data  Formula
kontrak  LS  UP RM  Trajektori  Batas-batas tidak
 Kontrak pra- Kontraktual  TUP RM target per waktu LLAT berubah
2023

DIPA  Setoran TUP triwulan per  Rasio  Basis target


 Akselerasi jenis belanja layering CRO bulanan
belanja 53 fisik  Pagu neto sesuai
 Referensi blokir dan inputan
kontrak fisik-
non fisik pada RO tertentu Satker pada
SAKTI SAKTI

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 18


Formula IKPA (PER-5/PB/2022)
Revisi DIPA Deviasi Hal III DIPA Belanja Kontraktual Penyerapan Anggaran
Perluasan lingkup revisi pagu tetap 1. Perhitungan deviasi pada masing- Memperhitungkan komponen 1. Target penyerapan anggaran ditetapkan
(pergeran) yang terkait dengan kualitas masing jenis belanja untuk kepatuhan dan akselerasi: pada masing-masing jenis belanja
perencanaan. mendorong perencaan yang lebih 1. Kepatuhan: ketepatan waktu 2. Tingkat penyerapan anggaran per
akurat penyampaian kontrak. K/L/Es I/Satker ditetapkan berdasarkan
2. Pengaturan ambang batas rata-rata 2. Akselerasi: (1) Kontrak pra DIPA, total pagu per jenis belanja terhadap
Tahun 2021 Tahun 2022 (2) Akselerasi Kontrak Belanja targetnya
deviasi bulanan sebesar 5,0% untuk
memperoleh nilai maksimal Modal
4 Jenis kode Revisi 14 Jenis kode
Revisi Komponen Indeks
Rentang Deviasi Nilai Indikator Komposit
0%-5% 100
Pengelolaan UP dan TUP Kepatuhan 60%
≥5% 0-95
Memperhitungkan komponen ketepatan Akselerasi 40%
waktu dan akurasi UP dan GUP:
1. Ketepatan Waktu: ketepatan waktu Penyelesaian Tagihan Dispensasi SPM Capaian Output
GUP/PTUP Dihitung berdasarkan rasio SPM yang
Dihitung berdasarkan rasio antara SPM Dihitung berdasarkan komponen ketepatan
2. Akurasi:
LS Kontraktual Non Belanja Pegawai diterbitkan dengan dispensasi akhir tahun waktu dan capaian RO:
a. % GUP Disebulankan
yang tepat waktu disampaikan ke KPPN 1. Ketepatan Waktu: ketepatan waktu
b. % Setoran TUP
terhadap seluruh SPM Kontraktual Non pelaporan data capaian output (5 hari
Belanja Pegawai yang terbit kerja bulan berikutnya)
Komponen Indeks 2. Capaian RO: Capaian Progres RO
Komposit dan/atau Realisasi Volume RO terhadap
target triwulanan
Ketepatan Waktu 50% Ketepatan Waktu 17 hari kerja Komponen Indeks Komposit
% GUP Disebulankan 25% penyampaian sejak BAST
Ketepatan Waktu 30%
% Setoran TUP 25%
Capaian RO 70%

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 19


Automatic Adjustment Belanja Kementerian/Lembaga TA 2023
APBN yang Waspada dan Optimis
Respon Fiskal:
Dinamika perekonomian, geopolitik, dan Automatic Adjustment Belanja
ekologis memberikan tekanan pada outlook Kementerian/Lembaga TA 2023
kondisi global menghasilkan ketidakpastian. S-1040/MK.02/2022 tanggal 9 Des 2022

Dikecualikan dari Objek,


Ketentuan Objek AA 2023 untuk kegiatan
 Sumber dana RM  Belanja 57 permanen:
 Objek Kegiatan prioritas: a. PBI Jamkes.
a. Belanja 51 dapat diefisienkan;
b. PKH.
b. Belanja 52 dapat diefisienkan, tidak mendesak dan
dapat ditunda (honor, perjadin, paket meeting, opr c. Kartu Sembako.
dan non opr lainnya.  Belanja tahapan pemilu;
 Belanja 53 dapat diefisienkan, tidak mendesak dan  Belanja terkait IKN;
dapat ditunda;  Belanja pembayarak kontrak tahun jamak; dan
 Belanja 57 tidak permanen; dan/atau  Belanja pembayaran ketersediaan layanan
 Kegiatan diblokir dan diperkirakan tidak dapat dipenuhi (Availability Payment).
dokumen pendukung s.d. Semster I 2023

Blokir diterapkan pada Anggaran Pendidikan, Anggaran Kesehatan, dan proyek Prioritas
Nasional, dalam hal sumber lainnya tidak memadai.

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 20


Periodisasi Penilaian IKPA
 Pada prinsipnya, penilaian IKPA diberlakukan untuk kinerja pelaksanaan anggaran satu tahun anggaran penuh.
 Penilaian kinerja pelaksanaan anggaran berlaku sejak DIPA efektif/disahkan berdasarkan tanggal posting pada sistem SPAN.
 Dalam pelaksanaannya, terdapat 3 kondisi DIPA/Satker: (1) DIPA Awal (2) DIPA Baru Tengah Tahun (3) DIPA/Satker Likuidasi.
IKPA (1)

DIPA 0 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des IKPA

DIPA/Satker Eksisting DIPA 1 DIPA 2 DIPA 3


IKPA dinilai secara penuh DIPA/Satker Baru
DIPA 0 dalam satu tahun anggaran IKPA (4)
pada seluruh indikator DIPA/Satker Likuidasi
kinerja. IKPA (3)
DIPA/Satker Baru
IKPA (2)

DIPA/Satker Baru DIPA/Satker Likuidasi DIPA/Satker Baru


IKPA dinilai untuk transaksi setelah DIPA IKPA dinilai untuk transaksi yang telah IKPA dinilai untuk transaksi setelah DIPA
DIPA 1 efektif di tengah tahun berjalan dengan DIPA 2 terjadi sampai dengan tanggal cut off DIPA 3 efektif di tengah tahun berjalan dengan
formula default, termasuk mengikuti pola transaksi DIPA. Sepanjang data DIPA masih formula default, termasuk mengikuti pola
akselerasi belanja pada triwulan eksisting pada SPAN maka penilaian akselerasi belanja pada triwulan
berkenaan. kinerja akan dinilai setahun penuh. berkenaan.

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 21


DIPA, REVISI, TARGET, DAN PENYERAPAN ANGGARAN
Keakurasian dan konsistensi rencana-realisasi dalam perspektif eksekusi triwulanan.

Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

DIPA JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES
Awal
Reviu Reviu Reviu Reviu
DIPA DIPA DIPA DIPA
Revisi Revisi Belanja/ Realisasi Revisi Belanja/ Realisasi Revisi Belanja/ Realisasi
Belanja/ Realisasi

Pagu Pagu Pagu Pagu


Bruto Bruto Bruto Bruto
Pagu Neto = Blokir Blokir Blokir Blokir
Pagu Bruto
- Blokir
Pagu Neto Pagu Neto Pagu Neto Pagu Neto
RPD dan Realisasi TW I RPD dan Realisasi TW II RPD dan Realisasi TW III RPD dan Realisasi TW IV

Penguncian Pagu DIPA Triwulanan 31 Maret 30 Juni 30 September 31 Desember

 Lakukan reviu kegiatan  Jika diperlukan,  Segera selesaikan  Tidak termasuk revisi  Prioritaskan Pagu Neto  Target kumulatif realisasi
dan anggaran lakukan revisi DIPA blokir pagu apabila POK yang dapat sebagai basis RPD dan tahunan tidak 100%
triwulanan. pada awal triwulan. dalam kendali K/L. dilakukan kapan saja realisasi anggaran sesuai dimanfaatkan sebagai
sesuai kebutuhan. target. efisiensi, termasuk blokir.

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 22


Pemutakhiran Halaman III DIPA Triwulan I 2023

dihitung berdasarkan rata-rata kesesuaian antara realisasi anggaran terhadap


Deviasi Hal
Rencana Penarikan Dana (RPD) bulanan pada setiap jenis belanja.
III DIPA pemutakhiran RPD pada Halaman III DIPA yang disampaikan oleh Satker paling
lambat pada hari kerja kesepuluh awal triwulan:

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
Tw I Tw II Tw III Tw IV
Penguncian RPD pada OMSPAN 2023 14 Februari 2023 17 April 2023 14 Juli 2023 13 Oktober 2023

 Dalam kondisi normal -> K/L, Satker harus Satker K/L perlu memperhitungkan sisa pagu  Prosedur pemutakhiran/updating RPD
bisa memperkirakan DIPA tidak berubah efektif yang dipengaruhi: Halaman III DIPA oleh Satker mengikuti
dalam triwulan berjalan. 1. Blokir Pagu proses pengajuan revisi anggaran melalui
 Konsolidasi internal Satker diperlukan 2. Pagu Minus Belanja SAKTI secara sekuensial.
untuk memperkirakan jadwal kegiatan 3. Revisi yang menyebabkan  Pastikan revisi terpusat diselesaikan
dan rencana penarikan dana bulanan. penambahan/pengurangan pagu DIPA terlebih dulu! Atau revisi terpusat telah
mengakomodasi pemutakhiran RPD!
Arah Kebijakan ke Depan Pemutakhiran RPD menjadi
Kewenangan KPA
Direktorat Jenderal Perbendaharaan 23
Langkah-langkah Updating Hal III DIPA Triwulan I 2023
 Batas pengajuan revisi Halaman III DIPA ke Kanwil DJPb s.d. 14 Februari 2023
 Pemutakhiran RPD Halaman III DIPA untuk periode 1 tahun (Januari-Desember), akurasi fokus pada Triwulan I 2023
Proyeksikan RPD untuk seluruh
OMSPAN Memutakhirkan (update) RPD OMSPAN Memutakhirkan (update) RPD bulan dan triwulan TA berjalan,
mulai dari bulan Januari 2023 selama Triwulan III dan bulan-bulan pastikan pagu blokir menjadi RPD
berikutnya pada periode TW 4 atau di
14 Feb 2023 Desember 2023

Perhatikan nominal target penyerapan triwulan III pada OMSPAN!

JAN FEB MAR TW II TW III TW IV

Deviasi
Desember tidak
Update RPD untuk semua bulan
dihitung/ dinilai
sesuai pagu DIPA
RPD Jan = RPD Mar = Sisa NOMINAL
Rencana Kegiatan TW 3 RPD Feb = Sisa
Realisasi Pagu Mar –
Pagu Feb – Target
Rencana Pencairan Dana TW 3 Anggaran/SP2D Blokir – RPD
Jan 2023
Blokir - RPD Jan
s.d. Feb Penyerapan
TW I
Dalam eksekusinya pastikan deviasi tiap jenis belanja
tidak lebih dari 5%!!!
Direktorat Jenderal Perbendaharaan 24
Proses Bisnis Kinerja & Proyeksi Capaian Output SAKTI

Sebelum (2022) Sesudah (2023)


1. Target Capaian Output dihitung Triwulanan. 1. Target Capaian Output diproyeksikan secara Bulanan.
2. Target Capaian Output sama dengan Target Penyerapan Anggaran. 2. Target Capaian Output ditentukan berdasarkan Proyeksi Satker.
3. Target Capaian Output dihitung secara otomatis pada OMSPAN. 3. Target Capaian Output diinput Satker pada SAKTI.
4. Target Capaian Output sama untuk seluruh RO pada DIPA Satker. 4. Target Capaian Output dapat berbeda antar-RO pada DIPA Satker.
5. Nilai IKPA Capaian Output berdasarkan Target Triwulanan. 5. Nilai IKPA Capaian Output berdasarkan Target Bulanan.

PPK Satker
Satker melakukan proses input data TPCRO
dan TRVRO Bulanan pada Aplikasi SAKTI
Target PCRO sesuai dengan periode Pemutakhiran
1 Entry data Target RVRO Halaman III DIPA.
Menu IKPA/Monev PA Menu IKPA/Monev PA

Target Penyerapan 2 Aliran data


Target Capaian Output
Anggaran
Target PCRO
IKPA Penyerapan Anggaran IKPA Capaian Output Target RVRO
Modul Komitmen Menu IKPA/Monev PA
IKPA Capaian Output

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 25


Strategi Optimalisasi IKPA Satker (1)

Revisi DIPA

 Melakukan reviu atas DIPA secara periodik (minimal sekali di akhir triwulan), dan mengendalikan serta
mengoptimalkan revisi anggaran dalam hal diperlukan penyesuaian kebijakan program/kegiatan pada K/L.
 Segera membuka blokir anggaran dalam kendali K/L dengan mempersiapkan dokumen yang diperlukan apabila
masih terdapat anggaran yang diberikan catatan dalam DIPA (tanda blokir) dan segera menyelesaikan sejak awal
tahun.
 Meminimalisir revisi pergeseran antarjenis belanja di akhir triwulan yang dapat menyebabkan trajectory
penyerapan anggaran berubah.

Deviasi Hal III DIPA


 Mereviu rencana kegiatan secara periodik dan prognosis penyerapan anggaran (minimal sekali di akhir triwulan),
serta menyusun rencana penarikan dana masing-masing jenis belanja.
 Menyelaraskan RPD Halaman III DIPA dengan target penyerapan anggaran triwulanan. Dalam hal terdapat
perubahan komposisi pagu per jenis belanja, agar memperhatikan perubahan target penyerapan anggaran dan
melakukan penyesuaian pada RPD Hal III DIPA.
 Mengajukan revisi Hal III DIPA sebelum batas akhir cut off RPD triwulanan dalam rangka penilaian IKPA.
 Melakukan pengendalian pencairan anggaran sesuai RPD.

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 26


Strategi Optimalisasi IKPA Satker (2)

Penyerapan Anggaran

 Meningkatkan kualitas perencanaan dan eksekusi kegiatan secara relevan dan terjadwal, serta tidak
menumpuk pencairan anggaran pada akhir tahun.
 Melakukan percepatan belanja, khususnya untuk belanja barang dan modal yang proses pengadaan barang
dan jasanya dapat dimulai sejak awal tahun anggaran.
 Mengoptimalkan penyerapan anggaran secara proporsional setiap bulan berdasarkan target, rencana
kegiatan, dan rencana penarikan dana yang telah disusun.

Belanja Kontraktual

 Mengidentifikasi dan mempersiapkan PBJ tahun anggaran mendatang untuk dilakukan percepatan lelang dan
penandatanganan kontrak segera setelah DIPA ditetapkan.
 Menyiapkan dokumen dan segera melakukan pendaftaran kontrak ke KPPN.
 Memastikan pengadaan barang/jasa yang sifatnya sekaligus dan nilainya s.d. 200 juta diselesaikan pembayarannya pada
Triwulan I.
 Meninimalisir rencana PBJ Belanja Modal s.d. 200 Juta di luar Triwulan I.

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 27


Strategi Optimalisasi IKPA Satker (3)
Penyelesaian Tagihan

 Segera menyelesaikan pembayaran dan tidak menunda proses penyelesaian tagihan yang pekerjaannya telah selesai (termasuk
pekerjaan termin).
 Memperhatikan ketentuan penyelesaian tagihan dalam 17 hari kerja sejak timbulnya hak tagih kepada negara.
 Lebih teliti, lengkap, dan akurat dalam pengisian uraian pada SPM terutama untuk tanggal dan nomor BAST/BAPP. Tanggal BAST
berlaku apabila pekerjaan (barang/jasa) telah diserahterimakan seluruhnya, sementara tanggal BAPP berlaku apabila pekerjaan
(barang/jasa) dilakukan secara bertahap untuk pembayaran berdasarkan termin.

Pengelolaan UP dan TUP


 Menghitung kembali kebutuhan operasional bulanan Satker dan mengajukan UP Tunai secara rasional sesuai kebutuhan bulanan.
 Menggunakan UP Tunai secara efektif dan efisien dengan mempercepat revolving UP Tunai paling sedikit 100% dalam satu bulan.
 Dalam mengajukan TUP Tunai, agar menyusun rencana penggunaan dan pengeluaran TUP dalam satu bulan secara efektif dan
meminimalkan setoran TUP.
 Menyetor sisa dana UP/TUP Tunai yang berada di Bendahara Pengeluaran/BPP sebelum akhir tahun anggaran berakhir.
 Memonitor status penggunaan UP/TUP Tunai pada Aplikasi OMSPAN (Karwas UP/TUP dan detil data IKPA UP/TUP).
 Dalam hal Satker memiliki BPP, agar melakukan konsolidasi atas penggunaan UP di masing-masing BPP dan mengajukan GUP ke
KPPN apabila telah digunakan minimal 50% dari total UP yang dikelola.
Direktorat Jenderal Perbendaharaan 28
Strategi Optimalisasi IKPA Satker (4)

Dispensasi SPM

 Memantau progres penyelesaian kegiatan sesuai rencana dengan memperhatikan batas-batas akhir penyampaian SPM pada
akhir tahun anggaran.
 Menetapkan mitigasi risiko penyelesaian pekerjaan dan pembayaran menjelang akhir tahun anggaran; dan
 Menghitung prognosis belanja agar dapat dieksekusi tepat waktu untuk menghindari penumpukan pencairan anggaran pada
akhir tahun

Capaian Output

 Menetapkan target dan metode perhitungan capaian output untuk setiap RO yang dikelola, khususnya untuk output teknis.
 Secara periodik menghitung tingkat kemajuan aktivitas (progres/PCRO) dan capaian (Realisasi Volume RO), memperhatikan gap
progres capaian output dengan penyerapan anggaran.
 Melakukan pengisian data capaian output bulanan secara akurat dan disiplin sebelum batas akhir open period reguler (5 hari kerja
setelah bulan berakhir).
 Memonitor status data pada aplikasi OMSPAN dan memastikan status data telah Terkonfirmasi.
 Meningkatkan koordinasi antar PPK, dan PPK dengan pengelola kegiatan, dalam melakukan pengawasan, perhitungan, dan
pelaporan data capaian output.

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 29


Terima Kasih

www.djpb.kemenkeu.go.id @ditjenperbendaharaan Direktorat Jenderal Perbendaharaan @DJPbKemenkeu_RI


DJPb.KemenkeuRI
- DJPb Kemenkeu RI

© 2022 Direktorat Jenderal Perbendaharaan 30

Anda mungkin juga menyukai