Pengertian
Surat dakwaan adalah surat yang memuat uraian tentang tindak pidana yang dilakukan
oleh terdakwa sebagai hasil penyidikan yang dibuat dalm bentuk akta guna pemeriksaan
di siding pengadilan untuk memperoleh putusan hakim tentang perbuatan terdakwa yang
disangkakan terhadapnya.
b) Bagi Terdakwa
1. Sebagai dasar melakukan keberatan
- Pasal 156 ayat (1) KUHAP, terdakwa maupun penasihat hukum berhak
mengajukan keberatan bahwa pengadilan tidak berwenang mengadili
perkaranya atau dakwaan tidak dapat diterima atau surat dakwaan harus
dibatalkan. Atas keberatan tersebut hakim mempertimbangkan untuk
mengambil keputusan.
c) Bagi Hakim
1. Sebagai dasar dan batas melakukan pemeriksaan di pengadilan
Artinya, surat dakwaan sebagai dasar dan merupakan batas pemeriksaan di sidang.
Pertanyaan dan pembuktian harus selalu dikembalikan kepada tindak pidana yang
didakwakan dalam surat dakwaan.
4) Dakwaan Kumulatif
- Dalam satu surat dakwaan didakwakan beberapa tindak pidana sekaligus yang
masing-masing berdiri sendiri baik ancaman pidana sejenis maupun tidak sejenis.
- Penunut umum dan Hakim harus membuktikan dakwaan satu persatu, terhadap
dakwaan yang tebrukti terdakwa harus dipertanggungjawabkan dan dijatuhi
pidana sedangkan yang tidak terbukti terdakwa harus dibebaskan, dan jika
seandainya terbukti tetapi tidak dapat dipertanggungjawabkan dinyatakan lepas
dari segala tuntutan hukum
- Dakwaan disusunan secara kumulasi, apabila terjadi concursus realis menurut
Pasal 65 ayat (1) KUHP, atau terjadi penggabungan perkara menurut Pasal 141
KUHAP
- Ciri Dakwaan kumulasi, diantara dakwaan yang satu dengan dakwaan yang lain
terdapat kata penghubung “DAN”, dan masing-masing dakwaan diberi kata
Pertama, dan Kedua.
- Tidak diperbolehkan mengkumulasikan antara tindak pidana yang diperiksa
dengan acara pemeriksaan biasa/ singkat denga tindak pidana yang diperiksa
dengan acara pemerikasaan cepat, atau antara dua pengadilan yang mempunyai
kewenangan mengadili yang berbeda.
- Apabila terjadi Concursus Idelalis apakah dapat diajukan dakwaan secara
kumultif?
Jawab:
…..
- Contoh Dakwaan Kumulasi:
Dakwaan Pertama, Pencurian sebagaimana Pasal 362 KUHP
DAN
Dakwaan Kedua, Penggelapan sebagaimana Pasal 372 KUHP