2. Teori Receptie
Dikemukakan oleh Snouck Hurgronje (1857-1936) kemudian dikembangkan oleh C.
Van Vollenhoven dan Ter Haar.
“Bagi rakyat pribumi berlaku Hukum Adat. Hukum Islam berlaku kalau norma Hukum
Islam telah diterima oleh masyarakat sebagai Hukum Adat”
Jadi dalam teori ini Hukum Islam mulai sedikit dikesampingkan
Agar orang-orang prbumi agar jangan sampai memegang ajaran Hukum Islam
Agar menarik orang pribumi ke budaya Eropa.
Berbagai kebijakan yang dilakukan oleh Snouck Hurgronje:
1. Dalam kegiatan keagamaan, pemerintah Hindia Belanda hendaknya
memberikan kebebasan secara jujur dan secara penuh tanpa syarat bagi
orang-orang Islam untuk melaksanakan ajaran agamanya.
2. Dalam bidang kemasyarkatan, Pemerintah Hindia Belanda hendaknya
menghormati adat istiadat dan kebiasaan rakyat yang berlaku dengan
membuka jalan yang dapat menunut taraf hidup rakyat jajahan kepada
suatu kemajuan yang tenang kea rah mendekati pemerintah Hindia
Belanda dengan memberikan bantuan kepada mereka yang menempuh
jalan ini.
3. Dalam bidang ketatanegaraan Indonesia, mencegah tujuan yang
dapat membawa atau menghubungkan Gerakan islamisme yanhg
mempunyai tujuan untuk mencari kekuatan dalam hubungan
menghadapi Hindia Belanda terhadap rakyat bangsa Timur
UU No 7/1989
UU No. 3/2006
Didalam UU No. 7 Tahun 1989 hanya mengadili perkara perkawinan, waris, hibah,
wakaf, zakat, infaq dan shadaqah. Sedangkan dalam UU No. 7 Tahun 1989 ada tambahan
yakni mengadili: Ekonomi Syariah.
Penjelasan UU No. 7/1989
Didalam penjelasan UU ini ada kalimat:
“Para pihak sebelum berperkara dapat mempertimbangkan untuk memilih hukum apa
yang akan dipergunakan dalam pembagian warisan”
- Kalimat tersebut berarti memberikan alternatif bagi para pihak yang berperkara untuk
memilih hukum mana yang akan dipakai. Apakah pengadilan agama atau pengadilan
negeri
- Kalimat tsb kemudian dihapuskan setelahnya