Anda di halaman 1dari 4

Surat Gugatan & Jawaban Tergugat

 Objek Gugatan
1) Kepaniteraaan Adminsitrasi Pemerintahan
Ketetapan tertulis yang dikeluarkan oleh Badan dan/ atau Pejabat Pemerintahan
dalam penyelenggaraan pemerintahan.

2) Tindakan AP
Perbuatan Pejabat Pemerintahan atau penyelenggara negara lainnya untuk melakukan
dan/atau tidak melakukan perbuatan konkret dalam rangka penyelenggaraan
pemerintahan. -> Perma 2/2019

3) Sengketa TUN Khusus


- Fiktf Positif;
- Uji PW;
- KIP;
- Pemilu;
- Pilkada;
- Dll.

 Keputusan TUN yang Bukan Obyek Sengketa TUN


Sebagai tangkisan kita dalam menjawab gugatan (Jawaban Tergugat):
Yaitu menangkis (eksepsi) terkait wewenang PTUN
KTUN sebagaimana disebutkan dalam Pasal 2 UU Peratun:
a) KTUN Hukum Perdata
b) KTUN Bersifat Umum
c) KTUN yang masih memerlukan persetujuan
d) KTUN yang didasarkan pada ketentuan KUHP dan KUHAP/ Peraturan lain yang
bersifat Pidana
e) KTUN dasar hasil pemeriksaan Badan Peradilan
f) KTUN mengenai Tata Usaha TNI
g) Keputusan KPU dan KPUD mengenai hasil PEMILU

KTUN sebagaimana disebutkan dalam Pasal 49 UU No.5 Tahun 1986:


a) Dikeluarkan dalam perang, keadaan bahaya dan bencana alam
b) Dikeluarkan dalam keadaan mendesak untuk kepentingan umum
 Subjek Gugatan TUN
- Penggugat: warga Masyarakat, yaitu seseorang atau badan hukum perdata yang
terkait dengan keputusan dan/ atau Tindakan. Badan Pemerintahan dapat menjadi
penguggat dalam rangka mempertahankan hak keperdataannya
- …
- …

 Tempat Menagjukan Gugatan


(Pasal 54 Peratun)
Gugatan dapat diajukan kepada Pengadilan yang daerah hukumnya meliputi tempat
kedudukan:
1. Tergugat (ayat 1)
2. Bila tergugat lebih dari satu, ditempat kedudukan salah satu tergugat (ayat 2)
3. Di kediaman Penggugat

 Syarat & Isi Gugatan


(Pasal 56 UU PTUN)
- Nama, WN, tempat tinggal dan pekerjaan Penggugat atau kuasanya;
- Nama Jabatan & tempat kedudukan Tergugat;
- Dasar Gugatan/ Posita, terdiri atas:
1) Kompetensi peratun
2) Kepentingan Menggugat
3) Upaya Administratif
4) Tenggang waktu menggugat
5) Alasan/ Pokok Gugatan
Dan hal yang diminta untuk diputus oleh PTUN/ Petitum; diusahakan diserta
Keputusan TUN yang digugat.

 Kepentingan Menggugat
Penjelasan Pasal 53 ayat (1) UU No. 5 Tahun 1986 menyatakan: “hanya orang atau badan
hukum perdata yang kepentingannya terkena oleh akibat hukum Keputusan TUN yang
dikeluarkan dan karenanya yang bersangkutan merasa dirugikan, dibolehkan menguggat
Keputusan TUN’. Pasal 87 huruf e UUAO jo. SEMA Nomor 4 Tahun 2016 -> Berpotensi
Menimbulkan Akibat Hukum

 Upaya Administratif
Pasal 48 UU Peratun:
(1) “Dalam hal suatu Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara diberi wewenang oleh atau
berdasarkan peraturan perundang-undangan untuk menyelesaikan secara administratif
sengketa Tata Usaha Negara tertentu, maka batal atau tidak sah, dengan atau tanpa
disertai tuntutan ganti rugi dan/ administratif yang tersedia.
(2) Pengadilan baru berwenang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan sengkata Tata
Usaha Negara sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) jika seluruh upaya
administrative yang bersangkutan telah digunakan.”

Pasal 75 ayat (1) UUAP:


Pasal 76 ayat (2) dan (3):
Pasal 2 ayat (1) Perma 6/2018: Pengadilan berwenang menerima, memeriksa, memutus
dan menyelesaikan sengketa admistrasi pemerintahan setelag menempuh upaya
administratif
Pasal 3 Perma 56/2018: UA sesuai dengan peraturan dasarnya , da jika tidak diatur, maka
menggunakan ketentuan dalam UUAP.

 Tenggang Waktu
 “Gugatan dapat diajukan hanya dalam tenggang waktu Sembilan puluh hari
terghitung sejak saat diterimanya atau diumumkannya Keputusan Badan atau
Pejabat TUN” (Pasal 55 UU PTUN).
 Dengan adanya keharusan Upaya Administratif, maka tenggang waktu pengajuan
gugatan di PTUN dihitung Sembilan puluh hari sejak adanya keputusan atas
upaya administratif (Pasal 5 Perma Nomor 6 Tahun 2018).

 Alasan/ Pokok Gugatan


(Pasal 53 ayat (2) UU No. 9 Tahun 2004)
1. Keputusan TUN yang digugat bertentangan dengan Peraturan Perundang-undangan
yang berlaku.
2. Keputusan TUN yang digugat bertentangan dengan asas Umum Pemerintahan yang
Baik

Pasal 52 UUAP;
(1) Syarat sahnya Keputusan meliputi
a) Ditetapkan oleh pejabat yang berwenang
b) Dibuat sesuai prosedur dan
c) Substansi yang sesuai dengan objek Keputusan
(2) Sahnya Keputusan sebagaimana dimaksud ayat (1) didasarkan ketentuan Peraturan
Perundang-undangan dan AUPB.

 Petitum
 Review Format Gugatan
1) Identitas Para Pihak
Penggugat & Tergugat ->
2) Dasar Gugatan
Terdiri atas formalitas gugatan (kewenangan PTUN
3) Petitum

 Review Format Jawaban Tergugat


Diajukan oleh Tergugat/ Tergugat II Intervensi, dapat terdiri atas:
1) Eksepsi:
- Absolut (Kewenangan Mengadili Obyek Sengketa) -> dapat diajukan dan dputus
selain pemeriksaan perkara
- Relatif (Kewenangan mengadil berdasarkan wilayah hukum pengadilan ->
diajukan sebelum jawaban pokok perkara dan diputus sebelum pembuktian.
- Lain-Lain (Eksepsi selain kewenangan mengadili, seperti kurang pihak daluwarsa,
dll. -> diputus Bersama dengan pokok sengketa.

2) Pokok Perkara:
Sangkalan terhadap dalil-dalil Penguggat, yang berisi bahwa KTUN Obyek Sengketa
telah sesuai dengan perturan perundang-undangan dan asas-asas umum pemerintahan
yang baik, baiuk secara kewenangan, prosedur, maupun substansinya.

Anda mungkin juga menyukai