Anda di halaman 1dari 5

HAK PENGELOLAAN

 Dasar Hukum
- Pasal 2 ayat (4) UUPA
- Penjelasan Umum UUPA Angka II No. 2
- PP No. 8/ 1953 tentang Penguasaan Tanah-Tanah Negara
- PP No. 24 Tahun 1997
- PP No. 40 Tahun 1996 yang sudah dicabut dengan PP No. 18 Tahun 2021
- PMA No. 9 Tahun 1965
- PMA No, 1 Tahun 1966
- Permendagri No. 5 Tahun 1974
- Permendagri No. 1 Tahun 1977
- PMNA No. 3 Tahun 1997
- PP No. 36 Tahun 1977
- Permen Agraria/ Kepala BPN No. 3 Tahun 1999, yang sudah dicabut dengan
PERKABAN No. 1 Tahun 2011, diubah dengan PERKABAN No. 2 Tahun 2013 dan
dicabut dengan PermenATR No. 16 Tahun 2011
- Permen Agraria/ Kepala BPN

 Pelimpahan Wwewenang Hak Menguasai Negara Atas Tanah


Pasal 2 ayat (4) UUPA:
- Hak menguasai dari negara tersebut di atas pelaksanaannya dapat dikuasakan kepada
daerah-dearah Swatantra dan masyarakat -mayasrakat hukum adat, sekedar
diperlukan dan tidak bertentangan dengan kepentingan

 Wewenang Hak Menguasai Negara atas Tanah


1. Mengatur dan menyelenggarakan peruntuka, penggunaan, persediaan dan
pemeliharaan tanah;
2. Menentukan dan mengatur hubungan-hubungan hukum anatar orang-orang dengan
tanah;
3. Menentukan dan mengatur hubungan-hubungan hukum antara orang-orang dan
perbuatan-perbuatan hukum mengenai tanah (Pasal 2 ayat (2)) UUPA.

 Pelaksanaan Kewenangan Hak Menguasai Negara atas Tanah


1. Kewenangan Hak menguasai Negara atas tanah dilaksanakan oleh Pemrintah Pusat
2. ….

 ….
 Hak pengelolaan berasal dari Bahasa Belanda yaitu Beheersrecht (Hak
Penguasaan)
 Hak penguasaan tanah dipunyai oleh Jawatan, Departemen, dan Daerah Swtantra
atas tanah yang dikuasai langsung oleh negeri (PP No. 8/ 1953 tentang
Penguasaan Tanah-Tanah Negara)
 Di dalam Pasal 4nya diatur tentang ghak penguasan atas tanag dapat diberikan
kepada kementerian atau jawatan dan daerah swantantra
Pasal 13 UUDS dinyatakan daerah yang diberik hak untuk mengatur rumah
tangganya sendiri

 Peraturan Menteri Agraria No. 9 Tahun 1965


 Hak penguasaan atas tanah negara, yang diberikan kepada Departemen,
Direktorat, dan Daerah Swantantra sepanjang tanahnya dipergunakan untuk
kepentingannya sendiri dikonverersi menjadi Hak Pakai (Pasal 11)
 Hak penguasaan atas tanah negara yang diberikan kepada Departemen, Direktorat,
dan Swantantra sepanjang tanahnya dipergunkan untuk kpentingannya sendiri,
dimaksudkan juga untuk dapat diberikan dengan sesuatu hak kepada pihak ketiga
dikonversi menjadi Hak Pengelolaan (Pasal 2)

 Kewajiban Pendaftaran Hak Pakai dan Hak Pengelolaan


 Hak pakai dna Hak Pengelolaan yang dipunyai oleh Departemen, Direktorat, dan
daerah Swantantra wajib didaftarkan ke Kantor Jawatan Pendaftaran Tanah (Pasal
1 PMA 1/1966)
 Hak Pakai dan Hak Pengelolaan termasuk obyek pendaftaran tanah (Pasal 9 PP
24/1997)
 Dengan didaftarkan Hak Pengelolaan oleh pemegang hak lahirnya hak,
kewajiban, dan kewenangan atas tanahnya.
 ….

 Pengukuhan Hak Pengelolaan


 Hak Pengelolaan lahir tidak didasarkan pada UU tetapi berdasarkan Peraturab
Menteri Agraria Nomor 9 Tahun 1965
 ….
 …

 Masalah Yuridis Hak pengelolaan


 Hak pengelolaan yang diatur dengan Peratruran Menteri Agraria melahirkan ha
katas tanah (Hak Milik, HGB, atau Hak Pakai) yang diatur dengan UU (UU No. 5
Tahun 1960).
 Hak penguasaan atas tanah negara yang dikuasai oleh aerah Swantantra,
Departemen, dan Direktorat belum didaftarkan, sehingga belum terbit
kewenangan atas tanahnya.

 Pengertian Hak Pengelolaan


Pasal 1 angka 2 PP 40/1996 jo Pasal 1 angka 4 PP 24/ 1997 jo Pasal 1 angka 3 Permen
Agraria/ Kepala BPN 9/1999, Hak Pengelolaan (HPL) adalah hak menguasai dari negara
yang kewenangan pelaksanannya sebagian dilimpahkan kepada pemegang haknya.
Pasal 1 PP 36/ 1997
“Hak Pengelolaan adalah hak menguasai dari negara atas tanah yang kewenangan
pelaksanannya Sebagian dilimpahkan kepada pemegang haknya untuk merencanakan
peruntukan dan penggunaan tanah, menggunakan tanah untuk keperluan pelaksaan
tugasnya, menyerahkan bagian-bagian tanah tersebut kepada pihak ketiga dan atau
bekerja sama dengan pihak ketiga.”
 Pelimpahan Wewenang Hak Menguasai Negara Atas Tanah Kepada Pemegang
HPL
- Sebagian kewenangan Hak Menguasai Negara Atas Tanah yang dimuat dalam Pasal 2
ayat (2) UU No. 5 Tahun 1960 yang dilimpahkan kepada pemegang Hak Pengelolaan
tidak jelas yaitu bersifat alternatif
- …
- …
- …
- …

 Subyek Hak Pengelolaan


1. Instansi Pemerintah termasuk Pemerintah Daerah
2. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
3. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)
4. PT Persero
5. Badan Otoritas
6. Badan-badan hukum Pemerintah lainnya yang ditunjuk oleh Pemerintah

 Kedudukan HPL
- HPL merupakan Hak Menguasai Negara atas tanah ataukah ha katas tanah?
- Boedi Harsono: HPL merupakan gempilan Hak Menguasai atas Negara
- ..

 Terjadinya Hak Pengelolaan


1. Penegasan Konvers
Pemegang HPL mengajukan permohonan penegasan konversi atas Hak Penguasaan
Tanah Negara mebjadi Hak pengelolaan
2. Pemberian Hak
Kepala BPN meneribitkan SKPH pengelolaan kepada pemohon. SKPH tersebut wajib
didaftarkan ke Kantor Pertanahan setempat untuk dicatat dalam Buku Tanah dan
diterbitkan….
- Hak Milik tyang berasal dari HPL, terjadi dengan pelepasan HPL oleh penggunanya
- HGB, atau Hak Pakai yang berasal dair tanah HPL terjadi dengan perjanjian
penggunaan tanah (Pasal 4 Permen Agraria/ Kepala BPN 9 Tahun 1999)

 .
 .
 .

Anda mungkin juga menyukai