Anda di halaman 1dari 2

KISI KISI UTS HUKUM ACARA PIDANA

ABDUL FICAR HADJAR

Hukum Acara Pidana adalah hukum yang mengatur bagaimana cara menjamin
ditaatinya hukum pidana materiil dengan perantaraan hukum. Hukum Acara Pidana selain
merupakan mekanisme/tata cara proses suatu perkara pidana, tetapi juga memuat hak dan
kewajiban para pihak yang ada dalam suatu proses perkara pidana.

Ilmu-ilmu Pembantu dalam Hukum Acara Pidana


1. Kriminologi, penguasaan kriminologi sering dapat membantu para hakim khususnya
dalam hal penjatuhan pidana yang sepadan dan selaras dengan perbuatan pelaku
dan nilai-nilai keadilan.
2. Psikologi dan Psikiatri, dengan enguasaan psikologi, diharapkan perkara pidana
tersebut dapat terungkap sekaligus memperoleh kebenaran materiil.
3. Victimologi, dengan penguasaan victimology, diharapkan para hakim khususmua
dalam menjatuhkan putusan juga mempertimbangkan nuansa yuridis tentang
peranan korban terhadap timbulnya kejahatan, proses rehabilitasi, yang harusnya
dilakukan korban, kerugian materil dan nonmaterial yang diderita korban, dsb.
4. Kriminalistik, bagi penuntut umum dan Hakim di depan persidangan maka fakta-
fakta kriminalistik tersebut dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan salam
melakukan penuntutan dan menjatuhkan putusannya.

Asas Praduga Tak Bersalah (Presumption of innocent), artinya setiap orang yang
disangka, ditangkap, ditahan, dituntut, dana tau dihadapkan di muka siding pengadilan,
wajib dianggap tidak bersalah sampai adanya putusan pengadilan yang menyatakan
kesalahannya dan memperoleh kekuatan hukum tetap.

Asas Miranda Rule, artinya kepada seorang tersangka, sejak saat dilakukan
pengangkapan atau penahanan wajib diberitahu dakwaan dan dasae hukum apa yang
didakwa, kepadanya, juga wajib diberitahuka haknya itu termasuk hak untuk menghubungi
dan meminta bantuan penasihat hukum.

Sumber-sumber Hukum Acara Pidana


1. UUD 1945
2. Undang-undang
3. Peraturan Pemerintah
4. keputusan Presiden

Pihak-pihak yang Terlibat Dalam Hukum Acara Pidana


1. Tersangka atau Terdakwa dan Hak-haknya
2. Penyidik dan Penyelidik
3. Jaksa atau Penuntut Umum
4. Penasihat Hukum atau Advokat
5. Hakim (Majelis/Tunggal)

Fungsi Kepolisian dalam Praktek Hukum Acara Pidana

Fungsi Kejaksaan dalam Praktek Hukum Acara Pidana

Penyidikan: Pasal 1 butir 2 KUHAP “Penyidikan adalah serangkaian tindakan dalam hal dan
menurut cara yang diatur dalam undang-undang ini untuk mencari serta mengumpulkan
bukti yang dengan bukti itu membuat terang tentang tindak pidana yang terjadi dan guna
menemukan tersangkanya.”

Penyelidikan: Pasal 1 butir 5 KUHAP “Penyelidik adalah pejabat polisi negara Republik
Indonesia yang diberi wewenang oleh undang-undang ini untuk melakukan penyelidikan.

Upaya Paksa
1. Penangkapan (Pasal 16-19 KUHAP)
2. Penahanan (Pasal 2-31 KUHAP)
3. Peggeledahan (Pasal 32-37 KUHAP)
4. Penyitaan (Pasal 38-46 KUHAP)
5. Pemeriksaan Surat (Pasal 47-49 KUHAP)
6. Penetapan Tersangka (Putusan Mahkamah Konstitusi tanggal 24 April 2015, No.
21/PUU-XII/2014 – Harus dengan 2 alat bukti)

Anda mungkin juga menyukai