Anda di halaman 1dari 22

Kudus, 24 Juli 2023

“KEPARALEGALAN”

ADV. VIJAR PRIBOWO, S.H.


APA DAN SIAPA PARALEGAL
• PARALEGAL : seseorang • Isitilah “Paralegal”, pertama kali
tercantum dalam peraturan
yang mempunyai perundang-undangan yaitu dalam
keterampilan hukum namun Undang-Undang Nomor 16 Tahun
ia bukan seorang 2011 tentang Bantuan Hukum.
Dalam Pasal 9 Undang-Undang
Pengacara (yang
Bantuan Hukum antara lain
profesional). disebutkan bahwa “Pemberi
Bantuan Hukum berhak melakukan
rekrutmen terhadap pengacara,
• SEHINGGA PARALEGAL paralegal, dosen, mahasiswa
ialah : di bawah bimbingan fakultas hukum”. Sementara itu
seorang Pengacara atau dalam pasal 10 disebutkan bahwa
“Pemberi Bantuan Hukum
yang dinilai mempunyai berkewajiban untuk
kemampuan hukum untuk menyelenggarakan pendidikan dan
menggunakan pelatihan Bantuan Hukum bagi
advokat, paralegal, dosen,
keterampilannya. mahasiswa fakultas hukum.
• Istilah paralegal dikenal di Indonesia pada
SEJARAH tahun 1975. Sebelumnya, pada jaman
KEPARALEGALAN penduduk Belanda, Paralegal lebih dikenal
Paralegal ada berkembang sebutan pokrol (gemachtegde).
untuk pemenuhan asumsi- • Paralegal awalnya muncul sebagai reaksi
asumsi sosial tersebut. atas ketidakberdayaan hukum dan dunia
Sepanjang
perkembangannya, pada
profesi hukum dalam memahami,
akhirnya Paralegal diakui menangkap, memenuhi asumsi-asumsi
legitimasinya di dalam sosial yang diperlukan guna mewujudkan
system perundangan di hak-hak masyarakat miskin yang secara
Indonesia, beserta dengan
peran dan fungsinya yang
jelas diakui oleh hukum. Pelaksanaan hak-
terus berkembang sesuai hak seringkali hanya bisa dilaksanakan jika
dengan kebutuhan di asumsi-asumsi sosial tersebut dipenuhi:
masyarakat. Seperti
dijabarkan pada point di
• Masyarakat mengerti dan memahami hak-
atas. hak tersebut
• Masyarakat mempunyai kewajiban kekuatan
dan kecakapan untuk memperjuangkan
dalam mewujudkan hak-hak tersebut.
Di dalam Undang-Undang Nomor 16 Tahun
2011 tentang Bantuan Hukum, tidak dijelaskan
pengertian dari paralegal, namun secara umum
dapat diartikan bahwa paralegal adalah setiap
orang yang sudah terlatih dan mempunyai
pengetahuan dan ketrampilan di bidang hukum
yang membantu penyelesaian masalah hukum
yang dihadapi oleh orang lain atau
komunitasnya,”
Peraturan-Peraturan tentang Paralegal

UU NO 18 UU NO 16 TAHUN
TAHUN 2003 2011 tentang
PERMENKUMHAM NO
tentang BANTUAN 3 TAHUN 2021
ADVOKAT HUKUM tentang PARALEGAL
DALAM PEMBERIAN
BANTUAN HUKUM

PERATURAN PEMERINTAH
NO 42 TAHUN 2013 NO 1 TAHUN 2018
tentang SYARAT DAN TATA tentang
CARA PEMBERIAN PARALEGAL
BANTUAN HUKUM DAN DALAM
PENYALURAN DANA
PEMBERIAN
BANTUAN HUKUM
TENTANG BANTUAN HUKUM
 Bantuan Hukum adalah jasa hukum yang diberikan oleh
Pemberi Bantuan Hukum secara Cuma-Cuma kepada
Penerima Bantuan Hukum.

 Pemberi Bantuan Hukum adalah Lembaga Bantuan Hukum atau


Organisasi Kemasyarakatan yang memberi layanan Bantuan
Hukum berdasarkan Undang-undang nomor 16 tahun 2011
tentang Bantuan Hukum

 Penerima Bantuan Hukum adalah orang atau kelompok


orang miskin.

(Permenkumham Nomor 3 tahun 2021 pasal 1


angka1, 2, 3)
,

KEADILAN BAGI MASAYARAKAT YANG TIDAK MAMPU


HARUS DI TEGAKKAN … !

SIAPAPUN dapat menjadi paralegal, sepanjang ia bukan Advokat


dan mau bekerja sukarela untuk kepentingan masyarakat miskin,
rentan atau komunitasnya sendiri. Seperti pemuka masyarakat,
pemuda, Ketua Adat, aktivis serikat buruh, guru, mahasiswa,
petani, nelayan dll.
Peran Paralegal dalam Mewujudkan
Bantuan Hukum yang Berkualitas

Bantuan hukum sebagai tanggung jawab negara membuat


negara memiliki kewenangan untuk mengatur (regulator)
dalam menentukan kewenangan paralegal dalam
pemberian bantuan hukum. Paralegal sebagai
perpanjangan tangan dari pemberi bantuan hukum tentu
memiliki peran yang strategis dalam memberikan layanan
bantuan hukum yang berkualitas. Kenyataannya
seringkali justru paralegal lah yang lebih banyak
berkomunikasi dengan penerima bantuan hukum.
Paralegal seringkali ditugaskan untuk melakukan
pendampingan secara intens kepada penerima baik secara
komunal maupun individual.
SYARAT MENJADI PARALEGAL

a. Warga Negara Indonesia (WNI);

b. Berusia paling rendah 18 (delapan belas) tahun;

c. Memikili kemampuan membaca dan menulis;

d. Bukan anggota Tentara Nasional Indonesia, Polisi


Republik Indonesia, atau Aparatur Sipil Negara

e. Memenuhi syarat lain yang ditentukan oleh Pemberi Bantuan


Hukum dan tidak bertentangan dengan Peraturan Perundang-
undangan
RUANG PARALEGAL
LINGKUP

Pemberi Bantuan Hukum dapat Pemberi Bantuan Hukum dapat melibatkan


menugaskan Paralegal yg telah Paralegal yang memiliki keompetensi untuk
memiliki kompetensi untuk melaksanakan pemberian Bantuan Hukum
memberikan pelayanan hukum berupa:
berupa:

Pelayanan Hukum Lain:

Advokasi kebijakan perangkat daerah  Penyuluhan hukum


tingkat desa/kelurahan sampai dengan  Konsultasi hukum
tingkat provinsi  Investigasi perkara (secara elektronik/
Pendampingan program atau kegiatan nonelektronik)
yg dikelola oleh kementrian, Lembaga  Penelitian hukum
pemerintahan nonkementrian, pemerintah  Mediasi
daerah provinsi, pemerintah daerah  Negosiasi
kabupaten/kota, pemerintah desa Dan atau  Pemberdayaan masyarakat
bekerjasama dengan penyuluh hukum untuk  Pendampingan diluar pengadilan
membentuk dan/atau membina kelompok  Dan/atau perancangan dokumen hukum
keluarga sadar hukum
Pada bagian ini penulis akan
menjelaskan bagaimana contoh
peran paralegal dari setiap
Kedua, dalam layanan bantuan proses layanan bantuan hukum
hukum non litigasi. Sedangkan yang diberikan dalam memenuhi
pada layanan bantuan hukum non 4 (empat) isu kebutuhan penerima
litigasi, paralegal juga dapat bantuan hukum.
menerapkan 4 (empat) isu
kebutuhan ini dari setiap jenis Pertama, dalam layanan bantuan hukum
layanan yang diberikan. Dalam litigasi. Paralegal memiliki peran dalam
layanan penyuluhan hukum, memberikan layanan bantuan hukum litigasi
paralegal memiliki peran dalam yang informatif, partisipasi, akuntabel dan
membantu jalannya persiapan inklusivitas dimulai dari penjelasan atas syarat
penyuluhan hukum, jika dan prosedur akses bantuan hukum,
sebelumnya penyuluhan hukum melakukan assessment atas kebutuhan khusus
dilakukan secara langsung tanpa pemohon, membantu mengakses SKTM apabila
melihan lebih dahulu apa pemohon mengalami kendala, mendampingi
kebutuhan dari masyarakat luas penerima ke instansi pendukung untuk
maka paralegal dapat membantu
mendapat perlindungan sementara,
advokat untuk melakukan survey
menjelaskan setiap proses hukum yang
mengenai kebutuhan masyarakat
dijalankan, menjelaskan fungsi dan isi dokumen
atas pengetahuan hukum. Pada
hukum untuk persidangan, memberikan setiap
pelaksanaannya apabila
penjelasan sebalumnya masih
salinan dokumen hukum baik dari pihaknya
belum dapat dipahami makan
sendiri maupun pihak lawan, menjelaskan
paralegal juga dapat membantu daftar alat bukti dan fungsinya untuk
menjelaskan kembali materi persidangan, sampai dengan menjelaskan
penyuluhan dengan bahasa yang mengenai isi putusan.
mudah dipahami oleh masyarakat.
CONTOH SURAT KETERANGAN TIDAK
MAMPU
JENIS MODEL PARALEGAL

Paralegal komunitas

Misalkan: paralegal buruh, paralegal petani,


paralegal miskin kota, paralegal perempuan,
paralegal penyandang disabilitas dll.
• Paralegal di atau untuk OBH (LBH/Legal Klinik)

Misalkan: mahasiswa, volunteer, Asisten


Bantuan Hukum (ABH) atau Pembela Umum
(PU) yang bekerja di LBH/LKBH Kampus.
• Paralegal di atau untuk Kantor Hukum

Misalkan: paralegal Kantor Hukum Siti


Aminah & Husband, para-legal DNT Lawyers.

Paralegal sebagai pelaksana program


pemerintah Misalkan: paralegal desa,
paralegal hutan dan paralegal gambut.
SEJARAH SEBELUM LAHIR
UU BANTUAN HUKUM,

Sebelum lahirnya UU Bantuan Hukum, istilah Paralegal


tidak ditemukan dalam satupun peraturan perundang-
undangan di Indonesia, pengakuan peran mereka
dalam memberikan bantuan hukum berasal dari
komunitasnya sendiri. UU Bantuan Hukum mengakui
peran paralegal, dosen dan mahasiswa sebagai bagian
dari pemberi bantuan hukum, yang direkrut dan dididik
oleh organisasi bantuan hukum. Dan pasca UU Bantuan
Hukum, sebagian OBH telah merekrut paralegal dan
melakukan pendidikan paralegal dengan beragam
bentuk dan tingkatan. Paralegal sendiri telah
memberikan bantuan hukum kepada masyarakat
pencari keadilan.
Objektif dalam menjalankan tugas dan
fungsinya harus seimbang Transparan, harus
terbuka dalam menyampaikan segala informasi
PRINSIP
PRINSIP kepada masyarakat tentang sengketa yang
diadukan.
KERJA
KERJA
PARALEGA Integritas mempunyai kemauan kuat
PARALEGA untuk melaksanakan tugasnya.
LL
Bertanggungjawab harus serius dan berani
menghadapi resiko yang ada dengan
memperhitungkan secara matang
kemungkinan terburuk yang dihadapi.

Sukarela menjalankan tugasnya tanpa pamrih


dan dilarang meminta biaya kepada
masyarakat yang mengadukan dan meminta
bantuan hukum.

Keadilan harus mampu membedakan


bagaimana berperilaku berdasarkan
psikologi.

Kredibilitas wajib menjaga perilaku dalam


kehidupan sehari-hari untuk menjaga
kepercayaan masyarakat.

Non Diskriminasi tidak membedakan


masyarakat di lingkungan.
PARALEGAL KANTOR HUKUM
KOMUNITAS

TUJUAN Untuk memfasilitasi Untuk membantu Advokat/Kan-


perwujudan HAM dirinya tor Hukum dalam menyelesaikan
dan komunitasnya kasus yang ditanggani kantor
hukum
Kepada Komunitas Kepada Advokat/Kantor
Hukum

Tidak Digaji Digaji Advokat/Kantor


Hukum
HAM/Kasus yang diha-
LINGKUP dapi komunitas dan Issue-issue khusus seperti pajak,
KERJA penghubung dengan LBH saham, pertanahan dll
 Pasal 9-10 UU 16 Tahun 2011 tentang Bantuan Hukum.

 Putusan MK No. 88/PUU-X/2012 tanggal 19 Desember 2013.

 Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2013 tentang Syarat dan


Tata Cara Pemberian Bantuan Hukum dan Penyaluran Dana
Bantuan Hukum.

 Permenkumham Nomor 1 Tahun 2018 tentang Paralegal


dalam Pemberian Bantuan Hukum.
 Permenkumham Nomor 3 Tahun 2021 tentang Paralegal
dalam Pemberian Bantuan Hukum.
 Paralegal seringkali dapat menyelesaikan masalah jauh lebih cepat
daripada penegak hukum lainya.
 Paralegal berbiaya rendah dibandingkan dengan advokat.

 Paralegal berbasis masyarakat seringkali lebih mengetahui


kondisi masyarakat yang mereka layani serta kebutuhannya
dibandingkan advokat.

 Paralegal dapat menjangkau daerah yang secara geografis


terisolasi.

 Jauh lebih mudah dan lebih murah untuk melatih dan


menggunakan jasa paralegal daripada advokat.
Peningkatan Kompetensi Paralegal Adalah Tanggung Jawab Negara

Pasal 28D ayat (1) UUD NRI Tahun 1945, menyebutkan “Setiap orang berhak atas
pengakuan, jaminan, perlindungan dan kepastian hukum yang adil serta
perlakuan yang sama dihadapan hukum”. Sebagai suatu upaya mewujudkan
kewajiban negara atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan kepastian hukum
yang adil serta perlakuaan yang sama dihadapan hukum melalui bantuan hukum
diharapkan negara tidak hanya bertindak sebagai penyelenggara bantuan hukum
yang memastikan proses pemberian bantuan hukum dapat terselenggara. Negara
diharapkan juga berperan membuka ruang dan memberikan dukungan bagi
masyarakat non advokat yang mau memberikan bantuan hukum melalui program
paralegal. Negara telah menetapkan aktor-aktor pemberi bantuan hukum dalam
melakukan layanan bantuan hukum untuk masyarakat miskin, salah satun ya ialah
paralegal.
Pada posisi ini negara sebagai pihak yang memberikan kewenangan juga
bertanggung jawab untuk melakukan peningkatan kapasitas kepada
paralegal. Maka Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN) memiliki
kewajiban dan tanggung jawab untuk membuat sebuah standar kurikulum
dasar yang memuat mata pelajaran dalam pelatihan, metode, dan hal teknis
lainnya untuk dapat dijadikan acuan bersama oleh Kanwil. Dengan adanya
kurikulum ini maka diharapkan ada keseragaman kompetensi minimal yang
dimiliki oleh seluruh paralegal yang terdaftar dalam organisasi bantuan
hukum yang telah terverifikasi dan terakreditasi. Pelaksana pelatihan
bantuan hukum ini kemudian didelegasikan oleh BPHN kepada Kantor
Wilayah Kemenkumham untuk melaksanakan pelatihan dasar paralegal
OBH. Hal ini demi menjamin adanya keseragaman pemahaman dasar bagi
seluruh paralegal serta Kanwil. OBH dan Organisasi Kemasyarakatan tetap
diberi ruang untuk melakukan pelatihan lanjutan dan pelatihan-pelatihan
khusus yang sesuai dengan ciri khas OBH agar dapat menunjang kerja-kerja
bantuan hukum oleh paralegal.

Anda mungkin juga menyukai