Dosen pengampu
DISUSUN OLEH :
1. Moh. Nasirudin (2020110004)
2. A. M. Falikhudin Daffa (2020110009)
3. Laila Nafida (2020110018)
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Moh. Abdul Latif, M.Kn. selaku
Dosen Pengampu.Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan
terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak
yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Hak asasi manusia (HAM) merupakan sesuatu yang sangat penting dalam
kehidupan umat manusia. Setiap manusia yang lahir sudah melekat hak asasinya.
Orang lain tidak dapat menggangu hak asasi masing-masing individu. Oleh karena
itu, hak asasi harus dipahami oleh setiap orang. Karena begitu pentingnya, hak
asasi manusia (HAM) dijadikan sebagai salah satu materi dalam perkuliahan
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Itu sebabnya untuk menjadi warga
negara yang baik harus memahami dan menyadari mengenai hak asasi manusia.
Sudah 68 tahun semenjak ditetapkannya Universal Declaration of Human
Rights (UDHR) atau Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM) 1948,
manusia hidup dalam kebebasan, persamaan dan perlindungan. Setiap orang
diakui hak dasarnya. Hal ini mengharuskan bagi semua orang tanpa terkecuali
untuk mengakui hak dasar atau kodrati orang lain, termasuk negara beserta
penguasanya sekalipun. Sebagaimana yang diungkapkan Muhtaj (2008:19),
“DUHAM adalah puncak konseptualisasi HAM universal”, artinya isi DUHAM
berlaku untuk semua bangsa di dunia, termasuk bangsa Indonesia.
2. RUMUSAN MASALAH
3. TUJUAN
Terdapat beberapa tokoh yang mengulas mengenai pengertian HAM, diantaranya adalah
sebagai berikut:
a. Jhon Locke
John Locke mengungkapkan bahwa HAM adalah hak yang langsung diberikan Tuhan
kepada manusia sebagai hak yang di kodrati. Oleh sebab itu tidak ada kekuatan di dunia
ini yang bisa mencabutnya. HAM memiliki sifat mendasar dan suci.
b. Jan Materson
Pengertian HAM menurut Jan Materson adalah hak-hak yang ada pada setiap manusia
yang tanpanya manusia mustahil hidup sebagai manusia.
c. Miriam Budiarjo
HAM adalah hak yang dimiliki setiap orang sejak lahir di dunia. Hak itu sifatnya
universal, karena hak dimiliki tanpa adanya perbedaan. Baik ras, gender, budaya, suku,
dan agama.
Menurut Prof. Koentjoro Poerbopranoto, HAM adalah suatu hak yang bersifat mendasar.
Hak yang dimiliki manusia sesuai dengan kodratnya yang pada dasarnya tidak bisa
dipisahkan sehingga bersifat suci.
Hak asasi manusia (HAM) adalah hak yang melekat pada diri manusia sebagai makhluk
ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Hak tersebut merupakan anugerah yang wajib di lindungi
dan dihargai oleh setiap manusia.
Ciri-ciri HAM selanjutnya adalah universal, artinya keberadaan HAM berlaku secara
menyeluruh bagi setiap manusia di suatu negara tanpa terkecuali.
Hak asasi manusia tidak terbatas oleh tempat, ruang, dan waktu. Oleh sebab itu,
dimanapun manusia, HAM harus dihormati dan dijunjung tinggi.
HAM juga bersifat universal yang bermakna menjunjung tinggi setiap hak manusia tanpa
memandang kedudukan, agama, ras, usia, suku, dan lain sebagainya. Manusia berhak
hidup dan memiliki hak yang sama dengan sesama manusia lainnya.
c. Tetap
Bersifat tetap bermakna bahwa HAM akan terus ada dan melekat dalam diri seorang
manusia. Sebagaimana makna HAM merupakan anugerah Tuhan kepada manusia,
keberadaan HAM merupakan pembeda manusia dengan makhluk hidup lain. Keberadaan
HAM tidak dapat dihilangkan, diambil secara sepihak karena hak asasi manusia akan
terus ada dalam diri manusia.
d. Utuh
Ciri pokok HAM selanjutnya adalah bersifat utuh. Hal ini bermakna bahwa hak asasi
manusia tidak dapat dibagi antar sesama manusia. Semua orang memiliki hak yang utuh
seperti hak hidup, hak sipil,hak pendidikan, hak politik, dan hak-hak yang lain.
2. Contoh HAM
Terdapat banyak contoh HAM yang melekat pada diri setiap orang sebagai manusia. Berikut
beberapa contoh HAM.
Hak asasi politik adalah hak yang dimiliki seseorang dalam lingkup politik.
c. Hak Asasi Peradilan (Procedural Rights)
Merupakan hak untuk memiliki perlakuan yang sama ketika dalam acara pengadilan.
Setiap masyarakat mendapatkan hak yang sama dalam hukum dan pemerintahan.
Hak asasi menyangkut ekonomi berarti bahwa setiap manusia mempunyai hak untuk
melakukan aktivitas ekonomi berupa membeli, menjual, serta memanfaatkan sesuatu
yang memiliki daya jual.
Hal-hal mengenai HAM telah diatur oleh undang-undang di setiap negara. Di Indonesia, berikut
undang-undang yang digunakan sebagai landasan dalam hal HAM.