Anda di halaman 1dari 8

HAM DAN RULE OF LAW

Makalah disusun guna memenuhi tugas

Mata kuliah : Pendidikan Kewarganeraan

Dosen pengampu

Moh. Abdul Latif, M.kn.

DISUSUN OLEH :
1. Moh. Nasirudin (2020110004)
2. A. M. Falikhudin Daffa (2020110009)
3. Laila Nafida (2020110018)

HUKUM KELUARGA ISLAM


FAKULTAS SYARIAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS 2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan pada
penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Ham dan Rule of law” tepat waktu.
Makalah “Ham dan Rule of law” disusun guna memenuhi tugas pada mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan di IAIN Kudus. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat
menambah wawasan bagi pembaca tentang kewarganegaraan.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Moh. Abdul Latif, M.Kn. selaku
Dosen Pengampu.Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan
terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak
yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

Kudus, 26 Oktober 2020


BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Hak asasi manusia (HAM) merupakan sesuatu yang sangat penting dalam
kehidupan umat manusia. Setiap manusia yang lahir sudah melekat hak asasinya.
Orang lain tidak dapat menggangu hak asasi masing-masing individu. Oleh karena
itu, hak asasi harus dipahami oleh setiap orang. Karena begitu pentingnya, hak
asasi manusia (HAM) dijadikan sebagai salah satu materi dalam perkuliahan
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Itu sebabnya untuk menjadi warga
negara yang baik harus memahami dan menyadari mengenai hak asasi manusia.
Sudah 68 tahun semenjak ditetapkannya Universal Declaration of Human
Rights (UDHR) atau Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM) 1948,
manusia hidup dalam kebebasan, persamaan dan perlindungan. Setiap orang
diakui hak dasarnya. Hal ini mengharuskan bagi semua orang tanpa terkecuali
untuk mengakui hak dasar atau kodrati orang lain, termasuk negara beserta
penguasanya sekalipun. Sebagaimana yang diungkapkan Muhtaj (2008:19),
“DUHAM adalah puncak konseptualisasi HAM universal”, artinya isi DUHAM
berlaku untuk semua bangsa di dunia, termasuk bangsa Indonesia.

2. RUMUSAN MASALAH

1. Apa itu HAM ?


2. Apa itu Rule of law ?

3. TUJUAN

1. Untuk mengetahui tentang HAM


2. Untuk mengetahui tentang Rule of law
BAB II
PEMBAHASAN

A. APA ITU HAM ?

Terdapat beberapa tokoh yang mengulas mengenai pengertian HAM, diantaranya adalah
sebagai berikut:

a. Jhon Locke

John Locke mengungkapkan bahwa HAM adalah hak yang langsung diberikan Tuhan
kepada manusia sebagai hak yang di kodrati. Oleh sebab itu tidak ada kekuatan di dunia
ini yang bisa mencabutnya. HAM memiliki sifat mendasar dan suci.

b. Jan Materson

Pengertian HAM menurut Jan Materson adalah hak-hak yang ada pada setiap manusia
yang tanpanya manusia mustahil hidup sebagai manusia.

c. Miriam Budiarjo

HAM adalah hak yang dimiliki setiap orang sejak lahir di dunia. Hak itu sifatnya
universal, karena hak dimiliki tanpa adanya perbedaan. Baik ras, gender, budaya, suku,
dan agama.

d. Prof. Koentjoro Poerbopranoto

Menurut Prof. Koentjoro Poerbopranoto, HAM adalah suatu hak yang bersifat mendasar.
Hak yang dimiliki manusia sesuai dengan kodratnya yang pada dasarnya tidak bisa
dipisahkan sehingga bersifat suci.

e. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999

Hak asasi manusia (HAM) adalah hak yang melekat pada diri manusia sebagai makhluk
ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Hak tersebut merupakan anugerah yang wajib di lindungi
dan dihargai oleh setiap manusia.

1. CIRI CIRI HAM


HAM memiliki beberapa ciri-ciri pokok yang mendefinisikan makna dari HAM itu sendiri.
Berikut penjelasan mengenai ciri-ciri HAM yang meliputi hakiki, universal, tetap dan utuh.
a. Hakiki
HAM bersifat hakiki, artinya hak asasi manusia merupakan hak yang telah dimiliki
manusia sejak lahir, bahkan ketika masih dalam kandungan. Hal ini bisa diartikan bahwa
HAM merupakan kodrat yang telah diberikan Tuhan untuk manusia. .
b. Universal

Ciri-ciri HAM selanjutnya adalah universal, artinya keberadaan HAM berlaku secara
menyeluruh bagi setiap manusia di suatu negara tanpa terkecuali.

Hak asasi manusia tidak terbatas oleh tempat, ruang, dan waktu. Oleh sebab itu,
dimanapun manusia, HAM harus dihormati dan dijunjung tinggi.

HAM juga bersifat universal yang bermakna menjunjung tinggi setiap hak manusia tanpa
memandang kedudukan, agama, ras, usia, suku, dan lain sebagainya. Manusia berhak
hidup dan memiliki hak yang sama dengan sesama manusia lainnya.
c. Tetap
Bersifat tetap bermakna bahwa HAM akan terus ada dan melekat dalam diri seorang
manusia. Sebagaimana makna HAM merupakan anugerah Tuhan kepada manusia,
keberadaan HAM merupakan pembeda manusia dengan makhluk hidup lain. Keberadaan
HAM tidak dapat dihilangkan, diambil secara sepihak karena hak asasi manusia akan
terus ada dalam diri manusia.
d. Utuh

Ciri pokok HAM selanjutnya adalah bersifat utuh. Hal ini bermakna bahwa hak asasi
manusia tidak dapat dibagi antar sesama manusia. Semua orang memiliki hak yang utuh
seperti hak hidup, hak sipil,hak pendidikan, hak politik, dan hak-hak yang lain.

2. Contoh HAM

Terdapat banyak contoh HAM yang melekat pada diri setiap orang sebagai manusia. Berikut
beberapa contoh HAM.

a. Hak Asasi Pribadi (Personal Human Rights)

Merupakan hak yang berkaitan dengan kehidupan pribadi setiap orang.

b. Hak Asasi Politik (Political Rights)

Hak asasi politik adalah hak yang dimiliki seseorang dalam lingkup politik.
c. Hak Asasi Peradilan (Procedural Rights)

Merupakan hak untuk memiliki perlakuan yang sama ketika dalam acara pengadilan.

d. Hak Asasi Sosial Budaya

Manusia dilahirkan sebagai makhluk sosial di masyarakat. Dalam kehidupan di


masyarakat, setiap manusia memiliki hak yang berkaitan dengan kemasyarakatan.

e. Hak Asasi Hukum (Legal Equality Rights)

Setiap masyarakat mendapatkan hak yang sama dalam hukum dan pemerintahan.

f. Hak Asasi Ekonomi (Property Rights)

Hak asasi menyangkut ekonomi berarti bahwa setiap manusia mempunyai hak untuk
melakukan aktivitas ekonomi berupa membeli, menjual, serta memanfaatkan sesuatu
yang memiliki daya jual.

3. Undang-Undang yang Mengatur HAM

Hal-hal mengenai HAM telah diatur oleh undang-undang di setiap negara. Di Indonesia, berikut
undang-undang yang digunakan sebagai landasan dalam hal HAM.

1. Pasal 28 A : mengatur tentang hak hidup

2. Pasal 28 B : mengatur tentang hak berkeluarga

3. Pasal 28 C : mengatur tentang hak memperoleh

4. Pasal 28 D : mengatur tentang hak kebebasan beragama

5. Pasal 28 E : mengatur tentang kebebasan memeluk agama

. Pasal 28 F : mengatur hak komunikasi dan informasi

7. Pasal 28 G : mengatur tentang kesejahteraan dan jaminan sosial


B. APA ITU RULE OF LAW ?
Rule of Law adalah Gerakan masyarakat yang menghendaki bahwa kekuasaan raja
maupun penyelenggaraan negara harus dibatasi dan diatur melalui suatu peraturan
perundang-undangan dan pelaksanaan dalam hubungannya dengan segala peraturan
perundang-undangan.
a. PRINSIP RULE OF LAW
Prinsip-prinsip rule of law secara formal tertera dalam pembukaan UUD 1945 yang
menyatakan:
a.Bahwa kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa,…karena tidak sesuai dengan peri
kemanusiaan dan ”peri keadilan”;
b. kemerdekaan Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, ”adil” dan makmur.
c. untuk memajukan ”kesejahteraan umum”,…dan ”keadilan social”;
d. disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indoensia itu dalam suatu ”Undang-Undang
Dasar Negara Indonesia”;
e. ”…kemanusiaan yang adil dan beradab”;
f. serta dengan mewujudkan suatu ”keadilan sosial” bagi seluruh rakyat Indonesia.

b. SYARAT DASAR RULE OF LAW


Syarat-syarat dasar untuk terselenggaranya pemerintahan yang demokrasi menurut
rule of law adalah :
·  Adanya perlindungan konstitusional
· Badan kehakiman yang bebas dan tidak memihak.
·  Pemilihan umum yang bebas.
· Kebebasan untuk menyatakan pendapat
·  Kebebasan untuk berserikat/berorganisasi dan beroposisi
c. FUNGSI RULE OF LAW
Fungsi Rule Of Law pada hakikat nya adalah jaminan secara formal terhadap “rasa keadilan” bagi rakyat
idonesia dan juga “keadilan sosial”, sehingga diatur dalam pembukaan UUD 1945, bersifat tetap dan
instruktif bagi penyelenggaraan negara.
Penjabaran prinsip-prinsip Rule Of  Law secara formal termuat dalam pasal-pasal UUD 1945 yaitu:
 Negara Indonesia adalah negara hukum (pasal 1  ayat 3).
 Kekuasaan kehakiman marupakan kekuasaan yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan
guna menegakkan hukum dan keadilan (Pasal 24 ayat 1).
 Segenap warga negara bersamaan kedudukannya didalam hukum dan pemerintahan dan wajib
menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya (Pasa 27 ayat 1)  
 Dalam Bab X A tentang hak asasi manusia, memuat 10 pasal, antara lain bahwa setiap orang berhak
atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama
terhadap hukum (Pasal 28D ayat 1 dan 2)
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
 Hak asasi manusia adalah sebuah konsep hukum dan normatif yang menyatakan bahwa
manusia memiliki hak yang melekat pada dirinya karena ia adalah seorang manusia. Hak
asasi manusia berlaku kapanpun, di manapun, dan kepada siapapun, sehingga sifatnya
universal. HAM pada prinsipnya tidak dapat dicabut.
 Rule of Law adalah Gerakan masyarakat yang menghendaki bahwa kekuasaan raja
maupun penyelenggaraan negara harus dibatasi dan diatur melalui suatu peraturan
perundang-undangan dan pelaksanaan dalam hubungannya dengan segala peraturan
perundang-undangan.
2. DAFTAR PUSTAKA
 http://solikhahicha.blogspot.com/2015/07/rule-of-law.html?m=1
 https://saintif.com/pengertian-ham/

Anda mungkin juga menyukai