Anda di halaman 1dari 7

SEJARAH NUZULUL QUR’AN

Makalah

Guna memenuhi tugas

Mata kuliah : Ulumul Qur’an

Dosen pengampu : HJ.Istianah, MA

Di susun oleh :

Lina Fauziyah (2020110012)

Achmad Teguh Widodo (2020110013)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS

FAKULTAS SYARI’AH

PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA ISLAM 2020


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul ( Sejarah Nuzulul Qur’an )
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas HJ. Itianah, MA . Pada
matakuliah “Ulumul Qur’an”.Selain itu, makalah ini juga bertujuan menambah wawasan tentang
sejarah turunnya al qur’an
Kami selaku penulis makalah ini mengucapkan terima kasih kepada HJ. Istianah, MA selaku
dosen pengampu mata kuliah Ulumul Qur’an yang memberikan tugas ini untuk menambah
wawasan dan pengetahuan. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, bahwa makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karna
itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini

Kudus , 20 Oktober 2020


BAB I

PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang Masalah


Al-Qur’an adalah kitab suci umat Islam yang merupakan firman Allah yang
diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril dengan lafal dan
maknanya. Al-Qur’an merupakan mukjizat Nabi Muhammad SAW yang sangat berharga
bagi umat Islam hingga saat ini. Di dalamnya terkandung petunjuk dan pedoman bagi umat
manusia dalam mencapai kebahagiaan hidup, baik di dunia maupun akhirat.
Allah menurunkan Qur’an kepada Rasul kita Muhammad untuk memberi petunjuk kepada
manusia. Turunnya Qur’an merupakan peristiwa besar yang sekaligus menyatakan
kedudukannya bagi penghuni langit dan penghuni bumi. Turunnya Qur’an yang pertama
kali pada malam lailatul qadar merupakan pemberitahuan kepada alam tingkat tinggi yang
terdiri dari malaikat – malaikat akan kemuliaan umat Muhammad. Umat ini telah
dimuliakan oleh Allah dengan risalah baru agar menjadi umat lebih baik yang dikeluarkan
bagi manusia. Turunnya Qur’an yang kedua kali secara bertahap, berbeda dengan kitab –
kitab yang sebelumnya, sangat mengagetkan orang dan menimbulkan keraguan
terhadapnya sebelum jelas terhadap mereka rahasia ilahi yang ada dibalik itu. Rasulullah
tidak menerima risalah agung ini sekaligus, dan kaumnya pun tidak puas dengan risalah
tersebut karena kesombongan dan permusuhan mereka. Oleh karena itu wahyu pun turun
berangsur-angsur untuk menguatkan hati Rasul dan menghiburnya serta mengikuti
peristiwa dan kejadian-kejadian sampai Allah menyempurnakan agama ini dan
mencukupkan nikmat-Nya.

B.      Rumusan Masalah


1.  Bagaimana sejarah turunnya alqur’an?
2.  Mengapa Al-Qur’an di terbitkan?
C.     Tujuan
1.  Agar kita mengetahui bagaimana turunnya alqur’an.
2.  Supaya menambah keimanan kita terhadap alqur’an.
3.  Agar kita mengetahui awal mula alqur’an di bukukan atau di tulis.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Turunnya Al-Qur’an
1.Turunnya Qur’an Sekaligus
Allah berfirman dalam Kitab-Nya yang mulia :
ِ َ‫ت ِّمنَ ْٱلهُد َٰى َو ْٱلفُرْ ق‬ ُ ٓ ‫ضانَ ٱلَّ ِذ‬
‫ان‬ ِ َّ‫نز َل فِي ِه ْٱلقُرْ َءانُ هُ ۭ ًدى لِّلن‬
ٍ ۢ ‫اس َوبَيِّنَ ٰـ‬ ِ ‫ىأ‬ َ ‫ َش ْه ُر َر َم‬. . . 
“ bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai
petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda
(antara yang hak dan yang bathil).” Q.S Al-Baqarah :185
‫إِنَّآ أَنزَ ْلنَ ٰـهُ فِى لَ ْيلَ ِة ْٱلقَ ْد ِر‬
“ Sesungguhnya kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan.” Q.S Al-
Qadr : 1
‫إِنَّآ أَن َز ْلنَ ٰـهُ فِى لَ ْيلَ ۢ ٍة ُّمبَ ٰـ َر َك ٍة‬. . . . 
“ Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi.” Q.S Ad-
Dukhan : 3
Ketiga ayat diatas itu tidak bertentangan, karena malam yang diberkahi adalah
malam lailatul qadar dalam bulan Ramadhan. Tetapi lahir (zahir) ayat yang bertentangan
dalam kejadian nyata dalam kehidupan Rasulullah, dimana Qur’an turun kepadanya selama
dua puluh tiga tahun
Dengan demikian maka pendapat yang kuat ialah bahwa Al-Qur’anul Karim itu dua kali
diturunkan.
Ø  Diturunkan secara sekaligus pada malam lailatul qadar ke baitul ‘izzah di langit dunia.
Ø  Diturunkan dari langit dunia ke bumi secara berangsur-angsur selama dua puluh tiga
tahun.

 2.    Turunnya Qur’an Secara Bertahap


Allah berfirman dalam Qur’an :
ٍ ۢ ِ‫ان َع َربِ ۢ ٍّى ُّمب‬
‫ين‬ ٍ ‫ـ بِلِ َس‬. َ‫ك لِتَ ُكونَ ِمنَ ْٱل ُمن ِذ ِرين‬
َ ِ‫ َعلَ ٰى قَ ْلب‬. ُ‫نَ َز َل بِ ِه ٱلرُّ و ُح ٱأْل َ ِمين‬. َ‫َنزي ُل َربِّ ْٱل َع ٰـلَ ِمين‬
ِ ‫ َوإِنَّهۥُ لَت‬.

“Dan sesungguhnya Al Quran ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam, dia
dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril), ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu
menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan, dengan bahasa
Arab yang jelas.” {Q.S Asy-Syu’ara’ : 192-195}

Ayat-ayat di atas menyatakan bahwa al-Qur’anul Karim adalah kalam Allah dengan
lafalnya yang berbahasa Arab dan bahwa telah menurunkannya kedalam hati Rasulullah
s.a.w. dan bahwa turunnya ini bukan turun yang pertama kali kelangit dunia. Tetapi yang
dimaksudkan adalah turunnya Qur’an secara bertahap. Ungkapan (untuk arti menurunkan)
dalam ayat-ayat diatas menggunakan kata tanzil bukannya inzal. Ini menunjukkan bahwa
turunnya itu secara bertahap dan berangsur-angsur. Ulama bahasa membedakan antara
inzal dengan tanzil. Tanzil berarti turun secara berangsur-angsur sedang inzal hanya
menunjukkan turun atau menurunkan dalam arti umum.
Qur’an turun secara berangsur-angsur selama dua puluh tiga tahun : tiga belas tahun
diMekkah menurut pendapat yang kuat, dan sepuluh tahun di Madinah. Penjelasan secara
berangsur-angsur itu terdapat dalam firman Allah :
‫َنزياًۭل‬ ٍ ۢ ‫اس َعلَ ٰى ُم ْك‬
ِ ‫ث َونَ َّز ْلنَ ٰـهُ ت‬ ِ َّ‫َوقُرْ َءا ۭنًا فَ َر ْقنَ ٰـهُ لِتَ ْق َرأَ ۥهُ َعلَى ٱلن‬
"Dan Al Quran itu telah Kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu
membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan Kami menurunkannya bagian demi
bagian.” Q.S al-Isra : 106
Maksudnya : kami telah menjadikan turunnya Qur’an itu secara berangsur agar kamu
membacakannya kepada manusia secara perlahan dan teliti dan kami menurunkannya
bagian demi bagian sesuai dengan peristiwa-peristiwa dan kejadian-kejadian.
1 )Hikmah Turunnya Qur’an Secara Bertahap
Adapun hikmah di turunkannya al-Qur’an secara bertahap :
a.  Menguatkan dan Meneguhkan hati Rasulullah s.a.w.
b. Tantangan dan Mukjizat
c. Mempermudah Hafalan dan Pemahaman
d. Kesesuaian dengan Peristiwa-peristiwa dan Pentahapan dalam Penetapan Hukum
 e. Bukti yang pasti bahwa al-Qur’anul Karim di turunkan dari sisi Yang Maha
Bijaksana dan Maha Terpuji.

B.     Pengumpulan dan Penerbitan Qur’an


Yang di maksud dengan pengumpulan Qur’an (jam’ul qur’an) oleh para ulama adalah
salah satu dari pengertian berikut:
Pertama: pengumpulan dalam arti hifzuhu (menghafalnya dalam
hati). Jumma’ui Qur’an artinya huffazuhu (penghafal-penghafalnya, orang yang
menghfakalnya di dalam hati). Inilah makna yang di maksudkan dalam firman alloh
kepada nabi-nabi senantiasa menggerak-gerakan kedua bibir dan lidahnya untuk membaca
qur’an ketika qur’an itu turunnya kepadanya sebelum jibril selesai membacakannya, karena
ingin menghafalnya.
Kedua: pengumpulan dalam arti kitabatuhu kullihi (penulisan qur’an semuanya) baik
dengan memisah-misahkan ayat-ayat dan surah-surahnya, atau menerbitkan ayat-ayat
semata dan setiap surah di tulis dalam satu lembaran secara terpisah, ataupun menerbitkan
ayat-ayat dan surah-suranya dalam lembaran-lembaran yang terkumpul yang menghimpun
semua surah, sebagiannya di tulis sesudah bagian yang lain.

     
BAB III
PENUTUP

A.   Kesimpulan
    Adapun kesimpulan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Qur’an diturunkan secara bertahap kepada Nabi Muhammad s.a.w. ternyata
memiliki banyak hikmah salah satunya yakni untuk menguji ketabahan Rasulullah
2.      Penulisan Qur’an pada jaman Rasulullah yakni di tulis di tempat-tempat yang telah
dianggap lazim seperti pelepah kurma, batu, tulang belulalang, hewan yang disimpan
di rumah Rasul sendiri.
3.      Pada masa khulafaur Rasidin penulisan telah dibukukan meskipun ada pertentangan
terlebih dahulu dari Umar bin Khatab.
4.      Pada masa Ustman bin Affan barulah di bikin mushaf.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qattan, Manna Khalil, Studi Ilmu-ilmu Qur’an. Jakarta : Litera Antar Nusa. 1994
          Anwar, Rosihon. 2004. Ulumul Al-Qur’an. Bandung : Pustaka Setia Al-Shalih. 1990
Haryono, M. Yudhie.2002. Nalar Al-Qur’an. Jakarta Timur : Penerbit Nalar
 Saad, Abdul Wahid. 1995. Pengenalan Sejaran Al-Qur’an. Surabaya : IAIN Sunan
Ampel  Press
Umar, Chudlori dan Moh.Matsna. 1992. Terjemahan At-Tibyan (Pengantar Studi Al-
Qur’an). Bandung : PT Al-Ma’arif
      Halimuddin. 1992. Sejarah Al-Qur’an (Terjemahan Tarikh Al-Qur’an). Jakarta : PT Rineka         
Cipta

Anda mungkin juga menyukai