Etika
Keyakinan Puasa Ekonomi
Moral
Zakat, Haji Kebudayaan
Aqidah
Saling
Berhubungan
Akhlaq
IBADAH
Tujuan Ibadah
Beberapa nash al-Quran tentang tugas dan fungsi
manusia serta kedudukan mereka, menjelaskan
sebagai berikut:
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para
malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan
seorang khalifah di muka bumi... . Dan dia
mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda)
seluruhnya, ..." (QS: al-Baqarah/2 : 30-31)
Tujuan, Macam-macam dan prinsip Ibadah
• “Sesungguhnya kami Telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi
dan gunung-gunung, Maka semuanya enggan untuk memikul amanat
itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat
itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat
bodoh”, (QS: al-Ahzab/33: 72)
"Dan Sesungguhnya Telah kami muliakan anak-anak Adam, kami
angkut mereka di daratan dan di lautan, kami beri mereka rezki dari
yang baik-baik dan kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang
Sempurna atas kebanyakan makhluk yang Telah kami ciptakan". (QS:
al-Isra/17: 70),
“Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dalam bentuk yang
sebaik-baiknya. Kemudian kami kembalikan dia ke tempat yang
serendah-rendahnya (neraka)”. (QS: a’-Tin/93: 4-5).
Lanjutan Tujuan dan Prinsip Ibadah
Manusia terdiri dari dua unsur, yaitu jasmani dan rohani.
Kedua unsur tersebut harus berkembang dengan baik dan
seimbang. Oleh karenanya harus mendapat perhatian dan
pembinaan yang baik dan benar.
Unsur jasmani yang memiliki sifat materi membutuhkan
sesuatu yang bersifat material seperti sandang, pangan, dan
papan.
Sedangkan unsur rohani bersifat immateri maka
membutuhkan sesuatu yang bersifat Immaterial, seperti
ajaran akhlak, kesenian, dan agama
Lanjutan tujuan ibadah
Ibadah terbagi menjadi dua, yaitu ibadah fardiy dan ibadah ijtima’iy.
Ibadah fardiy adalah bentuk ibadah yang manfaatnya hanya dapat dirasakan
oleh orang yang melakukannya saja, dan tidak ada hubungannya secara
langsung dengan orang lain. Ibadah macam ini memiliki hubungan hanya
antara manusia dengan Tuhannya, seperti Shalat dan Puasa.
Ibadah ijtima’iy adalah ibadah yang manfaatnya dapat dirasakan oleh yang
mengerjakan ibadah tersebut, juga mengandung aspek sosial yakni dapat
dirasakan secara langsung oleh orang lain. Misalnya ibadah zakat, di mana si
muzaki (orang yang berzakat) akan bersih jiwanya dari sifat kikir.
Ditinjau dari Segi Waktu
Pelaksanaannya