1. Psikoterapi
Psikoterapi
adalah
terapi
pengembangan
yang
digunakan
untuk
2011).
Terapi kognitif mungkin sangat bermanfaat bagi pasien berikut : (Ikawati, 2011)
1. Pasien dengan depresi atipika
2. Remaja dengan gejala depresi berat ringan
3. Wanita dengan depresi postpartu, non psikotik
4. Anak-anak dari orang tua dengan gangguan dalam kasus ini, terapi harus
melibatkan seluruh keluarga.
3. Terapi interpersonal (IPT)
Mendasarkan sebagian pada teori psikodinamik, terapi interpersonal mengakui
adanya akar depresi pada masa kanak-kanak, tetapi terapi tetap berfokus pada gejala
dan masalah-masalah pada saat ini yang mungkin menyebabkan gangguan depresi.
IPT tidak sebegitu spesifik seperti terapi kognitif atau perilaku. Terapis berusaha
untuk mengalihkan perhatian pasien, yang telah terdistordi oleh depresi, mengenai
interaksi sosial pasien dan keluarga sehari-harinya secara rinci. Tujuan dari metode
pengobatan ini adalah meningkatkan keterampilan komunikasi dan peningkatan harga
diri dalam waktu singkat (3-4 bulan janji dengan pertemuan setiap minggu). Diantara
bentuk depresi yang dapat diatasi dengan IPT adalah depresi yang disebabkan adanya
suasana berkabung, konflik terpendam dengan orang-orang yag memilki hubungan
yang dekat perubahan besar dalam hidup, dan keadaan terisolasi. Sebuah studi
metaanalisa dari 13 hasil penelitian ysng dilakukan pada kisaran 1974-2002
menunjukkan bahwa dalam 9 penelitian, IPT lebih unggul dengan plasebo. Selain itu,
IPT lebih efektif daripada CBT. Namun kombinasi IPT dan obat-obatan tidak secara
signifikan lebih efektif dibandingkan monoterapi obat untuk terapi akut atau terapi
pencegahan (Ikawati, 2011).
4. Terapi elektrokonvulsif (electroconvulsive therapy, ECT)
Terapi elektrokonvulsif (ECT) adalah prosedur yang digunakan untuk
membantu mengobati penyakit-penyakit psikiatrik. Arus listrik dilewatkan melalui
otak untuk memicu kejang (periode singakat aktivitas otak tidak teratur), berlangsung
sekitar 40 detik. Pengobatan tertentu diberikan untuk mencegah kejang menyeluruh
seluruh
tubuh (Ikawati,2011).
ECT dapat dilakukan pada pasien- pasien depresi yang memliki kondisi sebagai
berikut: (Ikawati,2011)
Depresi berat dengan insomnia (sulit tidur), perubahan berat, perasaaan putus
asa atau rasa bersalah, dan pikir bunuh diri ( menyakiti atau membunuh diri
DAFTAR PUSTAKA
Teter, C. S., et al.2007. Pharmacotherapy A Pathophysiologic Approach,7th Edition.Appleton
and lange, New York.
Ikawati,Zullies.2011. Farmakoterapi Sistem Saraf Pusat, Bursa Ilmu, Yogyakarta