Anda di halaman 1dari 6

KASUS TUTORIAL FSO IV

MATERI: SEXUAL TRANSMITTED INFECTION

Kasus:
Tn. AT usia 27 tahun pekerja swasta datang ke sebuah klinik untuk berkonsultasi. Tn AT mengeluh
sakit saat buang air kecil, terkadang disertai nanah. Riwayat keluarga: mempunyai 1 anak berumur
5 tahun, dan isterinya sedang hamil 4bulan. Tn. AT khawatir kalau dia terserang penyakit yang
berbahaya yang biasa disebut raja singa.
Pemeriksaan fisik: TD 120/ 70; nadi 70; RR 20; suhu 37,1
Pemeriksaan lab:
Non-treponemal titer tidak terdeteksi;
Mikroskopis ditemukan kuman Gram negatif bentuk diplokokus
HIV (-)
Penyakit sifilis merupakan salah satu penyakit menular seksual (PMS) yang banyak terjadi pada lakilaki yang sering berganti - ganti pasangan. Penyebaran: hubungan seksual dgnn orang yg terinfeksi

Pertanyaan:

1. Jelaskan faktor resiko yang menyebabkan pasien mengalami penyakit tsb.?


- Gejala pasien ini adalah sakit pada saat buang air kecil yang terkadang disertai dengan nanah.
Sedangkan untuk gejala Sifilis, biasanya pada stadium primer akan ditemukan adanya
ulkus/luks/tukak, dan tidak nyeri. Dan ditemukan adanya pembesaran kelenjar getah bening.
Untuk dtadium sekunder mulai muncul bercak merah polimorfik biasanya di telapak tangan
dan kaki. NAH...pada pasien ini gejala yang dialami itu tidak menunjukkan tanda-tanda dari
gejala sifilis. Sehingga diagnosanya sendiri blm dapat diduga sifilis
- Untuk menunjang pemeriksaan, terdapat 2 uji serologi untuk sifilis yaitu tes nontreponema dan
tes treponema. Untuk skrining sifilis sendiri sering digunakan tes nontreponema karena jauh
lebih murah dibandingkan tes treponema. Selain itu tes nontreponema dapat digunakan utuk
mendeteksi infeksi dan reinfeksi aktif. Jika didapatkan hasil titer yang positif pada tes
nontreponema, maka perlu dilakukan tes yg lebih lanjut yaitu tes treponema. Sedangkan pada
pasien ini hasil data lab non triponema titer tidak terdeteksi. Sehingga diagnosa sifilis juga
belum dapat diduga.
- Mikroskopis ditemukan kuman Gram negatif bentuk diplokokus dimana merupakan ciri-ciri dari
Neisseria gonorrhoeae. Neisseria gonorrhoeae adalah kuman gram negatif bentuk diplokokus
yang merupakan penyebab infeksi saluran urogenitalis.

2. Jelaskan target terapi yang harus dicapai pada pasien ini?


Gejala dan tanda klinis hilang
Akan memberikan hasil pemeriksaan tes genore yang (-). Setelah seminggu pengobatan ya di
folup untuk melihat efektivitasan.
Partner dan pasangannya juga negatif supaya tidak menular lagi
3. Berikanlah rekomendasi terapi yang sesuai untuk kondisi pasien (obat, bentuk sediaan, dosis,
jadwal pemberian obat serta lama terapi)?

(WHO)
Ceftriaxone dan azitromicin harus diberikan bersamaan pada 1 hari. Ceftriaxone dalam dosis injeksi
tunggal yaitu sebesar 250 mg bersifat bakterisidal yang tinggi dalam darah. Berdasarkan WHO,
ceftriaxone merupakan pengobatan yang aman dan efektif untuk gonore. Sedangkan untuk
sefalosporin yg lain (dosis tunggal) seperti ceftizoxime (500 mg IM), cefoxitin (2 g IM with probenecid
1 g orally), and cefotaxime (500 mg IM) tidak memberikan keuntungan yg lebih jika dibandingkan
dengan ceftriaxone dan data efikasi terbatas.
TAPIIIII
Hanya Ceftriaxone yang efektif untuk mengatasi kedua penyakit gonore dan sifilis karena kejadian
ingeksi gonore dan sifilis sering muncul bersamaan. Pemilihan ceftriaxone berdasarkan harus
dipertimbangkan hanya di daerah dengan insiden sifilisnya tinggi.
CIPROFLOXACIN obat, bentuk sediaan, dosis, jadwal pemberian obat serta lama terapi
Bentuk sediaan: PER ORAL
Dosis: 500 mg 1x1
Jadwal pemberian obat dan lama terapi:
4. Pasien mempunyai isteri. Jelaskan apakah isteri pasien memerlukan pemeriksaan serta terapi?
Jika iya, berikanlah rekomendasi terapi yang sesuai?
Iya perlu, supaya tidak tertular. Tapi pasiennya hamil ya...

iThe

fluoroquinolones, doxycycline, and erythromycin ethylsuccinate are contraindicated during pregnancy.

5. Jelaskan informasi apa saja yang sebaiknya diberikan kepada pasien dan pasangannya untuk
mencegah terjadinya infeksi ulang serta penyebaran infeksi?
Penjelasan pada pasien dengan baik dan benar sangat berpengaruh pada keberhasilan
pengobatan dan pencegahan karena gonore dapat menular kembali dan dapat terjadi komplikasi
apabila tidak diobati secara tuntas. Tidak ada cara pencegahan terbaik kecuali menghindari

kontak seksual dengan pasangan yang beresiko. Penggunaan kondom masih dianggap yang
terbaik. Pendidikan moral, agama dan seks perlu diperhatikan

=== selamat belajar ===

Anda mungkin juga menyukai