FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
Pendahuluan
Secara umum efek terapi levodopa untuk memperbaiki rigiditas, akan tetapi kurang
efektif untuk mengatasi tremor dan gangguan keseimbangan. Terapi dengan levodopa
dimulai pada dosis rendah dan dinaikkan dosisnya perlahan-lahan. Beberapa efek samping
dari levodopa antara lain hipotensi, diskinesia, artimia, gangguan gastrointestinal, serta
gangguan pernafasan. Selain itu dapat muncul juga gangguan psikiatrik seperti ansietas,
halusinasi pendengaran, dan gangguan tidur.
Absorpsi
Absorpsi levodopa per oral hampir seluruhnya diabsorpsi dengan hanya 2% yang ekskresi di
feses. Namun hanya 30% konsentrasi levodopa yang berhasil masuk sistem peredaran darah
dan tidak dimetabolisme di saluran pencernaan pada pemberian levodopa tanpa karbidopa.
Peningkatan dosis levodopa tidak menambah konsentrasi levodopa dalam darah.
Bioavailabilitas levodopa meningkat 2-3 kalinya jika pemberian bersamaan dengan inhibitor
dekarboksilase. Konsentrasi puncak di plasma absorbsi via oral levodopa adalah 30 menit
sampai 2 jam. Waktu paruh levodopa meningkat bermakna dari 1-3 jam menjadi 15 jam
dengan pemberian bersamaan dengan karbidopa.
Penyerapan levodopa juga dipengaruhi oleh komposisi protein, semakin tinggi konsumsi
protein (65-104 gram protein) saat pemberian intravena levodopa konstan membuktikan
bahwa lebih banyak LNAA akan membuat efek terapeutik levodopa menurun. Protein yang
direkomendasikan per harinya adalah 0.8 gram protein/kgbb/hari, agar tidak mengganggu
kerja levodopa.
Distribusi
Levodopa didistribusikan ke seluruh tubuh sebanyak 65% dari total volume tubuh. Distribusi
yang mencapai hingga sistem saraf pusat hanya kurang dari 1%. Levodopa dapat melewati
sawar darah otak dimediasi oleh stereospesifik sistem transpor large neutral amino
acid (LNAA). Pemberian levodopa intravena 50 mg Vss (Volume steady state) pada populasi
usia muda dan sehat ditemukan meningkat sebanyak 70% dibandingkan dengan populasi usia
tua. Levodopa melewati plasenta dan didistribusikan ke ASI.
Metabolisme
Ekskresi
Administrasi oral dosis 100 mg levodopa, sebanyak 90% dosis radioaktif dapat ditemukan di
urin 48 jam kemudian. Apabila dikombinasikan dengan karbidopa (100 mg dosis tunggal
maupun 100 mg 3 kali sehari) ekskresi berkurang sebanyak 60% pada urin 48 jam.
Di dalam otak levodopa dirubah menjadi dopamine. L-dopa akan diubah menjadi
dopamine pada neuron dopaminergic oleh L-aromatik asam amino dekarboksilase
(dopadekarboksilase). Walaupun demikian, hanya 1-5% dari L-Dopa memasuki neuron
dopaminergik, sisanya dimetabolisme di sembarang tempat, mengakibatkan efek samping
yang luas. Karena mekanisme feedback, akan terjadi inhibisi pembentukan L-Dopa endogen.
Carbidopa dan benserazide adalah dopa dekarboksilase inhibitor, membantu mencegah
metabolisme L-Dopa sebelum mencapai neuron dopaminergik.
Mekanisme dari levodopa dan interaksi dengan obat parkinson lainnya.