Anda di halaman 1dari 11

PELAYAN FARMASI

KELOMPOK 5
1. Serli Adi Arviani 165010046
2. Mauliza Rahmawati 165010050
3. Iftisan Kani 165010054
4. Afida Nur Mufaza 165010059
5. Azmi Ardyansah 165010063
6. Kharisma Fiantika 165010067
7. M. Nandya Al Fatih 165010071
8. Laely Fitriani 165010076
9. Ticia Windasari 165010080
10. Ziyadatun Naimah 165010084
11. Nurul Zumaeroh 161010088
12. Nur Milatun
Kasus
Tn JP 62th, BB ± 75kg TB ± 170cm, MRS dengan keluhan
mual, muntah, nyeri pinggang, tidak bisa kencing, badan panas.
Menurut pengakuan istri,Px memiliki penyakit BPH (Benign Prostat
Hyperlasia) dan sebelumnya tidak punya sakit hipertensi maupun
DM. Hasil observasi perawat pada saat masuk menunjukkan temp
38,2ºC, TD 150/190. Hasil lab pada saat masuk adalah sbb Cr 6,2
mg/dl ; BUN 75mg/dl ; Na 122meq/L; K 2,8 meq/L; Asam urat 7,1
mg/d;; Alb (N); GDP 112mg/dl; 2jPP (145 mg/dl); leukosit
15.000/mm3. Pasien didiagnosa sebagai ISK dengan insufisiensi
ginjal kemudian mendapat terapi Cefotaxim 3×1g iv, Lasix inj 1×1
amp, infus NS dan D5 (2:2). Pada keesokan harinya perawat
melaporkan TD 160/100mmHg, temp 38°C, Nadi 85×/min, urin
24jam 500ml.
Analisis Metode SOAP
1. Subjektif
 Pasien Tn. JP 62 th
 Mual dan muntah,
 Nyeri pinggang,
 Tidak bisa kencing, dan
 Demam .
 Riwayat Px memiliki penyakit BPH (Benign
Prostat Hyperplasia) dan sebelumnya tidak punya
sakit hipertensi maupun DM.
2. Objektif
objektif diperoleh dari hasil pemeriksaan atau hasil Lab yaitu:
 BB ± 75kg TB ± 170cm
 Suhu 38,2ºC,
 TD 150/190 mmHg
 Cr 6,2 mg/dl;
 BUN 75mg/dl;
 Na 122meq/L;
 K 2,8 meq/L;
 Asam urat 7,1 mg/dl;
 Alb (N);
 GDP 115 mg/dl;
 2jPP (145mg/dl);
 leukosit 15.000/mm3.
Lanjutannya
3. Assesment
Assesment merupakan masalah atau
diagnosa, dalam kasus ini yaitu pasien didiagnosa
sebagai ISK dengan insufisiensi ginjal kemudian
mendapat terapi Cefotaxim 3×1g iv, Lasix inj 1×1
amp, infus NS dan D5 (2:2). Pada keesokan
harinya perawat melaporkan TD 160/100mmHg,
temp 38°C, Nadi 85×/min, urin 24jam 500ml.
Perencanaan
1. Tujuan Terapi
 meningkatkan kualitas hidup pasien
 Mencegah terjadinya penyakit kronis dan menganggu
 Mengurangi kematian
 Menyembuhkan infeksi saluran kencing, mencegah
menghilangkan dan menghindari terjadinya
komplikasi
2. Sasaran terapi
Meringankan rasa nyeri pingang
 Membunuh bakteri penyebab infeksi
Mengatasi kekurangan cairan tubuh
Lanjutannya

3. Terapi non farmakologi


 Minum air putih yang banyak agar urin yang keluar juga meningkat
 Buang air kecil sesuai kebutuhan untuk mebilas mikroorganisme yang mungkin
naik ke uretra
 Menjaga dengan baik kebersihan sekitar organ intim dan saluran kencing agar
bakteri tidak mudah berkembang biak
 Mengkonsumsi makanan yang kaya akan zat besi, misalnya buah-buahan, dagingn
tanpa lemak dan kacang-kacangan
 Tidak menahan buang air kecil
4. Terapi farmakologi
 Cefotaxim :JABARI KEGUNAANNYA DAN INDIKASINYA, KONTRA INDIKASI
 LASIX
 INFUS NS DAN 5D
Cefotaxim
• Merupakan antibiotic yang digunakan untuk
infeksi bakteri misalnya : saluran kemih.
• Kontra indikasi : hipersensitif terhadap
antibiotic cephalosporin.
• Efek samping :
1. Gastrointestinal : colistis, diare, mual, muntah,
nyeri, abdomen.
2. Susunan saraf pusat : sakit kepala, pusing
Lasix
• Lasix / furosemide merupakan obat yang digunakan
untuk mengurangi cairan berlebih dalam tubuh karena
penyakit ginjal.
• Efek samping :
1. Telinga berdenging
2. Tidak nafsu makan
3. Nyeri pada perut dan dada
4. Sakit kepala
5. Diare, sembelit
6. Gatal atau ruam ringan
Infus NS
• Indikasi : digunakan untuk mengatasi kehilangan
cairan tubuh
• Efek samping :
1. Mual, muntah
2. Diare
3. Radang saluran pencernaan
4. Iritasi mata

Anda mungkin juga menyukai