Anda di halaman 1dari 4

Metformin

2. Farmasi Farmakologi :
a. Sifat Fisiko Kimia dan rumus kimia obat
Sifat Fisiko Kimia Metformin:
Metformin umumnya terdapat dalam bentuk metformin hidroklorida, merupakan
Kristal putih atau putih tulang (off-white) dengan BM 165,63. Metformin hidroklorida
sangat mudah larut dalam air, dan praktis tidak larut dalam aseton, eter ataupun
kloroform. pKa metformin = 12,4 dan Ph larutan 1% metformin hidroklorida = 6,68.
Rumus Kimia Metformin:
Rumus Struktur :

Nama Kimia : N,N-Dimethylimidodicarbonimidic diamide


Rumus Molekul : C4H11N5HCl
Berat Molekul : 165,6 g/mol
Pemerian : Serbuk putih, tidak berbau, higroskopik dan serbuk kristal
Kelarutan : Larut 1 dalam 2 bagian air dan 1 dalam 100 bagian etanol, praktis tidak
larut dalam kloroform dan eter (Clarks, edisi III).
b. Farmasi Umum
Dosis metformin :
- Metformin harus diberikan bersama dengan makanan atau sesudah makan dalam
dosis yang terbagi tablet 500mg
- Dosis: 3 x sehari 1 tablet
- Tablet 850mg : dosis awal : 1 x sehari 1 tablet (pagi)
- Dosis pemeliharaan : 2 x sehari 1 tablet (pagi dan malam)
- 1-3 gram sehari dibagi dalam 2-3 kali pemberian (Suherman, 2009)
Dalam pengobatan kombinasi dengan sulfonilurea atau insulin, kadar gula darah
harus diperiksa, mengingat kemungkinan timbulnya hipoglikemia
Dosis harus diperbesar secara perlahan-lahan, 1 tablet 500mg 3 kali sehari atau 1
tablet 850mg 2 kali sehari seringkali cukup untuk mengendalikan penyakit
diabetes. Hal ini dapat dicapai dalam beberapa hari, tetapi tidak jarang efek ini
baru dicapainya dalam waktu 2 minggu. Apabila efek yang diinginkan tidak
dicapai, dosis dapat dinaikkan secara berhati-hati sampai maksimum 3 gram
sehari. Bila diperlukan tablet 850mg dapat diberikan 3 kali sehari. Bila gejala
diabetes telah dapat dikontrol, ada kemungkinan dosis dapat diturunkan.
Apabila dikombinasikan denganpengobatan sulfonilurea yang hasilnya kurang
memadai, mula-mula diberikan 1 tablet 500mg, kemudian dosis metformin
dinaikkan perlahan-lahan sampai diperoleh kontrol maksimal. Seringkali dosis
sulfonilurea dapat dilanjutkan dengan metformin sebagai obat tunggal.
Apabila diberikan bersama dengan insulin dapat diikuti petunjuk ini:
a. Bila dosis insulin kurang dari 60 unit sehari, mula-mula diberikan 1 tablet
metformin 500 mg, kemudian dosis insulin dikurangi secara berangsur-angsur (4
unit setiap 2-4 hari). Pemakaian tablet dapat ditambah setiap interval mingguan.
b. Bila dosis insulin lebih dari 60 unit sehari, pemberian metformin adakalanya
menyebabkan penurunan kadar gula darah dengan cepat. Pasien demikian harus
diamati dengan hati-hati selama 24 jam pertama setelah pemberian metformin,
sesudah itu dapat diikuti petunjuk yang diberikan pada (a) diatas.
Preparat :
Metformin satu-satunya golongan biguanida yang masih dipergunakan sebagai obat
antidiabetes oral. Metformin dapat digunakan bersama dengan insulin atau senyawa
sulfonilurea lainnya. Sebagian besar penderita diabetes yang gagal diobati dengan
sulfonilurea umumnya dapat ditolong dengan biguanida. Antidiabetik oral golongan
biguanida mempunyai mekanisme kerja yang berbeda dengan golongan
sulfonilurea.
c. Farmakologi Umum:
Khasiat :
Metformin bekerja menurunkan kadar glukosa darah tidak melalui perangsangan
sekresi insulin, melainkan langsung pada hati, yaitu menurunkan produksi glukosa
hati dengan jalan menurunkan kecepatan glikogenolisis dan gluconeogenesis.
Disamping itu, metformin juga meningkatkan sensivitas sel-sel tubuh terhadap insulin
dengan jalan memperbaiki transport dan meningkatkan penggunaan glucose sel-sel
otot dan ekstrahepatik lainnya. Metformin dapat memperbaiki uptake glukosa sampai
sebesar 10-40% (Anonim,2006)
Metformin memiliki efek farmakologis sebagai obat anti hiperglikemia dan diabetes
tipe 2. Obat ini telah banyak digunakan untuk mengobati hiperglikemi di seluruh
dunia. Aktivitas penting dari senyawa ini adalah dalam menghambat proses
glikoneogenesis (Manoranjani, M. dan Kamala, K., 2013)
Kegunaan terapi/ indikasi dan kontra indikasi
- Indikasi :
Pasien diabetes dengan BB gemuk seharusnya diberikan obat metformin (Dollery,
1991). Dalam hal ini karena metformin dapat menekan nafsu makan dan tidak
meningkatkan berat badan (Tjay,2002). Metformin juga meningkatkan jumlah
reseptor insulin, dimana pada pasien dengan kelebihan berat badan jumlah
reseptor insulin berkurang (Misnadiarly, 2006)
Penelitian pada metformin telah banyak dilakukan. Metformin merupakan obat
yang telah lama digunakan untuk pasien diabetes mellitus tipe II (DM-II), oleh
karena efek hipoglikemi dan peningkatan sensitifitas insulin. Selain pada pasien
DM-II, metformin juga diberikan pada pasien dengan Polycyst Ovarian Syndrome
(PCOS). Metformin pada PCOS diketahui memiliki efek menurunkan berat badan,
meningkatkan fertilitas, serta menurunkan resiko komplikasi kehamilan pada
wanita dengan PCOS (Lashen, 2010).
Metformin merupakan obat yang aman digunakan dalam kehamilan, bahkan
mampu menurunkan angka komplikasi kehamilan seperti diabetes gestasional ,
maupun hipertensi gestasional. Penggunaan metformin juga menurunkan angka
persalinan preterm, dan mencegah terjadinya Intra Uterin Growth Restriction
(IUGR) (Eyal, et al., 2010). Metformin merupakan obat antidiabetic pilihan pada
kehamilan, karena berdasarkan penelitian oleh Rowan, et al., (2008) tidak
ditemukan perbedaan signifikan komplikasi neonatus pada ibu hamil dengan
diabetes gestasional dengan metformin dibanding insulin.
- Kontra indikasi:
Metformin dapat meningkatkan kadar asam laktat. Pemberian metformin pada
beberapa keadaan dapat menimbulkan laktat asidosis yang memicu kematian.
Berikut beberapa keadaan yang menjadi kontra indikasi diberikan metformin
(McCormack, et al., 2005):
a. Keadaan renal yang buruk, ditandai dengan peningkatan kadar serum creatinin
(laki-laki: >136 mmol/L ; perempuan: >124 mmol/L)
b. Gagal jantung kongestif yang membutuhkan pengobatan
c. Usia yang terlalu tua (>80 tahun), kecuali fungsi renal tidak mengalami
penurunan
d. Penyakit hati kronis, alkoholisme, riwayat atau keadaan yang berkaitan dengan
laktat asidosis seperti syok atau insufisiensi pulmonal, dan kedaan yang
berhubungan dengan hipoksemia

Anda mungkin juga menyukai