100%(2)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (2 suara)
56 tayangan13 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang pengobatan diabetes melitus dengan tanaman obat tradisional seperti buah pare, bawang merah, dan mangga. Tanaman-tanaman tersebut mengandung zat kimia yang bermanfaat untuk menurunkan kadar gula darah.
Dokumen tersebut membahas tentang pengobatan diabetes melitus dengan tanaman obat tradisional seperti buah pare, bawang merah, dan mangga. Tanaman-tanaman tersebut mengandung zat kimia yang bermanfaat untuk menurunkan kadar gula darah.
Dokumen tersebut membahas tentang pengobatan diabetes melitus dengan tanaman obat tradisional seperti buah pare, bawang merah, dan mangga. Tanaman-tanaman tersebut mengandung zat kimia yang bermanfaat untuk menurunkan kadar gula darah.
APA ITU DIABETES MELLITUS? Diabetes melitus merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan kadar glukosa di dalam darah tinggi karena tubuh tidak dapat melepaskan atau menggunakan insulin secara adekuat. Kadar glukosa darah setiap hari bervariasi, kadar gula darah akan meningkat setelah makan dan kembali normal dalam waktu 2 jam. Kadar glukosa darah normal pada pagi hari sebelum makan atau berpuasa adalah 70-110 mg/dL darah. Kadar gula darah normal biasanya kurang dari 120-140 mg/dL pada 2 jam setelah makan atau minumcairan yang mengandung gula maupun mengandung karbohidrat (Irianto, 2015). FAKTOR PENYEBAB
1. Penyakit dan Infeksi pada pankreas
2. Pola hidup 3. Pola makan 4. Obesitas 5. Merokok 6. Kurang tidur 7. Kurang aktivitas fisik atau olahraga 8. Minum-minuman bersoda 9. Banyak mengkonsumsi makanan bergula JENIS-JENIS DIABETES 1. DIABETES TIPE 1 Diabetes melitus tipe 1 ditandai dengan destruksi sel-sel beta pankreas akibat faktor genetik, imunologis, dan juga lingkungan. DM tipe 1 memerlukan injeksi insulin untuk mengontrol kadar glukosa darah. 2. DIABETES TIPE 2 Diabetes tipe 2 disebabkan karena adanya penurunan sensitivitas terhadap insulin (resistensi insulin) atau akibat penurunan jumlah insulin yang diproduksi. LANJUTAN..... 3. DIABETES MELITUS GESTASIONAL Diabetes melitus gestasional adalah keadaaan diabetes yang timbul selama masa kehamilan, dan biasanya berlangsung hanya sementara. Keadaan ini terjadi karena pembentukan hormon pada ibu hamil yang menyebabkan resistensi insulin. PATOFISIOLOGI DIABETES Defisiensi insulin mengakibatkan penggunaan glukosa menurun, sehingga menyebabkan kadar glukosa dalam plasma tinggi (hiperglikemia). Jika hiperglikemia parah dan lebih dari ambang ginjal maka akan menyebabkan glukosuria. Glukosuria akan menyebabkan diuresis osmotik yang meningkatkan peningkatan air kencing (polyuria) dan akan timbul rasa haus (polidipsi) yang menyebabkan seseorang dehidrasi (Kowalak, 2011). Glukosuria juga menyebabkan keseimbangan kalori negatif sehingga menimbulkan rasa lapar yang tinggi (polifagia). Penggunaan glukosa oleh sel menurun akan mengakibatkan produksi metabolisme energi menurun sehingga tubuh akan menjadi lemah(Price et al, 2012). Pengobatan Diabetes Melitus Tanaman Obat Tradisional
BUAH PARE Momordica charantia fructus
• Kandungan kimia : metabolit sekunder adalah
momordicin, momordisilin, glikosid, saponin, flavonoid, isoflavon, terpen, antroquinon, glukosinolat, charantin, polipeptida-p, dan visina • Efek farmakologis : sebagai antiradang, menurunkan kadar glukosa darah, untuk mengobati batuk, radang tenggorok, radang mata merah, rematik dan sariawan disentri. Momordicin dalam pare terbukti meningkatkan sensitivitas insulin dengan mempengaruhi aktivitas postreseptornya. • Efek Samping : Pemberian sebanyak 250-500 gram pare dapat menyebabkan penderita diabetes mengalami nyeri perut dan diare dan jika berlebihan akan berbahaya bagi kaum adam karena dapat mematikan sperma dan mengakibatkan impoten. • Cara Pemakaian: Ambil 2 buah pare, cuci dan lumatkan lalu tambahkan setengah gelas air bersih. Aduk dan peras. Minum sehari sebanyak 1 ramuan. Diulang selama 2 minggu. Ekstrak biji pare sebanyak 150 mg/kg bb selama 30 hari.10 gram bubuk biji pare dengan air matang untuk diminum 3 kali sehari • Pemastian Mutu: Pada bagian buah pare terdapat charantin zat yang memiliki aktivitas sebagai antidiabetes. Selain itu, terdapat kandungan polipeptid-p dan visina pada biji buah pare yang termasuk dalam zat yang memiliki aktivitas sebagai antidiabetes (Joseph & Dini, 2013). Pengujian dilakukan dengan ekstraksi semua bagian buah dan biji dengan aseton dan dibuat dosis 0.25; 0.50, dan 0.75 mg/kg BB yang diujikan selama 8-30 hari (Joseph & Dini, 2013) Bawang Merah Alii Cepa Bulbus (Liliaceae)
dihidroaliin, flavonglikosida, allyl propyldisulfide dan S-methyl cysteine sulfoxide. •Efek Farmakologis : Bawang merah mempunyai efek antidiabetik dan anti aterosklerotik yaitu menurunkan kadar gula dan lemak darah, menghambat aggregasi trombosit, meningkatkan aktivitas fibrinolitik serta memobilisir kolesterol dari depositnya pada lesi aterosklerosis hewan uji. Efek Samping : Dapat menyebabkan migrain, memusingkan kepala, mengakibatkan gas dan menggelapkan penglihatan. Kebanyakan memakan bawang merah akan mengakibatkan kelupaan, merusak akal, mengubah bau mulut dan napas. • Efek Samping: Dapat menyebabkan migrain, memusingkan kepala, mengakibatkan gas dan menggelapkan penglihatan. Kebanyakan memakan bawang merah akan mengakibatkan kelupaan, merusak akal, mengubah bau mulut dan napas. • Cara pemakaian: Irisan satu siung (30 gram) bawang merah menggunakan segelas air panas, atau memanaskan dengan api kecil tapi tidak sampai mendidih atau cara lain mengkonsumsi dengan berbentuk serbuk. • Dosis : Bawang merah 250 mg/kg bb per/hari. • Pemastian Mutu: Kandungan bawang merah adalah allyl propyldisulfide dan S-methyl cysteine sulfoxide yang mampu memiliki aktivitas antidiabetes (Khan et al., 2012) karena dalam pengujian dengan 100 gram bawang merah yang dikonsumsi pasien secara oral dengan dipotong kecil kecil menunjukan hasil bahwa kadar glukosa darah puasa menurun serta meningkatkan regenerasi sel beta pankreas sehingga jumlah sekresi insulin pun bertambah serta mampu menurunkan kadar kolestrol dalam serum darah (Taj Eldin et al., 2010). Mangga Mangifera indica (Anacardiaceae)
Mangga mengandung serat, karoten, dan vitamin (A, B, C, D, E,
dan K). aktivitas antidiabetes yang pernah diujikan yaitu berasal dari biji kernel buah manga. Biji kernel mengandung polifenol, triterpen, mangiferin, dan xanton glukosida. Uji dilakukan pada ekstrak etanol dari biji kernel yang sebelumnya sudah dikeringkan dan dibuat menjadi bubuk. Pengujian dilakukan dengan kadar 300 mg/Kg selama 14 dan 21 hari. Pada tikus diabetes menunjukkan peningkatan dari kadar insulin melalui banyaknya jumlah sekresi insulin yang diregenerasi serta pengurangan absorbsi glukosa di usus (Gupta & Gupta, 2011), menurunkan kadar glukosa darah puasa, menurunkan kadar kolesterol total serta LDL dan meningkatkan HDL (Khan et al., 2012). DAFTAR PUSTAKA • Gupta, R. & Gupta, R.S., 2011. ANTIDIABETIC EFFICACY OF MANGIFERA INDICA SEED. Diabetologia Croatica, 40(4), pp.107-12. • Joseph, B. & Dini, D., 2013. Antidiabetic effects of Momordica charantia (bitter melon) and its medicinal potency. Asian Pacific Journal of Tropical Disease, 3(2), pp.93 - 102. • Khan, V. et al., 2012. A pharmacological appraisal of medicinal plants. Journal of Pharmacy and Bioallied Sciences, Vol 4(Issue 1), pp.27-42 • Taj Eldin, I.M., Ahmed, E.M. & H.M, a.A.E., 2010. Preliminary Study of the Clinical Hypoglycemic Effects of Allium. Environmental Health Insights, 4, p.71–77.