Anda di halaman 1dari 13

Fitoterapi Diabetes Mellitus

1. Dewi Santika
2. Enis Nur Khotimah
3. Rosmidah Simanjuntak

Dosen Pembimbing: Melati Yulia Kusumastuti S.Farm., M.Sc


APA ITU DIABETES MELLITUS?
Diabetes melitus merupakan suatu penyakit yang
ditandai dengan kadar glukosa di dalam darah tinggi
karena tubuh tidak dapat melepaskan atau
menggunakan insulin secara adekuat. Kadar glukosa
darah setiap hari bervariasi, kadar gula darah akan
meningkat setelah makan dan kembali normal dalam
waktu 2 jam. Kadar glukosa darah normal pada pagi
hari sebelum makan atau berpuasa adalah 70-110
mg/dL darah. Kadar gula darah normal biasanya
kurang dari 120-140 mg/dL pada 2 jam setelah makan
atau minumcairan yang mengandung gula maupun
mengandung karbohidrat (Irianto, 2015).
FAKTOR PENYEBAB

1. Penyakit dan Infeksi pada pankreas


2. Pola hidup
3. Pola makan
4. Obesitas
5. Merokok
6. Kurang tidur
7. Kurang aktivitas fisik atau olahraga
8. Minum-minuman bersoda
9. Banyak mengkonsumsi makanan bergula
JENIS-JENIS DIABETES
1. DIABETES TIPE 1
Diabetes melitus tipe 1 ditandai dengan
destruksi sel-sel beta pankreas akibat faktor
genetik, imunologis, dan juga lingkungan.
DM tipe 1 memerlukan injeksi insulin untuk
mengontrol kadar glukosa darah.
2. DIABETES TIPE 2
Diabetes tipe 2 disebabkan karena adanya
penurunan sensitivitas terhadap insulin
(resistensi insulin) atau akibat penurunan
jumlah insulin yang diproduksi.
LANJUTAN.....
3. DIABETES MELITUS GESTASIONAL
Diabetes melitus gestasional adalah keadaaan
diabetes yang timbul selama masa kehamilan,
dan biasanya berlangsung hanya sementara.
Keadaan ini terjadi karena pembentukan
hormon pada ibu hamil yang menyebabkan
resistensi insulin.
PATOFISIOLOGI DIABETES
Defisiensi insulin mengakibatkan penggunaan
glukosa menurun, sehingga menyebabkan kadar
glukosa dalam plasma tinggi (hiperglikemia). Jika
hiperglikemia parah dan lebih dari ambang ginjal
maka akan menyebabkan glukosuria. Glukosuria akan
menyebabkan diuresis osmotik yang meningkatkan
peningkatan air kencing (polyuria) dan akan timbul
rasa haus (polidipsi) yang menyebabkan seseorang
dehidrasi (Kowalak, 2011).
Glukosuria juga menyebabkan keseimbangan
kalori negatif sehingga menimbulkan rasa lapar yang
tinggi (polifagia). Penggunaan glukosa oleh sel
menurun akan mengakibatkan produksi metabolisme
energi menurun sehingga tubuh akan menjadi
lemah(Price et al, 2012).
Pengobatan Diabetes Melitus
Tanaman Obat Tradisional

BUAH PARE
Momordica charantia fructus

• Kandungan kimia : metabolit sekunder adalah


momordicin, momordisilin, glikosid, saponin,
flavonoid, isoflavon, terpen, antroquinon,
glukosinolat, charantin, polipeptida-p, dan visina
• Efek farmakologis : sebagai antiradang, menurunkan kadar glukosa
darah, untuk mengobati batuk, radang tenggorok, radang mata merah,
rematik dan sariawan disentri. Momordicin dalam pare terbukti
meningkatkan sensitivitas insulin dengan mempengaruhi aktivitas
postreseptornya.
• Efek Samping : Pemberian sebanyak 250-500 gram pare dapat
menyebabkan penderita diabetes mengalami nyeri perut dan diare dan
jika berlebihan akan berbahaya bagi kaum adam karena dapat
mematikan sperma dan mengakibatkan impoten.
• Cara Pemakaian: Ambil 2 buah pare, cuci dan lumatkan lalu
tambahkan setengah gelas air bersih. Aduk dan peras. Minum sehari
sebanyak 1 ramuan. Diulang selama 2 minggu. Ekstrak biji pare
sebanyak 150 mg/kg bb selama 30 hari.10 gram bubuk biji pare dengan
air matang untuk diminum 3 kali sehari
• Pemastian Mutu: Pada bagian buah pare terdapat charantin zat yang
memiliki aktivitas sebagai antidiabetes. Selain itu, terdapat kandungan
polipeptid-p dan visina pada biji buah pare yang termasuk dalam zat
yang memiliki aktivitas sebagai antidiabetes (Joseph & Dini, 2013).
Pengujian dilakukan dengan ekstraksi semua bagian buah dan biji
dengan aseton dan dibuat dosis 0.25; 0.50, dan 0.75 mg/kg BB yang
diujikan selama 8-30 hari (Joseph & Dini, 2013)
Bawang Merah
Alii Cepa Bulbus (Liliaceae)

•Kandungan Kimia: saponin, kuersetin, sikloalin, metalialiin,


dihidroaliin, flavonglikosida, allyl propyldisulfide dan S-methyl
cysteine sulfoxide.
•Efek Farmakologis : Bawang merah mempunyai efek antidiabetik dan
anti aterosklerotik yaitu menurunkan kadar gula dan lemak darah,
menghambat aggregasi trombosit, meningkatkan aktivitas fibrinolitik
serta memobilisir kolesterol dari depositnya pada lesi aterosklerosis
hewan uji.
Efek Samping : Dapat menyebabkan migrain, memusingkan kepala,
mengakibatkan gas dan menggelapkan penglihatan. Kebanyakan
memakan bawang merah akan mengakibatkan kelupaan, merusak akal,
mengubah bau mulut dan napas.
• Efek Samping: Dapat menyebabkan migrain, memusingkan kepala,
mengakibatkan gas dan menggelapkan penglihatan. Kebanyakan
memakan bawang merah akan mengakibatkan kelupaan, merusak akal,
mengubah bau mulut dan napas.
• Cara pemakaian: Irisan satu siung (30 gram) bawang merah menggunakan
segelas air panas, atau memanaskan dengan api kecil tapi tidak sampai
mendidih atau cara lain mengkonsumsi dengan berbentuk serbuk.
• Dosis : Bawang merah 250 mg/kg bb per/hari.
• Pemastian Mutu: Kandungan bawang merah adalah allyl propyldisulfide
dan S-methyl cysteine sulfoxide yang mampu memiliki aktivitas
antidiabetes (Khan et al., 2012) karena dalam pengujian dengan 100 gram
bawang merah yang dikonsumsi pasien secara oral dengan dipotong kecil
kecil menunjukan hasil bahwa kadar glukosa darah puasa menurun serta
meningkatkan regenerasi sel beta pankreas sehingga jumlah sekresi insulin
pun bertambah serta mampu menurunkan kadar kolestrol dalam serum
darah (Taj Eldin et al., 2010).
Mangga
Mangifera indica (Anacardiaceae)

Mangga mengandung serat, karoten, dan vitamin (A, B, C, D, E,


dan K). aktivitas antidiabetes yang pernah diujikan yaitu berasal dari biji
kernel buah manga. Biji kernel mengandung polifenol, triterpen,
mangiferin, dan xanton glukosida. Uji dilakukan pada ekstrak etanol dari
biji kernel yang sebelumnya sudah dikeringkan dan dibuat menjadi
bubuk. Pengujian dilakukan dengan kadar 300 mg/Kg selama 14 dan 21
hari. Pada tikus diabetes menunjukkan peningkatan dari kadar insulin
melalui banyaknya jumlah sekresi insulin yang diregenerasi serta
pengurangan absorbsi glukosa di usus (Gupta & Gupta, 2011),
menurunkan kadar glukosa darah puasa, menurunkan kadar kolesterol
total serta LDL dan meningkatkan HDL (Khan et al., 2012).
DAFTAR PUSTAKA
• Gupta, R. & Gupta, R.S., 2011. ANTIDIABETIC EFFICACY OF
MANGIFERA INDICA SEED. Diabetologia Croatica, 40(4),
pp.107-12.
• Joseph, B. & Dini, D., 2013. Antidiabetic effects of Momordica
charantia (bitter melon) and its medicinal potency. Asian Pacific
Journal of Tropical Disease, 3(2), pp.93 - 102.
• Khan, V. et al., 2012. A pharmacological appraisal of medicinal
plants. Journal of Pharmacy and Bioallied Sciences, Vol 4(Issue 1),
pp.27-42
• Taj Eldin, I.M., Ahmed, E.M. & H.M, a.A.E., 2010. Preliminary
Study of the Clinical Hypoglycemic Effects of Allium.
Environmental Health Insights, 4, p.71–77.

Anda mungkin juga menyukai