Anda di halaman 1dari 4

ARTIKEL

TAK DISANGKA, TERNYATA INI


MANFAAT SEHAT MELINJO DAN
DAUN SIRSAK CEGAH KANKER
Desember 2019
Biji melinjo
Pernahkah teman-teman mendengar tentang senyawa antikanker yang
dihasilkan dari melinjo dan daun sirsak? Melinjo (Gnetum gnemon Linn.) atau
dalam bahasa sunda disebut tangkil ini adalah spesies tumbuhan yang berasal
dari Asia Tropik, Melanesia dan dibudidayakan di Indonesia, sering
dimanfaatkan daun dan buahnya sebagai bahan sayur dan emping yang sering
dijadikan teman bersantap dan minum teh. Sementara tanaman sirsak (Annona
muricata Linn.) yang berasal dari Belanda ini lebih sering dimanfaatkan
buahnya untuk dibuat, dodol, selai atau jus yang menyegarkan. Padahal daun
sirsak memiliki manfaat yang besar sebagai antikanker sama seperti melinjo. Daun Sirsak

A. Kandungan dan Aktivitas Senyawa


Tak banyak yang tahu bahwa melinjo mempunyai kandungan
antioksidan sebagai pencegah kanker, yang orang ketahui baru kandungan purin Beberapa struktur stilbenoid,
kandungan senyawa dalam daun sirsak
yang bisa menyebabkan asam urat meningkat. Uniknya, penelitian yang
dilakukan Prof. Dr. H. Subandi M.Si dan Sri Wulandari dari Jurusan Kimia
Universitas Malang membuktikan ekstrak etanol kulit melinjo muda malah
dapat menghambat dan juga menghancurkan kinerja xantin oksidase-enzim,
pensintesis asam urat dan berkhasiat mencegah penyakit asam urat. Jadi, bila
menyantap melinjo tidak berlebihan, dan proses olahannya tidak menggunakan
minyak goreng yang buruk, justru berdampak baik pada kesehatan, sebab
Resveratrol
melinjo memliki kandungan antioksidan.
Salah satu kandungan yang terdapat dalam melinjo adalah flavonoid
yang berfungsi sebagai antioksidan untuk penyakit kanker, anti mikroba dan
antivirus (Tiang-Yang dkk, 2018). Pada penelitian sebelumnya, biji melinjo
telah dibuktikan mengandung 9,11% protein, 16,4% lemak, 58% pati, dan
metabolit sekunder. Ekstrak biji melinjo mengandung 6 macam senyawa
stilbenoid, yaitu trans-resveratrol (3,5,4’-tryhydroxy-trans-stilbene), gnetin C,
gnetin L, gnemonoside A, gnemonoside C, dan gnemonoside D (Kato et al.,
2009). Senyawa stilbenoid (kelompok flavonoid) inilah yang memiliki aktivitas
kemopreventif dan antikanker (Tatefuji et al., 2014).
Proses identifikasi senyawa ini dapat dilakukan dengan mengekstrak
Gnetin C
biji melinjo lalu diisolasi komponen zat aktifnya yaitu gnetin C dan
transreservatol dikarenakan keduanya memiliki potensi yang hampir setara
terhadap sel kanker
Grafik potensial kandungan biji melinjo terhadap % pertahanan hidup sel kanker
(Narayan., et al 2015)

Dari gambar tersebut terbukti bahwa ekstrak melinjo, gnetin C ataupun


reservatrol memiliki potensial yang tinggi sebagai anti kanker.

Sementara, pada daun sirsak dikenal dengan kandungan senyawa


Acetogenins, yaitu senyawa poliketida dengan struktur C-34 atau C-37 rantai
karbon tidak bercabang yang terikat pada gugus 2-propanol pada C-2 untuk
membentuk suatu lakton. Senyawa ini memiliki 350 senyawa turunan yang
ditemukan pada keluarga Annonaceae. Sebanyak 82 senyawa diantaranya ada
pada sirsak.

Struktur Acetogenin
Proses identifikasi senyawa ini dapat dilakukan dengan mengekstrak
daun sirsak lalu diisolasi komponen zat aktifnya yaitu asetogenin yang
kemudian di ujikan pada sel kanker.

Penelitian lain melaporkan bahwa Annonacin-senyawa utama


acetogenins dalam daun sirsak bersifat sangat beracun terhadap sel kanker
serviks, kanker payudara, kanker kandung kemih, dan kanker kulit (Utari et al,
2013).
1
B. Manfaat untuk Kesehatan dan Mekanismenya
Biji melinjo mengandung stilbenoid yang jarang ditemui pada
tumbuhan lain. Senyawa stilbenoid memiliki aktivitas kemopreventif dan
antikanker, menangkal radikal bebas, dan mengontrol gula darah. Hasil
penelitian Fakultas Farmasi, Institut Ilmu Kesehatan Bakti Wiyata Kediri
menunjukkan bahwa infusa biji melinjo dosis 50% memiliki efek farmakologi
terhadap penurunan kadar glukosa darah 33,41%. Bahkan di Jepang, biji melinjo
telah diolah menjadi tepung bahan baku aneka makanan, penambah khasiat
dalam minuman the, dan obat anti-aging.
Mekanisme penghancuran sel kanker yaitu terjadi induksi kerusakan
ligan (damaged self) di sel tumor oleh resveratrol. Sel-sel kanker yang terkena
resveratrol mengatur terjadinya kerusakan protein, seperti kematian reseptor 5
(DR5) atau ligan untuk reseptor imun NKG2D termasuk MICA atau ULBPs.
Keterlibatan protein-protein ini oleh sel-sel kekebalan tubuh, mengekspresikan
reseptor terikat dengan (NKG2D receptor) atau ligan (TRAIL) yang
menyebabkan kematian sel kanker.

Mekanisme zat aktif biji melinjo dalam membunuh sel kanker

Beberapa penelitian menujukan bahwa biji melinjo dapat membunuh


sel kanker, tetapi tidak membunuh sel normal lainnya. Hal terkait toksisitas
tersebut dibuktikan oleh hasil penelitian yang menyatakan bahwa dengan
konsumsi biji melinjo 4000mg/hari terbukti tidak memiliki efek samping
(Tatefuji et al., 2014). Hasil penelitian lain juga menyatakan bahwa biji melinjo
berpotensial sebagai antitumor dengan dosis 50-100mg perhari (Narayanan et
al., 2015).
Senyawa acetoginin yang terdapat dalam daun sirsak berperan sebagai
inhibitor sumber energi untuk pertumbuhan sel kanker. Kekuatan energi
menyebabkan sel tidak bisa membelah dengan baik. Acetogenin yang ikut
masuk ke dalam tubuh akan menempel pada reseptor dinding sel dan berfungsi
merusak ATP di dinding mitokondria. Akibatnya produksi energi didalam sel
kanker terhenti dan akhirnya sel kanker akan mati. Acetogenins hanya
membunuh sel kanker yang ada dalam tubuh, sedangkan sel normal tidak akan
diserang dan akan tetap tumbuh. Kemoterapi dapat menimbulkan efek rasa
2
mual, berat badan turun, dan rambut rontok. Sebaliknya, acetogenins tidak
menimbulkan apapun. Acetogenins dapat melindungi sistem kekebalan tubuh
dan mencegah infeksi yang mematikan. Pengobatan menggunakan acetogenins
akan membuat penderita kanker merasa lebih kuat dan lebih sehat selama proses
keperawatan, serta memiliki penampilan fisik yang membaik (Utari et al, 2013).

C. Cara Pengolahan
Kandungan flavonoid, efek antioksidan dari biji melinjo bisa diperoleh
dengan memakan bijinya langsung yang telah diolah baik direbus, disiapkan
dalam bentuk sayur atau dibuat minuman infusa melinjo. Cara yang lebih efektif
dengan membuat sediaan transdermal patch yang berefek secara lokal karena
zat aktif dapat mencapai sumber kerusakan sehingga efektifitas yang dihasilkan
akan lebih tinggi. Hasil penelitian, menyatakan bahwa biji melinjo berpotensial
sebagai antitumor dengan dosis 50-100mg perhari (Narayanan et al., 2015).
Sementara cara pengolahan daun sirsak untuk pengobatan kanker dapat
dilakukan dengan merebus langsung 10-15 lembar daun sirsak (daun ke-4 atau
ke-5 ujung pucuk) bisa juga dalam bentuk daun yang kering (dijemur dibawah
sinar matahari ditutup kain hitam atau di oven). Direbus dengan 3 gelas air
Sayur asem dengan biji melinjo
hingga tersisa 1 gelas air rebusan. Atau bisa disajikan dalam bentuk teh, caranya
blender 3-5 lembar daun sirsak basah kemudian masukkan dalam wadah,
tambahkan 1 gelas air panas, aduk lalu tutup rapat, biarkan 15-20 menit lalu
saring. Untuk menekan aromanya bisa ditambahkan perasan buah nanas atau
jeruk nipis. Tambahkan gula pasir atau madu sesuai selera (Utari et al, 2013).

Bagaimana, paham ya? ternyata biji melinjo dan daun sirsak pun kaya akan
Air rebusan daun sirsak
senyawa antikanker. Jadi, lebih sering makan sayur asam ya, khususnya makan
biji melinjo nya, dan minumnya the daun sirsak. Emmm harus dicoba nih..

DAFTAR PUSTAKA
Kato H, Samizo M, Kawabata R, Takano F, Ohta T. 2011. Stilbenoids from the Melinjo
(Gnetum gnemon L.) Fruit Modulate Cytokine Production in Murine Peyer's
Patch Cells Ex Vivo. Planta Med. 77(10):1027-1034.
Tatefuji T, Yanagihara M, Fukushima S, Hashimoto K. 2014. Safety assessment of
Melinjo (Gnetum gnemon L.) seed extract: acute and subchronic toxicity
Teh daun sirsak
studies. Food Chem Toxicol. 67(230-5). doi: 10.1016/j.fct.2014.02.030.
Tian-yang., Wang., Qing Li., Kai-shun Bi. (2018). Bioactive Flavonoids In Medicinal
Plants: Structure, Activity And Biological Fateasian. Journal Of
Pharmaceutical Sciences, 13, 12–23
Utari K, Eka Nursafitri, Intan Sari A, Rafika Sari, Winda A.K, Agnes Sri Harti. 2013.
Kegunaan Daun Sirsak (Annona Muricata L) untuk Membunuh Sel Kanker
Dan Pengganti Kemoterapi. Jurnal KesMaDaSka, 111-115
Zuhud, Ervizal. 2011. Bukti Kedahsyatan Sirsak Menumpas Kanker. Agromedia.
Jakarta Selatan. 56-57

Penulis:
Ali Akbar Putra 1162080008
Meylani Karlina 1162080042
Pendidikan Kimia UIN Sunan Gunung Djati Bandung
3

Anda mungkin juga menyukai