OLEH :
NIM : F201501074
Kelas : D2 Farmasi
2018
A. Fitoterapi Untuk Obesitas
1. Tanaman Jati Belanda
c. Efek samping
Nilai LD50 ekstrak alkoholik daun jatu belanda adalah lebih besar dari 6324,14
mg/kg bb. Selama percobaan tidak ditemukan adanya tanda-tanda toksisitas.
2. Tanaman Bangle
b. Khasiat
c. Mekanisme kerja
Flavonoid menghentikan tahap awal reaksi dengan membebaskan 1
atom hydrogen dari gugus hidroksinya yang kemudian berikatan dengan 1
radikal bebas. Dengan adanya ikatan ini maka akan menstabilkan radikal
peroksi yang membuat energi aktivitas berkurang, dan selanjutnya akan
menghambat atau menghalangi reaksi oksidasi dari kolestrol LDL. Melalui
penghambatan reaksi oksidasi kolestrol LDL ini maka dapat menurunkan
kadar kolestrol darah. Kemudian flavonoid juga dapat mencegah
pengendapan lemak pada dinding pembuluh darah sehingga mencegah
terjadinya ateroklerosis.
d. Kandungan Obat
e. Cara pengolahan
b. Kandungan Kimia
Rimpang mengandung minyak menguap seperti zerumbone, humulene,
camphene (Faizah et al., 2002) dan α-caryophyllene (Purwanti dkk., 2003). Selain
itu, mengandung saponin, flavonoida dan polifenol (Syamsuhidayat dan Hutapea,
2000). Uji fitokimia dari ekstrak etanol rimpang tersebut positif adanya komponen
fenolik, tanin, asam amino, karbohidrat, dan alkaloid (Somchit et al., 2005). Hasil
isolasi dari tanaman ini diperoleh adanya dua senyawa se-isomer yaitu
6-methoxy-2E,9E-humuladien-8-one dan stigmast-4-en-3-one (Jang & Seo, 2005).
Zerumbon, α-kariofilen, 1,5,5,8-tetrametil-12-oksabisiklo [9.1.0] dodeka3,7-dien
(Murakami et al., 1999; Abdul et al., 2008; Bhuiyan et al., 2009).
c. Manfaat
Rimpang dimanfaatkan dalam ramuan sebagai obat pelangsing,
penghangat badan, obat pusing, obat disentri, dan membantu mengeluarkan gas
(karminatif) pada perut kembung (Mursito, 2001). Penelitian terhadap ekstrak
etanol dari rimpang memiliki aktivitas analgesik dan antipiretik yang mampu
menghambat inflamasi akibat induksi prostaglandin (Somchit et al., 2005).
Zerumbone dan α-caryophyllene terdapat dalam rimpang dan daun serta kedua
senyawa ini pada konsentrasi tinggi menunjukkan aktivitas antiinflamasi, antiulkus,
antioksidan dan antimikroba (Jaganath dan Ng, 2000; Somchit et al., 2005;
Mascolo et al, 1989; Agrawal et al., 2000; Bhuiyan et al., 2009). Senyawa utama
zerumbon yang diisolasi dari lempuyang gajah menunjukkan potensi sebagai anti
kanker leher rahim, dibuktikan dengan uji sitotoksisitas pada sel HeLa dengan
metode MTT assay IC50 sebesar 11,3 μM (2,5 μg∕ml) (Abdul et al., 2008).
Zerumbon juga terbukti bersifat toksik pada sel HT-29, CaCo-2, dan MCF-7
(Murakami et al., 1999; Kirana et al., 2003).
b. Deskripsi tanaman
Tanaman pohon, daun mengkilap hijau, bentuk bulat telur memanjang,
pangkal dan ujung runcing, memiliki tangkai, ibu tulang daun jelas telihat.
Bunga unisek, buah mirip labu parang
c. Kandungan kimia
d. Farmakologi
Ekstrak G. cambogia yang mengandung asam hidroksi sitrat (HCA) dapat
menyerang lemak tubuh pada tikus Zucker yang mengalami obesitas. Pada
dosis tinggi asam hidroksi sitrat sampai 154 mmol / kg diberikan selama 3
bulan berturut-turut lemak pada epididimis. Namun pada tingkat tinggi asam
hidroksi sitrat (778 dan 1244 mg / kg bb sehari) menyebabkan atropi pada
testis. Pada dosis rendah efek toksik tersebut tidak terlihat. Berdasarkan
penelitian NOAEL (tidak ditemukan efek samping dari asam hidroksi sitrat
adalah 389 mg / kg bb sehari.
Biji G. cambogia meningkatkan proses hematologikal dan efek
antiobesitas pada tikus jantan, aplikasi potensial dalam peningkatan
hematokrit dibawah kondisi anemia. Penurunan berat badan dan lipid
endogen pada lipid endogen pada hewan menunjukkan potensinya sebagai
tanaman antiobesitas dan antilipogenik.
Beberapa uji klinik membuktikan efektivitas G. cambogia dalam
menurunkan berat badan pada 42 minggu dengan pemberian 3 kg ekstrak
sehari selama 12 minggu.
Asam hidroksi sitrat (HCA), adalah bahan aktif yang terkandung dalam
tanaman garcinia, telah ditemukan menjadi penghambat kompetitif dari enzim
adenosin trifosfat (ATP) liase sitrat dan penghambat lipogenesis. HCA
tampaknya meningkatkan penggunaan lemak dan mengurangi penggunaan
glikogen, juga dapat meningkatkan penurunan berat badan dengan menekan
nafsu makan, walaupun mekanisme kerjanya belum dipahami dengan baik
Komponen zat aktif yang ada di dalam tanaman garcinia, HCA dapat
meningkatkan berat badan. Namun dari hasil studi klinis dilaporkan berbagai
hasil. Tidak ada kerugian berat badan atau penurunan massa yang signifikan
dari pasien obesitas yang diberi garcinia dan plasebo. HCA, dan untuk tingkat
yang lebih besar kombinasi HCA dengan kromium niacin-seperti,
memfasilitasi lebih berat badan, BMI dan kadar kolesterol. Teoritis teoritis,
HCA mungkin pilihan yang cocok untuk efek lipogenesis.
e. Keamanan
Garcinia dapat ditoleransi dengan baik. Dilakukan selama 12 minggu
pada manusia. Pemakaian dosis harian lebih dari 4,7 g asam hidroksi sitrat
(HCA) telah dicatat aman dengan tidak adanya efek samping pada terapinya.
Pada sebuah kasus, pasien mengalami rhabdomiolisis terkait kehilangan
berat badan setelah menggunakan obat yang mengandung ma-huang (efedrin),
guarana (alkaloid aktif kafein), kitosan, Gymnena sylvestre, Garcinia
cambogia ( 50% HCA ) , dan kromium . Kontribusi garcinia terhadap efek
samping ini masih belum jelas.
Dilaporkan adanya kasus rhabdomiolisis setelah penggunaan obat herbal
penurun berat badan yang mengandung garcinia pada seorang wanita sehat
berumur 54 tahun. Pasien mengalami nyeri dada dan hasil menunjukkan
rhabdomiolisis dengan kreatinin serum puncak 1028 IUA, yang kemudian
menurun secara bertahap dan kembali normal setelah pemakaian obat herbal
dihentikan. Kenaikan kreatinin mengindikasikan bahwa kerusakan otot
merupakan salah satu mekanisme penurunan berat badan oleh sediaan ini.
Penulis menyarankan monitoring serum kreatinin pada pasien yang
menggunakan formula herbal penurun berat badan.
Penghambat HMG-CoA reduktase: sebuah kasus menyebutkan insiden
rhabdomiolisis pada pasien yang menggunakan obat herbal penurun berat
badan yang mengandung 50 % HCA . Dengan demikian, pemakaian garcinia
dapat meningkatkan risiko rhabdomiolisis terkait statin. Bagaimanapun, bukti
klinis dari interaksi ini masih belum cukup.
b. Deskripsi tanaman
Kedelai merupakan tanaman terna, tinggi dapat mencapai 1 m. Daun
majemuk, bertangkai pendek bentuk daun oval. Pada ukaan berbulu halus. Biji
bentuk bulat telur-lonjong. Warna lit biji kuning, cokelat sampai hitam.
c. Kandungan kimia
Biji kedelai mengandung isoflavon: genistein, dan daidzein, fitosterol,
minyak, dan protein.
d. Farmakologi
Beberapa studi melaporkan tentang efek antiobesitas dan hipoglikemik
makanan kaya isoflavon pada manusia dan hewan. Genistein merupakan
isoflavon utama dalam kedelai, dilaporkan secara nyata menurunkan berat
badan dan jumlah lemak. Selain itu, daidzein isoflavon lain dalam kedelai juga
memiliki efek yang sama dengan genistein. Pemberian daidzein pada mencit
meningkatkan aktivitas lipase pankreas dan lipase lipoprotein, dan juga
lipolisis.
Protein kedelai tampaknya memengaruhi pengaturan gen yang terlibat
dalam metabolisme lipid dan glukosa, meningkatkan sensitivitas insulin,
mengatur oksidasi asam lemak di hati, dan meningkatkan metabolisme lemak
di jaringan adiposa.
Pola makan diet dengan kedelai telah terbukti mengurangi lemak tubuh
dan kelebihan berat badan dari pasien obesitas darik segi pembatasan kalori.
Selain itu, mengonsumsi susu kedel tampaknya efektif dalam mengurangi
berat badan, lingkar perut, ai seperti ketika mengonsumsi susu skim
e. Farmakokinetika
Di dalam saluran pencernaan, kedelai mengalami metabolisme oleh
bakteri usus, kemudian diabsorpsi di dalam usus, dan ditransportasikan
melalui porta dan dimetabolisme di hati. Sekitar 10-22 % isoflavon yang
terkandung di dalam kedelai diekskresikan melalui urine. Waktu paruh
isoflavon daidzein dan genistein adalah sekitar 7-8 jam
f. Efek samping
Kedelai termasuk kategori GRAS (Generally Regarded As Safe) dan telah
lama digunakan sebagai makanan pokok di Efek samping yang paling sering
terjadi adalah reaksi alergi dan gangguan lambung dan usus seperti sakit perut,
mual dan konstipasi. Alergi terhadap kedelai merupakan alergi makanan yang
umum terjadi, seseorang yang alergi terhadap kedelai dapat juga bereaksi
terhadap kacang polong-polongan, gandum, gandum hitam dan jelai.
Konsumsi kedelai tidak disarankan untuk pasien dengan penyakit keganasan
yang sensitif hormon, seperti kanker payudara, ovarium, atau kanker uterus,
karena kemampuan kedelai dalam memberikan efek mirip Dosis estrogen
(yang secara teoritis dapat menstimulasi pertumbuhan tumor). Keadaan
sensitif hormon lainnya (seperti endometriosis) secara teoritis juga dapat
memperparah kondisi apabila mengonsumsi kedelai. Penelitian di
laboratorium masih belum jelasdengan apakah isoflavon kedelai menghambat
atau menstimulasi estrogen, atau keduanya (bertindak sebagai reseptor
agonis/antagonis). Sampai ada penelitian lebih lanjut mengenai hal-hal ini,
pasien dengan kondisi tersebut harus diwaspadai dan mencari pertimbangan
medis sebelum mengonsumsi kedelai.
g. Interaksi obat
Kedelai diketahui memiliki aktivitas antidiabetes, dan anti- hipertensi.
Studi klinik kedelai menunjukkan efek menurunkan kadar glukosa darah . Hati
- hati penggunaan bersamaan dengan cvensional dengan efck yang sama
Efek estrogenik kedelai belum jelas apakah isoflavon menstimulasi zau
memblok efek estrogen. Belum diketahui juga apakah engonsumsi kedelai
atau suplemen isoflavon akan meningkatkan atau menurunkan risiko efek
samping estrogen (seperti Pengsumpalan darah).
Ginseng, beberapa peneliti meyakini bahwa terdapat interaksi yang
potensial antara ginseng (Panax ginseng) dengan ekstrak kedelai, awalaupun
belum dapat dijelaskan dengan baik
Efek protein kedelai atau tepung kedelai pada absorpsi zat besi masih
belum diketahui. Beberapa peneliti melaporkan adanya penurunan absorpsi
zat besi walapun demikian, penelitian lain tidak menemukan adanya efek
tersebut pada orang yang mengonsumsi kedelai. Seseorang yang
menggunakan suplemen penambah zat besi bersama dengan kedelai harus
memonitor kadar hadbesi darahnya.
Menurut laporan dari beberapa kasus pada manusia dan binatang,
penurunan hormon tiroid dan peningkatan kadar TSH dapat terjadi pada orang
yang mengonsumsi kedelai, oleh karena itu harus digunakan secara
berhati-hati.
h. Dosis
Dosis tepat dari kedelai untuk menurunkan berat badan belunm ditentukan.
Konsumsi protein kedelai yang tinggi, diet lemak dengan atau tanpa berat
badan dan massa lemak pada penderita obesitas. latihan fisik telah terbukti
dapat mengurangi berat badan dan massa lemak pada penderita obesitas
d. Farmakologi
Psylium dikombinasi dengan asam hidroksi sitrat pada tikus yang diet
kaya lemak dapat menekan kenaikan berat badan dan jumlah lemak tubuh.
Efek tersebut lebih baik dibandingkan dengan kontrol. Selain itu, kombinasi
ini dapat meningkatkan ekskresi asam empedu dan lemak melalui feses.
Psylium juga dapat menurunkan kadar trigliserida dan rasio HDL/kolesterol.
Studi tentang aktivitas antiobesitas melaporkan bahwa suplemen diet
mengandung psylium dan kitosan dapat membantu meningkatkan ekskresi
lemak dalam feses. Walaupun pemmberian musilago terbukti dapat
menurunkan berat badan lebih banyak daripada dengan diet saja, bukti yang
ada belum menunjukkan bahwa penurunan berat badan pada orang dewasa
terkait pysilium
Psylium terutama di usus sebagai agen pembentuk massa, dan agak tahan
terhadap fermentasi dan sebagian besar tidak berubah dalam saluran
gastrointestinal. Dapat mengukat air karena kandingan hemiselulosa tinggi.
Waktu (t) kerja adalah 12 sampai 24 jam secara penuh dapat berlangsung 2
sampai 3 hari.
e. Efek samping
Anafilaksis atau kesulitan bernapas, ruam kulit dan gatal telah dilaporkan
oleh pasien yang menggunakan atau mengambil psylium karena sensitivitas
silang mungkin sering teriadi orang dengan alergi terhadap serbuk sari
Plantago lanceolata.
Efek samping gastrointestinal umumnya: kembung, diare, nyeri perut,
dispepsia dan konstipasi telah dilaporkan. Fecal obstruksi pada saluran
pencernaan telah dilaporkan banyak pasi memakai psylium. Secara teoritis,
psylium dapat mengurangi penyerapan agen antikoagulan dan antiplatelet.
Telah terbukti psylium menurunkan kadar darah dan efektivitas agen
antidepresan trisiklik (TCA), mengurangi asupan serat makanan
meningkatkan kadar darah dan gejala lebih baik.
f. Interaksi zat bekhasiat
Psylium dapat menunda penyerapan glukosa dari makanan, mengurangi
hiperglikemia postprandial; dapat menunda penyerapan dan konsentrasi
karbamazepin. Apabila pasien diobati dengan karbamazepin dan psylium,
maka kadar karbamazepin di dalam plasma harus dipantau. Telah diusulkan
psyliun digunakan sebagai penurun berat badan, meskipun pen belum
memberikan hasil yang konklusif. Satu studi klinik menunjukkan sedikit
penurunan penyeripan kalsium ketika pemberian bersamaan dengan psylium.
Penggunaan dalam jangka panjang psyllium dapat mengurangi absopsi
besi. Suplemen harus dilakukan 1 jam sebelum atau 4 jam setelah psyllium
untuk menghindari interaksi. Psyllium ditambah kolestiramin memberikan
pengurangan namun tidak bermakan kolestrol total dan LDL pada manudia.
Kombinasi ini secara nyata mengurangi sembelit, perut tidak nyaman. Studi
lain tidak menemukan penuruan lemak secara statistic signifikn setelah
penggunaan kolistipol dan psyllium. Satu study hewan menunjukkan
penuruan lebih besar LDL dengan kolestiramindosis tinggi dibandingkan
dengan dosis rendah ditambah psyllium. Namun, studi ini juga menemukan
bahwa dengan kombinasi reserved cholestyramine-induced suppression LDL
reseptor dapat mengurangi kadar kolestrol hati. Penelitian juga membuktikan
bahwa psyllium dapat menurunkan kadar digoxin
g. Dosis
Dosis tepat dari psyllium untuk obesitas belum ditentukan. Dosis lazim
yang direkomendasikan adalah 7,5 g dilarutkan dalam 240 ml air, diberikan
1-3 kali sehari
c. Kandungan kimia
Daun kemuning mengandung flavonoid, kumarin alkaloid, dan turunan
asam sinamat. Flavonoid terkandung umumnya flavonoid teroksigenasi
seperti gardenin A-E, umhengerin
d. Farmakologi
Pemberian infus daun 10 , 20 , 30 dan 40 % sebanyak 0,5 ml pada mencit
dapat menurunkan berat badannya secara bermakna. Infus daun kemuning
dengan dosis 1000 mg serbuk/kg bb mencit albino pada percobaan analgesik
dengan bahan pembanding asetosal 52 mg/kg bb, memberikan efek analgesik.
Infus daun dengan dosis 210, 420, dan 840 mg/200 g bb diberikan secara oral
pada tikus sesaat sebelum penyuntikan 0,2 ml larutan karagenin 1 % dalam
NaCI fisiologis secara subplantar. Pada infusa daun dengan dosis 840 mg/200
g bb menunjukkan efek antiinflamasi mendekati natrium diklofenak dengan
dosis 8 mg/200 g bb yang digunakan sebagai pembanding
e. Cara penggunaan
Penggunaan sering dikombinasi dengan ekstrak tanaman lain dengan
dosis 100-150 mg
c. Farmakologi
Daun salam koja telah dievaluasi efek antiobesitas dan dislipidemia pada
tikus. Ekstrak diklormetan dan etil asetat daun salam koja diberikan pada dosis
300 mg/kg bb sehari selama 2 minggu pada tikus obesitas yang dinduksi
dengan diet kaya lemak. Pemberian kedua ekstrak tersebut secara nyata dapat
menurunkan berat badan kolesterol plasma total dan trigliserida. Efek ini
diduga karena kandungan alkaloid karbazol, mahanimbin. Mahanimbin pada
dosis 30 mg/kg bb sehari diberikan secara oral menunjukkan efek menurunkan
peningkatan berat badan dan juga kadar kolesterol total dan trigliserida
plasma.
d. Cara pemakaian
Mengonsumsi Murrayae Koenigi Folium (Daun Salam Koja) 3,4 g setiap
hari selama 2 bulan dapat mengurangi berat badan
e. Keamanan
Ekstrak alkoholik daun salam koja termasuk kedalam kelompok bahan
yang praktis tidak toksik.
B. Fitoterapi untuk penyakit gastrointestinal
1. Rimpang Temulawak (Curcuma Rhizoma)
a. Deskripsi Tanaman
Temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb) merupakan salah satu bahan
baku obat tradisional yang banyak tersebar di Indonesia dan telah banyak
dibudidayakan oleh masyarakat. Rimpang temulawak digunakan dalam
pembuatan jamu secara tradisional di Indonesia karena temulawak
dipercaya mempunya manfaat yang sangat besar.
b. Tanaman asal dan family
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Zingiberales
Family : Cingiberaceae
Genus : Curcuma
Spesies : Curcuma xanthorriza ROXB
c. Kandungan atau senyawa yang dapat mengobati penyakit
Kurkumin
c. Farmakologi
Simplisia memiliki efek terhadap gangguan saluran pencer naan seperti
dispepsia, flatulens, diare, dan sebagai penambah nafsu makan. Sebagai
flatulens dengan percobaan secara in vitro, mempunyi efek spasmolitik,
antiinflamasi dan analgetik pada uji masing- masing menggunakan granuloma
tes (pada tikus) dan metode geliat (pada mencit), menghambat pertumbuhan
fungi, serta beberapa bakteri gram positif dan negatif. Minyak sinamon juga
menghambat pertumbuhan beberapa jenis dermatophita antara lain
Epidermophyton floccosum, Microsporum canis, Trichophyton
mentagrophytes dan Trubrum.
Pemberian minyak sinamon secara oral pada tikus mempunyai LDso 4,16
g/kg dan 3,4 ml/kg bb, sedangkan untuk penggunaan pada kulit kelinci LDso
sebesar 0,69 m/kg bb. Ekstrak petroleum eter, kloroform bersifat sitotoksis
dengan EDso masing-masing sebesar 60 dan 58 ug/ml pada sel kanker
manusia, 24 dan 20 pg/ml pada sel L1210, sedangkan senyawa sinamaldehid
mempunyaibetu EDso 4,8 ug/ml pada sel yang sama
Data klinis menunjukkan bahwa pemberian 2 x 40 mg ekstrak etanol 95 %
sinamon kepada 23 pasien , setiap hari selama 4 minggu, ternyata tidak efektif
untuk menurunkan jumlah peHelicobacter pylori.
d. Dosis
Dewasa: 1,5-4 g kulit kayu kering, atau sebagai infusa; ekstrak cair ( 1 : 1 ,
etanol 70 % ) 05-1,0 ml , tingtur 2-4 ml Penggunaan pada anak-anak
tergantung pada umur, berat badan, dan bebas alkohol. Minyak sinamon atau
sinamaldehid 0,2 g sehari (setara dengan 15-20 g simplisia). Tidak diberikan
pada pasien alergi sinamon, minyak sinamon atau sinamaldehid. Tidak
dianjurkan pada masa kehamilan dan menyusui
4. Curcuma Domesticae Rhizoma (Rimpang Kunyit)
d. Farmakologi
Anti tukak lambung
Ekstrak kunyit memperlihatkan efek gastroprotektif pada hewan coba
dengan berbagai metode induksi tukak lambung. Pemberian secara oral
ekstrak etanolik kunyit 500 mg/kg bb berfungsi sebagai anti luka secara nyata
dapat menekan pengendalian hipotermik, ligasi pilorik, dan induksi
indometasin. Kunyit yang diberikan secara oral kepada tikus atau mencit
dengan dosis 100 mg/kg selama 6 mengakibatkan penurunan produksi getah
lambung, sedangkan pada dosis 50 mg/kg tidak memberi efek.
Ekstrak air dan metanolik dari kunyit yang diberikan secara oral kepada
kelinci dosis 132 dan 155 mg/ kg bb secara berturut- turut menurunkan sekresi
asam lambung sebesar 44,4 dan 47,9 % . sekresi asam sebesar 66,5 dan 57,3 %
dan sekresi pepsin sebesar 50,4 dan 68,6 % . Kombinasi ekstrak rimpang
kunyit dan kulit batang mimba pada dosis masing-masing 500 mg/kg bb dan
100 mg/kg bb memperlihatkan efek gastroprotektif pada tikus yang diinduksi
dengan etanol dan asetosal. Efek tersebut dapat dilihat dari penurunan induksi
ulkus, jumlah mukosa lambung, jumlah asam lambung, dan didukung pula
oleh pengamatan histologi.
Ekstrak rimpang kunyit mempunyai aktivitas anti tukak lambu Selain uji
preklinik, uji klinik efek anti tukak lambung juga telah dilakukan. Efek
antitukak lambung diduga melalui penghambatan sekresi asam lambung,
aktivitas antiinflamasi, penghambat radikal bvehas dan antibakteri. Ekstrak
rimpang kunyit menunjukkan efek antagonis selektif dan kompetitif terhadap
reseptor H2. Hal ini amenaindikasikan adanya mekanisme reduksi dalam
tukak lambung. Miofibrioblas yang ditemukan pada daerah luka yang diberi
kurkumin akan mempercepat kontraksi daerah luka, sehingga mempercepat
proses perpindahan berbagai sel-sel yang bertindak sebagai sumber faktor
pertumbuhan yang dibutuhkan dalam proses pengaturan biologis selama
penyembuhan luka.
Kunyit dikenal sebagai inhibitor enzim siklooksigenase-2. Beberapa
senyawa yang terkandung di dalam kunyit memiliki efek protektif terhadap
saluran pencernaan. Penelitian dengan menggunakan tikus menunjukkan
kunyit dapat menghambat pembentukan tukak yang disebabkan stres, alkohol,
indometasin, pengikatan pilorus darn reserpin, serta meningkatkan mukosa
lambung secara signifikan
Pengujian klinik secara acak telah dilakukan pada 50 pasien tukak
lambung, pemberian 750 mg kunyit (n 27) selama 12 minggu dibandingkan
dengan antasida yang mengandung aluminium dan magnesium hidroksida (n
23). Setelah 6 minggu perlakuan 9 pasien yang menerima kunyit mengalami
penyembuhan total sedangkan pada antasida 15 pasien. Pengujian lebih lanjut
selama 12 minggu penyembuhan total pada kelompok kunyit terjadi pada 70,6 %
pasien , sedangkan pada antasida 94,1 % pasien .
Uji klinik tersamar ganda pada 130 pasien ulkus duodenum, pemberian 6
g kunyit sehari selama 8 minggu, tidak mem perlihatkan efek yang lebih baik
dibandingkan dengan plasebo. Efek kecepatan penyembuhan pada kunyit
sekitar 27 % , sedangkan plasebo 29% .
Flatulen/Dispepsia
Pada 440 pasien yang mengalami dispepsia diberikan 81 mg ekstrak
alkoholik kunyit 2 kali sehari selama 4 minggu. Perbaikarn dibandingkan
dengan keadaan sebelumnya terjadi penurunan skor simptom hampir 84 %
untuk mual , 71 % untuk muntah , 66 % untuk nyeri perut bagian atas , 66 %
untuk nyeri perut bagian bawah , 61 % untuk rasa bengah , 58 % untuk
flatulensi , dan 58 % untuk konstipasi. Secara keseluruhan penurunan skor
simptom dispepsia sekitar 66 % .
e. Keamanan
Pemberian dosis tunggal ekstrak alkoholik kunyit pada ber dosis sampai 3
g/kg bb pada mencit, serbuk kunyit 2,5 g/kg at ekstrak etanolik 300 mg/kg
pada tikus, marmot dan m tidak menimbulkan tanda-tanda toksisitas.
Pemberian ku 1-5 g/kg bb secara oral dosis tunggal tidak memberikan ef
toksik pada tikus. Selain itu pemberian dosis tunggal kurk 2 g/kg bb secara
oral dan intraperitonial pada mencit menyebabkan kematian. Nilai LDso
intraperitonial pada menci untuk ekstrak petroleum eter, alkoholik dan air dari
dan kurkumin adalah masing-masing: 0,523; 3,980; 0,430 1,5 g /kg bb
Potensi induksi tukak lambung dari kurkumin sampai saat ini masih
kontroversial. Pada pemberian kurkumin 100 mg/kg bb secara pada tikus
selama 6 hari memperlihatkan efek pembentukan ulkus namun studi lain
memperlihatkan efek gastroprotektif
Ekstrak alkoholik, ekstrak air, minyak atsiri dan kurkumin tidak
memberikan efek mutagenik pada Uji Ames. Selain itu efek genotoksik juga
tidak terlihat setelah pemberian dosis tunggal kunyit sampai g/kg bb pada tikus
Pemberian kunyit 0,15 % dan kurkumin 0,015 g selama 12 minggu tidak
memberikan efek teratogenik, yang dilihat dari parameter kecepatan
kehamilan, jumlah embrio mati dan hidup. Pemberian kurkumin pada pakan
tikus dengan dosis setara dengan kurang lebih 1000 mg/kg pada tikus betina
dan jantan dua generasi berturut-turut tidak memberikan efek pada parameter
reproduksi. NOAEL (No Observed Adverse Efe Level) dari kurkumin adalah
250-320 mg/kg, dan berdasarkan data ini JECFA mengalokasikan ADI
(Accepted Daily Intake) dari kurkumin adalah 0-3 mg/kg
Pada 600 sukarelawan, pemberian kunyit sampai 6 g sehari atau kurkumin
sampai dengan 1,5 g selama beberapa minggu, tidak terjadi efek serius. Kasus
yang terjadi dalam jumlah kecil adalah rasa tidak nyaman pada saluran cerna.
f. Dosis
Dosis untuk dewasa dalam bentuk simplisia 3-9 g sehari; 1,5-3 g ekstrak
sehari atau sediaan yang setara. Bentuk infusa 0,5-1 g sehari tiga kali, tingtura
(1:10) 0,5-1 ml sehari 3 kali.
5. Lini Semen
d. Farmakologi
Bji lini mengurangi rasa sakit pada gangguan saluran pencernaan,
menurunkan kadar kolesterol, LDL-kolesterol dan bersifat sebagai
hepatoprotektor pada tikus. Minyak lini memiliki aktivitas antibakteri
terhadap Streptococcus aureus yang resisten pada methisilin. Kandungan
utama merupakan karbohidrat yang dengan adanya cairan akan mengembang
membentuk musilageo yang kemudian menstimulasi gerak peristaltik usus.
Pada uji klinis, pemberian biji lini meningkatkan dan mempercepat pergerakan
atau pemindahan ampas makanan pada pasien muda ataupun lansia.
e. Keamanan
Pasien yang menggunakan biji lini akan timbul rasa mual, kembung, dan
agak pusing. Sebaiknya tidak diberikan pada pasien gangguan saluran
pencernaan yang bersifat akut.
6. Psidii Folium (Daun Jambu Biji)
a. Tanaman asal dan family
Simplisia psidii folium (daun jambu biji) berupa daun yang telah
dikeringkan berasal dari tanaman Psidium guajava L., suku Myrtaceae.
b. Deskripsi tanaman
Pohon, tinggi mencapai 10 meter, tumbuh pada ketinggian 1-1200 m di
atas permukaan laut. Batang bulat berkayu, kulit kayu licin, mengelupas,
bercabang, warna coklat kehijauan. Daun tunggal bertangkai pendek,
berhadapan, ujung tumpul, pangkal membulat, panjang hingga 14 cm,
lebar hingga 6 cm, warna hijau kekuningan. Bunga di ketiak daun,
mahkota warna putih kekuningan, berkumpul 1-3 bunga. Buah bentuk
bundar telur, warna putih kekuningan, kulit tipis, berdaging tebal,
beraroma wangi, rasa manis asam.
Simplisia daun berbentuk elips, tepi rata, agak menggulung ke atas,
hijau, makin tua umur warna menjadi hijau tua/gelap, tampak
bintik-bintik kelenjar minyak, pertulangan da menonjol pada permukaan
bawah, warna putih agak hijau.
c. Kandungan kimia
Kuersitrin, kuersetin, isokuersetin, guajavarin (kuersetin 3-O-a-
L-arabinosia), minyak atsiri, tanin, sitosterol, asam guajavolat.
d. Farmakologi
Kandungan kuersetin dalam daun menunjukkan efek menurunkan
kontraksi ileum melalui efek antagonis kalsium, serta menghambat
sekresi asetilkolin dalam lambung.
Ekstrak air daun menunjukkan adanya efek antidiare dengan
mengurangi efek peristaltik, khasiat antiamuba antibakteri, antara lain
terhadap Shigella flexnerri, Salmonella thyphi, Bacillus sp., Clostridium
sp. Secara in vitro ekstrak heksana, metanolik dan air menunjukkan
aktivitas spasmolitik, sedangkan ekstrak etanolik juga mempunyai
aktivitas terhadap enterobakteri. Flavonoid dari daun jambu biji seperti
morin, kuersetin dan glikosidanya dapat menghambat pertumbuhan
mikroba patogen.
Esktrak metanol daun jambu pemberian secara oral dengan dosis
50-200 mg/kg dapat menghambat diare pada tikus yang diinduksi dengan
minyak jarak. Selain itu, dapat meningkatkan konsistensi feses. Efek
antispasmodik dan antidiare ekstrak daun jambu melalui penghambatan
motilitas usus. Efek spasmolitik ini berhubungan dengan kandungan
flavonoid pada daun jambu bij, vaitu turunan kuersetin.
Ekstrak air menunjukkan efek hepatoprotektif terhadap tikus ng
diinduksi dengan parasetamol, dan juga menunjukkan efel menurunkan
kadar glukosa pada mencit diabetes tipe dengan menghambat enzim
protein tirosine fosfatase 1B (PTP1B).
Uji klinik acak tersamar ganda sediaan kapsul ekstrak daun ambu biji
terstandar dengan konsentrasi flavonoid dihitung sebagai kuersetin 1
mg/500 mg dilakukan pada 100 orang pasien. Pemberian sediaan tiap 8
jam selama 3 hari, parameter yang diteliti adalah feses harian dan
konsistensinya, adanya mukus pada feses, derajat nyeri, jumlah spasme
selama 24 jam, adanya demam dan mual. Pada penelitian ini pemberian
sediaan ekstrak daun jambu dapat menurunkan rasa nyeri perut, tetapi
tidak menunjukkan efek bermakna pada konsistensi feses jika
dibandingkan dengan plasebo. Mekanisme antispasmodik disebabkan
karena inhibisi terhadap sekresi Na K' dan berkurangnya transpor air
melalui dinding membran.
e. Dosis
Daun segar 15-30 g atau 2,5-4,5 g daun kering direbus, disaring,
kemudian diminum.
d. Farmakologi
Komponen aktif dalam tanaman ini adalah antrakuinon dan turunan
hidroksiantrasena yang memiliki efek sebagai laksan. Senyawa tersebut
diabsorpsi usus halus, kemudian masuk dalam sisitem sirkulasi darah,
menstimulasi sistem saraf otonom, yang akhirnya merangsang gerak
peristaltik usus besar, sehingga memungkinkan pergerakan/perpindahan sisa
makanan.
Derivat senyawa 1,8-dihidroksiantrasena mempunyai efek laksatif.
Kaskarosida, aloin A dan B, krisaloin A dan B akan diuraikan oleh enzim yang
dihasilkan oleh bakteri usus, sehingga tidak diabsorpsi pada usus bagian atas.
Dosis aloin A dan B hampir sama pada percobaan menggunakan tikus, di mana
nilai EDso sebesar 20 mg/kg aloin sebanyak 100 mg/kg sehari selama 140 hari
tidak menimbulkan indikasi terjadinya tumor pada rektal.
e. Kontraindikasi
Tidak diberikan pada penderita radang pada kolon, lambung usus buntu,
keadaan dehidrasi dan kekurangan elektrolit. Tidak dianjurkan pada masa
kehamilan, menyusui, dan anak umur di bawah 10 tahun, serta tidak diberikan
pada penderita gangguan pencernaan yang resisten.
Penggunaan dengan dosis terlalu besar atau terlalu lama dapat menyebabkan
gangguan elektrolit (hipokalemia, hipokalsemia, karena terbentuknya kalsium
oksalat), albuminuria, terjadinya kolik abdominal, kehilangan cairan dan
elektrolit tubuh.
f. Interaksi obat
Menyebabkan terjadinya hipokalemia (karena penggunaan pencahar terlalu
lama) dapat memengaruhi efek obat jantung misalnya glikosida jantung, kinidin.
Penggunaan secara bersamaan dengan simplisia atau obat lain yang
menginduksi terjadinya hipokalemia seperti golongarn thiazida,
adrenokortikoid atau akar kayu manis (liquiritae radix) menyebabkan
terganggunya keseimbangan elektrolit.
g. Dosis
Untuk dewasa dan lebih dari 10 tahun: 0,3-1 g sehari sekali, infusa: 1,5-2 g
korteks kering diseduh dalam 150 ml air panas, ekuivalen dengan 20-30 mg
derivat hidroksiantrasena (dihitung sebagai kaskarosida A) sehari. Tidak
direkomendasi untuk anak di bawah 10 tahun, dan penggunaan lebih dari 2
minggu tidak dianjurkan.
8. Rhamni frangulae Cortex
d. Farmakologi
Asam risinoleat sebagai lipase membentuk garam alkali yang
menstimulasi pembebasan histamin berakibat gerak Digunakan tertentu, dar
sekarang penggunaan minyak jarak sudah berkurang
Menimbulkan kolok, dehidrasi yang disertai dengan gangguan, serta
kemungkinan terjadi iritasi dan perdarahan ditimbulkan oleh kandungan
dianjurkan untuk pasien penderita gangguan empedu.
e. Dosis
Dewasa 5-10 g (1-2 sendok teh), maksimum 30 g. Dianjurkan unnuk
diberikan pada waktu pagi hari, di mana dalam keadaan kosong, pencahar
terlihat setelah 3-8 jam.
10. Rhei Radix (Akar Kelembak)
a. Tanaman asal dan family
Simplisia radix (akar kelembak) berupa bagiandi baab tanah (rimpang dan
akar) yang berasal Baillon., suku Polygonaceae, atau hibrida kedua tanaman
dari tanaman Rbeum palmatum L. atau Rbeum campuran keduanya.
b. Deskripsi tanaman
Tanaman mempunyai 50 spesies, yaitu kelompok 1 termasuk Rbeum
palmatum, R. officinale, kelompok 2 adalah R. rhaponticum R. undulatum dan
R. emodi. Kedua kelompok sering disilangkan, sehingga hasil hibridnya juga
dapat digunakan dalam pengobatar. Tumbuh baik di daerah dengan ketinggian
lebih dari 3000 m atas permukaan laut, dipanen setelah berumur 6-10 tahun
pada musim semi hingga panas. Tanaman berasal dari China, sekarang sudah
dibudidayakan di Asia dan Eropa.
Simplisia berupa potongan-potongan padat, keras, bentuk silindris, pipih
atau tidak beraturan, panjang hingga 15 cm, lebar hingga cm. Bagian luar
berwarna agak cokelat, sedangkan bagian dalam warna lebih muda, bergaris
cokelat. Rasa sepat, sedikit kelat dan agak pahit, berbau aromatik. Dikenal 3
jenis yaitu kualitas tinggi jenis Chinghai (Shensi), menengah jenis Kanton dan
rendah jenis lebih kecil, yang ketiganya dapat dibedakan dari warna serbuk.
c. Kandungan kimia
Turunan hidroksiantrasena 3-12 % , yang terdiri dari mono dan diglikosida
rein ( 60-80 % ) , krisofanol , aloe - emodin , fiscion , emodin epikatekin,
katekin, asam oksalat, asam galat.
a. Deskripsi Tanaman
Genus Blumea dijumpai di zona tropis dan sub-tropis Asia , terutama di India dan Asia
Tenggara. Tanaman ini biasanya tumbuh liar di ladang dan dianggap sebagai gulma
Sembung merupakan perdu yang tumbuh tegak dengan tinggi pencapai 4 m dan
berambut halus. Daun bagian bawah bertangkai, sedang di bagian atas merupakan daun
duduk yang tumbuh berseling, berbentuk bundar telur dan lonjong, bagian pangkal dan
ujung lancip, pinggri bergerigi, dan terdapat 2-3 daun tambahan pada tangkai
daunnya.Permukaan daun bagian atas agak kasar, sedangkan bagian bawah halus seperti
beludru. Bunga bekelompok berupa malai, muncul di ujung cabang dan berwarna
b. Klasifiksi tanaman
Ordo : Asterales
Famili : Asteraceae
Genus : Blumea
c. Kandungan Kimia
Sembung ini mengandung minyak atsiri (ngai kamfer), saponin dan borneol, yang juga
mengandung sineol.
d. Mekanisme kerja
Daun sembung mengandung saponin dan sineol yang dimana menghambat kontrasi
otot yang melingkari pembuluh darah, pembuluh darah akan melebar sehingga darah
saponin berfungsi sebagai diuretik, yang dapat menurunkan volume plasma dan
selain itu kalium juga bersifat diuretik dengan cara menurunkan reabsorbsi garam dan
air oleh tubulus melalui mekanisme pemblokan transport aktif natrium melalui
dinding tubulus sehingga cairan yang dikeluarkan tubuh menjadi banyak dan volume
e. Cara pakai
Diambil sebanyak 3 lembar daun sembung ditambahkan 1 gelas air lalu direbus sampai
airnya ½ gelas
hingga saat ini belum ditemukan efek samping dan toksisitas daun sembung.
2. Mori Folim
Bunga Krisan yang dikenal dengan nama crhysantemum, yaitu bahasa Yunani
a. Deskripsi
Krisan merupakan tanaman bunga hias berupa perdu dengan sebutan lain
Seruni atau Bunga emas (Golden Flower). Krisan kuning berasal dari dataran Cina,
(ungu dan pink) dan Chrysanthenum daisy (bulat, ponpon). Di Jepang abad ke-4
mulai membudidayakan krisan, dan tahun 797 bunga krisan dijadikan sebagai
simbol kekaisaran Jepang dengan sebutan Queen of The East. Tanaman krisan dari
Cina dan Jepang menyebar ke kawasan Eropa dan Perancis tahun 1795. Tahun 1808
Mr. Colvil dari Chelsa mengembangkan 8 varietas krisan di Inggris. Jenis atau
varietas krisan modern diduga mulai ditemukan pada abad ke-17. Krisan masuk ke
Indonesia pada tahun 1800. Sejak tahun 1940, krisan dikembangkan secara
komersial.
b. Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Klas : Dicotiledonae
Ordo : Asterales
Famili : Asteraceae
Genus : Crhysantemum
c. Kandungan Kimia
senyawa flavanoid
kalium, yaitu mengabsorbsi cairan ion-ion elektrolit seperti natrium yang ada di
Glomerular filtration rate (GFR) yang tinggi akibat adanya aktivitas flavonoid
cepat.
e. Cara pakai
mengendap,kemudian diminum.
a. Deskripsi
Meniran atau Phyllanthus urinaria adalah salah satu jenis tanaman yang memiliki
bentuk batang bulat, basah dan tinggi kurang dari 50 cm. Daun dari tanaman meniran
bertulang menyirip genap, setiap satu tangkai memiliki daun majemuk dengan ukuran
yang kecil dan berbentuk lonjong. Bunga tumbuhan ini terdapat pada setiap ketiak daun
Meniran umumnya tidak dipelihara, karena dianggap tumbuhan rumput biasa. Meniran
tumbuh subur di tempat yang lembab pada dataran rendah sampai ketinggian 1000
meter di atas permukaan laut. Senyawa kimia yang terkandung di dalam tubuh meniran
adalah zat filantin, kalium, damar dan zat penyamak. Tanaman ini dapat digunakan
untuk obat penyakit kuning, disentri, batuk, demam, ayan, haid berlebihan dan malaria.
b. Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Subkingdm : Tracheobionta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Phyllanthus
c. Kandungan Kimia
semyawa flavanoid
urinasi dan pengeluaran elektrolit, yang mana berfungsi layaknya kalium, yaitu
mengabsorbsi cairan ion-ion elektrolit seperti natrium yang ada di dalam intraseluler
darah untuk menuju ekstraseluler memasuki tubulus ginjal. Glomerular filtration rate
(GFR) yang tinggi akibat adanya aktivitas flavonoid menyebabkan ginjal mampu
e. Cara pakai
mengendap,kemudian diminum.
a. Deskripsi
Seledri (Apium graveolens L.) adalah sayuran daun dan tumbuhan obat yang biasa digunakan sebagai
bumbu masakan. Beberapa negara termasuk Jepang, Cina dan Korea mempergunakan bagian tangkai
daun sebagai bahan makanan. Di Indonesia tumbuhan ini diperkenalkan oleh penjajah Belanda dan
digunakan daunnya untuk menyedapkan sup atau sebagai lalap. Penggunaan seledri paling lengkap
adalah di Eropa: daun, tangkai daun, buah, dan umbinya semua dimanfaatkan.
b. Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Class : Dicotyledonae
Ordo : Apiales
Famili : Apiaceae
Genus : Apium
c. Kandungan Kimia
senyawa apigenin
kalsium kedalam darah. Jika kalsium memasuki sel otot, maka akan berkontraksi.
Dengan menghambat kontrasi otot yang melingkari pembuluh darah, pembuluh darah
akan melebar sehingga darah mengalir dengan lancar dan tekanan darah akan
menurun (Palmer,2015)
e. Cara pakai
mengendap,kemudian diminum.
a. Deskripsi
Tanaman ini tumbuh di dataran rendah hingga pada ketinggian 1500 m. Tinggi pohon
merupakan buah majemuk, yang masih muda berwarna hijau mengkilap dan memiliki
totol-totol, dan ketika sudah tua berwarna putih dengan bintik-bintik hitam.
Secara tradisional, masyarakat Aceh menggunakan buah mengkudu sebagai sayur dan
rujak. Daunnya juga digunakan sebagai salah satu bahan nicah peugaga yang sering
muncul sebagai menu wajib buka puasa. Karena itu, mengkudu sering ditanam di
dekat rumah di pedesaan di Aceh. Selain itu mengkudu juga sering digunakan sebagai
bahan obat-obatan.
b. Klasifikasi
Kerajaan : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Gentianales
Famili : Rubiaceae
Genus: Morinda
Tanaman mengkudu terkenal memiliki khasiat, beberapa simplisia yang diambil dari
Beberapa senyawa kimia dalam mengkudu yaitu oligo dan polisakarida, glikosida
termasuk flavonoid (rutin dan asam asperulosidat), ester asam lemak trisakarida,
flavon, asam linoleat, alizarin, asam amino, akubin, L-asperulosida, asam kaproat,
Secara umum, Jensen (2002) merangkum kandungan kimia dalam mengkudu yang
morindon.
dan memperlancar peredaran darah. Sebaliknya bila tekanan darah menjadi rendah,
e. Cara pakai
secukupnya. Jus buah segar mengkudu 30-180 ml diminum setiap hari, setengah
untuk selanjutnya diolah lebih lanjut menjadi jus, tablet, atau kapsul.
a. Deskripsi
negeri di Asia Tenggara, baik untuk masakan daging, ikan, sayur mayur, maupun nasi.
Daun ini dicampurkan dalam keadaan utuh, kering atau pun segar, dan turut dimasak
hingga makanan tersebut matang. Rempah ini memberikan aroma herba yang khas
namun tidak keras. Di pasar dan di dapur, salam kerap dipasangkan dengan laos alias
lengkuas.
Kayunya berwarna coklat jingga kemerahan dan berkualitas menengah. Kayu yang
tergolong ke dalam kayu kelat (nama perdagangan) ini dapat dipergunakan sebagai
bahan bangunan dan perabot rumah tangga. Kulit batang salam mengandung tanin,
anyaman dari bambu dan lain-lain. Kulit batang dan daun salam biasa digunakan
sebagai bahan ramuan tradisional untuk menyembuhkan sakit perut. Buah salam
b. Klasifikasi
Salam merupakan tumbuhan tingkat tinggi yang mudah tumbuh pada daerah tropis.
Salam banyak tumbuh di hutan dan dapat ditanam di pekarangan rumah. Salam
merupakan tumbuhan asli Indonesia yang telah ditetapkan sebagai salah satu tumbuhan
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceae
Genus : Syzygium
c. Kandungan Kimia
polifenol, alkaloid, tanin dan minyak atsiri yang terdiri dari sesquiterpen, lakton dan fenol.
Daun salam juga mempunyai kandungan kimia yaitu tanin, flavonoid, dan minyak atsiri
Kandungan flavonoid dalam daun salam yaitu kuersetin dan fluoretin. Flavonoid
adalah senyawa antioksidan polifenol alami, terdapat pada tumbuhan, buah-buahan, dan
minuman (tehdan wine) yang dapat menurunkan kadar kolesterol dan kadar trigliserida
dalam darah,melindungi pembuluh arteri dari kerusakan, mengurangi jumlah
Chen, 2001).
Di dalam daun salam terdapat 3 komponen yaitu minyak atsiri, tanin dalam daun
salam mampu mengendurkan otot arteri sehingga menurunkan tekanan darah bagi
penderita hipertensi, dan flavonoid sebagai inhibitor ACE dengan menghambat aktivitas
Pada penelitian yang dilakukan Edwards et al. (2007) diketahui bahwa kuersetin
dapat mengurangi tekanan darah pada subjek yang mengalami hipertensi. Penelitian
laboratorium yang lain telah menunjukkan bahwa kuersetin memiliki sifat penting
sebagai vasorelaksan pada arteri terisolasi dan menurunkan tekanan darah pada tikus
hipertensi spontan (Duarte et al, 1993). Salah satu faktor yang mempengaruhi tekanan
darah arteri adalah cardiac output. Sedangkan cardiac output dipengaruhi oleh frekuensi
denyut jantung, dengan demikian perubahan tekanan darah yang terjadi secara fisiologis
dapat diketahui salah satu penyebabnya (Rushmer, 1976; Keele et al., 1982). Salah satu
zat yang juga dapat mempengaruhi tekanan darah adalah Mn/mangan (Braunwald, 1982).
dan menghambat agregasi platelet, sehingga dapat menurunan resiko penyakit jantung
II menyebabkan pembuluh darah menyempit, yang dapat menaikkan tekanan darah. ACE
inhibitor menyebabkan pembuluh darah melebar sehingga darah lebih banyak mengalir
Selain itu, flavonoid dapat meningkatkan urinasi dan pengeluaran elektrolit, yang
mana berfungsi layaknya kalium, yaitu mengabsorbsi cairan ion-ion elektrolit seperti
natrium yang ada di dalam intraseluler darah untuk menuju ekstraseluler memasuki
tubulus ginjal. Glomerular filtration rate (GFR) yang tinggi akibat adanya aktivitas
flavonoid menyebabkan ginjal mampu mengeluarkan produk buangan dari tubuh dengan
e. Cara pakai
Beberapa cara pemakaian daun salam sebagai anti hipertensi (Santoso & Suharjo,
2003):
Daun salam 7 lembar, sirih 7 lembar, daun alpukat 7 lembar, direbus 3 gelas menjadi 1
gelas untuk diminum 3 kali satu gelas satu hari selama satu sampai tiga kali (Jika
sembuh, stop).
Daun salam 9 lembar direbus dengan air 3 L sampai 2 L diminum 3 kali sehari.
Cuci 7-10 lembar daun salam sampai bersih, lalu rebus dalam 3 gelas air sampai tersisa
1 gelas. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum sehari 2 kali,
7. Mentimun
Gambar. Mentimun
a. Deskripsi
atau Cucurbitaceae) merupakan tumbuhan yang menghasilkan buah yang dapat dimakan.
Buahnya biasanya dipanen ketika belum masak benar untuk dijadikan sayuran atau
seluruh dunia dan memiliki kandungan air cukup banyak di dalamnya sehingga berfungsi
melembabkan wajah serta banyak dipercaya dapat menurunkan tekanan darah tinggi.
Habitus mentimun berupa herba lemah melata atau setengah merambat dan merupakan
tanaman semusim: setelah berbunga dan berbuah tanaman mati. Perbungaannya berumah
satu (monoecious) dengan tipe bunga jantan dan bunga hermafrodit (berkelamin
ganda). Bungapertama yang dihasilkan, biasanya pada usia 4-5 minggu, adalah bunga
Satu tumbuhan dapat menghasilkan 20 buah, namun dalam budidaya biasanya jumlah
Buah berwarna hijau ketika muda dengan larik-larik putih kekuningan. Semakin
buah masak warna luar buah berubah menjadi hijau pucat sampai putih. Bentuk buah
berwarna kuning pucat sampai jingga terang. Buah dipanen ketika masih setengah masak
dan biji belum masak fisiologi. Buah yang masak biasanya mengering dan biji dipanen,
warnanya hitam.
b. Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Cucurbitales
Famili : Cucurbitaceae
Genus : Cucumis
c. Kandungan Kimia
mampu mengobati hipertensi. Selain itu, mentimun juga bersifat diuretik karena
(Sudarsono, 2002).
d. mekanisme kerja
menyebabkan penurunan retensi perifer total dan meningkatkan output jantung. Karena
mentimun memiliki sekitar 95% dari kandungan air mereka adalah cara terbaik untuk
meningkatkan asupan serat dan air. Ada tingginya kandungan vitamin A, B6 dan C hadir
dalam daging mentimun. Selain itu sayuran ini diketahui memiliki konsentrasi tinggi
Kandungan air pada mentimun yang tinggi maka mentimun menurunkan tekanan darah
dengan berkhasiat sebagai diuretik. Air mentimun juga menjaga kesehatan ginjal dan
kalium (potasium) membantu mengatur saraf perifer dan sentral yang mempengaruhi
tekanan darah. Cara kerja kalium berbeda dengan natrium, kalium (potasium)
merupakan ion utama di dalam cairan intraseluler. Cara kerja kalium adalah kebalikan
dalam cairan intraseluler sehingga cenderung menarik cairan dari bagian ekstraseluler
dan menurunkan tekanan darah.
e. Cara pakai
Bisa langsung di komsumsi setelah di cuci bersih, tetapi akan lenih bik lagi jika
ampasnya, kemudian air perasannya diminum. Untuk hasil yang optimal minumlah air
perasan timun sebanyak tiga kali sehari pada pagi,sian, dan malam hari.
8. Daun alpukat
a. Deskripsi
Tumbuhan ini berasal dari Meksiko dan Amerika Tengah dan kini banyak dibudidayakan
di Amerika Selatan dan Amerika Tengah sebagai tanaman perkebunan monokultur dan
Pohon, dengan batang mencapai tinggi 20 m dengan daun sepanjang 12 hingga 25 cm.
Bunganya tersembunyi dengan warna hijau kekuningan dan ukuran 5 hingga 10 milimeter.
Ukurannya bervariasi dari 7 hingga 20 sentimeter, dengan massa 100 hingga 1000 gram;
Buahnya bertipe buni, memiliki kulit lembut tak rata berwarna hijau tua hingga ungu
kecoklatan, tergantung pada varietasnya. Daging buah apokat berwarna hijau muda dekat
kulit dan kuning muda dekat biji, dengan tekstur lembut.
b. klasifikasi
semyawa flavanoid
d. Mekanisme kerja
Kandungan Flavonoid pada daun alpukat dapat menghambat ACE. Diketahui ACE
dapat menaikkan tekanan darah. ACE inhibitor menyebabkan pembuluh darah melebar
darah. Selain itu, flavonoid dapat meningkatkan urinasi dan pengeluaran elektrolit, yang
mana berfungsi layaknya kalium, yaitu mengabsorbsi cairan ion-ion elektrolit seperti
natrium yang ada di dalam intraseluler darah untuk menuju ekstraseluler memasuki
tubulus ginjal. Glomerular filtration rate (GFR) yang tinggi akibat adanya aktivitas
flavonoid menyebabkan ginjal mampu mengeluarkan produk buangan dari tubuh dengan
cepat.
e. Cara pakai
3. Gula batu
4. Prosesnya adalah dengan merebus air hingga mendidih dan kemudian masukan daun
alpukat
5. Setelah itu masukan gula batu untuk membuat rasa pahit dari daun alpukat ini
menghilang
8. Minumlah secara rutin sebanyak tiga kali sehari untuk mendapatkan hasil yang
maksimal
Simplisia alli cepae bulbi (umbi bawang merah) berupa umbi segar atau telah
dikeringkan berasal dari tanaman Allium cepa L. (sinonim A. esculentum
Salisb/A. porrum cepa Rehb.), suku Liliaceae
b. Deskripsi tanaman
c. Kandungan kimia
e. Mekanisme aksi
f. Keamanan
g. Dosis
Simplisia alli sativi bulbi (umbi bawang putih) berupa umbi segar atau telah
dikeringkan berasal dari tanaman Allium sativum L./Porvium sativum Rehb.,
suku Liliaceae.
b. Deskripsi tanaman
Simplisia berupa majemuk bentuk hampir bulat, terdiri dari 8-20 siung,
dilapisi selaput tipis, tiap siung diselubungi 2 selaput, bagian luar agak putih
bagian dalam kemerahan melekat pada bagian padat . Warna putih
kekuningan , bau khas aromatik tajam, rasa agak pedas, lama-kelamaan
menimbulkan rasa agak tebal di bibir.
c. Kandungan kimia
Kandungan kimia dari Allium sativum L. yang memiliki aktivitas biologi dan
bermanfaat dalam pengobatan adalah senyawa organo- sulfur. Kandungan
senyawa organo-sulfur ini antara
4. Senyawa sulfur larut air yang nonvolatil seperti S-alil sistein (DAS), dialil
disulfida (DADS). (SAC), yang terbentuk dari reaksi enzimatik
y-glutamilsistein ketika bawang putih diekstraksi dengan air. SAC banyak
terdapat dalam berbagai macam sediaan bawang putih, merupakan
senyawa yang memiliki aktivitas biologis, sehingga adanya SAC dalam
sediaan bawang putih sering dijadikan standar bahwa sediaan bawang
putih tersebut layak atau tidak untuk dikonsumsi.
Telah dilaporkan bahwa senyawa S-alil sistein yang ada dalam ekstrak air
umbi bawang putih menghambat enzim yang berperan pada biosintesis lemak
(HMG CoA), dan juga berkontribusi pada reduksi kolesterol.
Senyawa-senyawa dalam bawang putih mampu berkombinasi dengan gugus
-SH yang penting dalam beberapa jalur metabolisme; antara lain lemak.
Dugaan lain adanya komponen dalam umbi yang memiliki kontribusi
terhadap aksi hipokolesterolemia dengan cara menghambat epoksidase
skualen, enzim yang berperan dalam jalur biosintesis kolesterol. Senyawa
S-alil sistein juga menghambat sintesis NF-kB dan oksidasi lipoprotein
densitas rendah yang berkaitan dengan aterosklerosis, sedangkan alisin
bersifat antioksidan dan melindungi sel endotelium dari kerusakan LDL yang
teroksidasi. Ajoene sebagai antitrombosit dimanfaatkan pada pengobatan
kardiovaskuler
d. Mekanisme kerja
e. Keamanan
f. Interaksi obat
Efek yang tidak dinginkan dari bawang putih yang paling umum adalah
menyebabkan bau mulut dan bau badan. Kadang terjadi reaksi alergi pada kulit,
dan serangan asma setelah menghirup serbuk bawang putih. Makan bawang
putih segar, ekstrak atau minyak bawang putih dalam keadaan perut kosong
dapat menyebabkan rasa terbakar, mual, muntah, dan diare.
h. Dosis
Untuk bawang putih segar 2-5 g, serbuk bawang putih 0,4-1,2 g, minyak
bawang putih 2-5 mg, ekstrak kering 300-1000 mg. Sediaan lain setara dengan
4-15 mg aliin atau 2-5 mg alisin. Penggunaan bawang putih dianjurkan
bersamaan dengan makanan lain, untuk mencegah rasa tidak enak pada saluran
pencernaan.
a. Deskripsi :
Tumbuhan ini memiliki ciri-ciri dimana terdapat duri pada batang, batangnya
juga berbulu, daunnya kecil-kecil termasuk daun majemuk, termasuk suku
polong-polongan, bunganya berbentuk bongkol. Daun putri malu atau sikejut
berupa daun majemuk menyirip ganda dua yang sempurna. Jumlah anak daun
pada setiap sirip sekitar 5 - 26 pasang. Helaian anak daun berbentuk memanjang
sampai lanset, ujung runcing, pangkal memundar, tepi rata. Jika kita raba pada
permukaan atas dan bawah daun terasa licin, panjang 6 - 16 mm, lebar 1-3 mm.
daun berwarna hijau, akan tetapi pada tepi daun umumnya berwarna ungu. Jika
daun tersentuh akan melipatkan diri, menyirip rangkap. Sirip terkumpul rapat
dengan panjang 4-5,5 cm.
b. Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Classis : Angiospermae
Ordo : Rosales
Suku : Mimosaceae
Familia : Mimosaceae
Genus : Mimosa
Spesies : Mimosa pudica Linn
c. Kandungan kimia yang mengobati penyakit :
(Flavonoid)
d. Mekanisme kerja :
Flavonoid dapat meningkatkan sistem imun baik sistem imun alamiah maupun
imun spesifik yang dapat digunakan sebagai antiinflamasi dan anti alergi.
e. Toksik / efek samping :
Alergi
Mual dan muntah
Kepala Pusing / sakit kepala
Memperparah reumatik
Mengganggu melancarkan aliran darah
f. Cara kerja dan pakai
g. Siapkan 10 gram daun putri malu segar
h. Cuci bersih daun terlebih dahulu
i. Setelah itu, seduh daun putri malu tersebut dengan 100 ml air panas
j. Tunggu kurang lebih selama 15 menit untuk merebusya
k. Jika sudah, minum ramuan daun putri malu tersebut secara rutin sebanyak 3
kali dalam sehari.
a. Deskripsi :
Jahe merah (Zingiber offcinale Linn. Var. rubrum) merupakan tanaman obat
berupa tumbuhan rumpun berbatang semu. Jahe merah termasuk dalam suku
temu-temuan (zingiberaceae), satu keluarga dengan temu-temuan yang lain
seperti temu lawak, temu hitam, kunyit dan kencur.Tanaman jahe merah suatu
tanaman rumput-rumputan tegak dengan ketinggian 30-100 cm, namun
kadang-kadang tingginya mencapai 120 cm. Daunnya sempit, berwarna hijau,
bunganya kuning kehijauan dengan bibir bunga ungu gelap, rimpangnya
berwarna merah, dan akarnya bercabang-cabang, berwarna kuning dan berserat
(Arobi, 2010).
b. Klasifikasi :
Divisi : Spermatophyta
Sub-divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Genus : Zingiber
Species : Zingiber officinale
c. Kandungan kimia yang mengobati penyakit :
Mengandung minyak atsirinya yang tinggi (Khushtar, 2009).
d. Mekanisme kerja:
komponen jahe merah dapat bekerja secara sinergis dan Beta-agonis bekerja
dengan relaksasi otot polos (ASM) jaringan di saluran napas.
e. Toksik / efek samping:
pada penggunaan herbal memiliki efek samping gangguan pencernaan
f. Cara kerja dan pakai :
Potong 3 cm jahe kecil-kecil dan masukan ke dalam panci air mendidih.
Biarkan selama 5 menit, tunggu hingga dingin dan minum.
Untuk mendetoksifikasi paru-paru Anda, siapkan rebusan fenugreek dengan
mendidihkan 1 sendok makan biji fenugreek dalam secangkir air dan
campurkan 1 sendok teh jus jahe dan madu. Minum ramuan ini setiap pagi
dan sore.
Anda juga dapat mengonsumsi jahe mentah dicampur garam.
a. Deskripsi :
Sirsak (Annona muricata L.) merupakan tanaman
dengan tinggi pohon sekitar 3-10 meter. Dimana merupakan tumbuhan tropis
yang bersifat tahunan. Batang coklat berkayu, bulat, bercabang. Mempunyai
daun bebentuk telur atau lanset, ujung runcing, tepi rata, pangkal meruncing,
pertulangan menyirip, panjang tangkai 5 mm, hijau kekuningan.Ukuran daun
sekitar 8-16 cm x 3-7 cm. Tangkai daun panjangnya 3-7 mm. Bunga terletak
pada batang atau ranting, daun kelopak kecil, kuning keputi-putihan, benang
sari banyak berambut. Buahnya bukanlah buah sejati, yang dinamakan ”buah”
sebenarnya adalah kumpulan buah-buah (buah agregat) dengan biji tunggal
yang saling berimpitan dan kehilangan batas antar buah. Daging buah sirsak
berwarna putih dan bentuk bijinya bulat dengan warna coklat kehitaman dan
permukaan yang mengkilap. Akar berwarna coklat muda, bulat dengan
perakaran tunggang.
b. Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Class : Dicotyledonae
Familia : Annonaceae
Genus : Annona
Species : Annona muricata L.
c. Kandungan kimia yang mengobati penyakit :
Mengandung senyawa acetogenin, minyak esensial, reticuline, loreximine,
coclaurine, annomurine, higenamine.
d. Mekanisme kerja :
e. Toksik / efek samping :
Efek yang akan terasa setelah Anda mengkonsumsi air rebusan daun sirsak
yakni, perut terasa hangat dan tubuh akan keluar banyak keringat.
f. Cara kerja dan pakai:
Ambil sepuluh helai daun sirsak yang sudah cukup tua (yang warnanya hijau
tua).
Cuci bersih daun sirsak.
Rebus daun sirsak dengan air sebanyak tiga gelas.
Tunggu airnya mendidih dan tersisa satu gelas.
Kemudian saring dan dinginkan.
Air rebusan sudah siap di konsumsi.
Dosis : air rebusan diminum 2x sehari, pada pagi dan sore hari.
a. Deskripsi:
Tapak dara merupakan tanaman herba/semak yang tegak, hidup lama, tinggi
0,2-0,8 m dan mengandung getah. Batangnya mengandung getah berwarna
putih susu, berbentuk bulat dengan diameter berukuran kecil, berkayu, beruas,
bercabang, dan berambut sangat lebat. Daun bersusun berhadapan, bertangkai
pendek, memanjang bulat telur dengan pangkal serupa baji dan ujung tumpul
panjang 2 – 6 cm, lebar 1 – 3 cm, dan tangkai daunnya sangat pendek. Bunganya
muncul dari ketiak daun. Kelopak bunga kecil, berbentuk paku. Mahkota bunga
berbentuk terompet, dan ujungnya melebar. Tepi bunga datar, terdiri dari taju
bunga berbentuk bulat telur, dan ujungnya runcing menutup ke kiri. berbunga
sepanjang tahun, berbentuk tubular, panjang 1,5-4 cm, lebar 5 cm memiliki 5
mahkota kecil. Bunga berwarna violet, merah rosa, putih (var. albus), putih
dengan bintik merah (var. ocellatus), ungu, kuning pucat. Buahnya berbentuk
silindris, ujung lancip, berbulu, panjang sekitar dengan panjang folikel 1-4 cm
hijau dan berbiji banyak tanpa rambut gombak. Bijinya mempunyai panjang
1-2mm berbentuk persegi panjang, hitam, kotiledon datar, endosperm kecil.
Panjang akar dapat mencapai 70 cm.
b. Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Asteridae
Ordo : Gentianales
Famili : Apocynaceae
Genus : Catharanthus
Spesies : Catharanthus roseus (L.) G. Don
c. Kandungan kimia yang mengobati penyakit:
(Vinkristin)
d. Mekanisme kerja:
mencegah polimerisasi tubulin menjadi mikrotubulus. Cepat terdistribusi ke
jaringan, dimetabolisme luas di hati, ekskresi terutama melalui saluran empedu
e. Toksik / efek samping
Walaupun berkhasiat dalam pengobatan, tapak dara memberikan efek
samping.vinkristin menimbulkan efek periferal neurotoksik seperti mialgia,
parestesia, kehilangan refleks tendon, depresi dan sakit kepala serta kesulitan
bernapas. Efek lainnya meliputi alopesia, distres gastrointestinal (konstipasi)
ulkus, amenorrhea, dan azoospermia
a. Deskripsi
Batang alang-alang terdiri atas bagian pangkal tunas terdapat beberapa ruas
pendek, tunas yang berbunga beruas panjang terdiri atas satu sampai tiga ruas,
tumbuh vertikal dan terbungkus di dalam daun. Tinggi batang alang-alang yang
dapat berbunga kurang lebih 20-30 cm. Batang alang-alang yang berada
dipermukaan tanah berwarna keunguan.
b. Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Imperata
Spesies : Imperata cylindrica
c. Kandungan kimia
Cylindol A
d. Mekanisme kerja
Menghambat enzim 5- lipoksigenase.Dengan terhambatnya 5-lipoksigenase
maka pembentukan prostaglandin yang menimbulkan rasa sakit atau nyeri pada
otot dapat terhalangi.
e. Toksisitas
Berdasarkan hasil penelitian mengatakan bahwa walaupun toksisitas ekstrak
fraksi etil asetat kurang dari toksisitas ekstrak fraksi etanol, namun berdasarkan
studi yang dilakukan [9] senyawa kimia dikatakan berpotensi aktif apabila
mempunyai nilai LC50 kurang dari 1000 ppm.Dengan demikian dapat
dikatakan ekstrak fraksi etil asetat berpotensi aktif karena nilai LC50 yang
dihasilkan kurang dari 1000 ppm.
f. Cara penggunaan
Diseduh, dibuat infus atau pil.Diminum 1 kali sehari, tiap kali minum 100 ml.
Untuk yang berbentuk pil diminum 3 kali sehari 9 pil.
7. Bawang putih (Allium sativum L.)
a. Deskripsi
tanaman bawang putih adalah bagian bawah tanaman umbinya bersiung-siung
dan bewarna putih. Fungsi dan kegunaan bawang putih bagi sebagian
masyarakat digunakan sebagai bumbu masakan. Namun yang jarang kita
ketahui ternyata tanaman bawang putih ini mempunyai banyak manfaat dan
khasiat untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit yang ada ditubuh
b. Klasifikasi
Divisi : Spermatofita
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Monokotiledon
Ordo : Asparagales
Famili : Amaryllidaceace (Liliaceae)
Subfamili : Allioideae
Genus : Allium
Specsies : Allium sativum L.
c. Kandungan kimia
Allisin
d. Mekanisme kerja
Senyawa- senyawa tersebut dapat mereduksi sistein dalam tubuh mikrobia
sehingga mengganggu ikatan disulfida dalam proteinnya.
e. Toksisitas
Tidak terdapat efek toksik pada tanaman ini
f. Cara penggunaan
Bawang putih 5 g; Kayu mesoyi 1 g; Herba patikan kebo 2 g; Adas 1 g;
Kapulaga 3 g; Air 110, Ditumbuk kemudian tambahkan air; diperas kemudian
disaring; dididihkan, Diminum 2 kali sehari; tiap kali 100 ml; diulang sampai
sembuh; untuk pemeliharaan cukup 2 hari sekali 100 ml
a. Deskripsi
Semak, menjalar, panjang ± 10 m. Akar tunggang, putih pucat. Batang bundar,
berkayu, beruas dan berwarna hijau. Daun tunggal, membundar telur sampai
melonjong dengan pangkal menjantung, menumpu, ujung melancip sampai
meruncing dan tepi rata. Pertulangan daun menyirip, permukaan atas dan bawah
gundul. Panjang daun 8,5-20 cm, lebar 3,5-13 cm, berwarna hijau. Bunga
majemuk, bentuk bulir, tangkai panjang 0,75-2 cm. Benang sari kadang dua
kadang tiga, sangat pendek, kuning. Putik dua sampai tiga buah, hijau
kekuningan. Buah saling melekat satu sama lain, melekat sebagian atau
seluruhnya pada tangkai perbungaan. Biji bulat atau bulat telur sungsang,
cokelat keputih-putihan.
b. Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Subkingdom :Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Magnoliidae
Ordo : Piperales
Famili : Piperaceae
Genus : Piper
Spesies : Piper retrofractum
c. Kandungan kimia
piperine, chapcicine, palmitic acids, tetrahydropiperic
acids,undecylenil-3,4-methylenedioxy benzene, piperidin, minyak atsiri,
N-isobutyldeka-trans-2-trans-4-diennamide, dan sesamin
d. Mekanisme kerja
capsaisin meredakan sebagain rasa sakit dengan menghabiskan pasokan
substansi P dalam tubuh, sebuah komponen kimia sel-sel saraf yang terlibat
dalam memancrkan sinyal rasa nyeri ke otak. Ia juga bekerja dengan
melumpuhkan kepekaan reseptor sensorik pada kulit.
e. Toksisitas
Tumbuhan ini aman digunakan
f. Cara penggunaan
cabe jawa 2 buahdan lembuyang emprit sebesar 2jari dicuci lalu dimemarkan.
Bahan ini direbus dengan 2 gelas air hingga tersisa 1 gelas air. Setelah dingin
airnya disaring.ramuan ini diminum 1 kali sehari selama seminggu.
9. Meniran (Phyllanthus niruri L.)
a. Deskripsi
Meniran (Phylanthus niruri L). Tumbuhan ini batangnya berbentuk bulat, basah,
dengan ketinggian kurang dari 50 cm. Daunnya bersirip genap, setiap satu
tangkai daun terdiri dari daun yang majemuk dan mempunyai daun kecil serta
berbentuk lonjong. Bunga terdapat pada ketiak daun menghadap ke arah bawah.
Tumbuhan ini berasal dari daerah tropis yang tumbuh liar dihutan, ladang,
kebun maupun halaman rumah.
b. Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Subkingdm : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Phyllanthus
Spesies : Phyllanthus niruri L.
c. Kandungan kimia
saponin, flavonoid, tanin, dan polifenol
d. Mekaisme kerja
Beberapa hasil penelitian menyatakan bahwa senyawa flavonoid mampu
menghambat fosfodiesterase, aldoreduktase, monoamine oksidase, protein
kinase, DA polimerase, lipoksigease. Flavonoid dapat meningkatkan sistem
imun baik sistem imun alamiah maupun imun spesifik yang dapat digunakan
sebagai antiinflamasi dan anti alergi.
e. Toksisitas
Tidak ada toksisitas dalam penggunaan herbal ini. Tanaman ini aman digunakan
f. Cara penggunaan
Cuci bersih 50 gr meniransegar, rebus dalam 3 gelas hingga tersisa 1 ½ gelas.
Setelah dingin, saring dan minum masing-masing ½ gelas, pagi, siang, dan
malam.
10. Senggugu (Clerodendrum serratum. L)
a. Deskripsi
Tanaman senggugu ini mempunyai ciri-ciri yaitu memiliki bunga yang
berwarna ungu dan putih serta daun yang laincip dengan tepian yang tidak rata
atau bergerigi. Kegunaan dan fungsi dari tanaman senggugu adalah digunakan
sebagai tanaman hias depan rumah karena tanaman ini memiliki bunga yang
indah dan juga cantik. Namun yang jarang kita ketahui ternyata tanaman
senggugu ini memiliki berbagai macam manfaat dan khasiat yang peting untuk
kesehatan guna menyembuhkan berbagai macam penyakit yang ada ditubuh.
b. Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Asteridae
Ordo : Lamiales
Famili : Verbenaceae
Genus : Clerodendron
Spesies : Clerodendron serratum (L.) Spr
c. Kandungan kimia
Alkaloid
d. Mekanisme kerja
Daun senggugu yang mengandung alkaloid dapat menghambat pertumbuhan
bakteri gram positif (Bacillus subtilis dan Staphylococcus aureus) dan bakteri
gram negatif (Escherihia coli dan Pseudomonas aeruginosa)
e. Toksisitas
Tidak terdapat efek toksisitas pada tanaman herbal ini
f. Cara penggunaan
Sebanyak 10-15 g direbus atau digiling menjadi bubuk dan diseduh, lalu
diminum.
Urtica dioica ( Urticaceae ) lazim dikenal dengan jelatang penyengat atau urtica.
Secara tradisional, tumbuhan ini telah digunakan untuk mengobati berbagai kondisi yang
berbeda, termasuk hemoragi uterus, epistaksis, erupsi kulit, serta saraf dan eksema infantile,
yang hanya memiliki sedikit kaitan dengan penggunaan obat modern. Selain itu, jelatang
juga dugunakan sebagai terapi suportif untuk penyakit rematik.Tanaman ini tumbuh hingga
mencapai ketinggian 60-120 cm dan memiliki tepi daun bergerigi serta rambut dan bulu
yang menyengat.Herba dan akar-nya adalah bagian yang dipakai sebagai obat.
a. Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Hamamelididae
Ordo : Urticales
Famili : Urticaceae
Genus : Urtica L.
b. Kandungan Kimia
sepenuhnya jelas kandungan yang berperan dalam menimbulkan aktifitas yang telah
diketahui tersebut. Dalam akarnya terdapat senyawa lignin, antara lain pinoresinol,
mungkin pemikat hormone seks dan 5alfa-testosteron, suatu jalur yang berperan
dalam munculnya BPH. Kandungan lainnya adalah senyawa lektin, yakni campuran
yang dikenal sebagai UDA ( urtika diokia agglutinin ), yang terdiri atas enam
isolektin dan triterpen seperti turunan asam oleanolat dan ursolat. Daunnya
serta glikoprotein, dengan senyawa indol seperti histamine dan serotonin, betain,
asetilkolin, asam kafeat, asam klorogenat dan asam kafeoilmalat (lihat Bombardelli
c. Mekanisme kerja
BHP dan sebagai penobatan adjuvant untuk artritis dan rematik. Bukti dari penelitian
secara in vitro dan in vivo yang mengukur globulin pengikat-hormon seks pada
membrane prostat manusia, dan melalui penghambatan proliferasi sel stroma dan sel
epitel prostat manusia, menunjukan bahwa ekstrak akar jelatang memiliki efek yang
bermanfaat terhadap jaringan BPH. Beberapa senyawa dalam akar ini juga diketahui
berupa inhibitor aromatase dan terdapat bukti dari uji klinis berskala kecil yang
mendukung penggunaan ekstrak akar jelatang untuk meredakan gejala akibat BPH.
yang menunjukan khasiatnya untuk rematik dengan hanya sedikit efek merugikan,
jika ada.Namun, manfaat daun atau herba jelatang sebagai monoterapi atau
pengobatan suportif untuk artritis dan rematik masih harus dipastikan dengan uji
klinis berkendali.
Beberapa studi telah dilakukan untuk mengetahui aktifitas BPHherba
d. Cara Pakai
a. Deskripsi
Peria atau pare adalah tumbuhan merambat yang berasal dari wilayah Asia
Tropis, terutama daerah India bagian barat, yaitu Assam dan Burma. Aanggota
Ordo : Violales
Genus : Momordica
b. Kandungan kimia
Kandungan buah pare yang berguna untuk menurunkan glukosa darah adalah
c. mekanisme kerja
Mekanisme penurunan kadar glukosa darah adalah buah pare mengandung
d. cara pakai
Anda hanya perlu mengupas kulit pare lebih dulu, tapi boleh juga bisa dibiarkan
utuh.
Jika sudah keluar cairan pahitnya, buah pare siap diblender sampai halus
teksturnya.
Selesai memblendernya, konsumsi bersama dengan perasan jeruk nipis untuk
meminimalisir rasa pahit dari pare.
- Keguguran
Bagi wanita hamil memang tidak disarankan mengonsumsi pare dalam
jumlah banyak. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya pare memiliki
kandungan folat yang bermanfaat bagi pertumbuhan janin. Namun,
baiknya calon ibu mengetahui bahwa konsumsi tersebut harus sesuai
dengan petunujuk serta anjuran dari dokter. Pare juga mengandung
momorcharins yang merangsang rahim, senyawa inilah yang
dikhawatirkan dapat menyebabkan keguguran janin.
3. Daun sambiloto
a. deskripsi
rendah sampai ketinggian 700 meter dari permukaan laut. Sambiloto dapat
tumbuh baik pada curah hujan 2000-3000 mm/tahun dan suhu udara 25-32
dengan penyinaran agak lama. Nama daerah untuk sambiloto antara lain:
Regnum : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Ordo : Lamiales
Famili : Acanthaceae
Genus : Andrographis
b. Kandungan Kimia
c. Mekanisme Kerja
Daun sambiloto (Andrographis paniculata) adalah salah satu jenis obat herbal
d. Cara Pakai
Dimengambil 10-15 daun yang direbus sampai mendidih dan diminum air
rebusannya.
4. Jintan Hitam
a. Deskripsi Tanaman
Jintan hitam (Nigella sativa) adalah tanaman yang dikenal dengan berbagai
nama, antara lain black seed, black caraway, natura seed, black cumin, nigella
Arab. Tanaman jintan hitam merupakan jenis tanaman rempah yang tergolong
b. Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Ranunculales
Famili : Ranunculaceae
Genus : Nigella
c. Kandungan Kimia
e. Mekanisme Kerja
dan menurunkan kadar HbA-C. biji jintan juga memiliki aktivitas anoreksia
lemah. Hal ini berakibat pada penurunan asupan makanan dan jumlah
f. cara pakai
g. Toksisitas/efek samping
5. Lidah buaya
a. Deskripsi tanaman
Lidah buaya sama seperti tanaman lainnya yang mempunyai struktur akar,
batang, daun dan bunga, namun yang sering digunakan di dalam pengobatan
adalah bagian daun. Daun lidah buaya merupakan daun tunggal berbentuk
kisaran 40–60 cm dan lebar pelepah bagian bawah 8–13 cm dan tebal antara
2–3 cm. Daunnya berdaging tebal, tidak bertulang, berwarna hijau keabu-
yakni mengandung air, getah dan lendir yang mendominasi daun. Bagian atas
daun rata dan bagian bawahnya membulat (cembung). Daun lidah buaya
muda memiliki bercak berwarna hijau pucat sampai putih. Bercak ini akan
hilang saat daun lidah buaya dewasa. Berbedahalnya dengan tanaman lidah
buaya jenis kecil atau lokal. Hal ini kemungkinan disebabkan faktor
genetiknya. Sepanjang tepi daun berjajar gerigi atau duri yang tumpul dan
tidak berwarna.
b. Klasifikasi
Kerajaan : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledoneae
Bangsa : Liliflorae
Suku : Liliaceae
Marga : Aloe
c. kandungan kimia
Cairan lidah buaya mengandung unsur utama, yaitu aloin, emodin, gum dan
unsur lain seperti minyak atsiri. Senyawa-senyawa gula juga terdapat pada
lidah buaya dalam bentuk mannosa, glukosa, serta sejumlah kecil silosa,
d. Mekanisme Kerja
insulin oleh sel-sel beta pankreas. Menurut sumber pustaka lain, kandungan
dari lidah buaya yang dianggap mampu menurunkan kadar gula darah adalah
dikonsumsi akan menuju kejaringan lemak dan otot lurik yang akan
asam amino, vitamin, enzim anthraquinone, dan unsur lainnya tidak terdapat
dalam jumlah besar, tetapi karena digabungkan menjadi satu, membuahkan
tumbuhan ini mengandung zat aloe emodin, sebuah senyawa organik dari
beta, sehingga sangat berguna untuk mengurangi rasio gula darah. Aloe vera
Salah satu zat yang terkandung dalam lidah buaya adalah aloe emodin sebuah
e. Cara pakai
konsumsi ekstrak gel lidah buaya (dalam bentuk kapsul) sebanyak 2x sehari
selama 2 bulan
Pemakaian gel lidah buaya untuk jangka waktu yang lama dapat
kelopak mata.
6. Mahkota Dewa
a. Deskripsi
tingginya mencapai 1,5– 2,5 meter tetapi dapat mencapai tinggi 6 meter bila
tumbuh secara liar, dimana buah Mahkota dewa merupakan ciri khas tanaman
ini. Buah Mahkota dewa berbentuk bulat seperti telur, tunggal dengan
panjang 4-6 cm dan lebar 3-5 cm terdiri dari kulit, daging, cangkang dan biji
b. Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi :Magnoliophyta
Family : Thymelaeaceae
Genus : Phaleria
c. kandungan Kimia
Kandungan kimia buah mahkota dewa antara lain berisi alkaloid, flavonoid
tanin.
Saponi Tanin
d. Mekanisme Kerja
absorbsi molekul zat gizi yang lebih kecil yang seharusnya cepat diserap,
kadar glukosa darah. Dari kepustakaan diketahui bahwa tanin ini bersifat
penyerapan glukosa.
e. Cara Pakai
mahkota dewa yang telah dicuci bersih. Kemudian, bagian kulit dan bijinya
kita buang. Sedangkan, daging buahnya kita iris tipis. Irisan daging buah
mahkota dewa tersebut kita rebus dengan 3 gelas air. Setelah itu, sari daging
buahnya kita saring dan didinginkan. Sari daging buah mahkota dewa ini kita
Biji kedelai memiliki bentuk, ukuran, dan warna yang beragam, bergantung pada
varietasnya. Bentuknya ada yang bulat lonjong, bulat, dan bulat agak pipih. Warnanya ada
yang putih, krem, kuning, hijau, cokelat, hitam, dan sebagainya. Warna-warna tersebut
adalah warna dari kulit bijinya. Ukuran biji ada yang berukuran kecil, sedang, dan besar.
Namun, di luar negeri, misalnya di Amerika dan Jepang biji yang memiliki bobot 25 g/100
b. klasifikasi
Ordo : Fabales
Genus : Glycine
c. kandungan kimia
bentuk aglycons)
d. Mekanisme kerja
kadar glukosa dalam darah akan menurun Penggunaan jangka panjang dapat
meskipun diganti dengan diet normal Biji Kedelai (Glycine Max Semen)
e. cara pakai
biji kedelai dibuat dalam bentuk jus dan dapat dikonnsumsi tiap hari
membatasi asupan kedelai agar tidak lebih dari empat porsi per minggu.
tentang konsumsi makanan yang kaya kedelai terhadap wanita, namun wanita
halaman atau di kebun. Pandan kadang tumbuh liar di tepi sungai, tepi rawa, dan
di tempat-tempat yang agak lembab, tumbuh subur dari daerah pantai sampai
daerah dengan ketinggian 500 m dpl. Perdu tahunan, tinggi 1-2 m. Daun Pandanus
amaryllifolius Roxb. tunggal, duduk, dengan pangkal memeluk batang, tersusun berbaris tiga
dalam garis spiral. Helai daun berbentuk pita, tipis, licin, ujung runcing, tepi rata, bertulang
sejajar, panjang 40-80 cm, lebar 3-5 cm, berduri tempel pada ibu tulang daun permukaan bawah
bagian ujung-ujungnya, warna hijau. Bunga Pandanus amaryllifolius Roxb. majemuk, bentuk
b. Klasifikasi
Ordo : Pandanales
Famili : Pandanaceae
Genus : Pandanus
d. Mekanisme kerja
epitel usus halus sehingga mengurangi penyerapan sari makanan dan sebagai
akibatnya menghambat asupan gula dan laju peningkatan gula darah tidak
terlalu tinggi .
e. cara pakai
Ambil 3 lembar daun pandan wangi, cuci bersih dan potong kecil-kecil.
f. Toksistas/efek samping
Hingga saat ini belum ditemukan efek samping dan toksisitas daun sembung.
batang. Pada bagian duri, akan tumbuh bunga yang bentuknya mirip
Buah naga bentuknya bulat agak lonjong seukuran dengan buah alpukat.
Kulit buahnya berwarna merah menyala untuk jenis buah naga putih dan
merah, berwarna merah gelap untuk buah naga hitam, dan berwarna kuning
yang dianalogikan dengan sisik naga. Oleh sebab itu, buah ini disebut buah
naga.
sehingga sering dianggap "kaktus tak berduri". Bunganya mekar pada awal
senja jika kuncup bunga sudah berukuran sekitar 30 cm. Mahkota bunga
bagian luar yang berwarna krem, mekar sekitar pukul sembilan malam, lalu
disusul mahkota bagian dalam yang putih bersih, meliputi sejumlah benang
sari yang berwarna kuning. Bunga seperti corong itu akhirnya terbuka penuh
pada tengah malam, karena itu buah naga dikenal sebagai night blooming
cereus. Saat mekar penuh, buah naga menyebar bau yang harum. Aroma ini
b. klasifikasi
Regnum : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Bangsa : Caryophyllales
Suku : Cactaceae
Marga : Hylocereus
c. kandungan kimia
d. Mekanisme kerja
e. Cara pakai
a. Deskripsi
Kumis kucing termasuk terna tegak, pada bagian bawah berakar di bagian
beralur berbulu pendek atau gundulHelai daun berbentuk bundar atau lojong,
lanset, bundar telur atau belah ketupat yang dimulai dari pangkalnya ukuran
daun panjang 1 – 10 cm dan lebarnya 7.5mm – 1.5 cm. urat daun sepanjang
karena adanya kelenjar yang jumlahnya sangat banyak, panjang tangkai daun
7 – 29 cm. Ciri khas tanaman ada pada bagian kelopak bunga berkelenjar, urat
dan pangkal berbulu pendek dan jarang sedangkan di bagian yang paling atas
berupa tandan yang keluar dari ujung cabang dengan panjang 7–29 cm,
dengan ukuran panjang 13 – 27mm, di bagian atas ditutupi oleh bulu pendek
panjang bibir 4.5 – 10mm, helai bunga tumpul, bundar. Benang sari ukurannya
lebih panjang dari tabung bunga dan melebihi bibir bunga bagian atas. Buah
geluk berwarna coklat gelap, panjang 1.75 – 2mm. 2.3. gagang berbulu
b. Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Lamiales
Famili : Lamiaceae
Genus : Orthosiphon
c. Kandungan Kimia
Kumis kucing mengandung berbagai macam zat, antara lain adalah minyak
semyawa flavanoid
d. Mekanisme Kerja
Zat yang memiliki pengaruh dalam menurunkan kadar glukosa darah, yaitu
e. Cara pakai
Siapkan daun kumis kucing yang dicuci lebih dulu sebanyak 15 lembar. Air 2
gelas juga bisa Anda gunakan untuk merebus daun hingga sisanya separuhnya,
yakni sekitar 1 gelas. Ramuan pun bisa Anda konsumsi sehari sekali sampai
Jangan gunakan air rebusan daun kumis kucing dan balsam yang berbahan
dasar daun kucing dalam dosis yang tinggi kepada ibu hamil dan menyusui.