Anda di halaman 1dari 26

FITOTERAPI

SISTEM KARDIOVASKULAR
Daris Ardiansyah 11151020000003

Achmad Sulton A. 11151020000006


Rani Stamrotul F. 11151020000007

Rizki Romadhon 11151020000009

Agnesia D. Y. P. 11151020000011

Musnaini 11151020000013

Agung Nugraha 11151020000024

Rizqita Atika S. 11151020000029

Dena Adiestia 11151020000032

Alifa Nurulhusna 11151020000039

Maulia Muhtaromah 11151020000043


Pengertian Sistem
Kardiovaskular

Gagal Jantung
Fitoterapi
Sistem
Kardiovaskular Aritmia

Tanaman Obat untuk


Penyakit Sistem
Kardiovaskular
 Merupakan sistem dalam tubuh yang mengedarkan
darah untuk keperluan pertukaran zat dan gas.

 Selain itu sistem kardiovaskuler ini juga berperan


sebagai sistem transpor tubuh, yg membawa gas-gas
pernafasan, nutrisi, hormon, zat-zat lain ke dan dari
jaringan tubuh
SISTEM KARDIOVASKULER
 Komponen sistem kardiovaskular:

Jantung :berfungsi untuk memompa darah

Darah: berfungsi mengangkut O2 dan CO2, zat-zat


makanan dsb ke jaringan dan sebaliknya

Pembuluh Darah :berfungsi untuk mengalirkan darah


menuju ke jaringan dan sebaliknya.
Gagal Jantung
Gagal jantung adalah kondisi saat otot jantung menjadi sangat lemah sehingga tidak
bisa memompa cukup darah ke seluruh tubuh. Kondisi ini dikenal juga dengan istilah
gagal jantung kongestif. Terjadinya gagal jantung biasanya dipicu oleh masalah
kesehatan.

Jenis Gagal Jantung

Gagal jantung sebelah kiri Gagal jantung diastolik

Gagal jantung sebelah kanan Gagal jantung sistolik


Gejala Gagal Jantung

Berdasarkan rentang waktu berkembangnya gejala, gagal jantung


terbagi menjadi dua, yaitu kronis dan akut. Pada gagal jantung
kronis, gejala berkembang secara bertahap dan lama. Sedangkan
pada gagal jantung akut, gejala berkembang secara cepat. Gejala
utama gagal jantung adalah:
 1. Sesak napas, baik ketika beraktivitas maupun beristirahat.
 2. Tubuh terasa lelah sepanjang waktu.
 3. Pembengkakan kaki dan pergelangan kaki.
Pencegahan yang dapat Dilakukan
untuk enghindari Gagal Jantung
Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat dilakukan untuk
mencegah gagal jantung, di antaranya:
1.Mengonsumsi makanan sehat dan membatasi asupan garam,
lemak, dan gula.
2. Menjaga berat badan dengan berolahraga secara rutin.
3. Berhenti merokok dan membatasi konsumsi minuman keras.
4. Menjaga kadar kolesterol dan tekanan darah pada batas sehat
Aritmia
PENYEBAB DAN
DEFINISI FAKTOR RESIKO
1. Aritmia diobati
dengan senyawa
yang diisolasi,
1. Peradangan jantung yang kebanyakan
Aritmia Jantung adalah
2. Gangguan sirkulasi berupa senyawa
keadaan dimana jantung
koroner sintetis,meskipun
kita memompa darah
3. Gangguan kuinidin (alkaloid
tidak teratur, bisa jadi
keseimbangan
lebih cepat atau lambat. dari Cinchona sp)
elektrolit
Padakeadaan normal terkadang masih
4. Ganggguan
dan istirahat, digunakan.
psikoneurotik dan
jantungorang dewasa 2. Ajmalin, dari
susunan saraf pusat.
akan berdenyut secara Rauwolfia sp
5. Gangguan
teraturantara 60-100 digunakan
metabolik (asidosis,
detak/menit. sebagai
alkalosis)
antiaritmia
MACAM-MACAM ARITMIA

SINUS TAKIKARDI
TAKIKARDI ATRIUM

SINUS FIBRILASI
BRADIKARDI ATRIUM

KOMPLEK
FLUTER
ATRIUM
ATRIUM
PREMATURE
Tanaman Obat untuk Penyakit
Sistem Kardiovaskular
Daun foxglove (digitalis),
Digitalis purpurea L. (Digitalis purpureae
folium)
Klasifikasi
 Divisi : Spermatophyta
 Sub divisi : Angiospermae
 Kelas : Dicofyledonae
 Bangsa : Solanales
 Suku : Scrophulariaceae
 Marga : Digitalis
 Jenis : Digitalis purpurea L.
 Nama umun dagang : Digitalis
 Nama daerah : Digitalis (Jawa)
Kandungan Kimia
Mengandung kardenolida, yang merupakan glikosida
pada aglikon steroidal digitoksigenin, gitoksigenin, dan
gitaloksigenin. Ada banyak glikosida jantung, tetapi
yang paling penting adalah digoksin dan digitoksin
serta glikosida purpurea A dan B. Digitalis lanata
mengandung konsentrasi glikosida yang lebih tinggi,
termasuk digoksin dan lanatosida, serta merupakan
sumber utama digoksin untuk industri farmasi.

Struktur Digoksin
Efek Farmakologis dan Khasiat Klinis

Digoksin meningkatkan daya kontraktilitas mekanikal


dan menurunkan konduktivitas dalam nodus
atrioventrikular. Senyawa ini terutama digunakan
dalam pengobatan takikardia supraventrikular dan
gagal jantung, serta diberikan dengan dosis satu kali
sehari dalam rentang 62,5 – 250 µg. glikosida digitalis
meningkatkan daya kontraksi jantung tanpa
meningkatkan konsumsi oksigen, dan memperlambat
frekuensi jantung jika terdapat fibrilasi atrium.
Toksikologi
Karena efek kumulatif, glikosida mudah meningkatkan gejala-
gejala toksik, seperti mual, muntah, anoreksia sehingga
kadar darah harus dipantau.

Pemastian Mutu dan Analisis


Farmakope Eropa (Eur. Ph) menggunakan metode
kromatografi lapis tipis (KLT) dengan baku pembanding
glikosida purpurea, gitoksin dan digitoksin, serta beberapa
pengujian menggunakan reaksi warna dengan asam
dinitrobenzoat atau larutan xantidrol. Secara mikroskopis,
spesies ini dapat dibedakan melalui epidermis daunnya yang
khas; D. purpurea memiliki sel-sel epidermis berdinding
halus, sedangkan pada sel epidermis D. lanata bermanik-
manik dan memiliki trikoma yang jauh lebih banyak.
Uji Klinis

 Glikosida Digitalis telah digunakan secara klinis untuk


pengobatan CHF (Congestive Heart Failure) selama lebih dari
200 tahun. Data hewan: penelitian mengungkapkan tidak ada
data hewan mengenai penggunaan digitalis untuk CHF. Data
klinis: sejumlah penelitian telah dilakukan pada penggunaan
digitalis sebagai pengobatan CHF irama sinus.
 Daun Digitalis memberikan indeks terapeutik yang sempit,
membutuhkan pengawasan medis yang ketat untuk
penggunaan yang aman. Dosis klasik dimulai pada 1,5 g daun
dibagi antara 2 hari dosis. digoxin dimurnikan biasanya
digunakan pada dosis harian 0,125-0,25 mg.
Horse Chestnut (Berangga Kuda)

 Nama ilmiah : Aesculus


hippocastanum
 Klasifikasi lebih tinggi : Aesculus
 Tubmbuh pada iklim sedang
 Mekar pada awal musim semi
Efek Farmakologis

 Digunakan hususnya insufiensi vena kronis, hemoroid, dan vena


varises
 Dapat mengurangi edema, menurunkan permaebilitas kapiler,
meningkatkan tonus vena.
 Mengantagonis efek bradikinin dan menghasilkan peningkatan
kadar plasma adrenokortikotropin, kortikosteron, dan glukosa pada
hewan.
 Dalam uji klinis menunjukan manfaat pada CVI, DVT, vena varises dan
pencegahan edema terbukti dalam pengobatan edema karena
adanya esin dari horse chestnut
 Ekstrak ini ditoleransi baik
pada dosis peuretik
 Dapat menyebabkan
Toksikologi gastrointestinal pada
penggunan dalam
 Dan iritasi sesekali pada
ganguan luar
Sukun (Artocarpus altilis)

Klasifikasi Tanaman

 Divisi : Spermatophyta
 Sub divisi : Magnoliophyta
 Kelas : Magnolispsida
 Bangsa : Urticales
 Suku : Moraceae
 Marga : Artocarpus
 Jenis : Artocarpus altilis
Morfologi
Tumbuhan sukun memiliki tinggi mencapai 30 m,
dimana tumbuhan ini biasanya menghasilkan buah dan
bunga dua tahun sekali. Daun sukun merupakan
sebuah tanaman yang berukuran sangat lebar, berbulu
kasar, daunnya tunggal, berseling, lonjong, ujung
runcing, pangkal meruncing, tepi bertoreh serta
memiliki panjang 50-70cm, lebar 25-50cm. Daun sukun
memiliki nama ilmiah artocarpus altilis park , dengan
berbagai nama ilmiah lain seperti Artocarpus communis
Forst, Artocarpus communis dan Artocarpus incisa L.
Kandungan Kimia

Daun sukun memiliki senyawa aktif berupa


saponin, asam hidrosianat, polifenol, asetilcolin,
ribovlavin, fenol dan senyawa tanin. Selain
kandungan tersebut di atas, tanaman ini juga
mengandung quercetin, champorol dan
artoindonesianin yang merupakan kelompok
senyawa flavonoid
Efek Farmakologi
Flavonoid berperan sebagai antioksidan dengan cara
mendonasikan atom hidrogennya atau melalui kemampuannya
mengkelat logam, berada dalam bentuk glukosida (mengandung
rantai samping glukosa) atau dalam bentuk bebas yang disebut
aglikon.
Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat korelasi
negatif antara asupan flavonoid dengan resiko munculnya
penyakit jantung koroner. Efek kardioprotektif flavonoid sebagai
sumber diet telah ditinjau oleh Cook dan S. Samman (1996).
Antioksidan alami seperti flavonoid yang banyak terdapat pada
minuman dan buah anggur, diketahui memiliki kontribusi dalam
menghambat oksidasi LDL (low density lipoprotein) secara ex-
vivo
Uji Klinik
Uji khasiat secara in vitro (dalam lingkungan buatan) maupun in vivo
(dalam tubuh hidup) terhadap ekstrak tanaman tersebut menunjukkan
hasil sangat baik.
Studi in vivo, misalnya, menyimpulkan bahwa ekstrak etil asetat yang
mengandung flavonoid dan Beta-sitoserol dengan perbandingan 100
mg/kg dan 20 mg/kg dapat menghambat agresi platelet, mengurangi
viskositas darah, dan melindungi melindungi jantung dari iskemia yang
akut.
Selanjutnya, uji khasiat ekstrak etil asetat terhadap kadar kolesterol
darah dan akumulasi lemak pada dinding pembuluh darah aorta pada
tikus galur Wistar menunjukkan bahwa ekstrak etil asetat dosis 150 mg/
kg berat badan mampu menurunkan kadar kolesterol dalam darah
secara signifikan.
Sukun juga mampu menghambat akumulasi lemak pada dinding
pembuluh darah aorta. Tidak terjadi penimbunan lemak
Efek Samping

1. Kram pada otot


Jika Anda menggunakan daun sukun ini sebagai ramuan obat,
maka hindarilah untuk mengkonsumsi daun singkong, daun
bayam, daging merah dan jeroan karena itu bisa membuat darah
menjadi kental sehingga menyebabkan otot menjadi kram.
2. Tekanan darah rendah
Orang yang memiliki tekanan darah cenderung rendah (kurang
dari 120/80), hendaknya berhati-hati ketika mengkonsumsi
ramuan daun sukun ini. Efek penurunan tekanan darah yang
dimiliki oleh daun sukun dapat membuat tekanan darah menjadi
lebih rendah.
ありがとう ございます

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai