) Sebagai Obat
Penyakit Insomnia
Disusun Oleh:
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS JEMBER
2017
KATA PENGANTAR
1
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kesempatan kepada kami
sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Etnofarmasi yang berjudul:
Selain itu, kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Endah Puspitasari, S.Farm., M.Sc.,
Apt., selaku dosen pengampu mata kuliah etnofarmasi.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi standar rangkaian penilaian dalam pemenuhan
tugas. Maka dari itu, kritik dan saran sangat dibutuhkan demi terciptanya makalah dengan
hasil maksimal dan memuaskan. Dan semoga makalah ini selanjutnya dapat terselesaikan
dengan baik dan benar. Olehkarena itu, dengan terselesainnya pembuatan makalah, semoga
manfaat yang diperoleh bertambah dan barokah.
Penulis
2
DAFTAR ISI
COVER .................................................................................................................i
KATA PENGANTAR .........................................................................................ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................iii
PENDAHULUAN
A. Tinjauan Mengenai Lenglengan (Leucas lavandulifolia Sm.) ................. 1
1. Klasifiasi Lenglengan (Leucas lavandulifolia Sm.) ................................ 1
2. Deskripsi Tanaman .................................................................................. 1
3. Nama Daerah ...........................................................................................2
4. Kandungan Kimia ....................................................................................2
B. Tinjauan Mengenai Tidur .......................................................................... 2
1. Fisiologi ...................................................................................................2
2. Gangguan tidur dan penanganannya ........................................................2
C. Hipnotik-Sedatif ...........................................................................................3
PEMBAHASAN
A. Fitokimia dan Farmakologi Lenglengan (Leucas lavandulifolia Sm.) .... 5
B. Toksisitas ...................................................................................................... 7
C. Penggunaan di
Masyarakat ........................................................................ 7
D. Pembuatan Ramuan Lenglengan untuk Pengobatan .............................. 8
1. Obat Hipnotik-Sedatif ............................................................................. 8
3
Gambar Lenglengan (Leucas lavandulifolia Sm.)
2. Deskripsi Tanaman
Lenglengan tumbuh liar di sawah, kebun, tanah kering sepanjang tepi jalan,
tanah terlantar dan kadang ditanam di pekarangan sebagai tanaman obat. Tanaman ini
dapat tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian kurang dari 1.500 m di atas
permukaan laut. Terna semusim, tegak, tinggi 20-60 cm, batang berkayu, berbuku-
buku, bentuknya segi empat, bercabang, berambut halus, bewarna hijau. Daun
tunggal, letak berhadapan dan bertangkai. Helaian daun bentuknya lanset, ujung dan
pangkalnya runcing, tepi bergerigi, panjang 1,5-10 cm, lebar 2-10 mm, warnanya
hijau tua pada bagian atas dan berwarna hijau muda pada bagian bawah. Memiliki
bunga kecil-kecil, berwarna putih dan berbentuk seperti lidah, tumbuh tersusun
dalam karangan semu yang padat. Buahnya berwarna coklat. Biji bulat kecil
berwarna hitam, perbanyakannya dengan biji. Tanaman herbal ini mempunyai
khasiat yang sama dengan Leucas zeylanica. Perbanyakan dengan biji. Distribusi
tanaman ini dari India sampai Cina dekat Malaysia dan tubuh secara liar (Sopiana P,
2005).
3. Nama Daerah
2
Paci-paci di Sunda (Jawa Barat), sarap nornor (Madura), gofu (Ternate),
laranga (Tidore), laranga (Tidore),; Lenglengan, lingko-lingkoan, nienglengan,
plengan (Jawa) ; daun setan (Hariana, 2005).
4. Kandungan Kimia
Lenglengan memiliki rasa pahit, pedas dan bersifat hangat. Beberapa bahan
kimia yang terkandung dalam akar lenglengan diantaranya saponin, flavonoid, tanin
dan minyak atsiri.
C. Hipnotik-Sedatif
Hipnotik dan sedatif adalah obat yang bekerja pada sistem saraf pusat. Sedatif
yaitu obat yang menimbulkan depresi susunan saraf pusat tanpa menyebabkan tidur.
Hipnotik adalah obat yang menimbulkan tidur yang secara elektromefalografi
menyerupai tidur alami dan penderita masih dapat dibangunkan (Gan, 1978;
Goodman, 1980)
4
PEMBAHASAN
5
mereduksi infektivitas serta memperlihatkan efek inhibitori terhadap
berbagai virus.
Senyawa tanin yang memiliki kadar tinggi pada suatu tanaman
lebih bersifat sebagai zat pertahanan dari serangan hama. Seluruh
tannin nabati adalah jenis senyawa fenolik yang memiliki daya
antiseptik.
Senyawa saponin yang dihasilkan tanaman paci-paci diketahui
memiliki aktivitas antibakteri dan antivirus, mampu meningkatkan
sistem kekebalan tubuh dan penambah vitalitas karena mampu
memperbaiki struktur maupun fungsi sel-sel tubuh.
Alkaloid bersifat toksik terhadap mikroba sehingga efektif
membunuh bakteri dan virus, sebagai antiprotozoa dan antidiare,
bersifat detoksifikasi yang mampu menetralisir racun. Alkaloid
diketahui mampu meningkatkan daya tahan tubuh. Zat ini akan dibawa
aliran darah menuju sel-sel tubuh. Hasilnya, sel-sel itu menjadi lebih
aktif, sehat dan terjadi perbaikan-perbaikan struktur maupun fungsi.
Kandungan metanol tanaman paci-paci diketahui bersifat sebagai
antioksidan, antiinflamasi, analgesik dan insektisida. Metanol adalah
salah satu senyawa umum terpenoid yang diketahui bersifat aktif
membunuh bakteri, fungi, virus, dan protozoa. Mekanisme antimikroba
metanol diduga terlibat dalam merusak membran sel mikroba oleh
senyawa lipofilik.
Pada penelitian uji fitokimia yang sudah dilakukan oleh Hurriyani tahun 2013
menyatakan bahwa bahan aktif yang terkandung dalam tanaman lenglengan terdiri atas
alkaloid, saponin, tanin, fenolik, flavonoid, triterfernoid, steroid dan glikosida.
6
Triterpenoid merupakan komponen senyawa aktif yang dapat bekerja sebagai
antifungus, insektisida, dan beberapa senyawa dapat menunjukkan sifat antibakteri dan
antivirus (Robinson, 1995).
Untuk literatur mengenai tahapan roses farmakologi dari tanaman lenglengan
sebagai antiinsomnia atau dapat memberikan efek hipnotik-sedatif belum dapat
ditemukan oleh penulis, aka tetapi dalam memberikan efek hipnotik-sedatif tersebut
sudah teruji dalam penelitian yang dilakukan oleh Khoiriah yang berjudul Uji Efek
Hipnotik Ekstrak Etanol Daun Lenglengan (Leucas lavandulaefolia J.E. Smith) Pada
Mencit Swiss Webster Jantan.
B. Toksisitas
Dari penelitian yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa
ekstrak daun paci-paci (Leucas lavandulaefolia) bersifat toksik
terhadap ikan uji, yang diperlihatkan dengan semakin tinggi
konsentrasi bahan larutan daun paci-paci yang diberikan maka
semakin rendah tingkat kelangsungan hidup ikan uji (ikan gurami).
Setelah dilakukan perhitungan, diperoleh nilai LC 50 96 jam bahan
daun paci-paci (Leucas lavandulaefolia) terhadap ikan gurami sebesar
2,0879 g/L.
Berdasarkan nilai LC50 96 jam yang diperoleh, maka dapat
dikatakan bahwa bahan uji daun paci-paci atau lenglengan (Leucas
lavandulaefolia) tergolong dalam bahan yang memiliki sifat sedikit
toksik (Ruiz, 2002).
C. Penggunaan di Masyarakat
8
kemudian disaring dan diminum, tumbuhan ini berstatus liar
(Rusmina dkk, 2015).
1
Ramuan diminum 3 kali sehari masing-masing 2 gelas
9
d. Terlambat haid
Mencuci bersih herba lenglengan segar sebanyak 10-15 gram. Merebus dengan
3 gelas air hingga menjadi separuhnya. Meminum air rebusan itu 2 kali sehari,
3
masing-masing 4 gelas
10
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pemaparantentang tanaman lenglengan, maka
dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Untuk literatur mengenai tahapan roses farmakologi dari tanaman lenglengan sebagai
antiinsomnia atau dapat memberikan efek hipnotik-sedatif belum dapat ditemukan
oleh penulis, aka tetapi dalam memberikan efek hipnotik-sedatif tersebut sudah teruji
dalam penelitian yang dilakukan oleh Khoiriah yang berjudul Uji Efek Hipnotik
Ekstrak Etanol Daun Lenglengan (Leucas lavandulaefolia J.E. Smith) Pada Mencit
Swiss Webster Jantan.
2. Ekstrak etanol daun lenglengan mampu memperpendek waktu induksi tidur dan dapat
memperpanjang durasi tidur, sehingga dapat digunakan sebagai obat dalam mengatasi
penyakit insomnia.
3. Efek hipnotik yang dihasilkan dari ekstrak etanol daun lenglengan akan meningkat
seiring dengan ditingkatkannya dosis dari ekstrak etanol daun lenglengan yang
diberikan.
4. Daun lenglengan tergolong dalam bahan yang memiliki sifat sedikit
toksik.
5. Melalui hasil studi etnobotani yang pernah dilakukan pada
penelitian-penelitian sebelumnya, dapat diketahui bahwa
penggunaan tanaman lenglengan dalam mengatasi insomnia di
msyarakat sudah banyak digunakan, diantarana di Kabupaten
Pamekasan-Madura, Kabupaten Cianjur serta di Desa Sarude Sarjo
Kabupaten Mamuju Utara, Sulawesi Barat.
B. SARAN
Hasil penelitian ini memerlukan tindak lanjut berupa :
1. Penelitian lebih lanjut tentang potensi tumbahan lenglengan sebagai
obat hipnotik-sedatif dalam mengatasi penyakit insomnia agar dapat
dimanfaatkan secara optimal dan berkelanjutan.
2. Upaya konservasi untuk melindungi pengetahuan lokal masyarakat
tentang tumbuhan obat, guna menghindari kepunahan tradisi yang
telah berlangsung dari generasi ke generasi berikutnya.
3. Budidaya spesies tumbuhan liar lokal (termasuk lenglengan) dapat
dilakukaan guna menjamin ketersediaannya dan menghindari
kepunahannya.
11
DAFTAR PUSTAKA
Fauzi, R. Kusuma, B. Muhammad Zaky. 2005. Tumbuhan Liar Berkhasiat Obat. Jakarta :
Agro Media Pustaka.
Gan, S. . 1987. Farmakologi dan Terapi, Ed, 3. Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia. Jakarta. Hal 116-129.
Gisvold, Wilson. 1982. Kimia Farmasi dan Medicinal Organic, Ed. 8. Terjemahan A.M.Fatah,
3. B. Lippincot Company. Philadelphia Toronto. Hal 345-358.
Goodman, J.S. 1980. The Pharmacological Basic of Terapeutics, Ed. 6,. Mac Millan
Publishing Co Inc. New York. Hal 339-370.
Hariana, A. 2011. Tumbuhan Obat dan Khasiatnya 2. Depok: Penebar Swadaya.
Hurriyani, Yeni. 2013. Uji Potensi Tanaman Paci-paci (Leucas lavandulaefolia) sebagai
Bahan Alternatif untuk Pengobatan Ikan. Vol IX. Universitas Muhammadiyah
Pontianak. Pontianak. Nomor 2, hal 110-115.
Khoiriah, NN. 2014. Uji Efek Hipnotik Ekstrak Etanol Daun Lenglengan (Leucas
lavandulaefolia J.E. Smith) Pada Mencit Swiss Webster Jantan. Universitas Islam
Bandung. Bandung.
Ruiz, Jose Done. 2002. Skripsi :Toksisitas Daun Paci-paci (Leucas lavandulaefolia) terhadap
Ikan Gurami (Osphronemus gouramy L.). Institut Pertanian Bogor. Bogor.
4
Rusmina, dkk. 2015. Studi Etnobotani Tumbuhan Obat pada Masyarakat
Suku Mandar di Desa Sarude Sarjo Kabupaten Mamuju Utara Sulawesi
Barat Vol 9. Universitas Tadulako. Palu. Nomor 1 hlm. 73-87.
Sopiana P. 2005. Efektifitas Ekstrak Paci-paci Leucas lavandulaefolia untuk Pencegahan dan
Pengobatan Penyakit MAS Motile Aeromonad Septicaemia pada Ikan Lele Dumbo
Clarias sp. [Skripsi]. Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Wiria, M. S. 2011. Farmakologi dan Terapi Edisi 5. Jakarta : Badan Penerbit FKUI.