Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kecenderungan gaya hidup "back to nature" menyebabkan penggunaan obat


tradisional, maupun obat herbal. Tidak sedikit orang yang berkecimpung di dunia
kedokteran modern saat ini, kembali mempelajari dan mengkaji obat secara ilmiah. Salah
satu tanaman obat adalah buah mengkudu (Morinda citrifolia L). Buah mengkudu (Morinda
citrifolia L) dianggap sebagai Hawaii Magic Plant karena buah ini dipercaya bisa mengobati
berbagai macam penyakit.

Buah mengkudu (Morinda citrifolia L) mengandung alkaloid yang dinamakan


xeronin. Alkaloid ini berguna untuk mengaktifkan enzim-enzim dan mengatur pembentukan
protein serta bekerja untuk melawan peradangan yang terjadi di dalam tubuh. Xeronin
dibentuk oleh suatu zat yang dinamakan proxeronin dan dihasilkan ketika asam lambung
yang sedang mencerna buah mengkudu mengubah proxeronin sampai menjadi xeronin.
Semua sel yang dimasuki xeronin ini akan menjadi aktif, lebih sehat, dan terjadi perbaikan
struktur maupun fungsinya. Kebutuhan akan xeronin cenderung meningkat jika terdapat
masalah kesehatan (baik fisik maupun emosional), infeksi, racun, dan semakin
bertambahnya usia. Buah mengkudu juga mengandung skopoletin yang berfungsi untuk
memperlebar saluran pembuluh darah dan memperlancar peredaran darah serta berkhasiat
sebagai anti bakteri, anti alergi dan anti radang.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana klasifikasi dari tumbuhan mengkudu (Morinda citrifolia L)?


2. Bagaimana deskripsi tumbuhan mengkudu (Morinda citrifolia L)?
3. Bagaimana distribusi tumbuhan mengkudu (Morinda citrifolia L) di alam?
4. Apa potensi pemanfaatan dari tumbuhan mengkudu (Morinda citrifolia L)?
5. Apa saja penelitian yang terkait dengan buah mengkudu (Morinda citrifolia L)?
6. Bagaimana status konservasi dari buah mengkudu (Morinda citrifolia L)?
7. Bagaimana figur jenis tumbuhan mengkudu (Morinda citrifolia L)?

5
1.3 Tujuan

1. Mengetahui klasifikasi dari tumbuhan mengkudu (Morinda citrifolia L)


2. Mengetahui deskripsi dari tumbuhan mengkudu (Morinda citrifolia L)
3. mengetahui distribusi tumbuhan mengkudu (Morinda citrifolia L)
4. Mengetahui potensi pemanfaatan dari tumbuhan mengkudu (Morinda citrifolia L)
5. Mengetahui penelitian yang terkait dengan tumbuhan mengkudu (Morinda citrifolia L)
6. Mengetahui status konservasi dari tumbuhan mengkudu (Morinda citrifolia L)
7. Mengetahui figur jenis tumbuhan mengkudu (Morinda citrifolia L)

1.4 Manfaat

1. Memberi informasi tentang klasifikasi dari tumbuhan mengkudu (Morinda citrifolia L)


2. Memberi informasi tentang deskripsi dari tumbuhan mengkudu (Morinda citrifolia L)
3. Memberi informasi tentang distribusi tumbuhan mengkudu (Morinda citrifolia L)
4. Memberi informasi tentang potensi pemanfaatan dari tumbuhan mengkudu (Morinda
citrifolia L)
5. Memberi informasi tentang penelitian yang terkait dengan tumbuhan mengkudu
(Morinda citrifolia L)
6. Memberi informasi tentang status konservasi dari tumbuhan mengkudu (Morinda
citrifolia L)
7. Memberi informasi tentang figur jenis tumbuhan mengkudu (Morinda citrifolia L)

6
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Klasifikasi tumbuhan mengkudu (Morinda citrifolia L)

Terdapat sekitar 80 spesies tanaman yang termasuk dalam genus Morinda. Menurut
H.B. Guppy, ilmuwan Inggris yang mempelajari Mengkudu sekitar tahun 1900, kira-kira 60
persen dari 80 spesies Morinda tumbuh di pulau-pulau besar maupun kecil, di antaranya
Indonesia, Malaysia dan pulau-pulau yang terletak di Lautan India dan Lautan Pasifik.
Hanya sekitar 20 spesies Morinda yang mempunyai nilai ekonomis, antara lain : Morinda
bracteata, Morinda officinalis, Morinda fructus, Morinda tinctoria dan Morinda citrifolia.
Morinda citrifolia adalah jenis yang paling populer, sehingga sering disebut sebagai "Queen
of The Morinda". Spesies ini mempunyai nama tersendiri di setiap negara, antara lain Noni
di Hawaii, Nonu atau Nono di Tahiti, Cheese Fruit di Australia, Mengkudu, Pace di
Indonesia dan Malaysia (Sarida, dkk, 2010)
Adapun klasifikasi dari tumbuhan mengkudu, yaitu (Sarida, dkk, 2010) :
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : magnoliopsida
Ordo : Rubiales
Famili : Rubiaceae
Genus : Morinda
Spesies : Morinda citriffolia L.

2.2 Deskripsi tumbuhan mengkudu (Morinda citrifolia L)

Pohon mengkudu dapat tumbuh di dataran rendah hingga ketinggian 1500 meter dari
permukaan laut. Tinggi pohon berkisar 5 meter. Memiliki akar tunggang yang jauh
menancap dalam tanah. Ukuran daun mengkudu besar. Berwarna hijau mengkilap. Tepi
daun rata. Membulat dengan ujung runcing pendek. Daunnya dapat dimakan, bahkan di

7
Aceh dijadikan sebagai makanan khas buka puasa. Buah mengkudu memiliki bentuk yang
khas. Bulat melonjong dengan permukaan berbintik dan kasar. Bau buah mengkudu sangat
khas, tajam menusuk. Tapi banyak orang yang tidak hirau. Itu karena mereka menyadari
manfaat buah mengkudu bagi kesehatan. Asal usul mengkudu tidak terlepas dengan
keberadaan bangsa Polinesia yang menetap di Kepulauan Samudra Pasifik. Bangsa Polinesia
dipercaya berasal dari (Asia Tenggara). Pada tahun 100 SM, bangsa yang terkenal berani
mengembara tanpa sebab yang jelas mereka menyeberangi lautan meninggalkan tanah air
mereka. Ada kesan para pengembara itu di kecewakan oleh suatu hal dan maksud
menjauhkan diri dari kehidupan sebelumnya. Setelah lama mengembara, mereka sampai di
sekitar Polinesia, yaitu kepulauan di sekitar Pasifik Selatan. Para petualang tersebut
langsung jatuh hati saat melihat indahnya pemandangan, kondisi pantai, dan pulaunya.
Uniknya, mereka seakan telah mempersiapkan diri untuk berpindah ke pulau lain. Hal ini
bisa dibuktikan dengan adanya sejumlah tumbuhan dan hewan yang ikut dibawa, karena
dianggap penting untuk mempertahankan hidup. Beberapa tumbuhan asli, seperti pisang,
talas, ubi jalar, sukun, tebu, dan mengkudu, dibawanya.Di antara yang dibawa itu, masih ada
yang berupa stek dan tunas. Salah satu tumbuhan itu, yakni mengkudu, dianggap barang
keramat. Sejak 1500 tahun lalu penduduk kepulauan yang kini disebut hawaii itu mengenal
mengkudu dengan sebutan noni. Mereka menduga tumbuhan bernama latin Morinda
citrifolia tersebut memiliki banyak manfaat. Mereka memandangnya sebagai Hawaii magic
plant, karena buah ini dipercaya bisa mengobati berbagai macam penyakit (Fikri, 2015).

2.3 Distribusi tumbuhan mengkudu (Morinda citrifolia L)

Tumbuhan mengkudu (Morinda citrifolia L) terdapat di seluruh Asia Tenggara,


bagian barat Samudera Hindia, dan bagian barat Samudera Pasifik. Tumbuhan mengkudu
(Morinda citrifolia L) dapat tumbuh baik pada daerah dataran rendah dengan ketinggian 1-
1500 meter diatas permukaan laut, suhu udara antara 22-30 C, namun masih dapat tumbuh
hingga suhu 32 C. kelembaban udara antara 50-70 %. Curah hujan antara 2000-3000
mm/tahun, dan cukup mendapat sinar matahari. Jenis tanah yang cocok bagi pertumbuhan
mengkudu adalah alivial, latosol, dan podsolik merah kuning (Dripa, 2010).

8
2.4 Potensi pemanfaatan tumbuhan mengkudu (Morinda citrifolia L)

Tanaman mengkudu (Morinda citrifolia L) tanaman obat yang sudah


dimanfaatkan sejak zaman purba. Pada 100 tahun Sebelum Masehi (SM) penduduk Asia
Tenggara telah memanfaatkan tanaman mengkudu sebagai obat di negeri Cina (Pary, 2013).
Buah mengkudu (Morinda citrifolia L) mengandung alkaloid yang dinamakan xeronin.
Alkaloid ini berguna untuk mengaktifkan enzim-enzim dan mengatur pembentukan protein
serta bekerja untuk melawan peradangan yang terjadi di dalam tubuh. Xeronin dibentuk oleh
suatu zat yang dinamakan proxeronin dan dihasilkan ketika asam lambung yang sedang
mencerna buah mengkudu mengubah proxeronin sampai menjadi xeronin. Semua sel yang
dimasuki xeronin ini akan menjadi aktif, lebih sehat, dan terjadi perbaikan struktur maupun
fungsinya. Kebutuhan akan xeronin cenderung meningkat jika terdapat masalah kesehatan
(baik fisik maupun emosional), infeksi, racun, dan semakin bertambahnya usia. Buah
mengkudu juga mengandung skopoletin yang berfungsi untuk memperlebar saluran
pembuluh darah dan memperlancar peredaran darah serta berkhasiat sebagai anti bakteri,
anti alergi dan anti radang (Fikri, 2015).
Pada buah mengkudu mengandung beberapa zat di antaranya adalah (Pary, 2013) :
1. Scopoletin
Scopoletin berkhasiat untuk pengobatan. Para ahli percaya bahwa scopoletin adalah
salah satu diantara zat-zat yang terdapat dalam buah mengkudu yang dapat mengikat
serotonin, salah satu zat kimiawi penting di dalam tubuh manusia. Scopoletin berfungsi
memperlebar saluran pembuluh darah yang mengalami penyempitan dan melancarkan
peredaran darah. Scopoletin juga telah terbukti dapat membunuh beberapa tipe bakteri
bersifat fungisida (pembunuh jamur) terhadap Pythium sp. juga bersifat anti peradangan
dan anti alergi.
2. Xeronine
Salah satu alkaloid terpenting yang terdapat dalam buah mengkudu adalah xeronine.
Xeronine dihasilkan oleh tubuh manusia dalam jumlah terbatas yang berfungsi untuk
mengaktifkan enzim-enzim dan mengatur fungsi protein dalam sel.

9
3. Proxeronine
Proxeronine adalah jenis asam kloid yang tidak mengandung gula, asam amino atau
asam nukleat seperti kloid-kloid lainnya dengan bobot molekul relatif besar berfungsi
mengatur bentuk dan kekerasan protein spesifik yang terdapat dalam sel.

2.5 Penelitian yang terkait dengan tumbuhan mengkudu (Morinda citrifolia L)

Beberapa penelitian mengenai mengkudu telah dilakukan diantaranya uji aktivitas


antibakteri sari buah mengkudu (Kartakusumah, 2011), dan pengaruh pemberian perasan
buah mengkudu terhadap jumlah sel neutrofil pada Mencit jantan yang dipapar Candida
albicans (Efna, 2005), serta potensi buah mengkudu (Morinda citrifolia L.) sebagai anti
radang pada luka gores mencit jantan (Morinda citrifolia L. Fruit Potency as Anti
Inflamatory in Male Mice Scratch) (Fikri, 2015). Dari ketiga penelitian itu terbukti bahwa
alkaloid yang terkandung dalam buah mengkudu sangat efektif sebagai anti bakteri serta
dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

2.6 Status konservasi tumbuhan mengkudu (Morinda citrifolia L.)

Least Concern (LC; Berisiko Rendah) adalah kategori IUCN yang diberikan
untuk spesies yang telah dievaluasi namun tidak masuk ke dalam kategori manapun. Dalam
IUCN Redlist tercatat 17.535 hewan dan 1.488 tumbuhan yang berstatus Contoh organisme
Indonesia yang berstatus LC antara lain; Ayam Hutan Merah, Ayam Hutan Hijau, dan
Landak serta Mengkudu (Dripa, 2010)

10
2.7 Figur jenis tumbuhan mengkudu (Morinda citrifolia L.)

Gambar 2.7.1 Morinda citrifolia L. (Riyadi, 2014)

Gambar 2.7.2 Morinda citrifolia L. (Anonim, 2017)

11
Gambar 2.7.3 Morinda citrifolia L. (Anonim, 2017)

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Tumbuhan mengkudu ( Morinda citrifolia L) merupakan kelompok kopi-kopian
(Rubiaceae) yang mempunyai ciri morfologi akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji yang
spesifik, semua organ-organ tersebut dapat dimanfaatkan oleh manusia. Oleh karena itu,
tanaman mengkudu banyak sekali memiliki manfaat untuk manusia dalam bidang kesehatan,
makanan, industri, dan lain-lain.

3.2 Saran
Tumbuhan mengkudu (Morinda citrifolia L) mempunyai banyak kandungan gizi
dan manfaat yang berguna bagi kesehatan manusia, oleh karena itu penulis menyarankan
agar kita dapat mengkonsumsi buah mengkudu secara rutin agar dapat mendapatkan manfaat
yang maksimal.

13
DAFTAR PUSTAKA

Dripa, S. 2010. Pesona Mengkudu dan Ilmiah Mengkudu Morinda citrifolia Edisi 1. Jakarta:
Salemba Medika.
Efna, W.H. 2005. Pengaruh Pemberian Perasan Mengkudu 100% terhadap Jumlah Neutrofil
pada Jaringan Gingiva Mencit Jantan yang Dipapar Candida albicans (Skripsi). Jember:
FKG Unej.
Fikri, Kamalia. 2015. Potensi Buah Mengkudu (Morinda citrifolia L) Sebagai Anti Radang
pada Luka Gores Mencit Jantan (Morinda citrifolia L. Fruit Potency as Anti
Inflamatory in Male Mice Scratch. Saintifik.E-ISSN 2502-2708.
Kartakusumah. 2011. Uji Aktifitas Antibakteri Sari Buah Buah Mengkudu: Dalam Makalah
Seminar Ilmiah Teknologi Kefarmasian. Jakarta: Universitas Indonesia.
Pary, Cornelia. 2013. Pengaruh Ekstrak Buah Mengkudu (Morinda citrifolia L) terhadap
Pertumbuhan Candida albican.Universitas Pattimura. ISBN: 978-602-97522-0-5.
Sarida, Munti, dkk. 2010. Pengaruh Ekstrak Buah Mengkudu (Morinda citrifolia L.) dalam
Menghambat Pertumbuhan Bakteri Vibrio harveyi Secara In vitro. Jurnal Ppenelitian
Sains.Vol. 13. No. 3.

14

Anda mungkin juga menyukai