Anda di halaman 1dari 2

2.

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Biologi Ikan Lele

2.1.1 Klasifikasi dan Morfologi

Menurut Afifi (2014), klasifikasi ikan lele (Clarias sp.) adalah sebagai
berikut:

Filum : Chordata
Kelas : Pisces
Sub Kelas : Teleostei
Ordo : Ostariophysi
Sub ordo : Siluroidea
Famili : Clariidae
Genus : Clarias
Spesies : Clarias sp.
Ikan lele (Clarias sp.) memiliki ciri umum yakni tubuh licin, berlendir, tidak
bersisik, bersungut atau berkumis. Lele memiliki kepala yang panjang hingga
mencapai seperempat dari panjang tubuhnya. Dengan kepala pipih ke bawah
(deppressed) dengan bagian atas dan bawah kepalanya tertutup oleh tulang pelat.
Ikan ini juga memiliki alat pernafasan tambahan (arborescent organ) dibelakang
rongga insang. Alat pernafasan ini berfungsi untuk mengambil oksigen dari udara
bebas (Khairuman, 2011).

2.1.2 Habitat dan Penyebaran

Habitat ikan lele adalah semua perairan air tawar seperti sungai, danau,
rawa, bahkan hingga perairan yang sedikit payau. Suka hidup diperairan yang
tenang, terlindung dan suka tinggal di dalam lubang. Ikan lele dumbo dapat
dibudidayakan di dalam lubang, di kolam tanah, kolam semen maupun kolam
plastik atau terpal (Suprapto dan Samtafsir, 2013).

Ikan lele Mutiara merupakan gabungan persilangan dari strain ikan


lele Mesir, Paiton, Sangkuriang dan Dumbo selama tiga generasi, sehingga
memiliki keunggulan utama pertumbuhan yang cepat. Sebagai strain unggul yang
dibentuk melalui proses seleksi individu, selain unggul pada aspek pertumbuhan,
ikan lele Mutiara diharapkan juga memiliki keunggulan-keunggulan yang lain,
salah satunya adalah stabilitas karakteristik morfologisnya. Sebagai strain yang
baru dibentuk, ikan lele Mutiara masih memiliki keragaman genetis yang relative
tinggi dengan tingkat inbreeding yang relative rendah serta tidak menunjukkan
penurunan keragaman genetis selama proses seleksinya (Iswanto dan Suprapto,
2015).

2.1.3 Pakan dan Kebiasaan Makan

Ikan lele merupakan ikan pemakan hewan dan juga pemakan bangkai
(carnivorous scavanger), hewan yang dimakan berupa binatang-binatang renik,
seperti kutu air (daphnia, cladocera, copepoda), cacing, larva (jentik serangga),
siput kecil, dan lainnya. Ikan lele mencari makan pada dasar perairan, dalam
mencari makan lele memanfaatkan indra peraba berupa sungut. Ikan lele dapat
tumbuh dengan baik jika diberi pakan dengan kandungan gizi yang baik. Ikan lele
memiliki sifat nokturnal, akan tetapi pada kolam pemeliharaan budidaya secara
intensif lele dapat dibiasakan diberi pakan pada pagi atau siang hari (Direktorat
Jenderal Perikanan, 2012). Ikan lele mutiara memiliki kebiasaan hidup (aktif) pada
malam hari (Nokturnal), sehingga ikan lele mutiara memiliki kebiasaan makan dan
mencari makan pada malam hari (Suyanto, 2014).

Anda mungkin juga menyukai