Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

JAMUR ATAU FUNGI

OLEH: KELOMPOK I MABIM


NAMA/NIM/PRODI
ADETYA KHALIF HAMZAH / 2013020037 /MSP 3
MARIA PADALEGI / 2013010023 /BDP 3
MEGI ROSMIATI MBUILIMA / 2013010024 /BDP 3
ABDUL SA'AF /2113020053 /MSP 1
GIACINTA YULIANA W.D. WERO /2113020006 /MSP 1
MELANIA CANDRIKA BERE /2113020065 /MSP 1
METI YOSINA LIUFETO /2113020042 /MAP 1
STIVANI TANONO /2113020048 /MSP 1

FAKULTAS KELAUTAN DAN PERIKANAN


PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2021
ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-
Nya sehingga makalah yang berjudul “Jamur atau Fungi” dapat diselesaikan dengan baik
dalam kurung waktu yang ditentukan.
Pengerjaan makalah ini, selain untuk meningkatkan wawasan dan pengetahauan
mahasiswa, juga untuk memenuhi salah satu tugas masa bimbingan mahasiswa semester
1 dan 3 Fakultas Kelautan dan Perikanan..
Makalah ini jauh dari kata sempurna, untuk itu kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat diharapkan dari pembaca. Akhirnya, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.

Kupang, November 2021

Penulis
iii

DAFTAR ISI

COVER.....................................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR................................................................................................iv

I. PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.1. Latar Belakang..............................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.........................................................................................2
1.3. Tujuan...........................................................................................................2
1.4. Manfaat.........................................................................................................2

II. PEMBAHASAN..................................................................................................3
2.1. Pengertian Jamur atau Fungi..........................................................................3
2.2. Habitat dan Cara Hidup Jamur atau Fungi.....................................................3
2.3. Reproduksi Jamur atau Fungi.........................................................................4
2.4. Klasifikasi Jamur atau Fungi..........................................................................6
2.5. Manfaat Jamur atau Fungi termasuk dalam Dunia Perikanan.........................9
2.6. Kerugian Jamur atau Fungi termasuk, dalam Dunia Perikanan......................10

III. PENUTUP..........................................................................................................12
3.1. Kesimpulan....................................................................................................12
3.2. Saran..............................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................13
iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Reproduksi vegetatif.................................................................................5


Gambar 2. Reproduksi generatif.................................................................................6
Gambar 3. Penyakit pada ikan akibat jamur/fungi......................................................11
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Mikrobiologi secara umum didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari 1etaboli
atau mikroorganisme yang tidak dapat diamati dengan mata telanjang tetapi hanya dapat
diamati di bawah mikroskop karena biasanya berukuran kecil. Aktivitas mikrobiologi
melibatkan proses pemisahan dan pertumbuhan pada media kultur yang sesuai, oleh
karena itu mikrobiologi melibatkan metode tertentu dalam proses sterilisasi dan
pertumbuhan pada media yang sesuai.
Mikroorganisme merupakan seluruh makhluk yang ukurannya beberapa 1etabo
atau lebih kecil. Yang termasuk pada grup ini merupakan bakteri, jamur atau jamur taraf
rendah, khamir yang secara sistematis termasuk pada jamur, alga, fauna bersel tunggal
atau protozoa, & virus yang hanya terlihat menggunakan mikroskop 1etaboli.
Mikroorganisme biasanya masih ada pada mana-mana, misalnya pada tanah, pada
lingkungan, & pada atmosfer. Banyak produk alam yang diisolasi berdasarkan
lingkungan bahari. Namun, meskipun mikroorganisme bahari dikenal menjadi asal
molekul bioaktif baru, mereka masih kurang dimanfaatkan, (Rahmi, 2021).
Jamur merupakan salah satu 1etaboli yang memiliki banyak peran dalam
kehidupan manusia, baik 1etaboli maupun positif. Mengetahui tentang berbagai jenis
jamur akan membantu manusia dalam memanfaatkan jamur secara maksimal, sehingga
dapat membantu kehidupan manusia itu sendiri. Mengetahui bahaya yang dapat
ditimbulkan oleh berbagai jenis jamur akan membuat masyarakat lebih sadar akan jenis
jamur tertentu dan membantu manusia menemukan solusi untuk mengatasi dampak
1etaboli jamur.
Fungi memiliki beberapa nama yang cukup 1etabol yaitu fungi, kapang, khamir,
khamir, dan lain-lain, dan dalam istilah biologi juga biasa disebut sebagai fungi 1etaboli
lain, baik saprofit maupun parasit, (Nizrah Una, 2018). Untuk itu, pada kesempatan ini,
akan dibahas beberapa hal penting seputar jamur atau fungi, khususnya mikro.
2

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat rumusan masalah dapat
dirumuskan sebagai berikut:
1. Apa itu fungi atau jamur?
2. Bagaimana habitat dan kebiasaan hidup jamur atau fungi?
3. Bagaimana cara reproduksi fungi atau jamur?
4. Bagaimana klasifikasi fungi atau jamur?
5. Apa manfaat fungi atau jmur termasuk dalam dunia perikanan?
6. Apa kerugian fungi atau jamur termasuk dalam dunia perikanan?

1.3. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan pembuatan makalah ini adalah
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apa itu jamur.
2. Untuk mengetahui habitat dan kebiasa
3. Untuk mengetahui cara reproduksi fungi atau jamur.
4. Untuk mengetahui klasifikasi fungi atau jamur.
5. Untuk mengetahui manfaat fungi atau jamur termasuk dalam dunia perikanan.
6. Untuk mengetahui kerugian fungi atau jamur termasuk dalam dunia perikanan.

1.4. Manfaat
Adapun manfaat dari pembuatan makalah ini adalah, mahasiswa dapat
menambah pengetahuan dan wawasan mengenai jamur atau fungi, yang dapat digunakan
dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam aplikasi di dunia perikanan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Jamur atau Fungi


Jamur adalah kelompok besar makhluk hidup eukariotik heterotrofik. Jamur
termasuk 3etaboli penyerap heterotrofik di mana jamur memperoleh makanannya dari
luar tubuh (lingkungan) dan kemudian menyerap molekul nutrisi ke dalam selnya.
Namun sebelumnya jamur digolongkan sebagai tumbuhan (Plantae), namun karena jamur
memiliki 3etab khusus yang membedakannya dengan tumbuhan sehingga para ahli
mengklasifikasikan jamur dalam kingdom atau kingdom jamur.
Menurut para ahli, fungi (jamur) memiliki 3etab khusus yang tidak melekat pada
tumbuhan, salah satunya adalah dinding sel fungi yang mengandung kitin. Selain itu,
jamur juga memiliki 3etab lain yaitu tidak memiliki klorofil, sehingga jamur tidak
mampu menghasilkan makanannya sendiri. Jamur memiliki 3etabo pencernaan
ekstraseluler, yang berarti zat makanan dipecah di luar tubuh dengan bantuan enzim
kemudian jamur menyerapnya dalam bentuk zat sederhana. Jamur juga memiliki
heterotrof dengan memecah zat 3etabol (saprofit), parasit obligat dan parasit fakultatif.
Jamur biasanya tumbuh di tempat yang lembab, (Natalia Suryanata, 2019).

2.2. Habitat dan Kebiasaan Hidup Fungi atau Jamur


Cara hidup jamur bervariasi, ada yang hidup soliter dan ada pula yang hidup
berkelompok (membentuk koloni). Pada umumnya jamur hidup berkelompok atau
berkoloni, karena hifa jamur ini saling berhubungan atau saling berhubungan. Cara hidup
ini ditemukan misalnya pada jamur tempe (Rhizopus oryzae), jamur roti (Mucor mucedo),
dan Aspergillus fl avus. Jadi jika melihat jamur ini, yang muncul adalah koloni,
sedangkan individu yang menyusunnya sangat kecil.
Habitat jamur juga bervariasi. Berbagai jamur hidup di tempat lembab, di limbah,
di sisa-sisa 3etaboli, atau di tubuh etaboli lain. Padahal, ada banyak jenis jamur yang
hidup pada 3etaboli atau sisa-sisa etaboli di laut atau di air tawar. mereka hidup di
lingkungan asam, misalnya di buah-buahan asam, atau di lingkungan dengan konsentrasi
gula tinggi, misalnya di selai. Memang, jamur yang hidup bersimbiosis dengan alga
(lichen crusts), dapat hidup di habitat ekstrim di mana 3etaboli lain sulit bertahan, seperti
di daerah gurun, di pegunungan
yang tertutup salju dan di kutub.Ada juga jenis jamur lain yang hidup pada tubuh
3etaboli lain, baik secara parasit maupun simbiosis.
4

2.3. Reproduksi Jamur atau Fungi


Reproduksi jamur dapat secara seksual (generatif) dan aseksual (vegetatif).
Secara aseksual, jamur menghasilkan spora. Spora jamur berbeda-beda bentuk dan
ukurannya dan biasanya uniseluler, tetapi adapula yang multiseluler. Apabila kondisi
habitat sesuai, jamur memperbanyak diri dengan memproduksi sejumlah besar spora
aseksual. Spora aseksual dapat terbawa air atau angin. Bila mendapatkan tempat yang
cocok, maka spora akan berkecambah dan tumbuh menjadi jamur dewasa. Spora haploid
dihasilkan secara aseksual dan seksual. Reproduksi secara seksual pada jamur melalui
kontak gametangium dan konjugasi. Kontak gametangium mengakibatkan terjadinya
singami, yaitu persatuan sel dari dua individu. Singami terjadi dalam dua tahap, tahap
pertama adalah plasmogami (peleburan sitoplasma) dan tahap kedua adalah kariogami
(peleburan inti). Setelah plasmogami terjadi, inti sel dari masing-masing induk bersatu
tetapi tidak melebur dan membentuk dikarion.
Pasangan inti dalam sel dikarion atau miselium akan membelah dalam waktu
beberapa bulan hingga beberapa tahun. Akhimya inti sel melebur membentuk sel diploid
yang segera melakukan pembelahan meiosis. Secara alamiah, jamur dapat berkembang
biak dengan dua cara, yaitu secara aseksual dan seksual. Secara aseksual dilakukan
dengan pembelahan, yaitu dengan cara sel membagi diri untuk membentuk dua sel anak
yang serupa, penguncupan, yaitu dengan cara sel anak yang tumbuh dari penonjolan kecil
pada sel inangnya atau pembentukan spora. Spora aseksual ini berfungsi untuk
menyebarkan speciesnya dalam jumlah yang besar dengan melalui perantara 4etabolism
air, (Samhis Setiawan, 2021)

a) Reproduksi Secara Vegetatif


Reproduksi dengan 4etabolism pada jamur merupakan jamur bersel satu yang
dilakukan dengan cara pembentukan tunas yang akan tumbuhan menjadi sebuah individu
baru, selain itu reproduksi secara 4etabolism pada jamur multiseluler yang dilakukan
dengan beberapa cara sebagai berikut :
1. Fragmentasi (pemutusan) hifa, potongan hifa yang terpisah kemudian akan
tumbuhan menjadi jamur baru.
2. Pembentukan spora aseksual, spora aseksual bisa berupa sporangiospora atau
konidospora.
3. Pada beberapa jenis jamur yang sudah dewasa akan menghasilkan sporangiosfor
(tangkai kotak spora). Di ujung sporangiofor terdapat sporangium (kotak spora).
Sedangkan dalam kotak spora akan terjadi pembelahan sel secara mitosis yang
menghasilkan banyak sporangiospora dengan kromosom haploid (n). Sedangkan
5

pada jamur yang lainnya jika sudah dewasa dapat menghasilkan konidiofor
(tangkai konidium), pada ujung konidiofor terdapat konidium (kotak
konidiospora).
4. Dalam konidium akan terjadi pembelahan sel yang dilakukan secara mitosis
dengan menghasilkan banyak konidiospora dengan berkromosom haploid (n),
baik sporangiospora maupun konidiospora jika jatuh pada tempat yang cocok
akan tumbuh menjadi hifa baru yang haploid (n).

Gambar 1. Reproduksi vegetatif

b) Reproduksi Secara Generatif


Reproduksi jamur dengan generative (seksual) dilakukan terlebih dahulu dengan
pembentukan spora seksual yang melalui sebuah peleburan antara hifa yang mempunyai
jenis berbeda. Dilakukan dengan peleburan inti sel/nucleus dari dua sel
induknya.Reproduksi secara seksual ini lebih jarang dilakukan dan jumlahnya lebih
sedikit dibandingkan secara aseksual. Perkembangbiakan ini terjadi apabila berada dalam
keadaan tertentu. merupakan reproduksi darurat yang dilakukan jika terjadi perubahan
pada kondisi lingkungannya.menghasilkan keturunan yang memiliki beragam 5 etabol
yang lebih tinggi dibandingkan reproduksi yang dilakukan secara 5etabolism. Dari
adanya variasi 5etabol tersebut memungkinkan akan menghasilkan keturunan yang lebih
adaptif jika terjadi perubahan kondisi pada lingkungannya.
6

Gambar 2. Reproduksi generatif

2.4. Klasifikasi Jamur atau Fungi


Berdasarkan struktur tubuh dan cara reproduksinya jamur atau fungi dibagi
menjadi 4 divisi, yaitu:
1. Divisi Zygomycota
Zygomycotina disebut juga sebagai the coenocytic true fungi. Jenis jamur yang
terkenal dari kelompok ini adalah jamur hitam pada roti (black bread mold) atau
Rhizopus sp. Divisi Zygomycotina memiliki anggota yang 6etabo semuanya hidup pada
habitat darat, kebanyakan hidup sebagai saprofit. Tubuhnya bersel banyak, berbentuk
benang (hifa) yang tidak bersekat, dan tidak menghasilkan spora yang berflagella.
Reproduksi Zygomycotina terjadi secara aseksual dan seksual.
Pada reproduksi seksual, jamur ini menghasilkan zigospora. Sedangkan
reproduksi aseksualnya dengan perkecambahan (germinasi) spora. Spora tersebut
tersimpan di dalam sporangium (kotak spora). Jika spora matang, sporangium akan
pecah, sehingga spora menyebar terbawa angin. Apabila spora tersebut jatuh di tempat
yang sesuai, maka spora akan tumbuh menjadi hifa baru. Zygomycotina memiliki
beberapa jenis yang mudah dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa diantaranya
merupakan jamur pada makanan. Jenis-jenis jamur tersebut antara lain:
 Rhizophus stolonifera: Jamur ini tampak sebagai benang-benang berwarna putih,
memiliki rizoid dan stolon. Merupakan saprofit yang hidup pada bungkil kedelai
dan bermanfaat dalam pembuatan tempe.
 Rhizophus nigricans: Jamur ini dapat menghasilkan asam fumarat.
7

 Mucor mucedo: Jamur ini hidup secara saprofit. Sering dijumpai pada roti, sisa-
sisa makanan dan kotoran ternak. Miselium jamur ini berkembang di dalam
substrat. Memiliki sporangium yang dilengkapi oleh sporangiofor.

2. Divisi Ascomycota
Ascomycotina disebut juga sebagai the sac fungi. Merupakan fungi yang
reproduksi seksualnya dengan membuat askospora di dalam askus (ascus = sac atau
kantung atau pundi-pundi). Askus adalah semacam sporangium yang menghasilkan
askospora. Beberapa askus biasanya mengelompok dan berkumpul membentuk tubuh
buah yang disebut askorkarp atau askoma. Askomata dapat berbentuk mangkok, botol,
atau seperti balon).
Hifa dari Ascomycotina umumnya monokariotik (uninukleat atau memiliki inti
tunggal) dan sel-sel yang dipisahkan oleh septa sederhana. Jadi, askus merupakan struktur
umum yang dimiliki oleh anggota Divisi Ascomycotina. Tubuhnya ada yang berupa
uniseluler dan ada pula yang multiseluler. Hidup sebagai saprofi t dan parasit. Beberapa
jenis diantaranya dapat juga bersimbiosis dengan makhluk hidup ganggang hijau-biru dan
ganggang hijau bersel satu membentuk lumut kerak.
Siklus hidup Ascomycotina dimulai dari askospora yang tumbuh menjadi benang
(hifa) yang bercabang-cabang. Kemudian, salah satu dari beberapa sel pada ujung hifa
berdiferensiasi menjadi askogonium, yang ukurannya lebih lebar dari hifa biasa.
Sedangkan ujung hifa yang lainnya membentuk Anteridium. Anteridium dan
Askogonium tersebut letaknya berdekatan dan memiliki sejumlah inti yang haploid.
Berikut adalah beberapa contoh jamur anggota Divisi Ascomycotina:
 Saccharomyces cerevisiae: Merupakan jamur mikroskopis, bersel tunggal dan
tidak memiliki badan buah, sering disebut sebagai ragi, khamir, atau yeast.
Dalam kehidupan manusia, S. cerevisiae dimanfaatkan dalam pembuatan roti,
tape, peuyeum, minuman anggur, bir, dan sake. Proses yang terjadi dalam
pembuatan makanan tersebut adalah fermentasi.
 Penicillium spp: Sebagai saprofit pada substrat yang banyak mengandung gula,
seperti nasi, roti, dan buah yang telah ranum. Pada substrat gula tersebut, jamur
ini tampak seperti noda biru atau kehijauan. Kedua jenis jamur ini biasa
dimanfaatkan dalam memberti cita rasa atau mengharumkan keju.
8

3. Divisi Basidmycota
Divisi Basidiomycota beranggotakan sekitar 25.000 spesies. Jamur ini mudah
dikenal karena umumnya memiliki tubuh buah seperti 8etabo. Walaupun sebagian jamur
divisi ini dapat dikonsumsi, beberapa jamur dapat pula mematikan. Beberapa jenis
Basidiomycota lainnya juga dapat membahayakan tumbuhan, misalnya menyebabkan
kematian pada tanaman 8etabo. Contoh Basidiomycotina :
 Volvariella Volvacea
 Auricularia Polytricha
 Puccinia Graminis
 Amanita Phalloides
 Agaricus Campertis
 Lycoperdon
 Lentinus Edodes
 Ezobasidium Vexans

4. Divisi Deuteromycota
Siklus hidup deuteomycota, pada cara reproduksi aseksual dengan menghasilkan
konidia atau menghasilkan hifa khusus yang disebut konidiofor.Jamur ini bersifat saprofit
dibanyak jenis materi organic, sebagai parasit pada tanaman tingkat tinggi dan perusak
tanaman budidaya dan tanaman hias. Jamur ini juga menyebabkan penyakit pada
manusia, yaitu dermatokinosis (kurap dan panu) dan menimbulkan pelapukan pada kayu.
Contoh jamur ini adalah monilia sitophila yaitu jamur oncom. Sering digunakan untuk
pembuatan oncom dari bungkil kacang. Monilia juga dapat tumbuh dari roti, sisa- sisa
makanan. Contoh jamur Divisi Deuteromycota:
 Aspergillus: Merupakan jamur yang hidup pada medium dengan derajat
keasaman dan kandungan gula tinggi.
 Epidermophyton dan Mycosporium: Kedua jenis jamur ini merupakan parasit
pada manusia. Epidermophyton menyebabkan penyakit kaki pada atlit,
sedangkan Mycosporium penyebab penyakit kurap.
 Fusarium, Verticellium, dan Cercos: Ketiga jenis jamur ini merupakan parasit
pada tumbuhan. Jamur ini jika tidak dibasmi dengan fungisida dapat merugikan
tumbuhan yang diserangnya.
9

2.5. Manfaat Jamur atau Fungi termasuk dalam Dunia Perikanan


Manfaat jamur atau fungi secara umum:
1. Membuat jenis makanan dan minuman baru (Rhizopus oryzae, untuk membuat
tempe).
2. Obat-obatan, antibiotika, makanan suplemen (Penicilium notatum, membuat
etabolism penisilin.
3. Membunuh organism pathogen (Arthrobotrys, membunuh cacing Nematoda).
4. Membantu proses fermentasi. Fermentasi adalah proses mengubah karbohidrat
dalam bahan makanan menjadi asam organik dengan menggunakan
mikroorganisme. Dalam industri fermentasi, keberadaan jamur sangat
menentukan keberhasilan produk. Salah satu jamur berasal dari ragi yaitu
Saccaromyces ceriviceae. Contoh hasil fermentasi adalah bir, roti, tape, dan
tempe.
5. Sebagai obat. Walau ada beberapa jamur yang menyebabkan penyakit, ternyata
ada juga jamur yang bisa dijadikan obat. Salah satunya adalah Ganoderma
lucidum. Jamur ini disebut juga ling zhi berkhasiat sebagai obat herbal
antidiabetes, antihipertensi, antialergi, antioksidan, antihepatitis, analgesik, anti-
HIV, serta perlindungan terhadap liver, ginjal, hemoroid atau wasir, antitumor,
dan sistem imunitas (kekebalan tubuh).
6. Sebagai decomposer. Beberapa jenis jamur ada yang dapat berfungsi sebagai
dekomposer atau mengurai sampah organik. Jamur-jamur tersebut dapat
menguraikan sisa-sisa tumbuhan, bangkai hewan dan bahan-bahan organik
lainnya dan hasil penguraianya dikembalikan ke tanah sehingga dapat
menyuburkan tanah. Salah satunya adalah jamur Pilobolus.

Manfaat jamur atau fungi dalam dunia perikanan (M. Agustono, 1993):
1. Dibidang penyakitikan
Dalam bidang kesehatan ikan dan penyakit ikan, jamur atau fungi memiliki
manfaat yang baik yaitu sebagai organism penghasil antibiotic dan sebagai agen
probiotik yang dapat diaplikasikan melalui pakan untuk meningkatan ketahanan
tubuh ikan terhadap penyakit (imunostimulan yaitu subtansi (obat dan nutrient)
yang menstimulasi system imun dengan meningkatkan system imun dengan
meningkatkan aktivitas komponen system imun untuk infeksi dan penyakit) dan
diaplikasikan melalui air untuk mendengar ada senyawa toksik pada akuakultur.
2. Bidang nutrisi ikan
10

Di dalam bidang nutrisi ikan fungi probotik menjadi salah satu fungi nutrisi yang
halnya antibiotic, bekerja secara spesifik dan khusus dan biasanya para pelaku
budidaya ikan sudah menggunakan probiotik kareana mereka tahu bahwa
probiotik dapat menyempurnakan proses 10etabolism, jika 10etabolism lancer
maka seluruh zat dalam makanan bisa terserap dengan baik sehingga
pertumbuhan tidak dapat terhambat. Fungi probotik sangat bermanfaat dalam
proses degradasi bahan organic di dasar kolam atau tambak ikan akan lancer,
sehingga menghasilkan zat- zat yang bermanfaat bagi pertumbuhan plankton.
3. Bidang pakan
Bermanfaat dalam fermentasi pakan untuk meningkatan nilai nutrisi pakan ikan,
berperan dalam proses bioremediasi untuk mengatasi masalah lingkungan
perairan.

2.6. Kerugian Jamur atau Fungi termasuk dalam Dunia Perikanan


Kerugian dari fungi secara umum:
1. Dapat menurunkan kualitas makanan dan bahan-bahan lainnya. Jika makanan
sudah ada bagian yang menghitam, berwarna putih atau biru, sebaiknya jangan
dikonsumsi. Jika sudah terkena jamur, makanan atau benda-benda lain, ada
kemungkinan akan termakan, terkena kulit, atau sporanya akan terhirup dan
akibatnya bisa berbahaya.
2. Membawa penyakit pada manusia. Penyebab panu adalah jamur Tricophyton Sp.
Selain itu, masih ada beberapa penyakit pada manusia yang disebabkan oleh
jamur, seperti kurap (Microsporum Sp.), infeksi vagina (Candida albicans),
penyakit kaki atlet (Epiclermophyton floocosum).
3. Menjadi hama tumbuhan dan penyakit pada hewan. Jamur Ustilago maydis dapat
menjadi parasit pada tanaman jagung. Ustilago maydis umumnya menyerang
tongkol jagung dengan masuk ke dalam biji dan menyebabkan pembengkakan
serta terbentuknya kelenjar. Selain Ustilago maydis, ada jamur-jamur lain yang
dapat menyebabkan penyakit pada hewan seperti Malassezia sp, dermatofit
(Ringworm), atau pada tumbuhan seperti Phytophtthora infestans, Alternaris
brassicae.
11

Kerugian fungi yang terjadi di dunia perikanan merupakan penyebab utama


dalam penyakitikan. Fungi bersifat parasif yang merugikan pada budidaya perikanan, di
mana munculnya jamur pada kolam ikan disebabkan oleh beberapa factor salah satunya
adalah tidak terjaganya kualitas lingkungan internal kolam, sehingga keberadaan fungi/
jamur yang tidak terkontrol pada kolam ikan dapat menyebabkan penyakit pada ikan
yang berujung pada kematian ikan, biasanya mau menyerang ikan dengan cara menempel
pada bagian tubuh ikan seperti sirip dan ingsang. Karena jamur lama menempel pada ikan
maka akan menyebar ke bagian vital ikan. Jika tidak segera diobati maka ikan akan mati.
Penyakit ikan yang disebabkan fungi biasanya menginfeksi ikan yang sudah terluka atau
lemah, dengan begitu jamur cepat menular kepada ikan lain yang berada dalam satu
kolam sehingga potensi kerugian yang ditimbulkan cukup besar (M. Agustono, 1993).
Contoh gambar penyakit pada ikan diakibatan oleh fungi atau jamur:

Gambar 3. Penyakit pada ikan akibat jamur/fungi


BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Jamur adalah kelompok besar makhluk hidup eukariotik heterotrofik. Jamur
termasuk etaboli penyerap heterotrofik di mana jamur memperoleh makanannya dari luar
tubuh (lingkungan) dan kemudian menyerap molekul nutrisi ke dalam selnya. Cara hidup
jamur bervariasi, ada yang hidup soliter dan ada pula yang hidup berkelompok
(membentuk koloni). Pada umumnya jamur hidup berkelompok atau berkoloni. Habitat
jamur juga bervariasi. Berbagai jamur hidup di tempat lembab, di limbah, di sisa-sisa
etaboli, atau di tubuh etaboli lain. Reproduksi jamur dapat secara seksual (generatif) dan
aseksual (vegetatif). Berdasarkan struktur tubuh dan cara reproduksinya jamur atau fungi
dibagi menjadi 4 divisi, yaitu: Divisi Zygomycota, Divisi Ascomycota, Divisi
Basidmycota, dan Divisi Deuteromycota. Manfaat jamur atau fungi secara umum untuk
membuat jenis makanan dan minuman baru, obat-obatan, antibiotika, makanan,
membunuh organism pathogen, membantu proses fermentasi, sebagai obat, dan sebagai
decomposer. Manfaat jamur atau fungi dalam dunia perikanan: sebagai penelitian
penyakit, nutrisi ikan, dan pakan ikan. Kerugian jamur atau fungi secara umum adalah
menurunkan kualitas makanan, menjadi penyakit bagi manusia dan menjadi hama
penyakit bagi hewan. Dalam dunia perikanan, kerugiaanya sebagai pembawa penyakit
bagi biota budidaya.

3.2. Saran
Adapun saran yang dapat diberikan adalah, jamur yang baik dimanfaatkan
sedemikan rupa untuk kepentingan manusia sendiri dan dalam perikanan, sementara
jamur yang merugikan, sedapat mungkin tidak bisa mengganggu manusia maupun biota
peliharaan. Maka dari itu mahasiswa perikanan diharapkan untuk dapat mempelajarinya
dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

Agustono, M. 1993. Pengaruh Jamur atau Fungi Dalam Budidaya Perikanan Terhadap
Pertumbuhan Ikan, Penyakit Ikan, Dan Pakan Ikan. Surabaya: Universitas
Airlangga.
Hayyuna, Azka. 2018. Makalah Mikrobiologi Dasar Mikologi.
https://id.scribd.com/document/350137395/Makalah-Mikrobiologi-Dasar-
Mikologi-docx. Diakses: 11 November 2021.
Rahmi. 2021. Mikrobiologi Akuatik. Makasar: Nas Media Pustaka.
Suryanata, Natalia. 2019. Tahukah Anda, Apa Itu Fungi?. https://majalah.stfi.ac.id/tugas-
mikrobiologi-tahukah-anda-apa-itu-fungi/. Diakses: 11 November 2021.
Setiawan, Samhis. 2021. Reproduksi jamur – Pengertian, Vegetatif, Generatif,
Mekanisme. https://www.gurupendidikan.co.id/reproduksi-jamur/. Diakses: 11
November 2021.

Una Nizrah. 2018. Makalah Mikro Fungi. https://id.scribd.com/document


/377418898/Makalah-Mikro-Fungi. Diakses: 11 November 2021.

Anda mungkin juga menyukai