KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-
Nya sehingga makalah yang berjudul “Jamur atau Fungi” dapat diselesaikan dengan baik
dalam kurung waktu yang ditentukan.
Pengerjaan makalah ini, selain untuk meningkatkan wawasan dan pengetahauan
mahasiswa, juga untuk memenuhi salah satu tugas masa bimbingan mahasiswa semester
1 dan 3 Fakultas Kelautan dan Perikanan..
Makalah ini jauh dari kata sempurna, untuk itu kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat diharapkan dari pembaca. Akhirnya, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
COVER.....................................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR................................................................................................iv
I. PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.1. Latar Belakang..............................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.........................................................................................2
1.3. Tujuan...........................................................................................................2
1.4. Manfaat.........................................................................................................2
II. PEMBAHASAN..................................................................................................3
2.1. Pengertian Jamur atau Fungi..........................................................................3
2.2. Habitat dan Cara Hidup Jamur atau Fungi.....................................................3
2.3. Reproduksi Jamur atau Fungi.........................................................................4
2.4. Klasifikasi Jamur atau Fungi..........................................................................6
2.5. Manfaat Jamur atau Fungi termasuk dalam Dunia Perikanan.........................9
2.6. Kerugian Jamur atau Fungi termasuk, dalam Dunia Perikanan......................10
III. PENUTUP..........................................................................................................12
3.1. Kesimpulan....................................................................................................12
3.2. Saran..............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................13
iv
DAFTAR GAMBAR
1.3. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan pembuatan makalah ini adalah
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apa itu jamur.
2. Untuk mengetahui habitat dan kebiasa
3. Untuk mengetahui cara reproduksi fungi atau jamur.
4. Untuk mengetahui klasifikasi fungi atau jamur.
5. Untuk mengetahui manfaat fungi atau jamur termasuk dalam dunia perikanan.
6. Untuk mengetahui kerugian fungi atau jamur termasuk dalam dunia perikanan.
1.4. Manfaat
Adapun manfaat dari pembuatan makalah ini adalah, mahasiswa dapat
menambah pengetahuan dan wawasan mengenai jamur atau fungi, yang dapat digunakan
dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam aplikasi di dunia perikanan.
BAB II
PEMBAHASAN
pada jamur yang lainnya jika sudah dewasa dapat menghasilkan konidiofor
(tangkai konidium), pada ujung konidiofor terdapat konidium (kotak
konidiospora).
4. Dalam konidium akan terjadi pembelahan sel yang dilakukan secara mitosis
dengan menghasilkan banyak konidiospora dengan berkromosom haploid (n),
baik sporangiospora maupun konidiospora jika jatuh pada tempat yang cocok
akan tumbuh menjadi hifa baru yang haploid (n).
Mucor mucedo: Jamur ini hidup secara saprofit. Sering dijumpai pada roti, sisa-
sisa makanan dan kotoran ternak. Miselium jamur ini berkembang di dalam
substrat. Memiliki sporangium yang dilengkapi oleh sporangiofor.
2. Divisi Ascomycota
Ascomycotina disebut juga sebagai the sac fungi. Merupakan fungi yang
reproduksi seksualnya dengan membuat askospora di dalam askus (ascus = sac atau
kantung atau pundi-pundi). Askus adalah semacam sporangium yang menghasilkan
askospora. Beberapa askus biasanya mengelompok dan berkumpul membentuk tubuh
buah yang disebut askorkarp atau askoma. Askomata dapat berbentuk mangkok, botol,
atau seperti balon).
Hifa dari Ascomycotina umumnya monokariotik (uninukleat atau memiliki inti
tunggal) dan sel-sel yang dipisahkan oleh septa sederhana. Jadi, askus merupakan struktur
umum yang dimiliki oleh anggota Divisi Ascomycotina. Tubuhnya ada yang berupa
uniseluler dan ada pula yang multiseluler. Hidup sebagai saprofi t dan parasit. Beberapa
jenis diantaranya dapat juga bersimbiosis dengan makhluk hidup ganggang hijau-biru dan
ganggang hijau bersel satu membentuk lumut kerak.
Siklus hidup Ascomycotina dimulai dari askospora yang tumbuh menjadi benang
(hifa) yang bercabang-cabang. Kemudian, salah satu dari beberapa sel pada ujung hifa
berdiferensiasi menjadi askogonium, yang ukurannya lebih lebar dari hifa biasa.
Sedangkan ujung hifa yang lainnya membentuk Anteridium. Anteridium dan
Askogonium tersebut letaknya berdekatan dan memiliki sejumlah inti yang haploid.
Berikut adalah beberapa contoh jamur anggota Divisi Ascomycotina:
Saccharomyces cerevisiae: Merupakan jamur mikroskopis, bersel tunggal dan
tidak memiliki badan buah, sering disebut sebagai ragi, khamir, atau yeast.
Dalam kehidupan manusia, S. cerevisiae dimanfaatkan dalam pembuatan roti,
tape, peuyeum, minuman anggur, bir, dan sake. Proses yang terjadi dalam
pembuatan makanan tersebut adalah fermentasi.
Penicillium spp: Sebagai saprofit pada substrat yang banyak mengandung gula,
seperti nasi, roti, dan buah yang telah ranum. Pada substrat gula tersebut, jamur
ini tampak seperti noda biru atau kehijauan. Kedua jenis jamur ini biasa
dimanfaatkan dalam memberti cita rasa atau mengharumkan keju.
8
3. Divisi Basidmycota
Divisi Basidiomycota beranggotakan sekitar 25.000 spesies. Jamur ini mudah
dikenal karena umumnya memiliki tubuh buah seperti 8etabo. Walaupun sebagian jamur
divisi ini dapat dikonsumsi, beberapa jamur dapat pula mematikan. Beberapa jenis
Basidiomycota lainnya juga dapat membahayakan tumbuhan, misalnya menyebabkan
kematian pada tanaman 8etabo. Contoh Basidiomycotina :
Volvariella Volvacea
Auricularia Polytricha
Puccinia Graminis
Amanita Phalloides
Agaricus Campertis
Lycoperdon
Lentinus Edodes
Ezobasidium Vexans
4. Divisi Deuteromycota
Siklus hidup deuteomycota, pada cara reproduksi aseksual dengan menghasilkan
konidia atau menghasilkan hifa khusus yang disebut konidiofor.Jamur ini bersifat saprofit
dibanyak jenis materi organic, sebagai parasit pada tanaman tingkat tinggi dan perusak
tanaman budidaya dan tanaman hias. Jamur ini juga menyebabkan penyakit pada
manusia, yaitu dermatokinosis (kurap dan panu) dan menimbulkan pelapukan pada kayu.
Contoh jamur ini adalah monilia sitophila yaitu jamur oncom. Sering digunakan untuk
pembuatan oncom dari bungkil kacang. Monilia juga dapat tumbuh dari roti, sisa- sisa
makanan. Contoh jamur Divisi Deuteromycota:
Aspergillus: Merupakan jamur yang hidup pada medium dengan derajat
keasaman dan kandungan gula tinggi.
Epidermophyton dan Mycosporium: Kedua jenis jamur ini merupakan parasit
pada manusia. Epidermophyton menyebabkan penyakit kaki pada atlit,
sedangkan Mycosporium penyebab penyakit kurap.
Fusarium, Verticellium, dan Cercos: Ketiga jenis jamur ini merupakan parasit
pada tumbuhan. Jamur ini jika tidak dibasmi dengan fungisida dapat merugikan
tumbuhan yang diserangnya.
9
Manfaat jamur atau fungi dalam dunia perikanan (M. Agustono, 1993):
1. Dibidang penyakitikan
Dalam bidang kesehatan ikan dan penyakit ikan, jamur atau fungi memiliki
manfaat yang baik yaitu sebagai organism penghasil antibiotic dan sebagai agen
probiotik yang dapat diaplikasikan melalui pakan untuk meningkatan ketahanan
tubuh ikan terhadap penyakit (imunostimulan yaitu subtansi (obat dan nutrient)
yang menstimulasi system imun dengan meningkatkan system imun dengan
meningkatkan aktivitas komponen system imun untuk infeksi dan penyakit) dan
diaplikasikan melalui air untuk mendengar ada senyawa toksik pada akuakultur.
2. Bidang nutrisi ikan
10
Di dalam bidang nutrisi ikan fungi probotik menjadi salah satu fungi nutrisi yang
halnya antibiotic, bekerja secara spesifik dan khusus dan biasanya para pelaku
budidaya ikan sudah menggunakan probiotik kareana mereka tahu bahwa
probiotik dapat menyempurnakan proses 10etabolism, jika 10etabolism lancer
maka seluruh zat dalam makanan bisa terserap dengan baik sehingga
pertumbuhan tidak dapat terhambat. Fungi probotik sangat bermanfaat dalam
proses degradasi bahan organic di dasar kolam atau tambak ikan akan lancer,
sehingga menghasilkan zat- zat yang bermanfaat bagi pertumbuhan plankton.
3. Bidang pakan
Bermanfaat dalam fermentasi pakan untuk meningkatan nilai nutrisi pakan ikan,
berperan dalam proses bioremediasi untuk mengatasi masalah lingkungan
perairan.
3.1. Kesimpulan
Jamur adalah kelompok besar makhluk hidup eukariotik heterotrofik. Jamur
termasuk etaboli penyerap heterotrofik di mana jamur memperoleh makanannya dari luar
tubuh (lingkungan) dan kemudian menyerap molekul nutrisi ke dalam selnya. Cara hidup
jamur bervariasi, ada yang hidup soliter dan ada pula yang hidup berkelompok
(membentuk koloni). Pada umumnya jamur hidup berkelompok atau berkoloni. Habitat
jamur juga bervariasi. Berbagai jamur hidup di tempat lembab, di limbah, di sisa-sisa
etaboli, atau di tubuh etaboli lain. Reproduksi jamur dapat secara seksual (generatif) dan
aseksual (vegetatif). Berdasarkan struktur tubuh dan cara reproduksinya jamur atau fungi
dibagi menjadi 4 divisi, yaitu: Divisi Zygomycota, Divisi Ascomycota, Divisi
Basidmycota, dan Divisi Deuteromycota. Manfaat jamur atau fungi secara umum untuk
membuat jenis makanan dan minuman baru, obat-obatan, antibiotika, makanan,
membunuh organism pathogen, membantu proses fermentasi, sebagai obat, dan sebagai
decomposer. Manfaat jamur atau fungi dalam dunia perikanan: sebagai penelitian
penyakit, nutrisi ikan, dan pakan ikan. Kerugian jamur atau fungi secara umum adalah
menurunkan kualitas makanan, menjadi penyakit bagi manusia dan menjadi hama
penyakit bagi hewan. Dalam dunia perikanan, kerugiaanya sebagai pembawa penyakit
bagi biota budidaya.
3.2. Saran
Adapun saran yang dapat diberikan adalah, jamur yang baik dimanfaatkan
sedemikan rupa untuk kepentingan manusia sendiri dan dalam perikanan, sementara
jamur yang merugikan, sedapat mungkin tidak bisa mengganggu manusia maupun biota
peliharaan. Maka dari itu mahasiswa perikanan diharapkan untuk dapat mempelajarinya
dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Agustono, M. 1993. Pengaruh Jamur atau Fungi Dalam Budidaya Perikanan Terhadap
Pertumbuhan Ikan, Penyakit Ikan, Dan Pakan Ikan. Surabaya: Universitas
Airlangga.
Hayyuna, Azka. 2018. Makalah Mikrobiologi Dasar Mikologi.
https://id.scribd.com/document/350137395/Makalah-Mikrobiologi-Dasar-
Mikologi-docx. Diakses: 11 November 2021.
Rahmi. 2021. Mikrobiologi Akuatik. Makasar: Nas Media Pustaka.
Suryanata, Natalia. 2019. Tahukah Anda, Apa Itu Fungi?. https://majalah.stfi.ac.id/tugas-
mikrobiologi-tahukah-anda-apa-itu-fungi/. Diakses: 11 November 2021.
Setiawan, Samhis. 2021. Reproduksi jamur – Pengertian, Vegetatif, Generatif,
Mekanisme. https://www.gurupendidikan.co.id/reproduksi-jamur/. Diakses: 11
November 2021.